Cara pengambilan contoh seperti tercantum pada Lampiran A. "Hak Cipta Badan Standardisasi Nasiona... more Cara pengambilan contoh seperti tercantum pada Lampiran A. "Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan" SNI 3547.2-2008 3 dari 42 6 Cara uji Cara uji untuk syarat mutu kembang gula lunak seperti di bawah ini : 1 Persiapan contoh seperti pada Lampiran B.1 Cara uji keadaan seperti pada Lampiran B.2 2.1 Cara uji bau seperti pada Lampiran B.2.1 2.2 Cara uji rasa seperti pada Lampiran B.2.2 3 Cara uji kadar air seperti pada Lampiran B.3 3.1 Cara uji kadar air dengan metode oven seperti pada Lampiran B.3.1 3.2 Cara uji kadar air dengan metode Karl Fischer seperti pada Lampiran B.3.2 4 Cara uji kadar abu seperti pada Lampiran B.4 5 Cara uji gula reduksi (dihitung sebagai gula inversi) seperti pada Lampiran B.5 6 Cara uji sakarosa seperti pada Lampiran B.6 7 Cara uji cemaran logam seperti pada Lampiran B.7 7.1 Cara uji tembaga (Cu) dan timbal (Pb) seperti pada Lampiran B.7.1 7.2 Cara uji timah (Sn) seperti pada Lampiran B.7.2 7.3 Cara uji raksa (Hg) seperti pada Lampiran B.7.3 8 Cara uji cemaran arsen (As) seperti pada Lampiran B.8 9 Cara uji cemaran mikroba seperti pada Lampiran B.9 9.1 Persiapan dan homogenisasi contoh seperti pada Lampiran B.9.1 9.2 Cara uji angka lempeng total seperti pada Lampiran B.9.2 9.3 Cara uji bakteri coliform dan E.coli seperti pada Lampiran B.9.3 9.4 Cara uji Staphylococcus aureus seperti pada Lampiran B.9.4 9.5 Cara uji Salmonella seperti pada Lampiran B.9.5 9.6 Cara uji kapang/khamir seperti pada Lampiran B.9.6 7 Syarat lulus uji Produk dinyatakan lulus uji apabila memenuhi syarat mutu sesuai pasal 4. 8 Higiene Cara memproduksi kembang gula lunak yang higienis termasuk cara penyiapan dan penanganannya mengacu pada peraturan tentang Pedoman Cara Produksi Pangan yang Baik. 9 Pengemasan Kembang gula lunak dikemas dalam wadah yang tertutup rapat, tidak dipengaruhi atau mempengaruhi isi, aman selama penyimpanan dan pengangkutan. 10 Penandaan Syarat penandaan sesuai dengan peraturan tentang label dan iklan pangan. "Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan"
SURAKARTA 2016 ACARA I PENGAMATAN MIKROSKOPIS A. Tujuan Praktikum Pengamatan Mikroskopik ini bert... more SURAKARTA 2016 ACARA I PENGAMATAN MIKROSKOPIS A. Tujuan Praktikum Pengamatan Mikroskopik ini bertujuan untuk mempelajari morfologi mikroba atau bentuk (kapang, khamir, bakteri) menggunakan mikroskop. B. Tinjauan Pustaka Jasad hidup yang ukurannya kecil sering disebut sebagai mikroba atau mikroorganisme atau jasad renik. Jasad renik disebut sebagai mikroba bukan hanya karena ukurannya yang kecil, sehingga sukar dilihat dengan mata biasa, tetapi juga pengaturan kehidupannya yang lebih sederhana dibandingkan dengan jasad tingkat tinggi. Mata biasa tidak dapat melihat jasad yang ukurannya kurang dari 0,1 mm. Ukuran mikroba biasanya dinyatakan dalam mikron (μ), 1 mikron adalah 0,001 mm. Sel mikroba umumnya hanya dapat dilihat dengan alat pembesar atau mikroskop, walaupun demikian ada mikroba yang berukuran besar sehingga dapat dilihat tanpa alat pembesar (Sumarsih, 2003). Tempe merupakan makanan hasil fermentasi tradisional berbahan baku kedelai dengan bantuan jamur Rhizopus oligosporus. Mempunyai ciriciri berwarna putih, tekstur kompak dan flavor spesifik. Warna putih disebabkan adanya miselia jamur yang tumbuh pada permukaan biji kedelai. Tekstur yang kompak juga disebabkan oleh miselia-miselia jamur yang menghubungkan antara biji-biji kedelai tersebut. Terjadinya degradasi komponen-komponen dalam kedelai dapat menyebabkan terbentuknya flavor spesifik setelah fermentasi. Dalam