Papers by Syahrul Efendi D
Novel Perdana, 2006
Menulis novel pertama. Hasilnya ini. Tahun 2006. Ayahku masih sehat. Belum meninggal.

Assalamu'alaikuk Wr. Wb Puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahi kita nikmat dan kebahag... more Assalamu'alaikuk Wr. Wb Puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahi kita nikmat dan kebahagian dalam hidup di dunia ini. Salawat dan salam kepada junjungan kita semua, Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan kita keteladanan dalam memimpin dan mencapai cita-cita. Saudara/i Yang Saya Hormati Berbahagia rasanya dapat menyampaikan pandangan-pandangan saya dalam satu kesempatan penting di antara hadirin-hadirin sekalian. Sebagaimana yang kita ketahui, HMI kini telah berusia lebih dari 60 tahun, sebuah usia yang sudah cukup matang jika dianalogikan pada usia perkembangan manusia. Namun dalam usia yang sudah cukup matang itu, masih banyak cita-cita HMI yang belum tercapai. Untuk itu, marilah kita ingat kembali cita-cita awal pembentukan HMI. Disebutkan tujuan HMI didirikan adalah untuk mempertahankan dan mempertinggi derajat rakyat Indonesia, dan menegakkan dan mengembangkan ajaran agama Islam. Kemudian tujuan HMI diperbaharui, secara berturut-turut dapat saya sebutkan, terbinanya Insan akademis, pencipta, pengabdi yang bernafaskan Islam dan bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah SW. Setelah itu disempurnakan lagi dengan frase terbinanya insan ulul albab yang turut bertanggung atas terwujudnya tatanan masyarakat yang diridhoi oleh Allah SWT. Sejauh ini, cita-cita HMI tersebut lebih banyak yang tidak tercapai dari pada yang sudah tercapai. Ini artinya, sampai pada generasi kita, HMI masih terus menuntut kader-kadernya untuk tidak istirahat di dalam mencapai cita-cita tersebut. Jika 60 tahun yang lalu di masa Lafran Pane, tantangan paling nyata yang dihadapi HMI adalah menegakkan Republik, ironisnya sekarang tantangan itu pulalah yang kita hadapi hari ini: Menegakkan Republik! dalam arti yang sebenarnya. Sementara martabat kita sebagai bangsa semakin merosot di
adalah "Memperkokoh basis negara menuju tamaddun Indonesia baru dan maju". Tema ini merupakan kes... more adalah "Memperkokoh basis negara menuju tamaddun Indonesia baru dan maju". Tema ini merupakan kesinambungan dari tema kepengurusan sebelumnya yang mengangkat tema Gerakan Tamadduni Masyarakat Sipil Untuk pembelaan Kaum Lemah dan Terpinggirkan". Perbedaannya hanyalah terletak pada penekanannya saja.
LPJ PB HMI, 2007
LPJ ini didedikasikan untuk umat, bangsa dan HMI secara khusus.
Sorotan terkait beragam isu-isu panas di Indonesia terkini.
Sorotan terhadap dinamika politik, Islam dan budaya di Indonesia terkini.
Sambungan dari Seri 1. Sorotan terhadap dinamika politik dan ekonomi Indonesia Teranyar.
Ditulis ketika sentimen politik Islam bercampur dengan etnonasionalisme berbaur dengan kebangkita... more Ditulis ketika sentimen politik Islam bercampur dengan etnonasionalisme berbaur dengan kebangkitan populisme yang disulut oleh kontroversi sosok Ahok. Tersaji beragam tema, dari politik, agama, ekonomi, hingga kebudayaan massa.

