Papers by Reza Ashadi

Rekayasa Sipil, Jun 24, 2024
Pile Integrity Test (PIT) is a tool from Pile Dynamic Inc. (PDI), consisting of a mini-computer, ... more Pile Integrity Test (PIT) is a tool from Pile Dynamic Inc. (PDI), consisting of a mini-computer, accelerometer, and hammer. Integrity testing on piles using PIT equipment is carried out by analyzing one-dimensional wave propagation provided by hammer blows on the pile head. An accelerometer sensor installed on the pole will read the reflection during wave propagation on the pole head. The wave propagation speed in concrete will range from 3,500 m/s to 4,200 m/s. The PIT test results indicate the reduction in impedance in the pole by the BTA value, which compares the theoretical impedance value to the residual impedance. From the results of the Pile Integrity Test carried out at three pile points, it was found that all samples experienced a reduction in impedance around a depth of ± 3.0 meters below the sensor with BTA values of 75%, 78%, and 72% and fell into the damaged category. The reduction in impedance at a depth of 3 meters is most likely part of the connection between piles because one pile point uses 2-3 spun piles, with the length of 1 spun pile being 9 meters. From the results of visual observations, it can be seen that the condition of the existing spun pile and pile cap is still quite good.
Jurnal Pengabdian West Science, Feb 29, 2024

Jurnal Konstruksia, Dec 6, 2023
Dalam penanggulangan longsoran dengan geosintetik salah satunya adalah menggunakan Geocell. Telah... more Dalam penanggulangan longsoran dengan geosintetik salah satunya adalah menggunakan Geocell. Telah dilakukan studi sebelumnya mengenai analisis kestabilan lereng dengan menggunakan Geocell, untuk itu perlu dilakukan penelitian terkait dengan analisis penggunaan Geocell pada penanganan longsoran. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kedalaman cell dan jarak antara Geocell pada kestabilan lereng dalam penanganan longsoran. Manfaat dari penelitian ini yaitu memberi pengetahuan pada praktisi dalam menganalisis penanggulangan longsoran dengan menggunakan Geocell. Analisis dilakukan pada lereng yang telah terjadi kelongsoran di area pabrik daerah Banten dan dianalisa dengan menggunakan software yang berbasis finite element method. Kedalaman cell yang akan dianalisis yaitu 10 cm, 15 cm dan 20 cm dengan jarak antara Geocell yaitu 25 cm, 50 cm dan 75 cm. Dari hasil analisis didapatkan bahwa variasi perkuatan Geocell dengan angka keamanan optimal yaitu Geocell dengan ketinggian cell 20 cm dan jarak vertikal antar Geocell 25 cm.
Jurnal arsip rekayasa sipil dan perencanaan, Dec 30, 2023
Rumah sakit sebagai salah satu instansi kesehatan memiliki kontribusi dalam mendukung kelanjutan ... more Rumah sakit sebagai salah satu instansi kesehatan memiliki kontribusi dalam mendukung kelanjutan pembangunan jangka panjang dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi. Pelaksanaan pembangunan konstruksi bangunan gedung rumah sakit, seringkali masih ditemukan penyimpangan terhadap syarat dan standar yang telah ditetapkan. Penyimpangan seperti detailing tulangan dan pengecoran struktur kolom dan balok. Sehingga struktur tidak kuat memikul beban yang bekerja. Standar pelaksanaan pekerjaan struktur bangunan gedung diatur dalam (SNI 1726, 2012) tentang Tata Cara Perencanaan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung dan (SNI 2847, 2013) tentang Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung. Syarat di atas menjadi acuan dalam merencanakan dan pengerjaan proyek konstruksi gedung.

