NANAEKE: Indonesian Journal of Early Childhood Education
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kolaborasi orang tua dan guru membangun kemandiria... more Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kolaborasi orang tua dan guru membangun kemandirian anak usia dini di masa pembelajaran tatap muka (PTM) Terbatas. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data yaitu observasi non-partisipan, wawancara terstruktur kepada 1 orang guru, 5 orang tua da 5 orang anak di TK Al-Firdaus Palangka Raya yang dijadikan sebagai sumber data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kolaborasi orang tua dan guru membangun kemandirian anak melalui aktivitas yang dilakukan anak setiap hari baik di rumah atau di sekolah. Adapun ruang lingkup aktivitas dalam membangun kemandirian anak diantaranya. Pertama, aktivitas fisik yaitu membiasakan anak beraktivitas secara mandiri, contoh: menggosok gigi, makan dan menggunakan baju. Kedua, menumbuhkan rasa kepercayaan diri seperti: mengajarkan anak untuk mengungkapkan keinginannya. Ketiga, membangun rasa tanggung jawab seperti: melatih anak menyelesaikan tugas sekolah. Keempat, ...
Kemampuan membaca bagi anak usia dini sering dijadikan sebagai tolak ukur perkembangan bahasa ana... more Kemampuan membaca bagi anak usia dini sering dijadikan sebagai tolak ukur perkembangan bahasa anak, selain itu, kemampuan membaca bagi anak juga menjadi ukuran terhadap keberhasilan guru dalam mengajar. Pandangan itu lah yang menjadi dasar bagi guru untuk memahami cara mengambangkan kemampuan membaca bagi anak usia dini di lembaga PAUD. Pemanfaatan media pembelajaran baik berupa media yang dibuat oleh guru maupun media dari pabrik diharapkan mampu membantu guru untuk mengenalkan pola dasar membaca kepada anak berdasarkan tahapan-tahapannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan media untuk mengembangkan kemampuan membaca tahap dasar di RA Al-Muslimun. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Adapun tehnik pengumpulan data menggunakan tehnik pengamatan langsung, wawancara dan dokumentasi, untuk mengabsahkan data menggunakan tehnik ketekunan pengamatan dan trianggulasi. Hasil penelitian ini menunjuka...
Menumbuhkan minat dalam pembelajaran pada anak usia dini melalui sistem sentra (2013). Penelitian... more Menumbuhkan minat dalam pembelajaran pada anak usia dini melalui sistem sentra (2013). Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action reserch). Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana meningkatkan minat belajar anak usia dini melalui sistem sentra di Raudhatul Athfal Rabbi Radhiyya Curup Kabupaten Rejang Lebong. Dengan diterapkannya sistem sentra diharapkan dapat meningkatkan minat belajar anak di Raudhatul Athfal atau Taman Kanak-kanak. Hasil dinyatakan pada siklus pertama pertemuan ketiga pada aspek semangat ketika melakukan kegiatan yanng mendapat kriteria baik adalah 45%, antusiasme dalam melakukan kegiatan 45%, kelancaran langkah-langkah pembelajaran 45%, kesungguh-sungguhan melakukan kegiatan 50%. Siklus kedua pertemuan ketiga pada aspek semangat ketika melakukan kegiatan yang mendapat kriteria baik adalah 75%, kelancaran mengikuti langkah-langkah pembelajaran yang mendapat kritera baik 75%, kesungguh-sungguhan melakkukan kegiatan kriteria baik 80%. Hal ini berarti dalam meningkatkan minat belajar anak usia dini harus ada perubahan dalam pembelajaran yaitu melalui metode sistem sentra.
Al-A'raf : Jurnal Pemikiran Islam dan Filsafat, Jun 30, 2014
Nowadays, what become problem in Indonesia is the lack of leadership skill. Anarchy and brawling ... more Nowadays, what become problem in Indonesia is the lack of leadership skill. Anarchy and brawling happened to the juvenile and is starting to be a culture. The affection of foreign cultures and the lack of leader figure are factors for the nation characteristic crisis. Many incidents of delinquency must to be concerned by family and school, because the youth is the future of the nation. Government should have realized the importance of the youth education by encouraging the leadership through the character and leadership education base.The purpose of this research is to encourage the leadership of the youth through "think-talk-write (TTW)" education strategy. The strategy is about the way chosen by educators to define the scope, and the topics in the class. This model is used by the author and applied by giving time for the students to do activities (thinking, reflecting the ideas and testing it). The research methodology used is descriptive method, which explains the research result based on the data taken from the TTW education process. The data is collected by 2 observers using form of tutorial activity and form of student activities. The data analysis of student activities is calculated by changing the frequency of activities by this equation % activity = frequency of certain activities x 100% total number of activities The leadership indicator can be concluded from variables applied by the teacher in TTW education system and the leadership indicator shown by students. Those leadership elements are like to read, clever, stable emotion, able to communicate well, writing ability, and decide with well thought, open-minded to find solution, active, and able to cooperate in team.