sepotong tempe, terkandung berbagai unsur yang bermanfaat, seperti protein, lemak, hidrat arang, serat, vitamin, enzim, daidzein, genestein serta komponen antibakteri dan zat antioksidan yang berkhasiat sebagai obat, diantaranya genestein, daidzein, fitosterol, asam fitat, asam fenolat, lesitin dan inhibitor protease (Dwinaningsih, 2010). Jamur merupakan jasad eukariot, yang berbentuk benang atau sel tunggal, multiseluler atau uniseluler. Sel-sel jamur tidak berklorofil, dinding sel tersusun dari khitin, dan belum ada diferensiasi jaringan. Jamur bersifat Penetesan larutan Pengambilan dengan jarum preparat dan kemudian peletakkan di atas gelas b preparat Pembersihan gelas benda Pemisahan dengan jarum preparat jika jamur mengumpul Penutupan dengan gelas penutup Pengamatan dengan mikroskop Alkohol Larutan Laktofenol Kapang Pengamatan preparat basah dengan mikoskop Pengamatan morfologi bakteri atau khamir dan penggambaran Alkohol Pembersihan gelas benda Penetesan ke atas gelas objek dengan menggunakan jarum ose Penutupan dengan gelas penutup Biakan bakteri atau khamir 3.
manis rendah kalori kaya antioksidan. B. TINJAUAN PUSTAKA Komoditas teh dihasilkan dari pucuk dau... more manis rendah kalori kaya antioksidan. B. TINJAUAN PUSTAKA Komoditas teh dihasilkan dari pucuk daun tanaman teh (Camelia sinensis) melalui proses pengolahan tertentu. Secara umum berdasarkan cara/proses pengolahannya, teh dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu teh hijau, teh olong, dan hitam. Teh hijau dibuat dengan cara menginaktifkan enzim oksidase/fenolase yang ada dalam pucuk daun teh segar, dengan cara pemanasan atau penguapan menggunakan uap panas, sehingga oksidasi enzimatik terhadap katekin dapat dicegah. Teh hitam dibuat dengan cara memanfaatkan terjadinya oksidasi enzimatis terhadap kandungan katekin teh. Sementara, teh oolong dihasilkan melalui proses pemanasan yang dilakukan segera setelah proses rolling/penggulungan daun, dengan tujuan untuk menghentikan proses fermentasi. Oleh karena itu, teh oolong disebut sebagai teh semi-fermentasi, yang memiliki karakteristik khusus dibandingkan teh hitam dan teh hijau (Hartoyo, 2010). Teh sebagai bahan minuman dibuat dari pucuk muda daun teh yang telah mengalami proses pengolahan seperti pelayuan, oksidasi enzimatis, penggilingan, dan pengeringan. Manfaat yang dihasilkan dari minuman teh adalah member rasa segar, dapat memulihkan kesehatan badan dan terbukti tidak menimbulkan dampak negative. Khasiat yang dimiliki teh tersebut berasal dari kandungan senyawa kimia yang terdapat dalam daun teh. Senyawa kimia tersebut terdiri dari empat kelompok besar yaitu golongan fenol, bukan fenol, aromatis dan enzim. Golongan fenol antara lain katekin dan flavonol. Golongan bukan fenol antara lain karbohidrat, pectin, alkaloid, protein dan asam-asam amino, klorofil dan zat warna lainnya, asam organik, mineral, vitamin, resin, mineral. Enzim yang terkandung dalam daun teh antara lain amilase, invertase, protease, peroksidase, dll (Balittri, 2013). Pengolahan daun teh dimaksudkan untuk mengubah komposisi kimia daun teh segar secara terkendali, sehingga menjadi hasil olahan yang dapat memunculkan sifat-sifat yang dikehendaki pada air seduhannya. Seperti warna, rasa, dan aroma yang baik dan disukai. Bahan kimia yang terkandung
LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERKEBUNAN ACARA IV
PEMBUATAN TEH CELUP MANIS RENDAH... more LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERKEBUNAN ACARA IV PEMBUATAN TEH CELUP MANIS RENDAH KALORI KAYA ANTIOKSIDAN
