Papers by Shabrina Ghassani

Warta Pariwisata
Perkembangan makanan dan minuman yang ada pada suatu daerah tidak lepas kaitannya dengan destinas... more Perkembangan makanan dan minuman yang ada pada suatu daerah tidak lepas kaitannya dengan destinasi wisata yang ada pada daerah tersebut dan potensi untuk pengembangan lebih lanjut menjadi wsata kuliner atau bahkan gastronomy tourism. Kota Malang sebagai destinasi wisata memberikan pengaruh pada perkembangan makanan dan minuman yang diolah dan menjadi komoditas perdagangan. Kuliner Kota Malang memiliki kekhasan tersendiri dan banyak tempat makan yang telah berdiri sejak berpuluh tahun lamanya. Keterkaitannya dengan banyak destinasi wisata yang ada di Kota Malang memberikan potensi untuk pengembangan gastronomy tourism, ditambah dengan nilai historis yang ada pada makanan atau tempat makan tersebut. Kota Malang belum memiliki paket atau panduan kuliner yang terintegrasi untuk wisatawan sehingga wisatawan harus mencari informasi sendiri dari internet yang seringkali kurang mengangkat aspek yang penting terkait dengan gastronomy tourism. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi k...

Infrastruktur merupakan kebutuhan yang penting bagi perkembangan suatu negara karena infrastruktu... more Infrastruktur merupakan kebutuhan yang penting bagi perkembangan suatu negara karena infrastruktur dapat merangsang pertumbuhan ekonomi dan perbaikan kualitas hidup rakyat, maka dari itu pembangunan infrastruktur menjadi prioritas yang harus dilakukan dan harus merata di setiap daerah demi mewujudkan negara yang maju dan menghapus ketertinggalan daerah. Pada era pemerintahan Presiden Joko Widodo, pembangunan infrastruktur menjadi diprioritaskan karena merupakan implementasi dan alat untuk mencapai tujuan yang terdapat dalam butir-butir Nawacita, khususnya pada butir ke 6, yaitu peningkatan daya saing dalam artian yang luas. Peningkatan daya saing identik dengan kegiatan ekonomi beserta pertumbuhannya, sehingga untuk menumbuhkan daya saing tersebut perlu ditunjang oleh infrastruktur yang memadai, memiliki integritas yang tinggi, dan tersebar merata di seluruh negri mengingat perkembangan yang dimaksud haruslah secara merata. Berangkat dari latar belakang tujuan pembangunan tersebut mari kita melihat kebutuhan untuk pembiayaan pembangunan infrastruktur di Indonesia, menurut pencarian yang dilakukan terhadap berbagai sumber, disebutkan bahwa kebutuhan biaya untuk membangun infrastrktur di Indonesia mencapai ribuan triliun. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawasti dalam Peringatan Hari Oeang ke 71 di Gedung Dhanapala, Jakarta, menyebutkan bahwa kebutuhan biaya untuk membangun infrastruktur melebihi 5000 triliun dan hal ini telah tertuang dalam RPJMN 2014-2019. Begitu juga dengan pernyataan dari Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo dalam Sarasehan 100 Ekonom Indonesia di Jakarta menyebutkan bahwa kebutuhan anggaran pembangunan infrastruktur Indonesia membutuhkan 4700 triliun untuk pembangunan infrastruktur selama 5 tahun terhitung dari 2015-2019. Besaran biaya untuk pembangunan infastruktur tersebut dapat dikatakan wajar karena infrastruktur sendiri meliputi sarana dan prasarana, sehingga anggaran dari masing-masing aspek besar. Namun pendapatan pemerintah dan biaya APBN tidak mampu untuk membiayai pembangunan infrastruktur tersebut sehingga perlu dilakukan strategi-strategi khusus untuk skema pembiayaan pembangunan infrastruktur. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawasti menyampaikan bahwa skema pembiayaan pembangunan infrastruktur dapat dilakukan dengan kerjasama pemerintah dengan swasta yang mekanisme kerjasamanya dilaksanakan secara fleksibel dan sesuai dengan kebutuhan, selain itu dapat juga dilakukan melalui pinjaman dari filantropi yang tertarik pada bidang-bidang tertentu,
Penggunaan lahan di perkotaan berkembang untuk menyesuaikan dengan perekonomian dan pertumbuhan p... more Penggunaan lahan di perkotaan berkembang untuk menyesuaikan dengan perekonomian dan pertumbuhan perkotaan. Ruko adalah rumah tinggal yang sekaligus dijadikan tempat perdagangan dan jasa. Dalam penentuan lokasi ruko, digunakan pertimbangan faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi, yang kemudian diklasifikasikan menjadi kriteria induk dan beberapa sub kriteria. Kriteria induk dan beberapa sub kriteria tersebut kemudian dianalisis dengan menggunakan metode AHP (Analytical Hierarchy Process) untuk mengetahui kriteria induk dan sub kriteria yang paling mempengaruhi disertai pembobotannya. Selanjutnya kriteria induk dan sub kriteria yang paling mempengaruhi tersebut dianalisis kesesuaiannya dengan kondisi eksisting di lapangan.
Uploads
Papers by Shabrina Ghassani