Papers by Novia Nurhidayat

Pendekatan auditor dalam memperoleh bukti sehubungan dengan tujuan penyajian dan pengungkapan kon... more Pendekatan auditor dalam memperoleh bukti sehubungan dengan tujuan penyajian dan pengungkapan konsisten dengan pendekatan dalam memperoleh bukti yang berkaitan dengan transaksi dan saldo, diantaranya yaitu : • Melakukan prosedur untuk mendapatkan pemahaman atas pengendalian untuk tujuan penyajian dan pengungkapan sebagai bagian dari prosedur penilaian resiko. • Melakukan pengujian pengendalian yang berhubungan dengan pengungkapan saat penilaian awal resiko pengendalian berada di bawah maksimum. • Melakukan prosedur subtantif Prosedur untuk tujuan penyajian dan pengungkapan diintegrasikan dengan pengujian auditor atas tujuan audit – terkait transaksi dan tujuan audit – terkait saldo. Banyak informasi yang disajikan dan diungkapkan dalam laporan keuangan diaudit sebagai bagian dari pengujian auditor pada tahap awal audit. Ditahap ini auditor mengevaluasi bukti yang diperoleh dari 3 tahap pertama untuk menilai apakah diperlukan bukti tambahan untuk tujuan penyajian dan pengungkapan. Auditor juga mengevaluasi apakah keseluruhan penyajian dalam laporan keuangan dan penjelasan tambahan terkait telah mematuhi prinsip akuntansi berlaku umum. Hal ini meliputi evaluasi apakah setiap laporan keuangan mencerminkan klasifikasi yang tepat dan deskripsi setiap akun yang konsisten dengan persyaratan dan bahwa informasi disajikan dalam bentuk yang benar dan dengan terminology yang tepat seperti disyaratkan dalam standar akuntansi. Salah satu perhatian utama auditor berhubungan dengan tujuan penyajian dan pengungkapan adalah menentukan apakah manajemen sudah mengungkapkan seluruh informasi yang diperlukan. Untuk menilai resiko yang tidak dapat memenuhi tujuan penyajian dan pengungkapan, auditor harus mempertimbangkan informasi yang diperoleh selama tiga tahap pertama dalam pengujian audit untuk menentukan apakah sudah cukup menjelaskan fakta dan keadaan yang harus diungkapkan. Sehubungan dengan uniknya pengungkapan atas kewajiban kotijensi dan kejadian setelah tanggal neraca, auditor sering kali memberikan penilaian resiko tinggi karena tidak seluruh informasi yang dibutuhkan diungkapkan dalam penjelasan tambahan. Pengujian audit yang dilakukan pada tahap awal audit sering kali tidak menyediakan bukti yang memadai mengenai kewajiban kotijensi dan kejadian setelah tanggal neraca. Oleh karena itu, auditor mendesain dan melakukan prosedur pada setiap audit untuk menelaah kewajiban kotijensi dan kejadian setelah tanggal neraca sebagai bagian dari pengujian tahap keempat. B Telaah atas Kewajiban Kontijensi dan Komitmen Kewajiban Kontinjensi adalah potensi utang di masa depan kepada pihak luar atas jumlah yang belum dapat ditentukan yang dihasilkan dari aktivitas yang telah dilakukan. Terdapat tiga kondisi yang diperlukan atas munculnya kewajiban kontijensi, yaitu : 1. Terdapat potensi pembayaran di masa mendatang kepada pihak luar atau penurunan nilai asset yang dihasilkan dari kondisi sekarang. 2. Terdapat ketidakpastian jumlah pembayaran atau penurunan nilai di masa mendatang.