CIVED, 2023
Masa depan adalah hal yang tidak pasti tapi risiko adalah suatu keniscayaan yang pasti terdapat d... more Masa depan adalah hal yang tidak pasti tapi risiko adalah suatu keniscayaan yang pasti terdapat dalam setiap proyek. Oleh karena itu perlu dilakukan suatu pengelolaan risiko untuk meminimalisisr dampak negatif yang mungkin terjadi yang menimbulkan kerugian dalam proyek tersebut. Seni mengelola risiko adalah tujuan dari manajemen risiko yang dapat digunakan untuk menilai suatu risiko, sehingga dapat mengidentifikasi, menganalisis, serta mengevaluasi risiko yang dapat terjadi pada suatu proyek konstruksi, seperti pada proyek infrastruktur. Proyek Kereta Api Cepat Jakarta Bandung adalah suatu mega proyek infrastruktur yang pengerjaannya dilakukan secara bersama oleh Indonesia dan China ditenggarai mempunyai risiko yang sangat tinggi sehingga diperlukan suatu pengelolaan risiko yang tepat untuk meminimalisisr dampak negatifnya. Dalam penelitian ini diambil studi kasus proyek tersebut pada Seksi II yaitu dari Karawang-Purwakarta. Metode yang digunakan adalah HIRADC yang dikombinasikan dengan metode Severity Index untuk analisis risikonya. Penelitian ini dibatasi hanya dari sudut pandang kontraktor. Dari hasil penelitian didapatkan 30 jenis risiko yang bisa diklasifikasi kedalam 9 kategori pada tahap konstruksi. Dari 30 jenis risiko tersebut, berdasarkan hasil analisis terdapat 3 jenis risiko tinggi yaitu keterlambatan pembayaran oleh pemilik proyek, kesulitan akses menuju lokasi proyek, dan ketidakpastian kondisi di lapangan.

Reference ellipsoid is a virtual reference that usually used in geophysical science. In gravity, ... more Reference ellipsoid is a virtual reference that usually used in geophysical science. In gravity, reference ellipsoid used for counting theoretical gravity for each Geodetic Reference System (GRS). This theoretical gravity depends on Latitude and Longitude which is representing in reference ellipsoid. On earth surface, although several points are in same location, they have different coordinate value depend on what reference ellipsoid they use. This experiment compare reference ellipsoid GRS 1967 and reference ellipsoid GRS 1980 in term of gravity method. It compare Simple Bouguer Anomaly contour and 3D model and Free-Air Anomaly contour and 3D model from each reference ellipsoid GRS 1967 and GRS 1980. This contour and 3D model made by Surfer 32 V. 6.04 software. This experiment also comparing interior structure of the earth which is resulted from gravity method from each reference ellipsoid GRS 1967 and GRS 1980. Density interpretation from Earth interior made by Grav2DC software. This thesis get observation data from literature study from Mochammad Iwan Tachyuddin Taib entitled "Tektogenesa cekungan Laut Banda berdasarkan analisis pelenturan Litosfera dari data gayaberat di kawasan timur Indonesia (suatu sintesa geodinamika)"which take sample in Buru Island.

Jurnal Teknik Sipil
The idea to build the Sunda Strait Bridge, popularly known as Jembatan Selat Sunda (JSS), began i... more The idea to build the Sunda Strait Bridge, popularly known as Jembatan Selat Sunda (JSS), began in the government of Indonesia's first president, Sukarno, which connect two islands with the largest economy in Indonesia, Sumatra Island and Java Island. This ambitious project will become a single mega infrastructure project with the largest investment in Indonesia. The successful completion of a project can be associated to the completion of a project on time. Accurate calculation of project time duration estimation is the key to the success of an infrastructure project delivery on time. Many practitioners in construction industry nowadays are having difficulties to estimates project duration correctly. Choosing the appropriate method in scheduling planning is the key to the successful estimation of a project. This research proposes the use of the M-PERT scheduling method which is the development of the conventional PERT with a higher degree of accuracy. As a case study, this rese...

