Orange II tergolong ke dalam zat warna asam (anionik). Zat warna asam biasanya terdiri atas gugus... more Orange II tergolong ke dalam zat warna asam (anionik). Zat warna asam biasanya terdiri atas gugus SO 3 H atau gugus COOH yang membentuk garam dengan basa, contohnya SO 3 Na atau COONa. Semua zat warna yang larut air digolongkan kedalam zat warna asam ini. Ukuran partikel dari zat warna asam ini (Na + R) biasanya lebih kecil dari zat warna basa (R + X-), dalam larutan yang mengandung air. Zat warna ini kurang larut dalam alkohol dibandingkan zat warna basa (kationik) dan zat warna ini tidak larut dalam minyak & lemak. Orange II juga termasuk zat warna. Nama lain orange II adalah 1–p–sulfobenzena azo–2-naphtol sodium salt, disebut orange II karena pada praktikum ini digunakan β Naftol bukan α Naftol, sehingga gugus OH berada pada nomer 2. Orange II biasa di gunakan untuk pewarna tekstil atau kertas,tidak di gunakan sebagai bahan pewarna makanan atau minuman (Ari, 2014).
A. Judul : Pembuatan Ester (n-butil asetat) B. Tujuan : Mahasiswa dapat melakukan sintesis ester ... more A. Judul : Pembuatan Ester (n-butil asetat) B. Tujuan : Mahasiswa dapat melakukan sintesis ester (esterifikasi) C. Dasar teori Ester merupakan suatu senyawa yang dapat disintesis dari reaksi antara asam karboksilat dan alkohol. Ester memiliki sifat fisik yang khas yaitu memberikan aroma atau bau yang wangi. Beberapa ester dapat menghasilkan wangi buah buahan. Namun selain itu ester dapat pula menghasilkan aroma selain buah buahan (Fessenden dan Fessenden, 1992). Dalam kimia, ester adalah suatu senyawa organik yang terbentuk melalui penggantian satu (atau lebih) atom hidrogen pada gugus hidroksil dengan suatu gugus organik (biasa dilambangkan dengan R'). Asam oksigen adalah suatu asam yang molekulnya memiliki gugus-OH yang hidrogennya (H) dapat menjadi ion H+.Reaksi esterifikasi merupakan reaksi pembentukan ester dengan reaksi langsung antara suatu asam karboksilat dengan suatu alkohol. Suatu reaksi pemadatan untuk membentuk suatu ester disebut esterifikasi. Esterifikasi dapat dikatalis oleh kehadiran ion H+. Asam belerang sering digunakan sebagai sebagai suatu katalisator untuk reaksi ini. Pada skala industri, etil asetat di produksi dari reaksi esterifikasi antara asam asetat (CH 3 COOH) dan etanol (C 2 H 5 OH) dengan bantuan katalis berupa asam sulfat (H2SO4).Alkil lkanoat/ Ester adalah sebuah asam karboksilat mengandung gugus-COOH, dan pada sebuah ester hidrogen pada gugus ini digantikan dengan sebuahgugus hidrokarbon dari berbagai jenis. Gugus ini bisa berupa gugus alkil sepertimetil atau etil, atau gugus yang mengandung sebuah cincin benzen seperti fenil. Ester dapat terhidrolisis dengan pengaruh asam membentuk alkohol danasam karboksilat. Reaksi hidrolisis tersebut merupakan kebalikan daripengesteran. Disini senyawa karbon mengikat gugus fungsi –COOR adalah alkilalkanoat. Ester diturunkan dari alkohol dan asam karboksilat. Untuk ester turunan dari asam karboksilat paling sederhana, nama-nama tradisional digunakan, sepertiformate, asetat,dan propionate. Ester merupakan senyawa yang penting dalam industri dan secara biologis. Lemak adalah ester yang mempunyai rantai panjang asam