1. KAS DI BANK DAN SIKLUS TRANSAKSI Dalam audit atas kas, auditor harus membedakan antara verifik... more 1. KAS DI BANK DAN SIKLUS TRANSAKSI Dalam audit atas kas, auditor harus membedakan antara verifikasi rekonsiliasi saldo laporan bank oleh klien dengan saldo buku besar, dan verifikasi bahwa pencatatan kas dalam buku besar merefleksikan dengan benar seluruh transaksi kas yang terjadi sepanjang tahun. Verifikasi rekonsiliasi klien ke akun saldo bank dan buku besar lebih mudah, tetapi bagian terpenting dalam total audit dalam perusahaan adalah adanya verifikasi bahwa pencatatan transaksi kas dilakukan dengan benar. Misalnya, setiap salah saji berikut ini menghasilkan kesalahan dalam pembayaran atau menyebabkan kesalahan dalam penerimaan kas, tetapi tak satupun dapat ditemukan dalam audit atas rekonsiliasi bank : • Kesalahan dalam menagih konsumen • Pencurian kas dengan menghambat pembayaran kas dari konsumen sebelumnya dicatat, dengan akun dianggap sebagai piutang tak tertagih • Duplikasi pembayaran faktur vendor • Pembayaran tidak benar atas biaya pribadi pejabat perusahaan • Pembayaran atas bahan baku yang tidak pernah diterima • Pembayaran atas karyawan lebih besar daripada jam kerja aktualnya • Pembayaran atas bunga pada pihak luar jumlahnya lebih besar dibandingkan tingkat bunga sebenarnya Seluruh jenis salah saji biasanya ditemukan sebagai bagian dari pengujian atas rekonsiliasi bank. Hal ini meliputi : • Kesalahan dalam memasukkan cek yang tidak dicairkan didalam daftar cek beredar, meskipun telah dicatat dalam jurnal pengeluaran kas • Kas yang diterima dari klien masih dalam perjalanan pada tanggal neraca, tetapi sudah dicatat dalam penerimaan kas pada tahun berjalan • Setoran dicatat sebagai penerimaan kas mendekati akhir tahun, disetorkan pada bank dibulan yang sama, dan dimasukan dalam rekonsiliasi bank sebagai setoran dalam perjalanan • Pembayaran atas weswl bayar didebet langsung dari saldo bank oleh bank, tetapi tidak dimasukkan dalam catatan klien. 2. JENIS-JENIS AKUN KAS UMUM Sebelum membahas mengenai pengujian klien atas rekonsiliasi bank klien, akan dibahas terlebih dahulu tentang jenis akun kas yang digunakan oleh banyak perusahaan karena pendekatan yang digunakan akan berbeda pada setiap akunnya. Berikut adalah jenis-jenis dari akun kas : Akun Kas Umum Akun kas umum adalah titik fokus bagi banyak perusahaan karena semestinya seluruh penerimaan kas dan pengeluaran kas mengalir melalui akun ini. Misalnya, pengeluaran dalam

Audit Operasional adalah proses yang sistematis untuk mengevaluasi efisiensi dan efektivitas kegi... more Audit Operasional adalah proses yang sistematis untuk mengevaluasi efisiensi dan efektivitas kegiatan suatu organisasi dalam prosesnya untuk mencapai tujuan organisasi tersebut, dan keekonomisan operasi organisasi yang berada dalam pengendalian manjemen serta melaporkan kepada orang-orang yang tepat atas hasil-hasil evaluasi tersebut beserta rekomendasi untuk perbaikan. • Proses yang sistematis Seperti dalam audit laporan keuangan, audit operasional menyangkut serangkaian langkah atau prosedur yang logis, terstruktur, dan terorganisasi. Aspek ini meliputi perencanaan yang baik, serta perolehan dan evaluasi secara objektif bukti yang berkaitan dengan aktivitas yang diaudit. • Mengevaluasi operasi organisasi Evaluasi atas operasi ini harus didasarkan pada beberapa kriteria yang ditetapkan dan disepakati. Dalam auditing operasional, kriteria seringkali dinyatakan dalam bentuk standar kinerja yang ditetapkan oleh manajemen. Namun, dalam beberapa kasus, standar itu mungkin ditetapkan oleh suatu badan pemerintahan atau oleh industri. Kriteria ini seringkali didefinisikan kurang jelas bila dibandingkan dengan kriteria yang digunakan dalam audit atas laporan keuangan. Audit