NANAEKE: Indonesian Journal of Early Childhood Education
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kolaborasi orang tua dan guru membangun kemandiria... more Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kolaborasi orang tua dan guru membangun kemandirian anak usia dini di masa pembelajaran tatap muka (PTM) Terbatas. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data yaitu observasi non-partisipan, wawancara terstruktur kepada 1 orang guru, 5 orang tua da 5 orang anak di TK Al-Firdaus Palangka Raya yang dijadikan sebagai sumber data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kolaborasi orang tua dan guru membangun kemandirian anak melalui aktivitas yang dilakukan anak setiap hari baik di rumah atau di sekolah. Adapun ruang lingkup aktivitas dalam membangun kemandirian anak diantaranya. Pertama, aktivitas fisik yaitu membiasakan anak beraktivitas secara mandiri, contoh: menggosok gigi, makan dan menggunakan baju. Kedua, menumbuhkan rasa kepercayaan diri seperti: mengajarkan anak untuk mengungkapkan keinginannya. Ketiga, membangun rasa tanggung jawab seperti: melatih anak menyelesaikan tugas sekolah. Keempat, ...
Kemampuan membaca bagi anak usia dini sering dijadikan sebagai tolak ukur perkembangan bahasa ana... more Kemampuan membaca bagi anak usia dini sering dijadikan sebagai tolak ukur perkembangan bahasa anak, selain itu, kemampuan membaca bagi anak juga menjadi ukuran terhadap keberhasilan guru dalam mengajar. Pandangan itu lah yang menjadi dasar bagi guru untuk memahami cara mengambangkan kemampuan membaca bagi anak usia dini di lembaga PAUD. Pemanfaatan media pembelajaran baik berupa media yang dibuat oleh guru maupun media dari pabrik diharapkan mampu membantu guru untuk mengenalkan pola dasar membaca kepada anak berdasarkan tahapan-tahapannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan media untuk mengembangkan kemampuan membaca tahap dasar di RA Al-Muslimun. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Adapun tehnik pengumpulan data menggunakan tehnik pengamatan langsung, wawancara dan dokumentasi, untuk mengabsahkan data menggunakan tehnik ketekunan pengamatan dan trianggulasi. Hasil penelitian ini menunjuka...
Menumbuhkan minat dalam pembelajaran pada anak usia dini melalui sistem sentra (2013). Penelitian... more Menumbuhkan minat dalam pembelajaran pada anak usia dini melalui sistem sentra (2013). Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action reserch). Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana meningkatkan minat belajar anak usia dini melalui sistem sentra di Raudhatul Athfal Rabbi Radhiyya Curup Kabupaten Rejang Lebong. Dengan diterapkannya sistem sentra diharapkan dapat meningkatkan minat belajar anak di Raudhatul Athfal atau Taman Kanak-kanak. Hasil dinyatakan pada siklus pertama pertemuan ketiga pada aspek semangat ketika melakukan kegiatan yanng mendapat kriteria baik adalah 45%, antusiasme dalam melakukan kegiatan 45%, kelancaran langkah-langkah pembelajaran 45%, kesungguh-sungguhan melakukan kegiatan 50%. Siklus kedua pertemuan ketiga pada aspek semangat ketika melakukan kegiatan yang mendapat kriteria baik adalah 75%, kelancaran mengikuti langkah-langkah pembelajaran yang mendapat kritera baik 75%, kesungguh-sungguhan melakkukan kegiatan kriteria baik 80%. Hal ini berarti dalam meningkatkan minat belajar anak usia dini harus ada perubahan dalam pembelajaran yaitu melalui metode sistem sentra.
Al-A'raf : Jurnal Pemikiran Islam dan Filsafat, Jun 30, 2014
Nowadays, what become problem in Indonesia is the lack of leadership skill. Anarchy and brawling ... more Nowadays, what become problem in Indonesia is the lack of leadership skill. Anarchy and brawling happened to the juvenile and is starting to be a culture. The affection of foreign cultures and the lack of leader figure are factors for the nation characteristic crisis. Many incidents of delinquency must to be concerned by family and school, because the youth is the future of the nation. Government should have realized the importance of the youth education by encouraging the leadership through the character and leadership education base.The purpose of this research is to encourage the leadership of the youth through "think-talk-write (TTW)" education strategy. The strategy is about the way chosen by educators to define the scope, and the topics in the class. This model is used by the author and applied by giving time for the students to do activities (thinking, reflecting the ideas and testing it). The research methodology used is descriptive method, which explains the research result based on the data taken from the TTW education process. The data is collected by 2 observers using form of tutorial activity and form of student activities. The data analysis of student activities is calculated by changing the frequency of activities by this equation % activity = frequency of certain activities x 100% total number of activities The leadership indicator can be concluded from variables applied by the teacher in TTW education system and the leadership indicator shown by students. Those leadership elements are like to read, clever, stable emotion, able to communicate well, writing ability, and decide with well thought, open-minded to find solution, active, and able to cooperate in team.
Uploads
Papers by Saudah Saudah