SURAKARTA 2016 ACARA I ANTIBROWNING APEL FRESH CUT A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Ketika kita m... more SURAKARTA 2016 ACARA I ANTIBROWNING APEL FRESH CUT A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Ketika kita mengupas buah apel, salak, kentang, pir , dan lain-lain daging buah atau umbinya akan segera berubah warna menjadi cokelat. Jika kita terlalu lama mendiamkan buah-buah tersebut di udara bebas, maka akan cepat terjadi pencoklatan pada daging buah. Hal tersebut terjadi secara alami tanpa rekayasa manusia. Dalam ilmu pangan, gejala itu dinamai browning atau pencoklatan. Pencoklatan adalah terbentuknya warna coklat pada bahan pangan secara alami atau karena proses tertentu. Yang pasti bukan akibat zat warna. Pada kelompok makanan tertentu, seperti pada produk plahan bakery (berbagai roti, snack, kacang-kacangan, daging panggang, kopi, teh, dan pada permen coklat) browning umumnya diminati. Sebaliknya, pada kelompok buah-buahan seperti apel, pir, salak dan juga kentang, proses pencoklatan itu tidak dikehendaki. Pencoklatan pada buah apel dan buah lain setelah dikupas disebabkan oleh pengaruh aktivitas enzim Polypenol Oxidase (PPO), yang dengan bantuan oksigen akan mengubah gugus monophenol menjadi O-hidroksi phenol, yang selanjutnya diubah lagi menjadi O-kuinon. Gugus O-kuinon inilah yang membentuk warna coklat. Reksi pencoklatan atau browning dipengaruhi beberapa faktor antara lain adalah suhu, pH, kandungan enzim polifenol, oksigen, dll. Semakin tinggi kandungan enzim polifenolnya, maka semakin cepat dan semakin pekat pencoklatannya. 2. Tujuan Tujuan dari Praktikum Teknologi Pengolahan Hasil Hortikultura Acara I "Antibrowning Apel Fresh Cut" adalah sebagai berikut : a. Mengetahui peristiwa pencoklatan pada buah. b. Mengetahui pengaruh berbagai penambahan bahan untuk mengurangi reaksi browning pada buah. B. TINJAUAN PUSTAKA
Tujuan praktikum acara I Enzim ini adalah : 1. Mengetahui pengaruh pH terhadap aktivitas kerja en... more Tujuan praktikum acara I Enzim ini adalah : 1. Mengetahui pengaruh pH terhadap aktivitas kerja enzim Diastase/ Amilase. 2. Mengetahui pengaruh suhu terhadap aktivitas kerja enzim Diastase/ Amilase. 3. Mengetahui aktivitas enzim amilase pada kecambah dan kacang hijau. B. Tinjauan Pustaka 1. Teori /Uji Benedict dapat berperan dalam uji kualitatif glukosa. Glukosa adalah monosakarida dengan rumus kima C6H12O6 terdapat sebagai glikosida di dalam tubuh binatang, sebagai disakarida-disakarida dan polisakarida di dalam tubuh tumbuh-tumbuhan. Glukosa dapat dihasilkan melalui hidrolisis polisakarida atau disakarida, baik dengan asam maupun dengan enzim. Glukosa dapat dibuat dari pati-patian, dan proses pembuatannya dapat dihidrolisa dengan asam maupun enzim. Dalam proses hidrolisa, karbohidrat diubah menjadi gula larut dalam air dilakukan dengan penambahan air dan asam kemudian dilakukan proses peruraian atau fermentasi gula menjadi etanol dengan menambahkan yaest/ragi. Glukosa adalah suatu karbohidrat terpenting yang digunakan sebagai sumber tenaga bagi hewan dan tumbuhan. Uji Benedict dapat berguna dalam aplikasi di bidang pangan, seperti penentuan kadar alkohol dalam minuman fermentasi seperti bir atau anggur selain itu untuk mengetahui kandungan glukosa dalam sirup, kecap, dan lain-lain (Yusrin, 2010). Larutan Benedict terbuat dari campuran CuSO4, NaOH dan Na sitrat, gula tersebut akan mereduksi Cu 2+ yang berupa Cu(OH)2 menjadi Cu + sebagai CuOH, selanjutnya menjadi Cu2O yang tidak larut, berwarna kuning atau merah. Pada saat yang bersamaan, gula pereduksi akan
