Religion is the best media to get the truth and religion also functions as a way of life. The sou... more Religion is the best media to get the truth and religion also functions as a way of life. The sources of the truth in religion based on the revelation, and in islam revelation comes from Allah and Prophet Muhammad PbuH namely Al-Qur"and Autenthic Saying of Prophet Muhammad PbuH. Revelation is Fithrah Munazzalah (something pure which has given by God) to support something pure in the soul of human being or Fihtrah Majbulah. But in the scientific study revelation is alwas deals with human reason. Both of them are always involved in dynamic condition, wether good or wrong correlation. Actually religion with its revelation should support each other in normal condition. This research attempts to compromise both of them, ofcourse by undertanding religion as revelation of God and human reason as added support to get the truth. As library research this paper has analyzed many sources to complite the research. Furthermore, the researcher can conclude that relation between revelation and human reason is important thing in scientific activity to get absolute truth. However, revelation and human reason are inseparable things. Pendahuluan Ketika berbicara relasi antara akal dan wahyu, maka tentu berbicara tentang filsafat dan agama. Hal ini menarik untuk kita telisik lebih dalam, bagaimana mencari titik temu antara filsafat dan agama itu sendiri dan bagaimana kedudukan pengetahuan yang diperoleh akal terhadap pengetahuan yang dibawa oleh wahyu. Untuk menjawab pertanyan ini, diperlukan analisis lebih mendalam tentang dasar-dasar pijakan dari filsafat dan agama itu sendiri, kendati agama dan filsafat masing-masing berangkat dari titik pijakan yang berbeda, agama berangkat dari landasan keyakinan, sementara filsafat bermula dari keraguan dan kebertanyaan. Keraguan dan kebertanyaan yang menjadi ciri khas berfilsafat ini merupakan sebuah landasan yang berseberangan dengan keyakinan agama, namun keduanya memiliki fungsi yang sama sebagai pencari kebenaran. Perbedaan landasan inilah yang mengakibatkan adanya kecenderungan perkembangan yang diametral dan tidak saling menyapa antara filsafat dan agama dalam khazanah intelektual modern umat Islam. Sepanjang umur peradaban manusia baik di Timur maupun Barat, dunia tidak pernah sepi dari pergumulan manusia dalam mencari kebenaran. Sebagian manusia akhirnya sampai pada keberanan ajaran tauhid dan menemukan Allah SWT sebagai Tuhan, satu-satunya Zat penguasa alam semesta. Meskipun demikian, tidak sedikit dari mereka akhirnya terjebak dalam fantasi-fantasi semu yang justru menjadi skeptis, sehingga meragukan kemampuan manusia dalam memperoleh kebenaran. Menurut Ibn Khaldun, keinginan untuk mengetahui segala sesuatu di luar diri manusia merupakan naluri atau fitrah yang diberikan Allah SWT sehingga dengannya muncullah ilmu
Religion is the best media to get the truth and religion also functions as a way of life. The sou... more Religion is the best media to get the truth and religion also functions as a way of life. The sources of the truth in religion based on the revelation, and in islam revelation comes from Allah and Prophet Muhammad PbuH namely Al-Qur"and Autenthic Saying of Prophet Muhammad PbuH. Revelation is Fithrah Munazzalah (something pure which has given by God) to support something pure in the soul of human being or Fihtrah Majbulah. But in the scientific study revelation is alwas deals with human reason. Both of them are always involved in dynamic condition, wether good or wrong correlation. Actually religion with its revelation should support each other in normal condition. This research attempts to compromise both of them, ofcourse by undertanding religion as revelation of God and human reason as added support to get the truth. As library research this paper has analyzed many sources to complite the research. Furthermore, the researcher can conclude that relation between revelation and human reason is important thing in scientific activity to get absolute truth. However, revelation and human reason are inseparable things. Pendahuluan Ketika berbicara relasi antara akal dan wahyu, maka tentu berbicara tentang filsafat dan agama. Hal ini menarik untuk kita telisik lebih dalam, bagaimana mencari titik temu antara filsafat dan agama itu sendiri dan bagaimana kedudukan pengetahuan yang diperoleh akal terhadap pengetahuan yang dibawa oleh wahyu. Untuk menjawab pertanyan ini, diperlukan analisis lebih mendalam tentang dasar-dasar pijakan dari filsafat dan agama itu sendiri, kendati agama dan filsafat masing-masing berangkat dari titik pijakan yang berbeda, agama berangkat dari landasan keyakinan, sementara filsafat bermula dari keraguan dan kebertanyaan. Keraguan dan kebertanyaan yang menjadi ciri khas berfilsafat ini merupakan sebuah landasan yang berseberangan dengan keyakinan agama, namun keduanya memiliki fungsi yang sama sebagai pencari kebenaran. Perbedaan landasan inilah yang mengakibatkan adanya kecenderungan perkembangan yang diametral dan tidak saling menyapa antara filsafat dan agama dalam khazanah intelektual modern umat Islam. Sepanjang umur peradaban manusia baik di Timur maupun Barat, dunia tidak pernah sepi dari pergumulan manusia dalam mencari kebenaran. Sebagian manusia akhirnya sampai pada keberanan ajaran tauhid dan menemukan Allah SWT sebagai Tuhan, satu-satunya Zat penguasa alam semesta. Meskipun demikian, tidak sedikit dari mereka akhirnya terjebak dalam fantasi-fantasi semu yang justru menjadi skeptis, sehingga meragukan kemampuan manusia dalam memperoleh kebenaran. Menurut Ibn Khaldun, keinginan untuk mengetahui segala sesuatu di luar diri manusia merupakan naluri atau fitrah yang diberikan Allah SWT sehingga dengannya muncullah ilmu
Uploads
Papers by Zainal Arifin