Papers by Universitas Pontianak

Jurnal Vokasi Kesehatan, 2016
Gizi kurus merupakan masalah gizi yang sifatnya akut, sebagai akibat dari peristiwa yang terjadi ... more Gizi kurus merupakan masalah gizi yang sifatnya akut, sebagai akibat dari peristiwa yang terjadi da-lam waktu yang tidak lama seperti kekurangan asu-pan makanan. Dampak gizi kurus pada balita dapat menurunkan kecerdasan, produktifitas, kreatifitas, dan sangat berpengaruh pada kualitas SDM. Tinggin-ya prevalensi gizi kurang dan buruk pada balita dipen-garuhi oleh tiga faktor utama yaitu buruknya kualitas dari kuantitas konsumsi pangan sebagai akibat masih rendahnya ketahanan pangan keluarga, buruknya pola asuh dan rendahnya akses pada fasilitas kesehatan (Hendrayati. dkk, 2013). Salah satu faktor yang berperan dalam mening-katkan derajat kesehatan itu adalah status gizi baik. Status gizi merupakan salah satu faktor yang menen-tukan kualitas tumbuh kembang seseorang yang pada akhirnya berpengaruh terhadap kualitas sumber daya manusia (SDM). Status gizi masyarakat sering digam-barkan dengan besaran masalah gizi pada kelompok anak balita yang merupakan kelompok yang rawan gizi (Adriani, dkk, 2012). Penilaian status gizi yang dapat dilakukan salah satunya dengan menggunakan berat badan menurut panjang badan (BB/PB) atau berat badan menurut tinggi badan (BB/TB) yangmenggambarkan perole-han gizi kurus (Depkes RI, 2013). Gizi kurang pada anak dapat membuat anak menjadi kurus dan pertumbuhan menjadi terhambat. Penyebab kurang gizi secara langsung adalah kon-sumsi makanan tidak seimbang dan penyakit infek-si (Manullang, Mona Sylvia J. dkk. 2012). Penyebab tidak langsung masalah gizi kurang, dipengaruhi oleh pola asuh, ketersediaan pangan, faktor sosial ekonomi, budaya dan politik (Mustapa, Yusna. dkk. 2013). Masalah kesehatan masyarakat sudah dianggap serius apabila prevalensi gizi kurus antara 10,0%-Abstract : Wasting in Children at work area of Puskesmas Pontianak City. This study aimed to figure out the risk factors of wasting in Children at work area of Puskesmas Saigon and Puskesmas Perumnas II. A case control method, as well as a purposive sampling technique, was carried out in this study. As many as 66 respondents were divided into 2 groups (33 cases group and 33 control group). The data were analyzed by using Chi square test. The study revealed two findings. First, there were significant correlation of infectious disease (p= 0,003, OR=5,714 with CI 95%=1,925-16,965), exclusive breast feeding(p= 0,021, OR=3,946 with CI 95%=1,343-11,800), complete immunization(p= 0,025, OR=3,619 with CI 95%=1,290-10,150). Second, there were no correlation of carbohydrate intake(p= 0,577, OR=1,688 with CI 95%=0,524-5,438), protein intake (p= 1,000, OR=1,134 with CI 95%=0,425-3,026),and the incidence of wasting in Children at work area of Puskesmas Saigon and Puskesmas Perumnas II. Abstrak : Gizi Kurus (Wasting) Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Pontianak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko kejadian gizi kurus di wilayah kerja Puskesmas Saigon dan Puskesmas Perumnas II. Jenis penelitian adalah Case control dengan teknik purposive sampling. Sampel penelitian sebanyak 66 responden yang terbagi menjadi 2 kelompok yaitu 33 kasus dan 33 kontrol. Data dianalisis menggunakan uji Chi square. Hasil penelitian menunjukan terdapat hubungan yang bermakna antara penyakit infeksi (p = 0,003, OR = 5,714 dengan CI 95% = 1,925-16,965), ASI eksklusif (p = 0,021, OR = 3,946 dengan CI 95% = 1,343-11,800), dan kelengkapan imunisasi (p = 0,025, OR = 3,619 dengan CI 95% = 1,290-10,150). Variabel yang tidak berhubungan asupan karbohidrat (p = 0,577, OR = 1,688 dengan CI 95% = 0,524-5,438) dan asupan protein (p = 1,000, OR = 1,134 dengan CI 95% = 0,425-3,026) dengan kejadian gizi kurus di Wilayah Kerja Puskesmas Saigon dan Puskesmas Perumnas II. Kata kunci : gizi kurus, asupan karbohidrat dan protein
Uploads
Papers by Universitas Pontianak