Papers by WIJI DWI LESTARI

Ketersediaan unsur hara makro esensial (seperti fosfor dan kalium) di dalam tanah sangatlah terba... more Ketersediaan unsur hara makro esensial (seperti fosfor dan kalium) di dalam tanah sangatlah terbatas, padahal kedua unsur tersebut sangat dibutuhkan oleh tanaman agar dapat memeberikan hasil yang tinggi. Salah satu cara yang dapat dipergunakan untuk meningkatkan efisiensi pemupukan adalah dengan pemberian arang (charcoal). Menrut pendapat Damanau (1989) arang mempunyai potensi untuk dikembangkan sebagai penyerap dan pelepas unsur hara (pupuk) dalam bidang kesuburan tanah karena memiliki luas permukaan dalam yang besar dan kurang lebih sama dengan koloid tanah. Berdasarkan hal tersebut, maka dilakukan adanya praktikum pemberian arang pada tanah pasir untuk meningkatkan ketersediaan air bagi tanaman. Pada praktikum yang dilakukan menggunakan media tanam pasir di polibag. Benih yang ditanam adalah benih kacang panjang. Rancangan percobaan yang dilakukan yaitu Rangcangan Acak Kelompok (RAKL) nonfaktorial arang sekam dan arang kayu terdiri dari 5 perlakuan yang diulang sebanyak 5 kali. Rancangan perlakuan tersebut terdiri dari Kontrol 0 gram, AS1 31 gram, AS2 62 gram dan AK1 31 gram, AK2 62 gram.Variabel pengamatan yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah daun, panjang akar, bobot basah tanaman, bobot basah akar, dan bobot kering tanaman. Pengamatan dilakukan sebanyak 4 kali selama 4 minggu. Hasil pengamatan yang dilakukan menunjukan bahwa perlakuan yang diberikan AS2 mendapatkan hasil terbaik diantara yang lainnya. Hal ini terbukti bahwa pemberian arang pada tanah pasir pantai memberikan pengaruh yang nyata terhadap pertumbuhan tanaman kacang panjang. ABSTRACT The availability of essential macro nutrients (such as phosphorus and potassium) in the soil is very limited, whereas both elements are needed by plants to provide high yields. One way that can be used to improve the efficiency of fertilization is by charcoal. Deferring Damanau's (1989) opinion of charcoal has the potential to be developed as an absorber and nutrient release in soil fertility since it has a large inner surface area and is approximately the same as that of soil colloids. Based on this, the practice of charcoal on the sand soil to increase the availability of water for plants. On practicum done using sand sand media in polybag. The seeds planted are the seeds of long beans. The experimental design was Randomized Block Groups (RAKL) of charcoal and charcoal charcoal consisting of 5 treatments that were repeated 5 times. The treatment design consisted of 0 gram control, AS1 31 gram, AS2 62 gram and AK1 31 gram, AK2 62 gram.Variable observations observed were plant height, number of leaves, root length, wet weight of plant, wet root weight, and dry weight plant. Observations were made 4 times for 4 weeks. The result of observation showed that AS2

Indonesia memiliki sumber daya lahan sebagai alternatif perluasan lahan pertanian umumnya bersifa... more Indonesia memiliki sumber daya lahan sebagai alternatif perluasan lahan pertanian umumnya bersifat asam. Jenis tanah asam menempati 29,7% dari luas total daratan Indonesia (sekitar 90 juta Ha), dan luas tanah Podsolik Merah Kuning (PMK) menempati urutan teratas. Tanah jenis ini tersebar di pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Irian jaya, dan sedikit di pulau Jawa. Permasalahan pada tanah yang bersuasana masam dapat ditanggulangi dengan pemberian kapur (Soepardi, 1982). Pemberian kapur dapat meningkatkan ketersediaan unsur fosfor (P) dan molibdenum (Mo). Pengapuran dapat meningkatkan pH tanah, sehingga pemberian kapur pada tanah masam akan merangsang pembentukan struktur remah, mempengaruhi pelapukan bahan organik, dan pembentukan humus (Buckman dan Brady, 1964). Berdasarkan hal diatas maka diperlukan adanya praktikum pengapuran pada lahan masam. Rancangan percobaan yang digunakan dalam praktikum ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAKL) nonfaktorial yaitu pengapuran (dolomit dan kalsist), terdiri dari 5 perlakuan yang diulang sebanyak 5 kali. Rancangan perlakuan tersebut terdiri dari Kontrol 0 gram, D1 50% 6,5 gram, D2 100% 13gram, dan Ks1 50% 7,32 gram, Ks2 100% 14,64 gram. Berdasarkan hasil analisis data menunjukan bahwa dari kelima perlakuan sidik ragam yang tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap adalah pada variabel tinggi tanaman. Pada variabel jumlah daun, bobot basah tajuk, bobot basah akar, panjang akar, bobot kering tanaman kacang panjang memberikan pengaruh yang nyata. Artinya pemberian perlakuan pengapuran pada tanah PMK berpengaruh terhadap jumlah daun, bobot basah tajuk, bobot basah akar, panjang akar, bobot kering tanaman kacang panjang tetapi tidak berpengaruh pada tinggi tanaman kacang panjang. Kata kunci : Kacang panjang, kapur dolomit, kapur kalsit, tanah masam. ABSTRACT Indonesia has land resources as an alternative to the extension of generally acidic agricultural land. Types of acidic soils occupy 29.7% of the total land area of Indonesia (about 90 million ha), and the area of Podsolik Merah Kuning (PMK) occupies the top position. This type of land is spread on the island of Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Irian Jaya, and a little on the island of Java. Problems with acidic soils can be overcome with lime (Soepardi, 1982). Lime administration can increase the availability of phosphorus (P) and molybdenum (Mo) elements. Calcification can increase soil pH, so the application of lime on acid soils will stimulate the formation of crumb structure, affect the weathering of organic matter, and the formation of humus (Buckman and Brady, 1964). Based on the above it is necessary practice of calcification on acid land. The experimental design used in this practicum was the nonfactorial Randomized Block Design (RAKL) of calcification (dolomite and calcist), consisting of 5 treatments repeated 5 times. The treatment design consisted of Control 0 gram,