karboksilat dengan trihidroksi alkohol (gliserol). Bau yang enak dan buah-buahan adalah campuran yang kompleks dari ester volatile. Reaksi pembuatan ester dikenal sebagai esterifikasi. Esterifikasi adalah reaksi asam lemak bebas (asam karboksilat) dengan alkohol membentuk ester dan air. Dengan esterifikasi, kandungan asam lemak bebas dapat dihilangkan dan diperoleh tambahan ester. Reaksi ini dilaksanakan dengan menggunakan katalis padat atau katalis cair. Reaksi esterifikasi merupakan reaksi kesetimbangan. Pada suhu ruang, reaksi ini tidak berlangsung tuntas dan jumlah produknya sedikit (Sari, 2007; Oxtoby, dkk, 2001). Reaksi ini merupakan reaksi bolak balik (reversible) dimana Le Chatelie's menjelaskan bahwa kesetimbangan akan bergerak ke arah produk (ester) ketika konsentrasi reaktan ditambah, oleh karena itu konsentrasi asam karboksilat yang digunakan berlebih. Jika konsentrasi alkohol dan asam karboksilat 1:1 maka konsentrasi ester yang dihasilkan akan menjadi lebih
Asetanilida merupakan suatu amida dengan bentuk berupa padatan kristal putih dengan massa jenis 1... more Asetanilida merupakan suatu amida dengan bentuk berupa padatan kristal putih dengan massa jenis 1,21 gram/mL, titik lebur 113˚C -114˚C, titik didih 305˚C, berat molekul 135,17 gram/mol. Asetanilida sangat larut dalam alkohol, sedangkan kelarutan dalam air adalah 0,53 gram dalam 100 mL dan kelarutan dalam eter adalah 7 gram dalam 100 mL . Asetanilida merupakan senyawa turunan asetil amina aromatis yang digolongkan sebagai amida primer, dimana satu atom hidrogen pada anilin digantikan dengan satu gugus asetil.
Asetanilida merupakan suatu amida dengan bentuk berupa padatan kristal putih dengan massa jenis 1... more Asetanilida merupakan suatu amida dengan bentuk berupa padatan kristal putih dengan massa jenis 1,21 gram/mL, titik lebur 113˚C -114˚C, titik didih 305˚C, berat molekul 135,17 gram/mol. Asetanilida sangat larut dalam alkohol, sedangkan kelarutan dalam air adalah 0,53 gram dalam 100 mL dan kelarutan dalam eter adalah 7 gram dalam 100 mL . Asetanilida merupakan senyawa turunan asetil amina aromatis yang digolongkan sebagai amida primer, dimana satu atom hidrogen pada anilin digantikan dengan satu gugus asetil.
Orange II tergolong ke dalam zat warna asam (anionik). Zat warna asam biasanya terdiri atas gugus... more Orange II tergolong ke dalam zat warna asam (anionik). Zat warna asam biasanya terdiri atas gugus SO 3 H atau gugus COOH yang membentuk garam dengan basa, contohnya SO 3 Na atau COONa. Semua zat warna yang larut air digolongkan kedalam zat warna asam ini. Ukuran partikel dari zat warna asam ini (Na + R) biasanya lebih kecil dari zat warna basa (R + X-), dalam larutan yang mengandung air. Zat warna ini kurang larut dalam alkohol dibandingkan zat warna basa (kationik) dan zat warna ini tidak larut dalam minyak & lemak. Orange II juga termasuk zat warna. Nama lain orange II adalah 1–p–sulfobenzena azo–2-naphtol sodium salt, disebut orange II karena pada praktikum ini digunakan β Naftol bukan α Naftol, sehingga gugus OH berada pada nomer 2. Orange II biasa di gunakan untuk pewarna tekstil atau kertas,tidak di gunakan sebagai bahan pewarna makanan atau minuman (Ari, 2014).