Cara pengambilan contoh seperti tercantum pada Lampiran A. "Hak Cipta Badan Standardisasi Nasiona... more Cara pengambilan contoh seperti tercantum pada Lampiran A. "Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan" SNI 3547.2-2008 3 dari 42 6 Cara uji Cara uji untuk syarat mutu kembang gula lunak seperti di bawah ini : 1 Persiapan contoh seperti pada Lampiran B.1 Cara uji keadaan seperti pada Lampiran B.2 2.1 Cara uji bau seperti pada Lampiran B.2.1 2.2 Cara uji rasa seperti pada Lampiran B.2.2 3 Cara uji kadar air seperti pada Lampiran B.3 3.1 Cara uji kadar air dengan metode oven seperti pada Lampiran B.3.1 3.2 Cara uji kadar air dengan metode Karl Fischer seperti pada Lampiran B.3.2 4 Cara uji kadar abu seperti pada Lampiran B.4 5 Cara uji gula reduksi (dihitung sebagai gula inversi) seperti pada Lampiran B.5 6 Cara uji sakarosa seperti pada Lampiran B.6 7 Cara uji cemaran logam seperti pada Lampiran B.7 7.1 Cara uji tembaga (Cu) dan timbal (Pb) seperti pada Lampiran B.7.1 7.2 Cara uji timah (Sn) seperti pada Lampiran B.7.2 7.3 Cara uji raksa (Hg) seperti pada Lampiran B.7.3 8 Cara uji cemaran arsen (As) seperti pada Lampiran B.8 9 Cara uji cemaran mikroba seperti pada Lampiran B.9 9.1 Persiapan dan homogenisasi contoh seperti pada Lampiran B.9.1 9.2 Cara uji angka lempeng total seperti pada Lampiran B.9.2 9.3 Cara uji bakteri coliform dan E.coli seperti pada Lampiran B.9.3 9.4 Cara uji Staphylococcus aureus seperti pada Lampiran B.9.4 9.5 Cara uji Salmonella seperti pada Lampiran B.9.5 9.6 Cara uji kapang/khamir seperti pada Lampiran B.9.6 7 Syarat lulus uji Produk dinyatakan lulus uji apabila memenuhi syarat mutu sesuai pasal 4. 8 Higiene Cara memproduksi kembang gula lunak yang higienis termasuk cara penyiapan dan penanganannya mengacu pada peraturan tentang Pedoman Cara Produksi Pangan yang Baik. 9 Pengemasan Kembang gula lunak dikemas dalam wadah yang tertutup rapat, tidak dipengaruhi atau mempengaruhi isi, aman selama penyimpanan dan pengangkutan. 10 Penandaan Syarat penandaan sesuai dengan peraturan tentang label dan iklan pangan. "Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan"
SURAKARTA 2016 ACARA I PENGAMATAN MIKROSKOPIS A. Tujuan Praktikum Pengamatan Mikroskopik ini bert... more SURAKARTA 2016 ACARA I PENGAMATAN MIKROSKOPIS A. Tujuan Praktikum Pengamatan Mikroskopik ini bertujuan untuk mempelajari morfologi mikroba atau bentuk (kapang, khamir, bakteri) menggunakan mikroskop. B. Tinjauan Pustaka Jasad hidup yang ukurannya kecil sering disebut sebagai mikroba atau mikroorganisme atau jasad renik. Jasad renik disebut sebagai mikroba bukan hanya karena ukurannya yang kecil, sehingga sukar dilihat dengan mata biasa, tetapi juga pengaturan kehidupannya yang lebih sederhana dibandingkan dengan jasad tingkat tinggi. Mata biasa tidak dapat melihat jasad yang ukurannya kurang dari 0,1 mm. Ukuran mikroba biasanya dinyatakan dalam mikron (μ), 1 mikron adalah 0,001 mm. Sel mikroba umumnya hanya dapat dilihat dengan alat pembesar atau mikroskop, walaupun demikian ada mikroba yang berukuran besar sehingga dapat dilihat tanpa alat pembesar (Sumarsih, 2003). Tempe merupakan makanan hasil fermentasi tradisional berbahan baku kedelai dengan bantuan jamur Rhizopus oligosporus. Mempunyai ciriciri berwarna putih, tekstur kompak dan flavor spesifik. Warna putih disebabkan adanya miselia jamur yang tumbuh pada permukaan biji kedelai. Tekstur yang kompak juga disebabkan oleh miselia-miselia jamur yang menghubungkan antara biji-biji kedelai tersebut. Terjadinya degradasi komponen-komponen dalam kedelai dapat menyebabkan terbentuknya flavor spesifik setelah fermentasi. Dalam sepotong tempe, terkandung berbagai unsur yang bermanfaat, seperti protein, lemak, hidrat arang, serat, vitamin, enzim, daidzein, genestein