operasional mengukur derajat kesesuaian antara kinerja aktual dan kriterianya. • Efisiensi, efektivitas, dan ekonomis Efisiensi digunakan untuk menilai sebaik apakah pemakaian sumber daya suatu organisasi yang digunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, sedangkan efektivitas digunakan untuk menilai seberapa baik kebijakan-kebijakan organisasi tersebut untuk mencapai tujuan. Efisiensi dan efektivitas merupakan dua hal yang saling berkaitan erat satu dengan lainnya, bisa saja suatu kebijakan organisasi itu sangat efisien akan tetapi tidak efektif begitupun sebaliknya. Ekonomis maksudnya memperoleh kualitas dan kuantitas sumber daya fisik dan manusia yang layak pada waktu yang layak dan biaya yang rendah. • Melaporkan kepada orang-orang yang tepat Auditor internal biasanya melapor ke manajemen atau individu atau badan yang meminta audit tentang seberapa efisien, efektif atau ekonomis suatu bagian atau program kerja yang telah dilaksanakan. Hasil temuan dari audit kinerja ini sangat jarang sekali diungkapkan ke seluruh bagian organisasi apa lagi ke masyarakat umum. Padahal hasil audit ini bisa jadi sangat dibutuhkan oleh pihak-pihak selain manajemen, misalnya masyarakat luas yang langsung atau tidak langsung berhubungan dengan perusahaan tersebut. Sedangkan dewan komisaris atau komite audit adalah pihak yang menerima salinan laporan audit operasional. • Rekomendasi perbaikan (Sesuai standar Pelaporan Ketiga dalam Standar Pelaporan Audit Kinerja) Hasil dari audit operasional bisa berupa rekomendasi yang sangat berguna bagi pihak manajemen untuk menentukan dan menilai kebijakan-kebijakan dan kegiatan perusahaan apakah
Drafts by Novia Nurhidayat

Gambaran umum siklus Perolehan dan pembayaran kembali modal Empat karakteristik siklus perolehan ... more Gambaran umum siklus Perolehan dan pembayaran kembali modal Empat karakteristik siklus perolehan dan pelunasan kembali modal mempengaruhi secara siginifikan audit akun-akun berikut : 1. Relatif sedikit transaksi yang mempengaruhi saldo akun, tetapi setiap transaksi seringkali jumlahnya sangat material. Misalnya, obligasi jarang diterbitkan oleh kebanyakan perusahaan, tetapi jumlah suatu penerbitan obligasi biasanya besar. 2. Jika tidak dimasukkan satu transaksi tertentu, mungkin jumlahnya akan material. Misalnya, penghilangan atau salah dibukukan satu transaksi kewajiban tertentu mempunyai dampak yang material pada laporan keuangan. 3. Terdapat hubungan hukum antara entitas usaha klien dan pemegang saham, obligasi atau dokumen-dokumen kepemilikan serupa. 4. Terdapat hubungan langsung antara akun bunga dan dividen dengan kewajiban dan ekuitas. Dalam audit hutang berbunga, diharapkan sekaligus menverfiikasi beban bunga terkait dan hutang bunga. Akun-akun dalam siklus Akun-akun dalam siklus perolehan dan pelunasan kembali modal pada perusahaan tertentu tergantung pada jenis aktivitas bisnis perusahaan itu dan bagaimana pendanaannya. Berikut ini adalah siklus-siklus yang seringkali ditemukan : • Wesel bayar • Kontrak yang masih harus di bayar • Hutang hipotik • Hutang obligasi • Beban bunga • Bunga yang masih harus di bayar • Kas Bank • Modal saham – Saham biasa • Modal saham-Saham preferen • Kelebihan modal disetor atas nilai pari • Modal yang disumbangkan • Laba ditahan
Books by Novia Nurhidayat
Audit Operasional adalah proses yang sistematis untuk mengevaluasi efisiensi dan efektivitas kegi... more Audit Operasional adalah proses yang sistematis untuk mengevaluasi efisiensi dan efektivitas kegiatan suatu organisasi dalam prosesnya untuk mencapai tujuan organisasi tersebut, dan keekonomisan operasi organisasi yang berada dalam pengendalian manjemen serta melaporkan kepada orang-orang yang tepat atas hasil-hasil evaluasi tersebut beserta rekomendasi untuk perbaikan.

