menetapkan Good Agricultural Collection Practice For Medicinal Plant (GACP). Hal tersebut dimaksu... more menetapkan Good Agricultural Collection Practice For Medicinal Plant (GACP). Hal tersebut dimaksudkan agar produk akhir obat herbal memiliki standar kualitas yang tinggi. Sehingga, nantinya dapat memasuki pasar nasional maupun global. Adapun target dari program tersebut lebih difokuskan pada bahan baku obat itu sendiri. Mulai dari budidaya, pemanenan, pengumpulan bahan, pasca panen, transportasi dan penyimpanan. Pasca panen merupakan tahapan pembuatan simplisia yang terdiri dari pengumpulan bahan, sortasi basah, pencucian, perajangan/pengupasan, pengeringan, sortasi kering, pengepakan, penyimpanan, dan kontrol kualitas. Adanya ketidak mampuan kita menyediakan teknologi pasca panen merupakan salah satu masalah produksi di Indonesia, yang dapat mengakibatkan : 1. Produk pertanian seperti buah-buahan cepat jenuh, sehingga harga mudah jatuh di musim panen, sehingga pengembangan secara intensif dan besar-besaran tidak dimungkinkan. 2. Bargaining power petani sangat lemah menghadapi tengkulak, sehingga kehidupan, kesejahteraan dan daya beli pada teknologi akan selalu tetap lemah 3. Kemampuan pengawetan, pengepakan, sehingga bisa menjadikan produk kualitas ekspor andalan masih sangat tergantung pada teknologi luar negeri, sehingga ketergantungan terhadap produk, uluran tangan dan teknologi akan terjadi selamanya Bila Indonesia menguasai dan mampu mengembangkan teknologi setara dengan teknologi dunia, tidak mustahil produk pertanian bisa dimaksimalkan menjadi komoditi ekspor andalan Indonesia, sehingga kemajuan teknologi bisa berlangsung dan maju pesat (Sutrisno dkk). Perihal pasca panen, sortasi dan pengecilan ukuran merupakan salah satu rangkaian dari proses pasca panen yang perlu diperhatikan. Secara umum, sortasi merupakan proses memilih suatu bahan yang baik, dalam hal ini lebih dispesifikasikan pada bahan tanaman obat. Sedangkan pengecilan ukuran pada bahan baku simplisia dilakukan untuk meningkatkan kualitas bahan atau meningkatkan kesesuaian bahan baku untuk proses selanjutnya seperti pengeringan, pengemasan, penyulingan minyak atsiri dan penyimpanan . II. PEMBAHASAN A. SORTASI Ada dua macam proses sortasi, yaitu sortasi basah dan sortasi kering. Sortasi basah dilakukan pada saat bahan masih segar. Proses ini untuk memisahkan kotoran-kotoran atau bahan-bahan asing lainnya dari bahan simplisia. Misalnya dari simplisia yang dibuat dari akar suatu tanaman obat, maka bahan-bahan asing seperti tanah, kerikil, rumput, batang, daun, akar yang telah rusak, serta pengotoran lainnya harus dibuang. Hal tersebut dikarenakan tanah merupakan salah satu sumber mikroba yang potensial. Sehingga, pembersihan tanah dapat mengurangi kontaminasi mikroba pada bahan obat. Sedangkan sortasi kering pada dasarnya merupakan tahap akhir pembuatan simplisia. Tujuannya untuk memisahkan benda-benda asing seperti bagian-bagian tanaman yang tidak diinginkan dan pengotoran lain yang masih tertinggal pada simplisia kering. Sortasi dapat dilakukan dengan atau secara mekanik (Anonim, 1985). • Tujuan Sortasi: 1. Untuk memperoleh simplisia yang dikehendaki, baik kemurnian maupun kebersihannya (Widyastuti, 1997). 2. Memilih dan memisahkan simplisia yang baik dan tidak cacat .