Rekayasa Sipil, 2020
Secara nasional sektor pariwisata menunjukkan perkembangan yang pesat; hal tersebut ditandai deng... more Secara nasional sektor pariwisata menunjukkan perkembangan yang pesat; hal tersebut ditandai dengan meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan mancanegara, perolehan devisa, serta mobilitas wisatawan nusantara. Salah satu perangkat pendukung yang dapat meningkatkan perkembangan kepariwisataan adalah kemudahan wisatawan dalam memperoleh informasi kepariwisataan. Penyajian informasi yang cepat, menarik, serta mudah merupakan hal yang perlu diperhatikan dalam rangka meningkatkan pelayanan wisata. Sebagai salah satu alternatif, kebutuhan informasi kepariwisataan dapat ditunjang oleh teknologi Sistem Informasi Geografis (SIG). Salah satu tahapan dalam perancangan suatu informasi kepariwisataan dengan teknologi SIG yang merupakan produk akhir dalam penelitian ini adalah mendesain model konseptual untuk menggambarkan kebutuhan pengguna dan hubungan entitas yang diperlukan. Dari kuesioner di dapatkan hasil bahwa kebutuhan informasi tentang atraksi wisata, rumah makan, dan peta jalan menempati ...

Jurnal Sipil Krisna, 2018
Penggunaan teknologi GPS (Global Positioning System) telah sangat berkembang dan sangat populer p... more Penggunaan teknologi GPS (Global Positioning System) telah sangat berkembang dan sangat populer pada masa ini, baik untuk keperluan rekayasa (engineering) maupun untuk keperluan lain yang lebih umum. Hal yang sering tidak diperhatikan atau bahkan diabaikan adalah kenyataan bahwa komponen tinggi atau elevasi yang diberikan oleh GPS adalah tinggi yang mengacu pada permukaan ellipsoid, bukan tinggi yang umum dipakai untuk keperluan praktis sehari-hari, yaitu tinggi orthometris, yang mengacu ke permukaan geoid (umum didekati dengan muka laut rata-rata, Mean Sea Level (MSL)).
Dalam pengerjaan proyek eksplorasi migas, yaitu survey seismik di Cepu – Jawa Tengah, elevasi yang digunakan adalah tinggi orthometris yang didapat dari hasil pengukuran GPS dengan menerapkan model EGM96 (Earth Gravitational Model 96) untuk mentransformasikan tinggi ellipsoid ke tinggi orthometris yang diinginkan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan nilai koreksi antara tinggi orthometris hasil pengukuran sipat datar teliti yang dilakukan oleh Badan Informasi Geografis (d/h BAKOSURTANAL) dengan tinggi orthometris hasil pengukuran GPS yang dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan model geoid global EGM96. Nilai koreksi tersebut dipergunakan pada area survey seismik di Cepu untuk mereduksi seluruh elevasi hasil survey pengukuran GPS.
Metodologi penelitian yang dipergunakan oleh peneliti adalah dengan melakukan pengukuran langsung survey GPS di tujuh buah benchmark Titik Tinggi Geodesi (TTG) milik BIG di sekitar area survey seismik daerah Cepu. Dari survey GPS tersebut didapat tinggi orthometris hasil transformasi model geoid global EGM96. Kedua nilai tinggi orthometris tersebut kemudian dibandingkan, dengan nilai elevasi TTG menjadi referensi.
Dari hasil penelitian di dapat perbedaan sebesar -2.228m secara rata-rata, dengan standard deviasi 0.143123m. Sehingga dapat disimpulkan, nilai inilah yang dipakai sebagai koreksi elevasi untuk mereduksi nilai tinggi orthometrik hasil transformasi menggunakan EGM96.
Aplikasi penggunaan integral
diantaranya adalah untuk menghitung
luas daerah yang dibatasi oleh k... more Aplikasi penggunaan integral
diantaranya adalah untuk menghitung
luas daerah yang dibatasi oleh kurva
dan juga untuk menghitung volume
benda putar yang dibatasi oleh kurva.
Modul ini membahas mengenai cara
menghitung luas dan volume
menggunakan integral.
Modul ini membahas mengenai
turunan fungsi trigonometri dengan
inversnya, yang dinamakan siklomet... more Modul ini membahas mengenai
turunan fungsi trigonometri dengan
inversnya, yang dinamakan siklometri,
turunan fungsi ke-n atau disebut juga
turunan tingkat tinggi yaitu turunan
kedua, ketiga, keempat dan
seterusnya, serta membahas juga
mengenai turunan fungsi balikan atau
invers dan membahas turunan fungsi
lainnya seperti turunan logaritma
natural, turunan fungsi nilai euler dan
lainnya.