Tulisan ini diawali dengan sebuah pertanyaan: bagaimana langkahnya supaya kaum Muslim Indonesia b... more Tulisan ini diawali dengan sebuah pertanyaan: bagaimana langkahnya supaya kaum Muslim Indonesia bisa kuat, mandiri, profesional, kaya dan saleh secara komunal? Mengapa komunal, sebab secara individual, banyak dari kaum Muslim yang kaya dan kuat, namun keberadaannya tidak berdampak secara komunal, akibat bergerak dan berjuang sendiri-sendiri dan memandang dirinya terlepas dari kaum Muslim dalam urusan pencapaian materinya. Pertanyaan di atas dikemukakan sebagai pantulan atas masalah kaum Muslim Indonesia yang didera oleh masalah komunal yang melingkupi mereka, yaitu: lemah secara komunal; tidak mandiri secara komunal; miskin secara komunal; dan jauh dari sifat saleh secara komunal. Lagi-lagi yang dibahas tulisan ini ialah kaum Muslim secara komunal, bukan per individu. Problem-problem di atas telah membuat kaum Muslim Indonesia tidak berdaya secara politik dan ekonomi, kendatipun angka populasi mereka berbanding dengan kaum musyrik, kafir, munafik dan ahli kitab jauh lebih banyak.

Dalam kesendirian, saat semua atribut hidup kulepaskan, saat semua angan-angan kubuang, keinginan... more Dalam kesendirian, saat semua atribut hidup kulepaskan, saat semua angan-angan kubuang, keinginan sejati yang ada hanyalah saat dimana aku kembali ke haribaan Tuhan, saat aku meninggalkan dunia yang fana yang penuh sibuk dan melelahkan ini yaitu pulang dengan keadaan bersih, tenang, tentram, siap dan tanpa ikatan beban dan dosa-dosa. Bilapun aku kembali ke alam pra dunia, tanpa berhasil membawa bekal amal saleh yang cukup yang kubuat selama di dunia, setidak-tidaknya aku kembali tidak memikul dosa-dosa yang ditimbulkan oleh sikap dan perbuatanku yang melanggar larangan-larangan-Nya selama di dunia. Aku rasa aku telah banyak berbuat dosa. Aku rasa banyak pelanggaran atas larangan-Nya telah aku lakukan demi suatu maksud yang sebanarnya tidak berguna bagiku saat mulai menoleh ke arah perjalanan kembali kepada-Nya. Hiruk-pikuk dunia telah mengacaukan kesadaran dan konsentrasi pikiranku untuk kembali dengan bersih dan baik kepada-Mu. Tatkala aku datang dan dikirimkan ke dunia yang hiruk-pikuk ini, berada dalam keadaan baik dan suci. Bukankah sepatutnya aku harusnya kembali kepada-Nya dengan baik-baik dan suci pula? Bukan malah berlumur kotoran dosa. Tentu selama tercebur dan tenggelam dengan kehidupan dunia yang memang penuh kotor dan noda ini, terkena dan tersiram kotor dan dosa sulitlah dihindarkan. Tapi sebenarnya aku dapat saja mencuci percikan noda-noda duniawi itu, dengan senantiasa bertaubat, bertekun ibadah, beramal saleh hingga noda-noda itu terbersihkan oleh Allah dari diriku yang lengah ini. Sebagai manusia yang terlahir ke dunia, tentu aku tidak akan menyesalinya. Aku tidak saja bertangungjawab membuat perjalanan di dunia bersih dan saleh, tapi juga membuat orang-orang sekitarku juga turut bersih dan saleh. Tentulah tidak patut jika aku hanya memikirkan kebaikan diriku sendiri, walaupun itulah yang pertama dituntut. Apalagi jika melihat orang-orang kafir dan sesat, orang-orang yang menyangka hidup hanya selesai di dunia saja tanpa melewati suatu sesi pertanggungjawaban di hadapan Tuhan yang memberi nyawa, akal, perangkat hidup. Padahal sebenarnya orang-orang kafir itu hanyalah orang-orang yang kehilangan kesadaran azalinya. Persangkaan mereka kepada Tuhan, dunia dan diri mereka, sesat dan tidak sesuai dengan ungkapan hati nurani dan akal sehat mereka. Mereka hanya dapat menyadarinya bilamana mereka kembali kepada kesadaran azali. Mereka yang tersesat dan kafir ini merupakan tanggungjawab sesama untuk menyadarkan mereka agar meninggalkan jalan yang menyesatkan dan menutupi akal sehat mereka. Bagi mereka tidak terasa ada kesesatan. Memang, kesadaran hanya disadari oleh orang yang sadar sebagaimana tidur baru disadari oleh orang yang bangun dari tidur. Saat dia tidur, apakah dia tahu bahwa dia sedang tidur? Begitu juga kesesatan hanya diketahui oleh orang yang baru keluar dari kesesatan.