serta komponen antibakteri dan zat antioksidan yang berkhasiat sebagai obat, diantaranya genestein, daidzein, fitosterol, asam fitat, asam fenolat, lesitin dan inhibitor protease (Dwinaningsih, 2010). Jamur merupakan jasad eukariot, yang berbentuk benang atau sel tunggal, multiseluler atau uniseluler. Sel-sel jamur tidak berklorofil, dinding sel tersusun dari khitin, dan belum ada diferensiasi jaringan. Jamur bersifat Penetesan larutan Pengambilan dengan jarum preparat dan kemudian peletakkan di atas gelas b preparat Pembersihan gelas benda Pemisahan dengan jarum preparat jika jamur mengumpul Penutupan dengan gelas penutup Pengamatan dengan mikroskop Alkohol Larutan Laktofenol Kapang Pengamatan preparat basah dengan mikoskop Pengamatan morfologi bakteri atau khamir dan penggambaran Alkohol Pembersihan gelas benda Penetesan ke atas gelas objek dengan menggunakan jarum ose Penutupan dengan gelas penutup Biakan bakteri atau khamir 3.
manis rendah kalori kaya antioksidan. B. TINJAUAN PUSTAKA Komoditas teh dihasilkan dari pucuk dau... more manis rendah kalori kaya antioksidan. B. TINJAUAN PUSTAKA Komoditas teh dihasilkan dari pucuk daun tanaman teh (Camelia sinensis) melalui proses pengolahan tertentu. Secara umum berdasarkan cara/proses pengolahannya, teh dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu teh hijau, teh olong, dan hitam. Teh hijau dibuat dengan cara menginaktifkan enzim oksidase/fenolase yang ada dalam pucuk daun teh segar, dengan cara pemanasan atau penguapan menggunakan uap panas, sehingga oksidasi enzimatik terhadap katekin dapat dicegah. Teh hitam dibuat dengan cara memanfaatkan terjadinya oksidasi enzimatis terhadap kandungan katekin teh. Sementara, teh oolong dihasilkan melalui proses pemanasan yang dilakukan segera setelah proses rolling/penggulungan daun, dengan tujuan untuk menghentikan proses fermentasi. Oleh karena itu, teh oolong disebut sebagai teh semi-fermentasi, yang memiliki karakteristik khusus dibandingkan teh hitam dan teh hijau (Hartoyo, 2010). Teh sebagai bahan minuman dibuat dari pucuk muda daun teh yang telah mengalami proses pengolahan seperti pelayuan, oksidasi enzimatis, penggilingan, dan pengeringan. Manfaat yang dihasilkan dari minuman teh adalah member rasa segar, dapat memulihkan kesehatan badan dan terbukti tidak menimbulkan dampak negative. Khasiat yang dimiliki teh tersebut berasal dari kandungan senyawa kimia yang terdapat dalam daun teh. Senyawa kimia tersebut terdiri dari empat kelompok besar yaitu golongan fenol, bukan fenol, aromatis dan enzim. Golongan fenol antara lain katekin dan flavonol. Golongan bukan fenol antara lain karbohidrat, pectin, alkaloid, protein dan asam-asam amino, klorofil dan zat warna lainnya, asam organik, mineral, vitamin, resin, mineral. Enzim yang terkandung dalam daun teh antara lain amilase, invertase, protease, peroksidase, dll (Balittri, 2013). Pengolahan daun teh dimaksudkan untuk mengubah komposisi kimia daun teh segar secara terkendali, sehingga menjadi hasil olahan yang dapat memunculkan sifat-sifat yang dikehendaki pada air seduhannya. Seperti warna, rasa, dan aroma yang baik dan disukai. Bahan kimia yang terkandung
LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERKEBUNAN ACARA IV
PEMBUATAN TEH CELUP MANIS RENDAH... more LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERKEBUNAN ACARA IV PEMBUATAN TEH CELUP MANIS RENDAH KALORI KAYA ANTIOKSIDAN