Dalam modul ini dibahas mengenai berbagai macam cara untuk menghitung turunan suatu fungsi, diant... more Dalam modul ini dibahas mengenai berbagai macam cara untuk menghitung turunan suatu fungsi, diantaranya dengan menggunakan aturan rantai. Aturan rantai ini merupakan suatu tools yang sangat mempermudah untuk menghitung suatu fungsi yang jika dihitung dengan menggunakan rumus biasa akan memakan waktu lama dan rumit. Penulisan simbol turunan juga dipermudah oleh Leibniz.
Konsep turunan sebagai bagian utama dari kalkulus dipikirkan pada saat yang bersamaan oleh Newton... more Konsep turunan sebagai bagian utama dari kalkulus dipikirkan pada saat yang bersamaan oleh Newton dan Leibniz dari tahun 1665 sampai dengan tahun 1675 sebagai suatu alat untuk menyelesaikan berbagai masalah dalam geometri dan mekanika. Paper ini membahas mengenai gagasan dari turunan yang dimulai dengan permasalahan diantaranya tentang garis singgung, juga mengenai konsep turunan dan turunan suku banyak.
Dalam menyelesaikan soal-soal mengenai limit akan banyak dijumpai bentuk-bentuk yang tidak wajar ... more Dalam menyelesaikan soal-soal mengenai limit akan banyak dijumpai bentuk-bentuk yang tidak wajar atau tidak tentu. Modul ini akan membahas mengenai penyelesaian bentuk tak tentu, termasuk untuk membuat asimtot grafik fungsi kontinu dan fungsi trigonometri, serta membahas mengenai kekontinuan fungsi komposisi
Cobalah kamu mengambil kembang gula-kembang gula dalam sebuah tempat dengan genggaman sebanyak li... more Cobalah kamu mengambil kembang gula-kembang gula dalam sebuah tempat dengan genggaman sebanyak lima kali. Setelah dihitung, pengambilan pertama terdapat 5 bungkus, pengambilan ke dua 6 bungkus, pengambilan ke tiga 5 bungkus, pengambilan ke empat 7 bungkus, dan pengambilan kelima 6 bungkus. Jika dirata-rata pada pengambilan pertama, ke dua, sampai ke lima adalah
29/5 = 5,8 dan dikatakan hampir mendekati 6. Dalam contoh sehari-hari, banyak sekali kamu temukan katakata hampir, mendekati, harga batas, dan sebagainya.Pengertian tersebut sering dianalogikan dengan pengertian limit. Limit merupakan konsep dasar atau pengantar dari deferensial dan integral pada kalkulus. Untuk lebih jelasnya, dalam bab ini anda akan mempelajari tentang konsep limit fungsi di satu titik, rumus-rumus limit fungsi dan pendahuluan konsep kekontinuan fungsi
Teknik sipil sebagai ilmu rekayasa membutuhkan pemahaman mengenai apa itu kalkulus. Untuk mempela... more Teknik sipil sebagai ilmu rekayasa membutuhkan pemahaman mengenai apa itu kalkulus. Untuk mempelajari kalkulus kita harus mengerti mengenai sistem bilangan dan fungsi matematika sebagai dasar dari kalkulus. Dalam modul ini mahasiswa akan mempelajari tentang dasar dari kalkulus yaitu sistem bilangan rill dan fungsi matematika, diantaranya operasi pada fungsi, fungsi komposisi, dan fungsi invers serta berbagai macam fungsi dan grafiknya.
1. Sistem Bilangan Riil
2. Konsep Fungsi
3. Operasi pada Fungsi
4. Fungsi Komposisi dan Fungsi In... more 1. Sistem Bilangan Riil
2. Konsep Fungsi
3. Operasi pada Fungsi
4. Fungsi Komposisi dan Fungsi Invers
5. Fungsi Trigonometri
6. Macam-macam fungsi dan Grafiknya
Teaching Documents by Reza Ashadi
Modul ini menjelaskan tentang penerapan aplikasi beda tinggi, terutama dalam metode pembuatan kon... more Modul ini menjelaskan tentang penerapan aplikasi beda tinggi, terutama dalam metode pembuatan kontur, kegunaan peta kontur, kemiringan, konsep galian timbunan, serta perhitungan luas dan volume.
