Conference Presentations by Ronaldus Don Piran
Agribisnis secara sederhana dapat diartikan sebagai kegiatan usaha di bidang pertanian. Selayakny... more Agribisnis secara sederhana dapat diartikan sebagai kegiatan usaha di bidang pertanian. Selayaknya usaha pada umumnya, maka kegiatan agribisnis perlu dikelola berdasarkan fungsi manajemen. Penerapan manajemen dalam usaha agribisnis terutama, untuk mendukung tercapainya tujuan yang telah ditetapkan secara terencana, terorganisir, terkontrol dan dapat dievaluasi. Manajemen dalam agribisnis juga dimaksudkan agar usaha tersebut memiliki nilai tambah dan keuntungan secara berkelanjutan.

Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura, 2016
ABSTRAK Keberlanjutan pembangunan pertanian sangat ditentukan juga oleh adanya regenerasi petani.... more ABSTRAK Keberlanjutan pembangunan pertanian sangat ditentukan juga oleh adanya regenerasi petani. Regenerasi petani dapat dilihat dari seberapa banyak dan besar partisipasi generasi muda di bidang pertanian. Indonesia sejak tahun 2010-2014 terus mengalami penurunan jumlah tenaga kerja pertanian. Hal tersebut dipengaruhi oleh usia tenaga kerja produktif dan tingkat pendidikan petani, sehingga sangat dibutuhkan upaya yang memotivasi generasi muda untuk menekuni bidang pertanian mengingat jumlah mayoritas tenaga kerja pertanian yang semakin tua. Kondisi ini, apabila tidak teratasi maka akan terjadi kerawanan pangan. Salah satu motivasi terhadap generasi muda pertanian menekankan pada minat petani muda pada usahatani padi. Sasaran motivasi terhadap petani muda, diutamakan mereka yang berada di desa potensial padi yang berbatasan dengan kota, sepert Desa Kebonagung yang berada di Kecamatan Pakisaji Kabupaten Malang. Jarak yang sangat dekat dengan kota mengakibatkan petani muda desa setempat tidak luput dari pengaruh aktivitas perkotaan. Akibat tersebut dilatarbelakangi oleh karakteristik kota yang lebih heterogen, terdapat variasi mata pencaharian nonpertanian terutama kegiatan perindustrian dan perdagangan, mobilitas penduduk yang tinggi, dll. Penelitian ini dimulai pada bulan September 2015 dan berakhir pada bulan Januari 2016. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh petani muda di Desa Kebonagung yakni, 76 orang. Penentuan sampel pada penelitian ini ialah dengan teknik purposive sampling dimana diambil 31 petani muda. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dengan mencari mean hipotetik, deviasi standar hipotetik, kategorisasi dan analisis persentase. Hasil dan pembahasan dalam penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa, sebagian besar petani muda di desa perbatasan kota, secara khusus petani muda Desa Kebonagung kurang berminat pada usahatani padi.
Kata kunci: Petani Muda, Minat, Usahatani Padi
Papers by Ronaldus Don Piran

JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri)
Abstrak: Pemanfaatan lahan pekarangan untuk usaha tani tanaman hortikultura khususnya tanaman say... more Abstrak: Pemanfaatan lahan pekarangan untuk usaha tani tanaman hortikultura khususnya tanaman sayur-sayuran di Kelurahan Tenda masih mengalami berbagai kendala karena rendahnya pengetahuan dan tidak ada upaya manajemen lahan pekarangan dari masyarakat. Tujuan kegiatan pengabdian yaitu meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kreativitas masyarakat untuk usaha tani tanaman sayursayuran pada lahan pekarangan. Mitra dalam kegiatan ini yaitu Ibu rumah tangga yang ada di Kelurahan Tenda sebanyak 15 orang. Metode kegiatan meliputi studi pendahuluan, penyuluhan, pelatihan teknis, monitoring, dan evaluasi. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa adanya peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan kreativitas masyarakat dalam pemanfaatan lahan pekarangan yang diukur dari nilai pre-test 14,18 dan post-test 42,27. Hasil uji Wilcoxon Matched-Pairs menujukkan nilai signifikansi (p-value) pre-test dan post-test yaitu 0,003 (<0,05). Artinya, adanya peningkatan pengetahuan mitra dalam manajemen lahan ...

Randang Tana - Jurnal Pengabdian Masyarakat
The use of taro in the making of crackers is a new strategy to create added value economically. T... more The use of taro in the making of crackers is a new strategy to create added value economically. The goals of this program are to train students to create innovative and creative works that can support the enhancement of the added value of local products, first by opening up business opportunities, second by giving students the chance to start their own businesses before they graduate, and third by increasing the demand for taro crackers. Tools and materials, production strategies, product manufacturing procedures, team preparation, and marketing strategies and techniques are only a few of the approaches used to carry out the operations. In addition to producing additional value to meet household food demands, the practice of using taro to make crackers also produces economic benefits. In Manggarai Regency, East Nusa Tenggara, the raw material for this taro cracker product is fairly accessible. In addition, hardly many people exploit this taro as a business opportunity to develop cut...
Social Science Research Network, 2018

Forum Agribisnis
Vegetable production in Manggarai Regency is still low so that it requires supplies from other re... more Vegetable production in Manggarai Regency is still low so that it requires supplies from other regions. This study aims to identify vegetable marketing channels and to assess the efficiency of vegetable marketing channels by focusing on tomatoes, beans, mustard greens, and kale, as the most consumed vegetables in the Inpres Market in Ruteng City. To this end, this study applies marketing margin analysis, farmer acceptance percentage analysis (F's) and marketing efficiency analysis (Ep). The results find that Vegetable marketing channels at the Ruteng Inpres Market consist of Farmers - Consumers, Farmers - Retailers - Consumers, Farmers - Middlemen - Retailers - Consumers. Based on the difference in prices at farmers and prices at consumers, marketing of tomatoes using channel II is more efficient, while marketing of mustard, beans and kale using channel III is more efficient. Marketing of tomatoes, beans and kale using channel II is more efficient according to the large percenta...

