Papers by SARVINDER AMAIAPPAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Presbikusis adalah tuli sensorineural pada usia lanjut akiba... more BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Presbikusis adalah tuli sensorineural pada usia lanjut akibat proses penuaan organ pendengaran yang terjadi secara berangsur-angsur, dan simetris pada kedua sisi telinga. Presbikusis, merupakan penurunan ketajaman pendengaran yang bersifat progresif lambat ini terbanyak pada usia 70-80 tahun, pada usia 70 tahun biasanya penderita belum merasakna adanya gangguan pendengaran namun ketika usia mencapai 80 tahun gangguan pendengaran terasa lebih nyata. Presbikusis dialami sekitar 30-35% pada populasi berusia 65-75 tahun dan 40-50% pada populasi di atas 75 tahun. Perbedaan prevalensi presbikusis antar ras belum diketahui secara pasti. 1,2 Presbikusis merupakan salah satu masalah kesehatan yang terpenting dalam masyarakat. Hampir 40% penderita usia 65 tahun ke atas mengalami gangguan pendengaran. Akibat gangguan pendengaran tersebut penderita mengalami gangguan masalah sosial, seperti frustasi, depresi, cemas, paranoid, merasa kesepian dan meningkatnya angka kecelakaan. 2,3 Komite nasional penanggulangan gangguan pendengaran dan ketulian menyatakan bahwa diperlukan pengetahuan, pengenalan, dan pencegahan presbikusis oleh masyarakat bersama-sama kader dan tenaga kesehatan, selain peningkatan pengetahuan dan ketrampilan bagi tenaga kesehatan di lini terdepan untuk mendiagnosis presbikusis. Skrining pendengaran sebaiknya juga dilakukan secara rutin pada penderita dengan usia di atas 60 tahun untuk menurunkan morbiditas akibat presbikusis. 4 Negara-negara barat memiliki pola yang begitu berbeda pada tuli jenis ini. Laporan National Institute on Aging memberikan informasi sepertiga penduduk Amerika antara usia 65-74 tahun dan separuh penduduk berusia 85 tahun ke atas memiliki gangguan pendengaran jenis ini. Prevalensi tersebut meningkat pada tahun 2030 menjadi 70 juta orang. Jumlah penduduk Indonesia dengan usia lebih dari 60 1 tahun pada tahun 2005 diperkirakan penderita presbikusis akibat usia lanjut tersebut akan meningkat menjadi 4 kali lipat dan merupakan jumlah tertinggi di dunia. 3 Etiologi presbikusis belum diketahui secara pasti. Banyak faktor yang diduga dapat mempengaruhi terjadinya presbikusis. Berbagai penelitian telah dilakukan untuk mengetahui hubungan antara berbagai faktor risiko seperti usia, jenis kelamin, hipertensi, diabetes mellitus, hiperkoleterol dan kebiasaan merokok terhadap penurunan pendengaran pada usia lanjut. 3,4 Penyakit seperti hipertensi, diabetes mellitus dan hiperkolesterol secara langsung dapat mempengaruhi aliran pembuluh darah koklea dan menurunkan transportasi nutrisi akibat perubahan pembuluh darah yang berakibat degenerasi sekunder pada saraf pendengaran. 3,4
Uploads
Papers by SARVINDER AMAIAPPAN