Papers by Indri Astria Azizah

Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki keanekaragaman hayati sangat tinggi, termasuk dal... more Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki keanekaragaman hayati sangat tinggi, termasuk dalam hal produksi pisang. Pisang adalah salah satu buah yang sangat mudah ditemukan di berbagai daerah di Indonesia. Produksi pisang yang melimpah sering kali melebihi kebutuhan konsumsi domestik, sehingga diperlukan inovasi untuk mengolah pisang menjadi produk yang memiliki nilai jual lebih tinggi dan umur simpan lebih panjang. Salah satu solusi yang efektif adalah mengolah pisang menjadi keripik pisang.
Keripik pisang adalah camilan yang terbuat dari irisan pisang yang digoreng hingga renyah. Produk ini sangat digemari oleh masyarakat karena rasanya yang enak, teksturnya yang renyah, dan ketersediaannya yang melimpah. Selain itu, keripik pisang juga mudah diproduksi dan memiliki potensi pasar yang luas, baik di dalam negeri maupun luar negeri.
Dalam beberapa tahun terakhir, permintaan akan camilan sehat dan alami terus meningkat. Keripik pisang dapat memenuhi kebutuhan ini, terutama jika diproduksi tanpa bahan pengawet dan pewarna buatan. Proses produksinya yang relatif sederhana dan bahan baku yang mudah didapatkan menjadikan usaha keripik pisang sebagai peluang bisnis yang sangat menjanjikan.
Usaha keripik pisang juga mendukung pemberdayaan ekonomi lokal. Dengan melibatkan petani pisang dan tenaga kerja lokal dalam proses produksinya, usaha ini dapat membantu meningkatkan pendapatan masyarakat setempat. Selain itu, usaha ini juga berpotensi untuk mendukung keberlanjutan lingkungan jika dijalankan dengan memperhatikan aspek-aspek ramah lingkungan, seperti penggunaan minyak goreng yang dapat didaur ulang dan pengelolaan limbah produksi yang baik.
Seiring dengan perkembangan teknologi dan akses pasar yang semakin terbuka, pemasaran keripik pisang dapat dilakukan secara online melalui berbagai platform e-commerce, sehingga memperluas jangkauan konsumen. Dengan strategi pemasaran yang tepat dan kualitas produk yang terjaga, usaha keripik pisang memiliki peluang besar untuk tumbuh dan berkembang menjadi bisnis yang sukses.

Banyak pihak yang membutuhkan studi kelayakan, terutama investor yang berperan sebagai pemrakarsa... more Banyak pihak yang membutuhkan studi kelayakan, terutama investor yang berperan sebagai pemrakarsa, bank sebagai pemberi kredit dan pemerintah yang memberikan fasilitas regulasi dan hukum, tentunya mempunyai manfaat yang berbeda-beda. Investor tertarik untuk mengetahui tingkat keuntungan dari investasinya, perbankan tertarik untuk mengetahui keamanan kredit yang diberikan dan keteraturan keuntungan, pemerintah lebih memperhatikan keuntungan.Keuntungan berinvestasi dari sudut pandang makro, baik dalam hal perekonomian, kesempatan kerja yang setara, dan lain-lain.
Mengingat kondisi masa depan yang penuh dengan ketidakpastian, maka diperlukan pertimbangan-pertimbangan tertentu karena dalam studi kelayakan, berbagai aspek harus dipelajari dan studi kelayakannya dapat diambil kesimpulannya.Hasil penelitian digunakan untuk menentukan kelayakan suatu proyek atau usaha. atau ditunda, atau bahkan dibatalkan. Hal di atas menunjukkan bahwa studi kelayakan akan melibatkan banyak tim yang terdiri dari berbagai ahli di bidang atau aspeknya masing-masing, seperti ekonom, pengacara, psikolog, akuntan, insinyur teknologi, dll.
Dan studi kelayakan seringkali dibagi menjadi dua bagian berdasarkan arah yang diharapkan oleh perusahaan, yaitu berdasarkan orientasi keuntungan, yaitu penelitian yang berfokus pada keuntungan ekonomi dan orientasi non-profit (sosial), yaitu penelitian yang berfokus pada keuntungan ekonomi. Studi ini menekankan bahwa sebuah proyek dapat disusun dan dilaksanakan tanpa memikirkan nilai ekonomi atau keuntungan.