Gambaran umum siklus Perolehan dan pembayaran kembali modal Empat karakteristik siklus perolehan ... more Gambaran umum siklus Perolehan dan pembayaran kembali modal Empat karakteristik siklus perolehan dan pelunasan kembali modal mempengaruhi secara siginifikan audit akun-akun berikut : 1. Relatif sedikit transaksi yang mempengaruhi saldo akun, tetapi setiap transaksi seringkali jumlahnya sangat material. Misalnya, obligasi jarang diterbitkan oleh kebanyakan perusahaan, tetapi jumlah suatu penerbitan obligasi biasanya besar. 2. Jika tidak dimasukkan satu transaksi tertentu, mungkin jumlahnya akan material. Misalnya, penghilangan atau salah dibukukan satu transaksi kewajiban tertentu mempunyai dampak yang material pada laporan keuangan. 3. Terdapat hubungan hukum antara entitas usaha klien dan pemegang saham, obligasi atau dokumen-dokumen kepemilikan serupa. 4. Terdapat hubungan langsung antara akun bunga dan dividen dengan kewajiban dan ekuitas. Dalam audit hutang berbunga, diharapkan sekaligus menverfiikasi beban bunga terkait dan hutang bunga. Akun-akun dalam siklus Akun-akun dalam siklus perolehan dan pelunasan kembali modal pada perusahaan tertentu tergantung pada jenis aktivitas bisnis perusahaan itu dan bagaimana pendanaannya. Berikut ini adalah siklus-siklus yang seringkali ditemukan : • Wesel bayar • Kontrak yang masih harus di bayar • Hutang hipotik • Hutang obligasi • Beban bunga • Bunga yang masih harus di bayar • Kas Bank • Modal saham – Saham biasa • Modal saham-Saham preferen • Kelebihan modal disetor atas nilai pari • Modal yang disumbangkan • Laba ditahan

Pendekatan auditor dalam memperoleh bukti sehubungan dengan tujuan penyajian dan pengungkapan kon... more Pendekatan auditor dalam memperoleh bukti sehubungan dengan tujuan penyajian dan pengungkapan konsisten dengan pendekatan dalam memperoleh bukti yang berkaitan dengan transaksi dan saldo, diantaranya yaitu : • Melakukan prosedur untuk mendapatkan pemahaman atas pengendalian untuk tujuan penyajian dan pengungkapan sebagai bagian dari prosedur penilaian resiko. • Melakukan pengujian pengendalian yang berhubungan dengan pengungkapan saat penilaian awal resiko pengendalian berada di bawah maksimum. • Melakukan prosedur subtantif Prosedur untuk tujuan penyajian dan pengungkapan diintegrasikan dengan pengujian auditor atas tujuan audit – terkait transaksi dan tujuan audit – terkait saldo. Banyak informasi yang disajikan dan diungkapkan dalam laporan keuangan diaudit sebagai bagian dari pengujian auditor pada tahap awal audit. Ditahap ini auditor mengevaluasi bukti yang diperoleh dari 3 tahap pertama untuk menilai apakah diperlukan bukti tambahan untuk tujuan penyajian dan pengungkapan. Auditor juga mengevaluasi apakah keseluruhan penyajian dalam laporan keuangan dan penjelasan tambahan terkait telah mematuhi prinsip akuntansi berlaku umum. Hal ini meliputi evaluasi apakah setiap laporan keuangan mencerminkan klasifikasi yang tepat dan deskripsi setiap akun yang konsisten dengan persyaratan dan bahwa informasi disajikan dalam bentuk yang benar dan dengan terminology yang tepat seperti disyaratkan dalam standar akuntansi. Salah satu perhatian utama auditor berhubungan dengan tujuan penyajian dan pengungkapan adalah menentukan apakah manajemen sudah mengungkapkan seluruh informasi yang diperlukan. Untuk menilai resiko yang tidak dapat memenuhi tujuan penyajian dan pengungkapan, auditor harus mempertimbangkan informasi yang diperoleh selama tiga tahap pertama dalam pengujian audit untuk menentukan apakah sudah cukup menjelaskan fakta dan keadaan yang harus diungkapkan. Sehubungan dengan uniknya pengungkapan atas kewajiban kotijensi dan kejadian setelah tanggal neraca, auditor sering kali memberikan penilaian resiko tinggi karena tidak seluruh informasi yang dibutuhkan diungkapkan dalam penjelasan tambahan. Pengujian audit yang dilakukan pada tahap awal audit sering kali tidak menyediakan bukti yang memadai mengenai kewajiban kotijensi dan kejadian setelah tanggal neraca. Oleh karena itu, auditor mendesain dan melakukan prosedur pada setiap audit untuk menelaah kewajiban kotijensi dan kejadian setelah tanggal neraca sebagai bagian dari pengujian tahap keempat. B Telaah atas Kewajiban Kontijensi dan Komitmen Kewajiban Kontinjensi adalah potensi utang di masa depan kepada pihak luar atas jumlah yang belum dapat ditentukan yang dihasilkan dari aktivitas yang telah dilakukan. Terdapat tiga kondisi yang diperlukan atas munculnya kewajiban kontijensi, yaitu : 1. Terdapat potensi pembayaran di masa mendatang kepada pihak luar atau penurunan nilai asset yang dihasilkan dari kondisi sekarang. 2. Terdapat ketidakpastian jumlah pembayaran atau penurunan nilai di masa mendatang.

