Papers by Mutmainnah Budiman

Cognicia
Harmony in the family is something that every individual wants. However, there are some families ... more Harmony in the family is something that every individual wants. However, there are some families who experience divorce due to conflict or dispute, so the term broken home was born. This study aims to examine the experiences and meanings of adolescents on the condition of a broken home experienced because their parents divorced. The research was conducted using a qualitative method with a phenomenological approach. The research respondents were taken through purposive sampling technique, totaling three people aged 15-21 years with divorced parents. Data obtained from interviews were then analyzed using Interpretative Phenomenological Analysis. The results of the analysis of this study indicate that the three respondents experienced changes in behavior in a negative direction, uncontrollable emotions, and psychological conditions with trauma. In addition, they said that their parents paid less attention and affection after the divorce. As for their positive meaning of parental divorc...

Jurnal Psikohumanika (edisi elektronik), Dec 26, 2022
Abstrak Keharmonisan dalam keluarga merupakan hal yang diinginkan oleh setiap individu. Namun, te... more Abstrak Keharmonisan dalam keluarga merupakan hal yang diinginkan oleh setiap individu. Namun, terdapat beberapa keluarga yang mengalami perceraian karena konflik atau perselisihan, sehingga lahirlah istilah broken home. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengalaman dan pemaknaan remaja terhadap kondisi broken home yang dialami karena orang tua bercerai. Penelitian dilakukan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Responden penelitian diambil melalui teknik purposive sampling berjumlah tiga orang yang berusia 15-21 tahun dengan orang tua bercerai. Data yang diperoleh dari wawancara kemudian dianalisis menggunakan Interpretative Phenomenological Analysis (IPA). Adapun hasil analisis penelitian ini menunjukkan bahwa kondisi broken home karena orang tua memilih untuk bercerai berpengaruh pada kondisi remaja dalam pencarian jati diri dan penyelesaian tugas perkembangannya. Ketiga responden mengatakan bahwa terdapat perubahan pada perilaku ke arah negatif, emosi tidak terkendali, dan kondisi psikologis dengan trauma. Selain itu, mereka mengatakan bahwa orang tua kurang memberikan perhatian dan kasih sayang setelah perceraian. Adapun pemaknaan mereka terhadap perceraian orang tua secara positif sebagai proses pendewasaan diri, disamping dimaknai secara negatif sebagai masa kelam dan titik terendah dalam hidup. Kata Kunci: Broken Home; Psikologis; Remaja

Jurnal Psikohumanika
Abstrak Keharmonisan dalam keluarga merupakan hal yang diinginkan oleh setiap individu. Namun, te... more Abstrak Keharmonisan dalam keluarga merupakan hal yang diinginkan oleh setiap individu. Namun, terdapat beberapa keluarga yang mengalami perceraian karena konflik atau perselisihan, sehingga lahirlah istilah broken home. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengalaman dan pemaknaan remaja terhadap kondisi broken home yang dialami karena orang tua bercerai. Penelitian dilakukan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Responden penelitian diambil melalui teknik purposive sampling berjumlah tiga orang yang berusia 15-21 tahun dengan orang tua bercerai. Data yang diperoleh dari wawancara kemudian dianalisis menggunakan Interpretative Phenomenological Analysis (IPA). Adapun hasil analisis penelitian ini menunjukkan bahwa kondisi broken home karena orang tua memilih untuk bercerai berpengaruh pada kondisi remaja dalam pencarian jati diri dan penyelesaian tugas perkembangannya. Ketiga responden mengatakan bahwa terdapat perubahan pada perilaku ke arah negatif, emos...
Uploads
Papers by Mutmainnah Budiman