Pesantren 40 adalah konsep pesantren yang dapat dikolaborasikan dan diintegrasikan dengan sistem ... more Pesantren 40 adalah konsep pesantren yang dapat dikolaborasikan dan diintegrasikan dengan sistem pesantren yang sudah ada. Pesantren 40 berorientasi pada out put akhlak/perilaku. Didasarkan pada inspirasi hadis yang menjamin bahwa 40 hari berturut-turut sholat berjamaah tanpa cacat rukun, maka akan dibebaskan dari sifat munafik.

INDONESIA merupakan suatu bangsa dan negara yang terus menuju dan mencari susunan yang seimbang, ... more INDONESIA merupakan suatu bangsa dan negara yang terus menuju dan mencari susunan yang seimbang, adil dan sempurna atas masyarakat dan negaranya. Boleh dibilang, selepas mengalami penjajahan yang lama dari bangsa asing Eropa, Indonesia belum sepenuhnya merdeka dalam arti sebenarnya sesuai tujuan asasinya. Kebebasan dari eksploitasi ekonomi, politik dan budaya masih harus diperjuangkan hingga hari ini, dan nyatanya eksploitasi itu masih terus berlangsung dengan aktor-aktor yang berganti. Nasib pribumi dan umumnya rakyat tetap berada sebagai sasaran eksploitasi dan menempati lapisan terbawah dari susunan hirarkis kekuasaan ekonomi politik di Indonesia. Dapat dikatakan sebenarnya keadaan yang dialami penduduk di kepulauan ini, masih merupakan lanjutan dari nasib yang mereka alami sejak zaman penjajahan asing. Di sini dapat kami paparkan bahwa terdapat tiga jalur penjajahan dan eksploitasi yang dialami penduduk dewasa ini, yaitu: Pertama, melalui jalur ekonomi dan bisnis. Jalur ini dimainkan secara dominan oleh suku bangsa China. Suku bangsa China mengeksploitasi pribumi demikian massif dan ketat hingga amat susah bagi pribumi untuk menyaingi dalam bidang ekonomi dan bisnis yang memang telah lama dikuasai hampir total oleh suku bangsa China. Sumber daya alam, tenaga dan sumber daya manusia, dan pasar jasa dan barang habis dicengkeram oleh suku bangsa China yang menetap di berbagai wilayah kepulauan ini. Dari produksi yang penting menguasai hidup orang banyak, distribusi, pasar hingga permodala, penuh dalam genggaman mereka. Suku bangsa China sudah lama menetap dan menjalankan eksploitasi di negeri ini. Suku bangsa China di zaman penjajahan asing Eropa, memang ditempatkan secara sengaja dalam kedudukannya sebagai perpanjangan tangan penjajah Eropa di dalam maksud mengeksploitasi ekonomi dan tenaga penduduk setempat. Kedudukan sebagai eksploitator ekonomi terus berlanjut, mendalam dan meluas hingga dewasa ini. Eksploitasi jalur ekonomi dan bisnis yang dimainkan oleh suku bangsa China terhadap penduduk makin tak terkendali, bahkan belakangan sudah merambah ke jalur administrasi dan politik, jalur yang selama ini secara ekslusif dikuasai oleh feodal-feodal baru kaum pribumi yang korup. Kedua, jalur eksploitasi yang dialami pribumi berikutnyua adalah jalur administrasi dan politik. Jalur ini pada awalnya dikuasai oleh penjajah asing Eropa. Namun setelah mereka tersingkir sebagai konsekwensi kemerdekaan nasional, jalur ini diisi oleh elit-elit pribumi hasil didikan kolonial.
Gerakan 212 memiliki dimensi yang sangat kompleks. Berakar dari gerakan Islam. Menuntut perlakuan... more Gerakan 212 memiliki dimensi yang sangat kompleks. Berakar dari gerakan Islam. Menuntut perlakuan yang adil secara hukum sekaligus ekspresi harga diri umat Islam di Indonesia.
