
M Mahrusillah
H. Ayus, begitu akrab disapa, adalah cucu dari Abuya KH Muhammad Hasan yang bernama Mohamad Mahrusillah, putra ketiga dari Alm. KH. Muhammad Zarkasyi dan Ustadzah Hj Siti Suryani, pengelola salah satu pesantren terkemuka di Banten, Al-Hasaniyah Benzar, yang berdiri sekitar tahun 1950. Didirikan oleh sang Kakek, pesantren al-Hasaniyah Benzar berada di Kp Rawalini Kecamatan Teluknaga Kab. Tangerang. Ayus tumbuh dilingkungan pesantren dan dididik oleh ulama-ulama besar seperti ayah dan kakeknya, yang merupakan ulama terpandang di kotanya. Ayus lahir di Tangerang, Rabu 11 September 1985. Istrinya bernama Ipah Syarifah binti Abah KH. Kholili Muslih bin Mama’ KH. Suhaimi Padarincang Serang Banten. Pernikahannya baru dikaruniai 3 (tiga) orang anak: Tardlo Bilhadi Muhammad, Radlita Billah Mannal Muharramah, dan Eqtada Bilbarri Ahmada.
less
Related Authors
Dzulkifli Hadi Imawan
Universitas Islam Indonesia
Fakhri Putra Tanoto (Fakhroyy)
State Islamic University of Sunan Gunung Djati Bandung
Ilham Kadir
Universitas Ibn Khaldun
Uploads
Books by M Mahrusillah
Uraian-uraian yang tersuguhkan dalam buku ini adalah kumpulan inspirasi jiwa dari buah pikiran dan sikap penulis melalui jejaring sosial dengan berbagai peristiwa yang melatarbelakanginya. Semoga buku ini menjadi cerita baik sebagai amal salih yang pantas untuk diceritakan kepada anak-keturunan penulis, sebab manusia diberikan akal dan jiwa beserta perangkatnya hanya untuk memperbagus cerita hidup dengan amal baik, dan berlomba-lomba dalam berprestasi, karena kematian hanya akan meninggalkan sebuah cerita. Di akhirat kelak, seluruh manusia akan setoran cerita tentang hidup selama di dunia.
“Mengupas Tabir Fikih Tradisionalis”
Buku ini mengajak pembaca untuk lebih kritis dan memahami kegiatan social keagamaan masyarakat dengan mengetahui pengambilan dasar hukumnya, dengan harapan buku ini dapat mengatasi keresahan dan keraguan halayak. Namun tidak menutup kemungkinan apabila ditemukan banyak kesalahan dalam tulisan ini, mohon dibenarkan, dan memohon maaf atas segala kesalahan dan kekurangan.
Akan tetapi dewasa ini muncul pemikiran baru dari luar Indonesia yang menyatakan pemikiran teologi Asy’ariyah berada dalam kesesatan dan menyangkakan para ulama’ Asy’ariyah melakukan penodaan terhadap agama dan menghina kesucian Allah. Anggapan ini sangat tidak berdasar karena mereka tidak mengerti secara mendalam hakikat madzhab Asy’ariyah serta tidak mengenal siapakah ulama’ Asy’ariyah yang merumuskan kajian akidah dari al-Qur’an dan hadis. Ketidak-mengertian mereka terhadap madzhab Asy’ariyah adalah penyebab perpecahan, hingga saat ini mereka meganggap madzhab Asy’ariyah sebagai golongan yang sesat.
Papers by M Mahrusillah
Kata Kunci: Radikalisme, Ngaji Pancasila, Pancasila, Islam, Pelajar
Uraian-uraian yang tersuguhkan dalam buku ini adalah kumpulan inspirasi jiwa dari buah pikiran dan sikap penulis melalui jejaring sosial dengan berbagai peristiwa yang melatarbelakanginya. Semoga buku ini menjadi cerita baik sebagai amal salih yang pantas untuk diceritakan kepada anak-keturunan penulis, sebab manusia diberikan akal dan jiwa beserta perangkatnya hanya untuk memperbagus cerita hidup dengan amal baik, dan berlomba-lomba dalam berprestasi, karena kematian hanya akan meninggalkan sebuah cerita. Di akhirat kelak, seluruh manusia akan setoran cerita tentang hidup selama di dunia.
“Mengupas Tabir Fikih Tradisionalis”
Buku ini mengajak pembaca untuk lebih kritis dan memahami kegiatan social keagamaan masyarakat dengan mengetahui pengambilan dasar hukumnya, dengan harapan buku ini dapat mengatasi keresahan dan keraguan halayak. Namun tidak menutup kemungkinan apabila ditemukan banyak kesalahan dalam tulisan ini, mohon dibenarkan, dan memohon maaf atas segala kesalahan dan kekurangan.
Akan tetapi dewasa ini muncul pemikiran baru dari luar Indonesia yang menyatakan pemikiran teologi Asy’ariyah berada dalam kesesatan dan menyangkakan para ulama’ Asy’ariyah melakukan penodaan terhadap agama dan menghina kesucian Allah. Anggapan ini sangat tidak berdasar karena mereka tidak mengerti secara mendalam hakikat madzhab Asy’ariyah serta tidak mengenal siapakah ulama’ Asy’ariyah yang merumuskan kajian akidah dari al-Qur’an dan hadis. Ketidak-mengertian mereka terhadap madzhab Asy’ariyah adalah penyebab perpecahan, hingga saat ini mereka meganggap madzhab Asy’ariyah sebagai golongan yang sesat.
Kata Kunci: Radikalisme, Ngaji Pancasila, Pancasila, Islam, Pelajar