Lahan pasir pantai merupakan lahan marginal dengan ciri-ciri antara lain: tekstur pasiran, strukt... more Lahan pasir pantai merupakan lahan marginal dengan ciri-ciri antara lain: tekstur pasiran, struktur lepas-lepas, kandungan hara rendah, kemampuan menukar kation rendah, daya menyimpan air rendah, suhu tanah di siang hari sangat tinggi, kecepatan angin dan laju evaporasi sangat tinggi. Upaya perbaikan sifat-sifat tanah dan lingkungan mikro sangat diperlukan, antara lain misalnya dengan penyiraman yang teratur, penggunaan mulsa penutup tanah, penggunaan pemecah angin (wind breaker), penggunaan bahan pembenah tanah (marling), penggunaan lapisan kedap, dan pemberian pupuk (baik organik dan anorganik). Berdasarkan hal tersebut, maka dilakukan praktikum pemberiann bahan organik sebagai pembenah dan pemupukan pada lahan marginal. Praktikum ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAKL) faktorial. Meliputi 2 faktor yaitu faktor pupuk bokashi dan faktor pupuk NPK yang diulang 3 kali. Faktor pertama ialah pupuk bokhasi dengan 3 taraf, yaitu: 0 gram (B0) 0%, 250 gram (B1) 50%, dan 500 gram (B2) 100%. Faktor kedua dengan 3 taraf, yaitu: 0 gram (P0), 5 gram (P1) dan 10 gram (P2). Pemberian pembenah tanah dan pemupukan pada tanah pasir pantai terhadap pertumbuhan tanaman berpengaruh pada tinggi tanaman, jumlah daun, bobot basah tajuk, bobot basah akar, dan bobot kering kacang panjang tetapi tidak berpengaruh pada panjang akar tanaman kacang panjang. Kata kunci : bahan organik, pembenah tanah, NPK, kacang panjang. ABSTRACT Coastal sand is a marginal land with characteristics such as: sandy texture, loose structure, low nutrient content, low cation exchange ability, low water storage, soil temperature during the day is very high, wind speed and evaporation rate is very high. Efforts to improve soil and micro-environment properties are needed, for example with regular watering, use of ground cover mulch, wind breaker use, marble use, use of impermeable layer, and fertilizer application (both organic and inorganic). Based on this matter, the practicum of organic matter is done as regeneration and fertilization on the marginal land. This Practicum uses Factorial Randomized Design (RAKL). Includes 2 factors namely bokashi fertilizer factor and NPK fertilizer factor repeated 3 times. The first factor is bokhasi fertilizer with 3 levels, namely: 0 gram (B0) 0%, 250 gram (B1) 50%, and 500 gram (B2) 100%. The second factor with 3 levels, namely: 0 grams (P0), 5 grams (P1) and 10 grams (P2). Provision of soil enhancer and fertilization on sandy sandy soils on plant growth has an effect on plant height, leaf number, wet canopy weight, wet root weight, and long bean dry weight but no effect on root length of bean plant.
adalah ilmu yang mempelajari cara-cara membedakan sifat-sifat tanah satu sama lain, dan mengelomp... more adalah ilmu yang mempelajari cara-cara membedakan sifat-sifat tanah satu sama lain, dan mengelompokkan tanah ke dalam kelas-kelas tertentu berdasarkan atas kesamaan sifat yang dimiliki. Dalam mengelompokkan tanah diperlukan sifat dan
Tanah merupakan bagian dari kerak bumi yang mempunyai sifat sangat kompleks, terdiri atas kompone... more Tanah merupakan bagian dari kerak bumi yang mempunyai sifat sangat kompleks, terdiri atas komponen padatan yang berinteraksi dengan cairan dan udara.Tanah terbentuk dari partikel pecahan batuan yang telah diubah oleh proses kimia dan lingkungan yang meliputi pelapukan dan erosi. Tanah berbeda dari batuan induknya karna interaksi antara hidrosfer,atmosfer,litosfer, dan biosfer ini adalah campuran dari konstituen mineral dan organik yang dalam keadaan padat,gas, dan cair.
Air mengendalikan hampir seluruh proses fisik, kimia, dan biologi yang terjadi di dalam tanah. Ai... more Air mengendalikan hampir seluruh proses fisik, kimia, dan biologi yang terjadi di dalam tanah. Air dalam tanah berperan sebagai pelarut dan agen pengikat antar partikel-partikel tanah, yang selanjutnya berpengaruh terhadap stabilitas struktur dan kekuatan tanah serta bahan geologik. Secara kimia, air berperan sebagai agen pengangkut zat terlarut dan suspensi yang terlibat dalam perkembangan tanah dan degradasi.
Tanah sangat dibutuhkan dalam kehidupan sebab tanah dapat dimanfaatkan oleh tumbuh-tumbuhan untuk... more Tanah sangat dibutuhkan dalam kehidupan sebab tanah dapat dimanfaatkan oleh tumbuh-tumbuhan untuk pertumbuhan. Sedangkan manusia sangat membutuhkan tanaman baik dalam pemenuhan makanan, pakaian dan lain-lain.
Drafts by WIJI DWI LESTARI
Uploads
Papers by WIJI DWI LESTARI
Drafts by WIJI DWI LESTARI