Gerakan ini sangat monumental. Melibatkan tujuh juta peserta. Satu-satunya unjuk rasa terbesar sepanjang Indonesia berdiri.
Aksi Bela Islam yang dipimpin oleh Habib Rizieq Syihab dari Indonesia merupakan aksi massa yang s... more Aksi Bela Islam yang dipimpin oleh Habib Rizieq Syihab dari Indonesia merupakan aksi massa yang sangat fenomenal, tidak saja dari segi jumlah massa tapi juga mutu gerakannya yang rapi.

Pengantar Gerakan Islam memiliki pengertian yang beragam bagi masing-masing pihak. Tetapi bagi pe... more Pengantar Gerakan Islam memiliki pengertian yang beragam bagi masing-masing pihak. Tetapi bagi penulis gerakan Islam ialah gerakan yang dijalankan orang-orang Islam berdasarkan keyakinan dan ajaran Islam guna mencapai serangkaian tujuan tertentu yang bersifat sosial, politik dan ekonomi dan keagamaan hingga kebudayaan. Oleh sebab luasnya makna gerakan Islam, maka sebenarnya kriteria dan ukuran atas definisi gerakan Islam, hendaknya harus dirumuskan sejak awal. Setidaknya gerakan Islam mengandung beberapa unsur penting: dasar pergerakannya adalah ajaran Islam; tujuannya untuk kepentingan Islam; pelaksanaannya sesuai ajaran Islam; dan sasarannya diarahkan untuk mengangkat harkat martabat orang-orang Islam atau untuk setiap manusia tanpa terkecuali agar tertarik masuk ke dalam Islam. Masuk ke dalam Islam bisa dalam makna konversi keyakinan atau; beralih dukungan kepada misi gerakan Islam tanpa secara formal melakukan konversi keyakinan. Sejauh ini, agaknya masih terjadi kekaburan dan perbedaan sudut pandang menyangkut kriteria dan ukuran di dalam menentukan dan merumuskan sebuah gerakan dipandang bersifat Islam atau tidak. Bahkan terjadi berulangkali kesembronoan di dalam menilai dan menentukan kriteria gerakan Islam. Disebabkan oleh misalnya sebuah gerakan dimotori oleh para politisi atau aktivis dengan latar belakang agama Islam, jadilah seketika gerakan tersebut disebut sebagai gerakan Islam. Padahal tujuannya kadang-kadang semata-mata untuk merebut kekuasaan belaka. Setelah kekuasaan direbut dengan memanfaatkan sentimen Islam dan memobilisasi umat Islam, tujuan pergerakan itu pun ternyata berakhir di situ saja. Praktis langkah selanjutnya hanya usaha mempertahankan kekuasaan tersebut. Tidak ada langkah yang berarti untuk membenahi keadaan umat Islam. Dengan demikian, kehadiran gerakan semacam itu hanya untuk melayani subjektif elit belaka, bukan objektif Islam itu sendiri. Hal semacam ini merupakan persoalan kronik yang terus muncul di dalam membincangkan gerakan Islam sepanjang masa. Oleh sebab itu, penting sekali upaya objektivikasi gerakan Islam. Yang penulis maksudkan dengan objektivikasi tersebut ialah meletakkan penilaian atau pengukuran terhadap gerakan Islam secara objektif berdasarkan motifnya, operasinya, dan tujuannya. Pembanding dan pengukurnya jelas adalah praktik Nabi dan para sahabatnya di dalam hal mengoperasikan Islam tersebut berjalan kepada tujuannya.
Meninjau semua alasan dan pertimbangan di atas, tibalah penulis untuk menyodorkan 5 (lima) hal yang penting diarusutamakan di dalam gerakan kebudayan Islam yang praktis. Ini jika maksud mewujudkan Islam yang hidup dan efektif dalam masyarakat masih menjadi cita-cita kita yang tidak pernah lekang.