A. Judul : Pembuatan Ester (n-butil asetat) B. Tujuan : Mahasiswa dapat melakukan sintesis ester ... more A. Judul : Pembuatan Ester (n-butil asetat) B. Tujuan : Mahasiswa dapat melakukan sintesis ester (esterifikasi) C. Dasar teori Ester merupakan suatu senyawa yang dapat disintesis dari reaksi antara asam karboksilat dan alkohol. Ester memiliki sifat fisik yang khas yaitu memberikan aroma atau bau yang wangi. Beberapa ester dapat menghasilkan wangi buah buahan. Namun selain itu ester dapat pula menghasilkan aroma selain buah buahan (Fessenden dan Fessenden, 1992). Dalam kimia, ester adalah suatu senyawa organik yang terbentuk melalui penggantian satu (atau lebih) atom hidrogen pada gugus hidroksil dengan suatu gugus organik (biasa dilambangkan dengan R'). Asam oksigen adalah suatu asam yang molekulnya memiliki gugus-OH yang hidrogennya (H) dapat menjadi ion H+.Reaksi esterifikasi merupakan reaksi pembentukan ester dengan reaksi langsung antara suatu asam karboksilat dengan suatu alkohol. Suatu reaksi pemadatan untuk membentuk suatu ester disebut esterifikasi. Esterifikasi dapat dikatalis oleh kehadiran ion H+. Asam belerang sering digunakan sebagai sebagai suatu katalisator untuk reaksi ini. Pada skala industri, etil asetat di produksi dari reaksi esterifikasi antara asam asetat (CH 3 COOH) dan etanol (C 2 H 5 OH) dengan bantuan katalis berupa asam sulfat (H2SO4).Alkil lkanoat/ Ester adalah sebuah asam karboksilat mengandung gugus-COOH, dan pada sebuah ester hidrogen pada gugus ini digantikan dengan sebuahgugus hidrokarbon dari berbagai jenis. Gugus ini bisa berupa gugus alkil sepertimetil atau etil, atau gugus yang mengandung sebuah cincin benzen seperti fenil. Ester dapat terhidrolisis dengan pengaruh asam membentuk alkohol danasam karboksilat. Reaksi hidrolisis tersebut merupakan kebalikan daripengesteran. Disini senyawa karbon mengikat gugus fungsi –COOR adalah alkilalkanoat. Ester diturunkan dari alkohol dan asam karboksilat. Untuk ester turunan dari asam karboksilat paling sederhana, nama-nama tradisional digunakan, sepertiformate, asetat,dan propionate. Ester merupakan senyawa yang penting dalam industri dan secara biologis. Lemak adalah ester yang mempunyai rantai panjang asam karboksilat dengan trihidroksi alkohol (gliserol). Bau yang enak dan buah-buahan adalah campuran yang kompleks dari ester volatile. Reaksi pembuatan ester dikenal sebagai esterifikasi. Esterifikasi adalah reaksi asam lemak bebas (asam karboksilat) dengan alkohol membentuk ester dan air. Dengan esterifikasi, kandungan asam lemak bebas dapat dihilangkan dan diperoleh tambahan ester. Reaksi ini dilaksanakan dengan menggunakan katalis padat atau katalis cair. Reaksi esterifikasi merupakan reaksi kesetimbangan. Pada suhu ruang, reaksi ini tidak berlangsung tuntas dan jumlah produknya sedikit (Sari, 2007; Oxtoby, dkk, 2001). Reaksi ini merupakan reaksi bolak balik (reversible) dimana Le Chatelie's menjelaskan bahwa kesetimbangan akan bergerak ke arah produk (ester) ketika konsentrasi reaktan ditambah, oleh karena itu konsentrasi asam karboksilat yang digunakan berlebih. Jika konsentrasi alkohol dan asam karboksilat 1:1 maka konsentrasi ester yang dihasilkan akan menjadi lebih
Asetanilida merupakan suatu amida dengan bentuk berupa padatan kristal putih dengan massa jenis 1... more Asetanilida merupakan suatu amida dengan bentuk berupa padatan kristal putih dengan massa jenis 1,21 gram/mL, titik lebur 113˚C -114˚C, titik didih 305˚C, berat molekul 135,17 gram/mol. Asetanilida sangat larut dalam alkohol, sedangkan kelarutan dalam air adalah 0,53 gram dalam 100 mL dan kelarutan dalam eter adalah 7 gram dalam 100 mL . Asetanilida merupakan senyawa turunan asetil amina aromatis yang digolongkan sebagai amida primer, dimana satu atom hidrogen pada anilin digantikan dengan satu gugus asetil.
Asetanilida merupakan suatu amida dengan bentuk berupa padatan kristal putih dengan massa jenis 1... more Asetanilida merupakan suatu amida dengan bentuk berupa padatan kristal putih dengan massa jenis 1,21 gram/mL, titik lebur 113˚C -114˚C, titik didih 305˚C, berat molekul 135,17 gram/mol. Asetanilida sangat larut dalam alkohol, sedangkan kelarutan dalam air adalah 0,53 gram dalam 100 mL dan kelarutan dalam eter adalah 7 gram dalam 100 mL . Asetanilida merupakan senyawa turunan asetil amina aromatis yang digolongkan sebagai amida primer, dimana satu atom hidrogen pada anilin digantikan dengan satu gugus asetil.
Uploads
Papers by bunga asry