1. KAS DI BANK DAN SIKLUS TRANSAKSI Dalam audit atas kas, auditor harus membedakan antara verifik... more 1. KAS DI BANK DAN SIKLUS TRANSAKSI Dalam audit atas kas, auditor harus membedakan antara verifikasi rekonsiliasi saldo laporan bank oleh klien dengan saldo buku besar, dan verifikasi bahwa pencatatan kas dalam buku besar merefleksikan dengan benar seluruh transaksi kas yang terjadi sepanjang tahun. Verifikasi rekonsiliasi klien ke akun saldo bank dan buku besar lebih mudah, tetapi bagian terpenting dalam total audit dalam perusahaan adalah adanya verifikasi bahwa pencatatan transaksi kas dilakukan dengan benar. Misalnya, setiap salah saji berikut ini menghasilkan kesalahan dalam pembayaran atau menyebabkan kesalahan dalam penerimaan kas, tetapi tak satupun dapat ditemukan dalam audit atas rekonsiliasi bank : • Kesalahan dalam menagih konsumen • Pencurian kas dengan menghambat pembayaran kas dari konsumen sebelumnya dicatat, dengan akun dianggap sebagai piutang tak tertagih • Duplikasi pembayaran faktur vendor • Pembayaran tidak benar atas biaya pribadi pejabat perusahaan • Pembayaran atas bahan baku yang tidak pernah diterima • Pembayaran atas karyawan lebih besar daripada jam kerja aktualnya • Pembayaran atas bunga pada pihak luar jumlahnya lebih besar dibandingkan tingkat bunga sebenarnya Seluruh jenis salah saji biasanya ditemukan sebagai bagian dari pengujian atas rekonsiliasi bank. Hal ini meliputi : • Kesalahan dalam memasukkan cek yang tidak dicairkan didalam daftar cek beredar, meskipun telah dicatat dalam jurnal pengeluaran kas • Kas yang diterima dari klien masih dalam perjalanan pada tanggal neraca, tetapi sudah dicatat dalam penerimaan kas pada tahun berjalan • Setoran dicatat sebagai penerimaan kas mendekati akhir tahun, disetorkan pada bank dibulan yang sama, dan dimasukan dalam rekonsiliasi bank sebagai setoran dalam perjalanan • Pembayaran atas weswl bayar didebet langsung dari saldo bank oleh bank, tetapi tidak dimasukkan dalam catatan klien. 2. JENIS-JENIS AKUN KAS UMUM Sebelum membahas mengenai pengujian klien atas rekonsiliasi bank klien, akan dibahas terlebih dahulu tentang jenis akun kas yang digunakan oleh banyak perusahaan karena pendekatan yang digunakan akan berbeda pada setiap akunnya. Berikut adalah jenis-jenis dari akun kas : Akun Kas Umum Akun kas umum adalah titik fokus bagi banyak perusahaan karena semestinya seluruh penerimaan kas dan pengeluaran kas mengalir melalui akun ini. Misalnya, pengeluaran dalam

• Peameriksaan adalah proses identifikasi masalah, analisis, dan evaluasi yang dilakukan secara i... more • Peameriksaan adalah proses identifikasi masalah, analisis, dan evaluasi yang dilakukan secara independen, objektif, dan profesional berdasarkan standar pemeriksaan, untuk menilai kebenaran, kecermatan, kredibilitas, dan keandalan informasi mengenai pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara • Pemeriksaan keuangan negara adalah meliputi pemeriksaan atas pengelolaan keuangan negara dan pemeriksaan atas tanggung jawab keuangan negara. • Pemeriksaan keuangan negara ada 3 : 1) Pemeriksaan keuangan, 2)pemeriksaan kinerja, 3)PDTT • Pemeriksaan keuangan adalah pemeriksaan atas laporan keuangan. Pemeriksaan keuangan tersebut bertujuan untuk memberikan keyakinan yang memadai (reasonable assurance) apakah laporan keuangan telah disajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia atau basis akuntansi komprehensif selain prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. • Pemeriksaan kinerja adalah pemeriksaan atas pengelolaan keuangan negara yang terdiri atas pemeriksaan aspek ekonomi dan efisiensi serta aspek efektivitas. Dalam melakukan pemeriksaan kinerja, pemeriksa juga menguji kepatuhan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan serta pengendalian intern.