Dalam merencanakan suatu usaha, baik usaha yang baru didirikan maupun usaha yang merupakan perluasan dari usaha yang sudah ada, selain mempertimbangkan aspek pasar dan pemasaran, hal-hal teknis dan manajemen termasuk AMDAL juga diperlukan. mempertimbangkan manfaat bisnis bagi masyarakat luas, termasuk dampaknya terhadap perekonomian masyarakat sekitar dan perekonomian negara. Analisis sosio-ekonomi berfokus pada penilaian sejauh mana proyek bisnis yang dijalankan mendukung atau berkontribusi terhadap perilaku dan gaya hidup masyarakat, termasuk manfaatnya terhadap perekonomian masyarakat sekitar lokasi usaha dan perekonomian negara dalam skala global. Secara makro apakah perusahaan akan memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi atau sebaliknya, beban perekonomian, berapa banyak tenaga kerja yang dapat diserap perusahaan, dampaknya terhadap kesejahteraan masyarakat, penyerapan tenaga kerja, menawarkan produk/jasa secara lokal, regional atau nasional dan bahkan seberapa besar kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi. bisnis mempengaruhi perubahan mata uang negara.
Atas Rahmat,Karunia serta Ridho dan HidayahNya saya dapat menyelasaikan tugas makalah tentang "As... more Atas Rahmat,Karunia serta Ridho dan HidayahNya saya dapat menyelasaikan tugas makalah tentang "Aspek Sosial dan Ekonomi dalam Studi Kelayakan Bisnis" ini dengan baik. Saya harap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan pengetahuan kita mengenai Aspek Sosial dan Ekonomi .Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam tugas ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik dan saran yang membangun demi perbaikan tugas makalah yang akan saya buat dimasa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa kritik yang membangun. Sekiranya tugas paper yang telah disusun ini dapat berguna bagi pembaca dan saya sendiri. Sebelumnya saya mohon maaf bila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan.

Dalam menghadapi krisis finansial saat ini, perusahaan atau lembaga usaha, baik pemerintah maupun... more Dalam menghadapi krisis finansial saat ini, perusahaan atau lembaga usaha, baik pemerintah maupun swasta, perlu meningkatkan kinerjanya dalam berbagai aspek, terutama dalam hal mencapai laba. Tujuan utama pendirian perusahaan adalah memperoleh laba maksimal untuk menjamin kelangsungan hidupnya. Untuk mencapai hal tersebut, kerjasama dalam memanfaatkan dan mengelola sumber dana perusahaan secara efisien dan efektif sangat diperlukan, mengingat bisnis sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan, ekonomi, sosial, politik, dan budaya.
Pendanaan perusahaan umumnya berasal dari sumber internal seperti investasi pemilik dan keuntungan yang tidak dibagi (retained earning), serta sumber eksternal seperti hutang, obligasi, dan saham baru. Manajer memainkan peran kunci dalam mengambil keputusan terkait pemenuhan kebutuhan pendanaan, dengan mempertimbangkan efektivitas dan efisiensi. Penggunaan dana yang efisien menjadi kunci untuk mencapai tingkat keuntungan investasi atau rentabilitas maksimal, sehingga alokasi dana perlu dilakukan secara selektif.
Keputusan pendanaan perusahaan melibatkan dua aspek utama. Pertama, menentukan sumber dana yang diperlukan untuk mendanai investasi, seperti hutang jangka pendek, utang jangka panjang, dan modal sendiri. Kedua, menentukan struktur modal optimum, yang mencakup keseimbangan antara hutang jangka panjang dan modal sendiri dengan biaya modal rata-rata yang minimal. Oleh karena itu, perusahaan perlu memilih antara sumber modal eksternal melalui hutang (dengan menerbitkan obligasi) atau menggunakan modal sendiri (dengan menerbitkan saham baru), untuk meminimalkan beban biaya modal. Kesalahan dalam pengambilan keputusan ini dapat mengakibatkan biaya yang tidak diinginkan.
Pentingnya pengelolaan dana yang tepat sangat mempengaruhi kelangsungan perusahaan dalam mencapai tujuan. Dalam memenuhi kebutuhan modal, perusahaan dapat memilih antara menggunakan modal sendiri atau memanfaatkan modal pinjaman. Penggunaan pinjaman dapat memberikan keuntungan atau menimbulkan kerugian yang berasal dari risiko penggunaan hutang, termasuk beban bunga dan pokok pinjaman. Meskipun hutang dapat menjadi sumber dana untuk mendanai aktivitas perusahaan, manajer keuangan harus mempertimbangkan dampaknya terhadap laba dan risiko.