menetapkan Good Agricultural Collection Practice For Medicinal Plant (GACP). Hal tersebut dimaksu... more menetapkan Good Agricultural Collection Practice For Medicinal Plant (GACP). Hal tersebut dimaksudkan agar produk akhir obat herbal memiliki standar kualitas yang tinggi. Sehingga, nantinya dapat memasuki pasar nasional maupun global. Adapun target dari program tersebut lebih difokuskan pada bahan baku obat itu sendiri. Mulai dari budidaya, pemanenan, pengumpulan bahan, pasca panen, transportasi dan penyimpanan. Pasca panen merupakan tahapan pembuatan simplisia yang terdiri dari pengumpulan bahan, sortasi basah, pencucian, perajangan/pengupasan, pengeringan, sortasi kering, pengepakan, penyimpanan, dan kontrol kualitas. Adanya ketidak mampuan kita menyediakan teknologi pasca panen merupakan salah satu masalah produksi di Indonesia, yang dapat mengakibatkan : 1. Produk pertanian seperti buah-buahan cepat jenuh, sehingga harga mudah jatuh di musim panen, sehingga pengembangan secara intensif dan besar-besaran tidak dimungkinkan. 2. Bargaining power petani sangat lemah menghadapi tengkulak, sehingga kehidupan, kesejahteraan dan daya beli pada teknologi akan selalu tetap lemah 3. Kemampuan pengawetan, pengepakan, sehingga bisa menjadikan produk kualitas ekspor andalan masih sangat tergantung pada teknologi luar negeri, sehingga ketergantungan terhadap produk, uluran tangan dan teknologi akan terjadi selamanya Bila Indonesia menguasai dan mampu mengembangkan teknologi setara dengan teknologi dunia, tidak mustahil produk pertanian bisa dimaksimalkan menjadi komoditi ekspor andalan Indonesia, sehingga kemajuan teknologi bisa berlangsung dan maju pesat (Sutrisno dkk). Perihal pasca panen, sortasi dan pengecilan ukuran merupakan salah satu rangkaian dari proses pasca panen yang perlu diperhatikan. Secara umum, sortasi merupakan proses memilih suatu bahan yang baik, dalam hal ini lebih dispesifikasikan pada bahan tanaman obat. Sedangkan pengecilan ukuran pada bahan baku simplisia dilakukan untuk meningkatkan kualitas bahan atau meningkatkan kesesuaian bahan baku untuk proses selanjutnya seperti pengeringan, pengemasan, penyulingan minyak atsiri dan penyimpanan . II. PEMBAHASAN A. SORTASI Ada dua macam proses sortasi, yaitu sortasi basah dan sortasi kering. Sortasi basah dilakukan pada saat bahan masih segar. Proses ini untuk memisahkan kotoran-kotoran atau bahan-bahan asing lainnya dari bahan simplisia. Misalnya dari simplisia yang dibuat dari akar suatu tanaman obat, maka bahan-bahan asing seperti tanah, kerikil, rumput, batang, daun, akar yang telah rusak, serta pengotoran lainnya harus dibuang. Hal tersebut dikarenakan tanah merupakan salah satu sumber mikroba yang potensial. Sehingga, pembersihan tanah dapat mengurangi kontaminasi mikroba pada bahan obat. Sedangkan sortasi kering pada dasarnya merupakan tahap akhir pembuatan simplisia. Tujuannya untuk memisahkan benda-benda asing seperti bagian-bagian tanaman yang tidak diinginkan dan pengotoran lain yang masih tertinggal pada simplisia kering. Sortasi dapat dilakukan dengan atau secara mekanik (Anonim, 1985). • Tujuan Sortasi: 1. Untuk memperoleh simplisia yang dikehendaki, baik kemurnian maupun kebersihannya (Widyastuti, 1997). 2. Memilih dan memisahkan simplisia yang baik dan tidak cacat .
Uploads
Papers by Lora Yusnita