Auditing adalah suatu proses sistematik untuk memperoleh serta mengevaluasi bukti secara objektif... more Auditing adalah suatu proses sistematik untuk memperoleh serta mengevaluasi bukti secara objektif mengenai asersi-asersi kegiatan dan peristiwa ekonomi, dengan tujuan menetapkan derajat kesesuaian antara asersi-asersi tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya serta penyampaian hasil-hasil kepada pihak-pihak yang berkepentingan
Siklus persediaan dan pergudangan yaitu: siklus yang memiliki keunik karena hubunganya yang cuk... more Siklus persediaan dan pergudangan yaitu: siklus yang memiliki keunik karena hubunganya yang cukup erat dengan siklus transaksi lainya
Siklus perolehan dan pembayaran terdapat dua golongan transaksi :
1. perolehan barang dan jasa ... more Siklus perolehan dan pembayaran terdapat dua golongan transaksi :
1. perolehan barang dan jasa
2. pengeluaran kas untuk perolehan tersebut. Retur pembelian dan pengurangan harga juga merupakan satu golongan transaksi.
Empat fungsi usaha pada siklus perolehan dan pembayaran

Tujuan dari audit siklus penjualan dan penagihan adalah untuk mengevaluasi saldo akun yang dipeng... more Tujuan dari audit siklus penjualan dan penagihan adalah untuk mengevaluasi saldo akun yang dipengaruhi oleh siklus Tujuan keseluruhan dari audit siklus penjualan dan penagihan adalah mengevaluasi apakah saldo akun yang dipengaruhi oleh siklus tersebut telah disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip. ''A .Ada lima pengelompokan transaksi pada siklus penjualan dan penagihan " ♦ Sales (cash and sales on account) ♦ Cash receipts ♦ Sales return and allowances ♦ Write-off of uncollectible accounts ♦ Estimate of bad debt expense B. Fungsi Bisnis dalam Siklus dan Hubungannya dengan Dokumen dan Catatan Siklus penjualan dan penagihan melibatkan keputusan dan proses yang dibutuhkan untuk transfer kepemilikan barang dan jasa ke pelanggan setelah barang dan jasa tersebut tersedia untuk dijual. Hal tersebut dimulai dengan permintaan seorang pelanggan dan berakhir dengan konversi material atau jasa ke dalam piutang dan akhirnya kas. C. Fungsi bisnis penjualan dan penagihan sebagai berikut 1. Pemrosesan Pesanan Pelanggan Permintaan pelanggan terhadap barang mengawali seluruh siklus. merupakan.sebuah penawaran untuk membeli barang dengan aturan tertentu. Diterimanya pesanan pelanggan seringkali langsung terjadi pesanan penjualan. Dokumen yang dibuat adalah pesanan pelanggan dan pesanan penjualan. 2. Pemberian Kredit Dalam persetujuan kredit seringkali menimbulkan piutang ragu-ragu berlebih dan piutang yang mungkin tidak tertagih. Dalam perusahaan secara otomatis, komputer mengijinkan proses penjualan berlanjut hanya ketika total pesanan penjualan yang diterima ditambah saldo pelanggan adalah kurang dari batas kredit dalam master file.