Keputusan berhutang tidak hanya mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan, tetapi juga laba dan risiko. Perusahaan perlu memahami apakah target return dapat tercapai dan mengidentifikasi segala risiko dalam pengambilan keputusan. Dalam manajemen keuangan, terdapat trade-off antara risiko dan return. Manajer harus memahami bahwa tingginya risiko investasi akan sebanding dengan tingginya return yang dihasilkan. Pemahaman ini menjadi dasar dalam menentukan struktur modal untuk memaksimalkan kesejahteraan pemegang saham.
Namun, seperti yang telah disebutkan sebelumnya, penggunaan hutang dalam pendanaan perusahaan, yang menciptakan leverage keuangan untuk operasional, investasi, dan pengembangan bisnis, memiliki sisi ganda. Leverage keuangan dapat memberikan manfaat positif dengan meningkatkan kinerja perusahaan, tetapi sebaliknya, juga dapat menimbulkan risiko seperti kesulitan keuangan dan potensi kebangkrutan jika perusahaan memiliki tingkat leverage yang tinggi. Dengan demikian, leverage keuangan membawa konsekuensi baik dan buruk yang perlu diperhitungkan oleh perusahaan.

Paper ini membahas studi kasus PT. Gowa Makassar Tourism Development (GMTD) Tbk. sebagai bagian d... more Paper ini membahas studi kasus PT. Gowa Makassar Tourism Development (GMTD) Tbk. sebagai bagian dari ujian tengah semester mata kuliah Manajemen Keuangan. Dalam penulisan ini, kami melibatkan teori Cost of Capital, khususnya Weighted Average Cost of Capital (WACC), untuk menganalisis biaya modal yang dikeluarkan oleh perusahaan selama periode 2014-2018.
Berfokus pada modal sendiri dan modal pinjaman perusahaan, penelitian ini mencatat tren peningkatan modal sendiri meskipun pendapatan dan laba bersih cenderung mengalami fluktuasi dan penurunan. Analisis biaya modal menjadi krusial, terutama ketika laba perusahaan menurun. Hasil perhitungan WACC menunjukkan penurunan biaya modal secara keseluruhan selama periode tersebut, meskipun terjadi peningkatan pada tahun 2015.
Berdasarkan perhitungan, biaya modal sendiri (Ke) mencapai 14,14%, biaya modal pinjaman (Kd) sebesar 0,21%, dan WACC sebesar 10,72%. Temuan ini menunjukkan bahwa biaya modal sendiri lebih tinggi dibandingkan biaya modal pinjaman, memberikan gambaran penting bagi manajemen dalam pengambilan keputusan investasi. Diperlukan strategi yang efektif untuk mengatasi penurunan laba dan meningkatkan efisiensi penggunaan modal perusahaan.
Kata Kunci : Cost of Capital, WACC, Laba Perusahaan

Siti Nurohmah, Indri Astria Azizah, Ai Rohayani, 2023
Paper ini membahas studi kasus PT. Gowa Makassar Tourism Development (GMTD) Tbk.
sebagai bagian... more Paper ini membahas studi kasus PT. Gowa Makassar Tourism Development (GMTD) Tbk.
sebagai bagian dari ujian tengah semester mata kuliah Manajemen Keuangan. Dalam penulisan
ini, kami melibatkan teori Cost of Capital, khususnya Weighted Average Cost of Capital
(WACC), untuk menganalisis biaya modal yang dikeluarkan oleh perusahaan selama periode
2014-2018.
Berfokus pada modal sendiri dan modal pinjaman perusahaan, penelitian ini mencatat tren
peningkatan modal sendiri meskipun pendapatan dan laba bersih cenderung mengalami fluktuasi
dan penurunan. Analisis biaya modal menjadi krusial, terutama ketika laba perusahaan menurun.
Hasil perhitungan WACC menunjukkan penurunan biaya modal secara keseluruhan selama
periode tersebut, meskipun terjadi peningkatan pada tahun 2015.