Pelatihan penanganan pascapanen kopi di tingkat petani kopi merupakan suatu upaya strategis yang ... more Pelatihan penanganan pascapanen kopi di tingkat petani kopi merupakan suatu upaya strategis yang dilakukan untuk meningkatkan pemahaman serta keterampilan petani kopi dalam penanganan pascapanen kopi. Pada tahap awal kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM), ditemukan bahwa petani kopi di Kelurahan Nantal Golo Welu belum memiliki pengetahuan yang mendalam tentang penanganan pascapanen kopi serta kendala dalam sistem pemasaran. Berdasarkan hasil observasi tahap awal maka solusi yang dilakukan yaitu melaksanakan asesmen lapangan yang berhubungan dengan analisis situasi tingkat petani, mengorganisir petani dan memberi pelatihan penanganan pascapanen kopi. Metode kegiatan yang diberikan meliputi: (1) metode observasi langsung, (2) metode wawancara terstruktur, (3) metode ceramah, simulasi, (4) Metode diskusi terbuka dan juga memberikan modul penanganan pascapanen kopi serta melakukan evaluasi dan monitoring. Hasil kegiatan pelatihan pascapanen kopi secara nyata memberi dampak positif...

CIWAL (Jurnal Ilmu Pertanian dan Lingkungan), Dec 15, 2020
Masalah pertanian pada sektor hulu berkaitan dengan produktivitas produk pertanian salah satunya ... more Masalah pertanian pada sektor hulu berkaitan dengan produktivitas produk pertanian salah satunya komoditas jagung yang merupakan salah satu produk berpotensi untuk dikembangkan sebagai salah satu sumber karbohidrat pengganti beras dan sumber pakan ternak. Produktvitas yang tinggi ditentukan oleh penggunaan faktor produksi yang tepat dan pengaruh dari faktor-faktor eksternal. Petani memiliki keterbatasan dalam memperoleh input sehingga dapat menyebabkan produktivitas tidak optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efisiensi teknis, efisiensi alolkatif dan efisiensi ekonomi dari usahatani jagung yang di lakukan di Kecamatan Amabi Oefeto Timur dengan sample sebanyak 77 petani jagung dengan menggunakan data cross section. Fungsi produksi pada penelitian ini menggunakan fungsi produksi Cobb-Douglass melaui pendekatan Stochastic Frontier dengan metode Maximum Likelihood Estimation (MLE). Berdasarkan hasil analisis penggunaan benih dan tenaga kerja memiliki pengaruh yang nyata dalam usahatani jagung selain itu juga ditunjukan terdapat sumber-sumber inefisiensi yang berpengaruh dalam usahatani jagung yaitu umur petani dan keanggotaan dalam kelompok tani. Rata-rata efisiensi teknis dalam usahatani jagung yang diperoleh adalah 79 persen shingga disimpulkan bahwa petani telah efisien secara teknis, namun secara alokatif penggunaan benih belum efisien secara alokatif dan penggunaan tenaga kerja sudah tidak efisien lagi sehingga efisiensi alokatif dari penggunaan kedua faktor produksi tersebut tidak efisien secara ekonomi meski demikian penggunaan faktor produksi tenaga kerja mendekati efisien secara ekonomi.

The problems of agricultural workforce at this time become one of the main obstacles to advance a... more The problems of agricultural workforce at this time become one of the main obstacles to advance agriculture. Effective communication between agricultural extension with youth farmer are countermeasures and preventive measures against youth employment reductions and growing interest in food crops, particularly rice. The purpose of this study are to evaluate the role of communication between agricultural extension with the youth farmer and socio-economic condition of youth farmer in the growth of rice farming interest. This research was conducted in the Kebonagung village, Pakisaji District, Malang Regency. The start of this research began in September 2015 and ended in January 2016. The population used is the youth farmer of Kebonagung Village, while the sampel estbalished in purpossive sampling which nembered 31 youth farmers of rice farming. The data analysis used multiple regression analysis and got the regression similarity is Y= 0,691 + 0,370X1 + 0,700X2 + e. The results of mult...

Agriekonomika, 2019
Saat ini semakin sedikit orang (generasi muda) yang tertarik untuk bekerja di sektor pertanian, s... more Saat ini semakin sedikit orang (generasi muda) yang tertarik untuk bekerja di sektor pertanian, sehingga perlu ada perubahan paradigma melalui penyadaran generasi muda pertanian tentang ketahanan pangan. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh faktor-faktor internal dan eksternal terhadap persepsi generasi muda pertanian tentang ketahanan pangan dan pemilihan usahatani tanaman pangan. Sampel ditentukan dengan teknik stratified random sampling sebesar 100 orang generasi muda pertanian di Kecamatan Pakis Kabupaten Malang, yang terdiri dari 30 taruna bumi, 30 taruna tani dan 40 petani muda. Data dianalisis dengan Structural Equation Modelling teknik Partial Least Squares. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor eksternal generasi muda pertanian berpengaruh siginifikan terhadap persepsi generasi muda pertanian tentang ketahanan pangan. Persepsi generasi muda ini berpengaruh signifikan terhadap pemilihan usahatani tanaman pangan.
Uploads
Conference Presentations by Ronaldus Don Piran
Kata kunci: Petani Muda, Minat, Usahatani Padi
Papers by Ronaldus Don Piran
Kata kunci: Petani Muda, Minat, Usahatani Padi