SURAKARTA 2016 ACARA I ANTIBROWNING APEL FRESH CUT A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Ketika kita m... more SURAKARTA 2016 ACARA I ANTIBROWNING APEL FRESH CUT A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Ketika kita mengupas buah apel, salak, kentang, pir , dan lain-lain daging buah atau umbinya akan segera berubah warna menjadi cokelat. Jika kita terlalu lama mendiamkan buah-buah tersebut di udara bebas, maka akan cepat terjadi pencoklatan pada daging buah. Hal tersebut terjadi secara alami tanpa rekayasa manusia. Dalam ilmu pangan, gejala itu dinamai browning atau pencoklatan. Pencoklatan adalah terbentuknya warna coklat pada bahan pangan secara alami atau karena proses tertentu. Yang pasti bukan akibat zat warna. Pada kelompok makanan tertentu, seperti pada produk plahan bakery (berbagai roti, snack, kacang-kacangan, daging panggang, kopi, teh, dan pada permen coklat) browning umumnya diminati. Sebaliknya, pada kelompok buah-buahan seperti apel, pir, salak dan juga kentang, proses pencoklatan itu tidak dikehendaki. Pencoklatan pada buah apel dan buah lain setelah dikupas disebabkan oleh pengaruh aktivitas enzim Polypenol Oxidase (PPO), yang dengan bantuan oksigen akan mengubah gugus monophenol menjadi O-hidroksi phenol, yang selanjutnya diubah lagi menjadi O-kuinon. Gugus O-kuinon inilah yang membentuk warna coklat. Reksi pencoklatan atau browning dipengaruhi beberapa faktor antara lain adalah suhu, pH, kandungan enzim polifenol, oksigen, dll. Semakin tinggi kandungan enzim polifenolnya, maka semakin cepat dan semakin pekat pencoklatannya. 2. Tujuan Tujuan dari Praktikum Teknologi Pengolahan Hasil Hortikultura Acara I "Antibrowning Apel Fresh Cut" adalah sebagai berikut : a. Mengetahui peristiwa pencoklatan pada buah. b. Mengetahui pengaruh berbagai penambahan bahan untuk mengurangi reaksi browning pada buah. B. TINJAUAN PUSTAKA
Tujuan praktikum acara I Enzim ini adalah : 1. Mengetahui pengaruh pH terhadap aktivitas kerja en... more Tujuan praktikum acara I Enzim ini adalah : 1. Mengetahui pengaruh pH terhadap aktivitas kerja enzim Diastase/ Amilase. 2. Mengetahui pengaruh suhu terhadap aktivitas kerja enzim Diastase/ Amilase. 3. Mengetahui aktivitas enzim amilase pada kecambah dan kacang hijau. B. Tinjauan Pustaka 1. Teori /Uji Benedict dapat berperan dalam uji kualitatif glukosa. Glukosa adalah monosakarida dengan rumus kima C6H12O6 terdapat sebagai glikosida di dalam tubuh binatang, sebagai disakarida-disakarida dan polisakarida di dalam tubuh tumbuh-tumbuhan. Glukosa dapat dihasilkan melalui hidrolisis polisakarida atau disakarida, baik dengan asam maupun dengan enzim. Glukosa dapat dibuat dari pati-patian, dan proses pembuatannya dapat dihidrolisa dengan asam maupun enzim. Dalam proses hidrolisa, karbohidrat diubah menjadi gula larut dalam air dilakukan dengan penambahan air dan asam kemudian dilakukan proses peruraian atau fermentasi gula menjadi etanol dengan menambahkan yaest/ragi. Glukosa adalah suatu karbohidrat terpenting yang digunakan sebagai sumber tenaga bagi hewan dan tumbuhan. Uji Benedict dapat berguna dalam aplikasi di bidang pangan, seperti penentuan kadar alkohol dalam minuman fermentasi seperti bir atau anggur selain itu untuk mengetahui kandungan glukosa dalam sirup, kecap, dan lain-lain (Yusrin, 2010). Larutan Benedict terbuat dari campuran CuSO4, NaOH dan Na sitrat, gula tersebut akan mereduksi Cu 2+ yang berupa Cu(OH)2 menjadi Cu + sebagai CuOH, selanjutnya menjadi Cu2O yang tidak larut, berwarna kuning atau merah. Pada saat yang bersamaan, gula pereduksi akan
Uploads
Papers by arsa puspa
TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERKEBUNAN ACARA IV
PEMBUATAN TEH CELUP MANIS RENDAH KALORI KAYA ANTIOKSIDAN
TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERKEBUNAN ACARA IV
PEMBUATAN TEH CELUP MANIS RENDAH KALORI KAYA ANTIOKSIDAN