Berdasarkan perhitungan, biaya modal sendiri (Ke) mencapai 14,14%, biaya modal
pinjaman (Kd) sebesar 0,21%, dan WACC sebesar 10,72%. Temuan ini menunjukkan bahwa
biaya modal sendiri lebih tinggi dibandingkan biaya modal pinjaman, memberikan gambaran
penting bagi manajemen dalam pengambilan keputusan investasi. Diperlukan strategi yang efektif
untuk mengatasi penurunan laba dan meningkatkan efisiensi penggunaan modal perusahaan.
Kata Kunci : Cost of Capital, WACC, Laba Perusahaan
AI ROHAYANI SRWANTI, 2023
Paper ini membahas terkait analisis biaya modal dengan studi kasus pada PT. Gowa Makassar Tourism... more Paper ini membahas terkait analisis biaya modal dengan studi kasus pada PT. Gowa Makassar Tourism Development (GMTD) Tbk. sebagai bagian dari Ujian Tengah Semester, mata kuliah Manajemen Keuangan. Dalam penulisan ini, kami menggunakan teori Cost of Capital dengan menggunakan Weighted Average Cost of Capital untuk menganalisis biaya modal yang ada di perusahaan tersebut.
Uploads
Papers by Indri Astria Azizah
Keripik pisang adalah camilan yang terbuat dari irisan pisang yang digoreng hingga renyah. Produk ini sangat digemari oleh masyarakat karena rasanya yang enak, teksturnya yang renyah, dan ketersediaannya yang melimpah. Selain itu, keripik pisang juga mudah diproduksi dan memiliki potensi pasar yang luas, baik di dalam negeri maupun luar negeri.
Dalam beberapa tahun terakhir, permintaan akan camilan sehat dan alami terus meningkat. Keripik pisang dapat memenuhi kebutuhan ini, terutama jika diproduksi tanpa bahan pengawet dan pewarna buatan. Proses produksinya yang relatif sederhana dan bahan baku yang mudah didapatkan menjadikan usaha keripik pisang sebagai peluang bisnis yang sangat menjanjikan.
Usaha keripik pisang juga mendukung pemberdayaan ekonomi lokal. Dengan melibatkan petani pisang dan tenaga kerja lokal dalam proses produksinya, usaha ini dapat membantu meningkatkan pendapatan masyarakat setempat. Selain itu, usaha ini juga berpotensi untuk mendukung keberlanjutan lingkungan jika dijalankan dengan memperhatikan aspek-aspek ramah lingkungan, seperti penggunaan minyak goreng yang dapat didaur ulang dan pengelolaan limbah produksi yang baik.
Seiring dengan perkembangan teknologi dan akses pasar yang semakin terbuka, pemasaran keripik pisang dapat dilakukan secara online melalui berbagai platform e-commerce, sehingga memperluas jangkauan konsumen. Dengan strategi pemasaran yang tepat dan kualitas produk yang terjaga, usaha keripik pisang memiliki peluang besar untuk tumbuh dan berkembang menjadi bisnis yang sukses.
Mengingat kondisi masa depan yang penuh dengan ketidakpastian, maka diperlukan pertimbangan-pertimbangan tertentu karena dalam studi kelayakan, berbagai aspek harus dipelajari dan studi kelayakannya dapat diambil kesimpulannya.Hasil penelitian digunakan untuk menentukan kelayakan suatu proyek atau usaha. atau ditunda, atau bahkan dibatalkan. Hal di atas menunjukkan bahwa studi kelayakan akan melibatkan banyak tim yang terdiri dari berbagai ahli di bidang atau aspeknya masing-masing, seperti ekonom, pengacara, psikolog, akuntan, insinyur teknologi, dll.
Dan studi kelayakan seringkali dibagi menjadi dua bagian berdasarkan arah yang diharapkan oleh perusahaan, yaitu berdasarkan orientasi keuntungan, yaitu penelitian yang berfokus pada keuntungan ekonomi dan orientasi non-profit (sosial), yaitu penelitian yang berfokus pada keuntungan ekonomi. Studi ini menekankan bahwa sebuah proyek dapat disusun dan dilaksanakan tanpa memikirkan nilai ekonomi atau keuntungan.