Modul ini menjelaskan tentang penggunaan formulir hitung Sipat Datar dalam perhitungan beda tingg... more Modul ini menjelaskan tentang penggunaan formulir hitung Sipat Datar dalam perhitungan beda tinggi dan tinggi suatu titik serta perhitungan dan pembuatan profil memanjang dan melintang berikut kegunaannya.
Uploads
Papers by Reza Ashadi
Dalam pengerjaan proyek eksplorasi migas, yaitu survey seismik di Cepu – Jawa Tengah, elevasi yang digunakan adalah tinggi orthometris yang didapat dari hasil pengukuran GPS dengan menerapkan model EGM96 (Earth Gravitational Model 96) untuk mentransformasikan tinggi ellipsoid ke tinggi orthometris yang diinginkan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan nilai koreksi antara tinggi orthometris hasil pengukuran sipat datar teliti yang dilakukan oleh Badan Informasi Geografis (d/h BAKOSURTANAL) dengan tinggi orthometris hasil pengukuran GPS yang dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan model geoid global EGM96. Nilai koreksi tersebut dipergunakan pada area survey seismik di Cepu untuk mereduksi seluruh elevasi hasil survey pengukuran GPS.
Metodologi penelitian yang dipergunakan oleh peneliti adalah dengan melakukan pengukuran langsung survey GPS di tujuh buah benchmark Titik Tinggi Geodesi (TTG) milik BIG di sekitar area survey seismik daerah Cepu. Dari survey GPS tersebut didapat tinggi orthometris hasil transformasi model geoid global EGM96. Kedua nilai tinggi orthometris tersebut kemudian dibandingkan, dengan nilai elevasi TTG menjadi referensi.
Dari hasil penelitian di dapat perbedaan sebesar -2.228m secara rata-rata, dengan standard deviasi 0.143123m. Sehingga dapat disimpulkan, nilai inilah yang dipakai sebagai koreksi elevasi untuk mereduksi nilai tinggi orthometrik hasil transformasi menggunakan EGM96.
diantaranya adalah untuk menghitung
luas daerah yang dibatasi oleh kurva
dan juga untuk menghitung volume
benda putar yang dibatasi oleh kurva.
Modul ini membahas mengenai cara
menghitung luas dan volume
menggunakan integral.
turunan fungsi trigonometri dengan
inversnya, yang dinamakan siklometri,
turunan fungsi ke-n atau disebut juga
turunan tingkat tinggi yaitu turunan
kedua, ketiga, keempat dan
seterusnya, serta membahas juga
mengenai turunan fungsi balikan atau
invers dan membahas turunan fungsi
lainnya seperti turunan logaritma
natural, turunan fungsi nilai euler dan
lainnya.
29/5 = 5,8 dan dikatakan hampir mendekati 6. Dalam contoh sehari-hari, banyak sekali kamu temukan katakata hampir, mendekati, harga batas, dan sebagainya.Pengertian tersebut sering dianalogikan dengan pengertian limit. Limit merupakan konsep dasar atau pengantar dari deferensial dan integral pada kalkulus. Untuk lebih jelasnya, dalam bab ini anda akan mempelajari tentang konsep limit fungsi di satu titik, rumus-rumus limit fungsi dan pendahuluan konsep kekontinuan fungsi
2. Konsep Fungsi
3. Operasi pada Fungsi
4. Fungsi Komposisi dan Fungsi Invers
5. Fungsi Trigonometri
6. Macam-macam fungsi dan Grafiknya
Teaching Documents by Reza Ashadi
Dalam pengerjaan proyek eksplorasi migas, yaitu survey seismik di Cepu – Jawa Tengah, elevasi yang digunakan adalah tinggi orthometris yang didapat dari hasil pengukuran GPS dengan menerapkan model EGM96 (Earth Gravitational Model 96) untuk mentransformasikan tinggi ellipsoid ke tinggi orthometris yang diinginkan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan nilai koreksi antara tinggi orthometris hasil pengukuran sipat datar teliti yang dilakukan oleh Badan Informasi Geografis (d/h BAKOSURTANAL) dengan tinggi orthometris hasil pengukuran GPS yang dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan model geoid global EGM96. Nilai koreksi tersebut dipergunakan pada area survey seismik di Cepu untuk mereduksi seluruh elevasi hasil survey pengukuran GPS.