1. Senantiasa Mengonsumsi Makanan Halal dan Baik
2. Senantiasa Memakai Pakaian yang Sopan dan Etis
3. Senantiasa Membaca Bacaan yang Membawa Ketakwaan dan Wawasan Luas
4. Senantiasa Bergaul dengan dan di Lingkungan Pergaulan yang Membawa Saleh
5. Senantiasa Mengambil Mata Pencarian yang Berkah
Artikel ini mencoba menaksir jumlah putaran dana apabila beberapa aspek syariat dilaksanakan.
Kekuasaan ekonomi politik di Indonesia berciri oligarki. Jika Anda hanya melihat dari gejala-geja... more Kekuasaan ekonomi politik di Indonesia berciri oligarki. Jika Anda hanya melihat dari gejala-gejala politik formal, dipastikan analisa Anda akan tersesat untuk melihat peta sebenarnya kekuasaan ekonomi politik di Indonesia. Di Indonesia, group-group kecil yang bersifat rahasia yang diikat oleh hubungan personal, seringkali lebih menentukan formasi politik nasional. Tulisan ini salah satu sumber yang dapat diandalkan untuk mengungkapkan hal itu.
Sektor haji merupakan sumber penerimaan yang menggiurkan. Dengan kuota jamaah mencapai ratusan ri... more Sektor haji merupakan sumber penerimaan yang menggiurkan. Dengan kuota jamaah mencapai ratusan ribu orang, tentu sektor ini mengumpulkan triliunan rupiah per tahun.
Umat Islam di persimpangan jalan. Timur Tengah yang tidak stabil, sedangkan Indonesia yang teranc... more Umat Islam di persimpangan jalan. Timur Tengah yang tidak stabil, sedangkan Indonesia yang terancam oleh persaingan hegemoni AS dan China. Mau kemana Umat Islam?
Tulisan ini bermaksud menjabarkan gagasan dan praktik Umar bin Khattab yang sangat relevan untuk ... more Tulisan ini bermaksud menjabarkan gagasan dan praktik Umar bin Khattab yang sangat relevan untuk dikembangkan menjadi dasar-dasar ekonomi politik Islam. Disiplin ekonomi politik Islam belum banyak digali dan dikembangkan. Karena itu tersedia kemungkinan yang luas untuk merintisnya dengan lebih seksama.
Uploads
Papers by Syahrul Efendi D
Gerakan ini sangat monumental. Melibatkan tujuh juta peserta. Satu-satunya unjuk rasa terbesar sepanjang Indonesia berdiri.
Meninjau semua alasan dan pertimbangan di atas, tibalah penulis untuk menyodorkan 5 (lima) hal yang penting diarusutamakan di dalam gerakan kebudayan Islam yang praktis. Ini jika maksud mewujudkan Islam yang hidup dan efektif dalam masyarakat masih menjadi cita-cita kita yang tidak pernah lekang.
1. Senantiasa Mengonsumsi Makanan Halal dan Baik
2. Senantiasa Memakai Pakaian yang Sopan dan Etis
3. Senantiasa Membaca Bacaan yang Membawa Ketakwaan dan Wawasan Luas
4. Senantiasa Bergaul dengan dan di Lingkungan Pergaulan yang Membawa Saleh
5. Senantiasa Mengambil Mata Pencarian yang Berkah
Gerakan ini sangat monumental. Melibatkan tujuh juta peserta. Satu-satunya unjuk rasa terbesar sepanjang Indonesia berdiri.
Meninjau semua alasan dan pertimbangan di atas, tibalah penulis untuk menyodorkan 5 (lima) hal yang penting diarusutamakan di dalam gerakan kebudayan Islam yang praktis. Ini jika maksud mewujudkan Islam yang hidup dan efektif dalam masyarakat masih menjadi cita-cita kita yang tidak pernah lekang.
1. Senantiasa Mengonsumsi Makanan Halal dan Baik
2. Senantiasa Memakai Pakaian yang Sopan dan Etis
3. Senantiasa Membaca Bacaan yang Membawa Ketakwaan dan Wawasan Luas
4. Senantiasa Bergaul dengan dan di Lingkungan Pergaulan yang Membawa Saleh
5. Senantiasa Mengambil Mata Pencarian yang Berkah