Dalam merencanakan suatu usaha, baik usaha yang baru didirikan maupun usaha yang merupakan perluasan dari usaha yang sudah ada, selain mempertimbangkan aspek pasar dan pemasaran, hal-hal teknis dan manajemen termasuk AMDAL juga diperlukan. mempertimbangkan manfaat bisnis bagi masyarakat luas, termasuk dampaknya terhadap perekonomian masyarakat sekitar dan perekonomian negara. Analisis sosio-ekonomi berfokus pada penilaian sejauh mana proyek bisnis yang dijalankan mendukung atau berkontribusi terhadap perilaku dan gaya hidup masyarakat, termasuk manfaatnya terhadap perekonomian masyarakat sekitar lokasi usaha dan perekonomian negara dalam skala global. Secara makro apakah perusahaan akan memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi atau sebaliknya, beban perekonomian, berapa banyak tenaga kerja yang dapat diserap perusahaan, dampaknya terhadap kesejahteraan masyarakat, penyerapan tenaga kerja, menawarkan produk/jasa secara lokal, regional atau nasional dan bahkan seberapa besar kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi. bisnis mempengaruhi perubahan mata uang negara.
Pendanaan perusahaan umumnya berasal dari sumber internal seperti investasi pemilik dan keuntungan yang tidak dibagi (retained earning), serta sumber eksternal seperti hutang, obligasi, dan saham baru. Manajer memainkan peran kunci dalam mengambil keputusan terkait pemenuhan kebutuhan pendanaan, dengan mempertimbangkan efektivitas dan efisiensi. Penggunaan dana yang efisien menjadi kunci untuk mencapai tingkat keuntungan investasi atau rentabilitas maksimal, sehingga alokasi dana perlu dilakukan secara selektif.
Keputusan pendanaan perusahaan melibatkan dua aspek utama. Pertama, menentukan sumber dana yang diperlukan untuk mendanai investasi, seperti hutang jangka pendek, utang jangka panjang, dan modal sendiri. Kedua, menentukan struktur modal optimum, yang mencakup keseimbangan antara hutang jangka panjang dan modal sendiri dengan biaya modal rata-rata yang minimal. Oleh karena itu, perusahaan perlu memilih antara sumber modal eksternal melalui hutang (dengan menerbitkan obligasi) atau menggunakan modal sendiri (dengan menerbitkan saham baru), untuk meminimalkan beban biaya modal. Kesalahan dalam pengambilan keputusan ini dapat mengakibatkan biaya yang tidak diinginkan.
Pentingnya pengelolaan dana yang tepat sangat mempengaruhi kelangsungan perusahaan dalam mencapai tujuan. Dalam memenuhi kebutuhan modal, perusahaan dapat memilih antara menggunakan modal sendiri atau memanfaatkan modal pinjaman. Penggunaan pinjaman dapat memberikan keuntungan atau menimbulkan kerugian yang berasal dari risiko penggunaan hutang, termasuk beban bunga dan pokok pinjaman. Meskipun hutang dapat menjadi sumber dana untuk mendanai aktivitas perusahaan, manajer keuangan harus mempertimbangkan dampaknya terhadap laba dan risiko.
Keputusan berhutang tidak hanya mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan, tetapi juga laba dan risiko. Perusahaan perlu memahami apakah target return dapat tercapai dan mengidentifikasi segala risiko dalam pengambilan keputusan. Dalam manajemen keuangan, terdapat trade-off antara risiko dan return. Manajer harus memahami bahwa tingginya risiko investasi akan sebanding dengan tingginya return yang dihasilkan. Pemahaman ini menjadi dasar dalam menentukan struktur modal untuk memaksimalkan kesejahteraan pemegang saham.
Namun, seperti yang telah disebutkan sebelumnya, penggunaan hutang dalam pendanaan perusahaan, yang menciptakan leverage keuangan untuk operasional, investasi, dan pengembangan bisnis, memiliki sisi ganda. Leverage keuangan dapat memberikan manfaat positif dengan meningkatkan kinerja perusahaan, tetapi sebaliknya, juga dapat menimbulkan risiko seperti kesulitan keuangan dan potensi kebangkrutan jika perusahaan memiliki tingkat leverage yang tinggi. Dengan demikian, leverage keuangan membawa konsekuensi baik dan buruk yang perlu diperhitungkan oleh perusahaan.
Berfokus pada modal sendiri dan modal pinjaman perusahaan, penelitian ini mencatat tren peningkatan modal sendiri meskipun pendapatan dan laba bersih cenderung mengalami fluktuasi dan penurunan. Analisis biaya modal menjadi krusial, terutama ketika laba perusahaan menurun. Hasil perhitungan WACC menunjukkan penurunan biaya modal secara keseluruhan selama periode tersebut, meskipun terjadi peningkatan pada tahun 2015.