Metodologi penelitian yang dipergunakan oleh peneliti adalah dengan melakukan pengukuran langsung survey GPS di tujuh buah benchmark Titik Tinggi Geodesi (TTG) milik BIG di sekitar area survey seismik daerah Cepu. Dari survey GPS tersebut didapat tinggi orthometris hasil transformasi model geoid global EGM96. Kedua nilai tinggi orthometris tersebut kemudian dibandingkan, dengan nilai elevasi TTG menjadi referensi.
Dari hasil penelitian di dapat perbedaan sebesar -2.228m secara rata-rata, dengan standard deviasi 0.143123m. Sehingga dapat disimpulkan, nilai inilah yang dipakai sebagai koreksi elevasi untuk mereduksi nilai tinggi orthometrik hasil transformasi menggunakan EGM96.
diantaranya adalah untuk menghitung
luas daerah yang dibatasi oleh kurva
dan juga untuk menghitung volume
benda putar yang dibatasi oleh kurva.
Modul ini membahas mengenai cara
menghitung luas dan volume
menggunakan integral.
turunan fungsi trigonometri dengan
inversnya, yang dinamakan siklometri,
turunan fungsi ke-n atau disebut juga
turunan tingkat tinggi yaitu turunan
kedua, ketiga, keempat dan
seterusnya, serta membahas juga
mengenai turunan fungsi balikan atau
invers dan membahas turunan fungsi
lainnya seperti turunan logaritma
natural, turunan fungsi nilai euler dan
lainnya.
29/5 = 5,8 dan dikatakan hampir mendekati 6. Dalam contoh sehari-hari, banyak sekali kamu temukan katakata hampir, mendekati, harga batas, dan sebagainya.Pengertian tersebut sering dianalogikan dengan pengertian limit. Limit merupakan konsep dasar atau pengantar dari deferensial dan integral pada kalkulus. Untuk lebih jelasnya, dalam bab ini anda akan mempelajari tentang konsep limit fungsi di satu titik, rumus-rumus limit fungsi dan pendahuluan konsep kekontinuan fungsi
2. Konsep Fungsi
3. Operasi pada Fungsi
4. Fungsi Komposisi dan Fungsi Invers
5. Fungsi Trigonometri
6. Macam-macam fungsi dan Grafiknya
Metode yang dipelajari dalam modul ini adalah Metode Variabel Terpisah dan Metode Koefisien Fungsi Homogen.
y’ + p(x)y = q(x) dan x’ + p(y)x = q(y)
2. Pengukuran Langsung dan Tidak Langsung
3. Prinsip Dasar Levelling (Sipat Datar)
4. Metode Levelling (Sipat Datar)
2. Kegunaan Dan Pentingnya Perpetaan
3. Ruang Lingkup Perpetaan
4. Pengukuran Khusus
5. Perkembangan Dan Tantangan Masa Akan Datang
6. Pengenalan Geologi dan Geomorfologi
rasional terdiri dari fungsi rasional sejati dan fungsi rasional tidak sejati.
Modul ini membahas mengenai penyelesaian integral fungsi rasional,
baik yang sejati maupun yang tidak sejati. Modul ini juga membahas
mengenai integral tak wajar, baik fungsi nya yang tak wajar ataupun
batas nya yang tak wajar.
membahas mengenai persamaan diferensial juga tentang beberapa teknik pengintegralan seperti integral substitusi dan juga integral parsial.