Other by Novia Nurhidayat

A. Akun-akun dan Pengelompokan Transaksi pada Siklus Penjualan dan Penagihan Tujuan dari audit si... more A. Akun-akun dan Pengelompokan Transaksi pada Siklus Penjualan dan Penagihan Tujuan dari audit siklus penjualan dan penagihan adalah untuk mengevaluasi saldo akun yang dipengaruhi oleh siklus disajikan secara wajar berdasarkan standar akuntansi. bahwa ada lima pengelompokan transaksi pada siklus penjualan dan penagihan, yaitu: 1. Sales (cash and sales on account) 2. Cash receipts 3. Sales return and allowances 4. Write-off of uncollectible accounts 5. Estimate of bad debt expense B. Fungsi Bisnis dalam Siklus dan Hubungannya dengan Dokumen dan Catatan Siklus penjualan dan penagihan melibatkan keputusan dan proses yang dibutuhkan untuk transfer kepemilikan barang dan jasa ke pelanggan setelah barang dan jasa tersebut tersedia untuk dijual. Hal tersebut dimulai dengan permintaan seorang pelanggan dan berakhir dengan konversi material atau jasa ke dalam piutang dan akhirnya kas. Delapan fungsi bisnis tersebut terjadi dalam setiap pencatatan lima kelompok transaksi pada siklus penjualan dan penagihan. Delapan fungsi tersebut adalah: 1. Pemrosesan Pesanan Pelanggan Permintaan pelanggan terhadap barang mengawali seluruh siklus. Umumnya, merupakan sebuah penawaran untuk membeli barang dengan aturan tertentu. Diterimanya pesanan pelanggan seringkali langsung menimbulkan pesanan penjualan. Dokumen dan catatan yang dibuat adalah pesanan pelanggan dan pesanan penjualan. 2. Pemberian Kredit Praktek yang lemah dalam persetujuan kredit seringkali menimbulkan piutang ragu-ragu berlebih dan piutang yang mungkin tidak tertagih. Dalam beberapa perusahaan secara otomatis, komputer mengijinkan proses penjualan berlanjut hanya ketika total pesanan penjualan yang diterima ditambah saldo pelanggan adalah kurang dari batas kredit dalam master file. 3. Pengiriman Barang Fungsi kritis adalah poin pertama dalam siklus dimana perusahaan menyerahkan aset. Dokumen pengiriman disiapkan pada waktu pengiriman yang seringkali merupakan salinan daftar muatan kapal tersebut penting untuk tagihan pengiriman yang tepat bagi pelanggan. Perusahaan yang memelihara catatan persediaan juga mengupdate berdasarkan catatan pengiriman. 4. Penagihan Pelanggan dan Pencatatan Penjualan Aspek paling penting dari penagihan adalah: • Semua pengiriman yang dilakukan harus ditagih (kelengkapan) • Tidak ada pengiriman yang ditagihkan lebih dari sekali (keterjadian) • Masing-masing ditagih dengan jumlah yang tepat (ketepatan) Sistem akuntansi menggunakan informasi penagihan pelanggan untuk menghasilkan
Uploads
Papers by Novia Nurhidayat
Drafts by Novia Nurhidayat
Books by Novia Nurhidayat
1. perolehan barang dan jasa
2. pengeluaran kas untuk perolehan tersebut. Retur pembelian dan pengurangan harga juga merupakan satu golongan transaksi.
Empat fungsi usaha pada siklus perolehan dan pembayaran
Other by Novia Nurhidayat
1. perolehan barang dan jasa
2. pengeluaran kas untuk perolehan tersebut. Retur pembelian dan pengurangan harga juga merupakan satu golongan transaksi.
Empat fungsi usaha pada siklus perolehan dan pembayaran