Berdasarkan perhitungan, biaya modal sendiri (Ke) mencapai 14,14%, biaya modal pinjaman (Kd) sebesar 0,21%, dan WACC sebesar 10,72%. Temuan ini menunjukkan bahwa biaya modal sendiri lebih tinggi dibandingkan biaya modal pinjaman, memberikan gambaran penting bagi manajemen dalam pengambilan keputusan investasi. Diperlukan strategi yang efektif untuk mengatasi penurunan laba dan meningkatkan efisiensi penggunaan modal perusahaan.
Kata Kunci : Cost of Capital, WACC, Laba Perusahaan
sebagai bagian dari ujian tengah semester mata kuliah Manajemen Keuangan. Dalam penulisan
ini, kami melibatkan teori Cost of Capital, khususnya Weighted Average Cost of Capital
(WACC), untuk menganalisis biaya modal yang dikeluarkan oleh perusahaan selama periode
2014-2018.
Berfokus pada modal sendiri dan modal pinjaman perusahaan, penelitian ini mencatat tren
peningkatan modal sendiri meskipun pendapatan dan laba bersih cenderung mengalami fluktuasi
dan penurunan. Analisis biaya modal menjadi krusial, terutama ketika laba perusahaan menurun.
Hasil perhitungan WACC menunjukkan penurunan biaya modal secara keseluruhan selama
periode tersebut, meskipun terjadi peningkatan pada tahun 2015.
Berdasarkan perhitungan, biaya modal sendiri (Ke) mencapai 14,14%, biaya modal
pinjaman (Kd) sebesar 0,21%, dan WACC sebesar 10,72%. Temuan ini menunjukkan bahwa
biaya modal sendiri lebih tinggi dibandingkan biaya modal pinjaman, memberikan gambaran
penting bagi manajemen dalam pengambilan keputusan investasi. Diperlukan strategi yang efektif
untuk mengatasi penurunan laba dan meningkatkan efisiensi penggunaan modal perusahaan.
Kata Kunci : Cost of Capital, WACC, Laba Perusahaan
Keripik pisang adalah camilan yang terbuat dari irisan pisang yang digoreng hingga renyah. Produk ini sangat digemari oleh masyarakat karena rasanya yang enak, teksturnya yang renyah, dan ketersediaannya yang melimpah. Selain itu, keripik pisang juga mudah diproduksi dan memiliki potensi pasar yang luas, baik di dalam negeri maupun luar negeri.
Dalam beberapa tahun terakhir, permintaan akan camilan sehat dan alami terus meningkat. Keripik pisang dapat memenuhi kebutuhan ini, terutama jika diproduksi tanpa bahan pengawet dan pewarna buatan. Proses produksinya yang relatif sederhana dan bahan baku yang mudah didapatkan menjadikan usaha keripik pisang sebagai peluang bisnis yang sangat menjanjikan.
Usaha keripik pisang juga mendukung pemberdayaan ekonomi lokal. Dengan melibatkan petani pisang dan tenaga kerja lokal dalam proses produksinya, usaha ini dapat membantu meningkatkan pendapatan masyarakat setempat. Selain itu, usaha ini juga berpotensi untuk mendukung keberlanjutan lingkungan jika dijalankan dengan memperhatikan aspek-aspek ramah lingkungan, seperti penggunaan minyak goreng yang dapat didaur ulang dan pengelolaan limbah produksi yang baik.
Seiring dengan perkembangan teknologi dan akses pasar yang semakin terbuka, pemasaran keripik pisang dapat dilakukan secara online melalui berbagai platform e-commerce, sehingga memperluas jangkauan konsumen. Dengan strategi pemasaran yang tepat dan kualitas produk yang terjaga, usaha keripik pisang memiliki peluang besar untuk tumbuh dan berkembang menjadi bisnis yang sukses.
Mengingat kondisi masa depan yang penuh dengan ketidakpastian, maka diperlukan pertimbangan-pertimbangan tertentu karena dalam studi kelayakan, berbagai aspek harus dipelajari dan studi kelayakannya dapat diambil kesimpulannya.Hasil penelitian digunakan untuk menentukan kelayakan suatu proyek atau usaha. atau ditunda, atau bahkan dibatalkan. Hal di atas menunjukkan bahwa studi kelayakan akan melibatkan banyak tim yang terdiri dari berbagai ahli di bidang atau aspeknya masing-masing, seperti ekonom, pengacara, psikolog, akuntan, insinyur teknologi, dll.
