Abstrak : Fokus dari tulisan ini adalah mengevaluasi aksi massa yang diwarnai kekacauan, kekerasa... more Abstrak : Fokus dari tulisan ini adalah mengevaluasi aksi massa yang diwarnai kekacauan, kekerasan dan kehancuran dari sudut pandang filosofis berdasarkan pemahaman saya dari kedelapan tema dalam buku seri filsafat yang berjudul; "MENJADI MENCINTAI", karya Armada Riyanto, CM. Tema-tema yang dipilih antara lain Adil, Kekerasan, Martabat, Kesadaran Manusiawi, Kebijaksanaan Mengenal Allah, Damai, Individualitas dan Sosialitas dan Bahagia. Metode pembahasan tulisan ini ialah analisis kritis terhadap tema-tema yang berhubungan dengan realitas aksi massa. Saya menemukan adanya kehilangan nilai-nilai fungsional aksi massa. Aksi massa yang diwarnai kekacauan, kekerasan dan kehancuran seolah-olah sudah menjadi kultur yang harus ada. Padahal, kehadiran aksi massa tidak hanya menjadi pengungkapan aspirasi belaka, tetapi lebih pada kehadiran subjektif individu sebagai ungkapan kecintaannya terhadap diri sendiri, sesama dan negaranya. Dalam hal ini, aksi massa menjadi sarana penghormatan terhadap kebebasan manusiawi dan pengagungan terhadap martabat manusia. Maka, perlu memberi kesadaran lebih mendalam terhadap apa yang menjadi hakikat dan nilai fungsional aksi massa. Kata Kunci : Demokrasi, Aksi Massa, Keadilan, Kekerasan, Martabat. I. Pengantar Indonesia adalah sebuah negara demokrasi yang memungkinkan partisipasi dan keterlibatan masyarakat dalam memperjuangkan kemajuan negara. Bentuk nyata keterlibatan masyarakat adalah adanya kebebasan untuk mengemukakan pendapat dan aspirasi mereka. Aksi massa adalah salah satu sarana yang dapat dipakai dalam mengemukakan pendapat. Aksi massa muncul sebagai konsekuensi atas ketidakadilan dalam sistem yang berlaku. Ketidakadilan selalu menyangkut hakikat manusia sebagai makhluk sosial. Dengan demikian, tujuan yang hendak dicapai dalam aksi massa adalah keadilan bersama. Namun, aksi massa yang terjadi akhir-akhir ini selalu diwarnai dengan kekacauan, kekerasan dan kehancuran. Apakah keadilan ada dalam perilaku demikian? Apa yang menyebabkan aksi massa berujung pada kekacauan, kekerasan dan kehancuran? Inilah yang akan menjadi pokok ulasan penulis dalam paper ini. Keadilan dalam negara terjadi ketika setiap manusia mencapai keutamaan keadilan. Keadilan tidak ada dalam perbuatan jahat. Sebaliknya keadilan tercapai apabila kehidupan dan keluhuran martabat dibela dan dimuliakan. Maka perlu memberikan kesadaran mendalam terhadap apa yang menjadi hakikat dan nilai fungsional aksi massa. II. Demokrasi di Indonesia 2.1 Aksi Massa Menyampaikan pendapat di muka umum merupakan salah satu hak asasi manusia yang dijamin dalam Pasal 28 UUD 1945 yang berbunyi : "Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan Undang-undang". Selanjutnya pasal 9 UU No 9 tahun 1998 mengungkapkan 4 bentuk dan tata cara mengemukakan pendapat dimuka umum, unjuk rasa atau demonstrasi, pawai, rapat umum dan mimbar bebas. Keempat hal ini menjadi bentuk keterlibatan warga negara dalam
Abstrak : Fokus dari tulisan ini adalah mengevaluasi aksi massa yang diwarnai kekacauan, kekerasa... more Abstrak : Fokus dari tulisan ini adalah mengevaluasi aksi massa yang diwarnai kekacauan, kekerasan dan kehancuran dari sudut pandang filosofis berdasarkan pemahaman saya dari kedelapan tema dalam buku seri filsafat yang berjudul; "MENJADI MENCINTAI", karya Armada Riyanto, CM. Tema-tema yang dipilih antara lain Adil, Kekerasan, Martabat, Kesadaran Manusiawi, Kebijaksanaan Mengenal Allah, Damai, Individualitas dan Sosialitas dan Bahagia. Metode pembahasan tulisan ini ialah analisis kritis terhadap tema-tema yang berhubungan dengan realitas aksi massa. Saya menemukan adanya kehilangan nilai-nilai fungsional aksi massa. Aksi massa yang diwarnai kekacauan, kekerasan dan kehancuran seolah-olah sudah menjadi kultur yang harus ada. Padahal, kehadiran aksi massa tidak hanya menjadi pengungkapan aspirasi belaka, tetapi lebih pada kehadiran subjektif individu sebagai ungkapan kecintaannya terhadap diri sendiri, sesama dan negaranya. Dalam hal ini, aksi massa menjadi sarana penghormatan terhadap kebebasan manusiawi dan pengagungan terhadap martabat manusia. Maka, perlu memberi kesadaran lebih mendalam terhadap apa yang menjadi hakikat dan nilai fungsional aksi massa. Kata Kunci : Demokrasi, Aksi Massa, Keadilan, Kekerasan, Martabat. I. Pengantar Indonesia adalah sebuah negara demokrasi yang memungkinkan partisipasi dan keterlibatan masyarakat dalam memperjuangkan kemajuan negara. Bentuk nyata keterlibatan masyarakat adalah adanya kebebasan untuk mengemukakan pendapat dan aspirasi mereka. Aksi massa adalah salah satu sarana yang dapat dipakai dalam mengemukakan pendapat. Aksi massa muncul sebagai konsekuensi atas ketidakadilan dalam sistem yang berlaku. Ketidakadilan selalu menyangkut hakikat manusia sebagai makhluk sosial. Dengan demikian, tujuan yang hendak dicapai dalam aksi massa adalah keadilan bersama. Namun, aksi massa yang terjadi akhir-akhir ini selalu diwarnai dengan kekacauan, kekerasan dan kehancuran. Apakah keadilan ada dalam perilaku demikian? Apa yang menyebabkan aksi massa berujung pada kekacauan, kekerasan dan kehancuran? Inilah yang akan menjadi pokok ulasan penulis dalam paper ini. Keadilan dalam negara terjadi ketika setiap manusia mencapai keutamaan keadilan. Keadilan tidak ada dalam perbuatan jahat. Sebaliknya keadilan tercapai apabila kehidupan dan keluhuran martabat dibela dan dimuliakan. Maka perlu memberikan kesadaran mendalam terhadap apa yang menjadi hakikat dan nilai fungsional aksi massa. II. Demokrasi di Indonesia 2.1 Aksi Massa Menyampaikan pendapat di muka umum merupakan salah satu hak asasi manusia yang dijamin dalam Pasal 28 UUD 1945 yang berbunyi : "Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan Undang-undang". Selanjutnya pasal 9 UU No 9 tahun 1998 mengungkapkan 4 bentuk dan tata cara mengemukakan pendapat dimuka umum, unjuk rasa atau demonstrasi, pawai, rapat umum dan mimbar bebas. Keempat hal ini menjadi bentuk keterlibatan warga negara dalam
Uploads
Papers by Renal Ebak