Dan studi kelayakan seringkali dibagi menjadi dua bagian berdasarkan arah yang diharapkan oleh perusahaan, yaitu berdasarkan orientasi keuntungan, yaitu penelitian yang berfokus pada keuntungan ekonomi dan orientasi non-profit (sosial), yaitu penelitian yang berfokus pada keuntungan ekonomi. Studi ini menekankan bahwa sebuah proyek dapat disusun dan dilaksanakan tanpa memikirkan nilai ekonomi atau keuntungan.
Dalam merencanakan suatu usaha, baik usaha yang baru didirikan maupun usaha yang merupakan perluasan dari usaha yang sudah ada, selain mempertimbangkan aspek pasar dan pemasaran, hal-hal teknis dan manajemen termasuk AMDAL juga diperlukan. mempertimbangkan manfaat bisnis bagi masyarakat luas, termasuk dampaknya terhadap perekonomian masyarakat sekitar dan perekonomian negara. Analisis sosio-ekonomi berfokus pada penilaian sejauh mana proyek bisnis yang dijalankan mendukung atau berkontribusi terhadap perilaku dan gaya hidup masyarakat, termasuk manfaatnya terhadap perekonomian masyarakat sekitar lokasi usaha dan perekonomian negara dalam skala global. Secara makro apakah perusahaan akan memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi atau sebaliknya, beban perekonomian, berapa banyak tenaga kerja yang dapat diserap perusahaan, dampaknya terhadap kesejahteraan masyarakat, penyerapan tenaga kerja, menawarkan produk/jasa secara lokal, regional atau nasional dan bahkan seberapa besar kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi. bisnis mempengaruhi perubahan mata uang negara.
Pendanaan perusahaan umumnya berasal dari sumber internal seperti investasi pemilik dan keuntungan yang tidak dibagi (retained earning), serta sumber eksternal seperti hutang, obligasi, dan saham baru. Manajer memainkan peran kunci dalam mengambil keputusan terkait pemenuhan kebutuhan pendanaan, dengan mempertimbangkan efektivitas dan efisiensi. Penggunaan dana yang efisien menjadi kunci untuk mencapai tingkat keuntungan investasi atau rentabilitas maksimal, sehingga alokasi dana perlu dilakukan secara selektif.
Keputusan pendanaan perusahaan melibatkan dua aspek utama. Pertama, menentukan sumber dana yang diperlukan untuk mendanai investasi, seperti hutang jangka pendek, utang jangka panjang, dan modal sendiri. Kedua, menentukan struktur modal optimum, yang mencakup keseimbangan antara hutang jangka panjang dan modal sendiri dengan biaya modal rata-rata yang minimal. Oleh karena itu, perusahaan perlu memilih antara sumber modal eksternal melalui hutang (dengan menerbitkan obligasi) atau menggunakan modal sendiri (dengan menerbitkan saham baru), untuk meminimalkan beban biaya modal. Kesalahan dalam pengambilan keputusan ini dapat mengakibatkan biaya yang tidak diinginkan.
Pentingnya pengelolaan dana yang tepat sangat mempengaruhi kelangsungan perusahaan dalam mencapai tujuan. Dalam memenuhi kebutuhan modal, perusahaan dapat memilih antara menggunakan modal sendiri atau memanfaatkan modal pinjaman. Penggunaan pinjaman dapat memberikan keuntungan atau menimbulkan kerugian yang berasal dari risiko penggunaan hutang, termasuk beban bunga dan pokok pinjaman. Meskipun hutang dapat menjadi sumber dana untuk mendanai aktivitas perusahaan, manajer keuangan harus mempertimbangkan dampaknya terhadap laba dan risiko.
Keputusan berhutang tidak hanya mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan, tetapi juga laba dan risiko. Perusahaan perlu memahami apakah target return dapat tercapai dan mengidentifikasi segala risiko dalam pengambilan keputusan. Dalam manajemen keuangan, terdapat trade-off antara risiko dan return. Manajer harus memahami bahwa tingginya risiko investasi akan sebanding dengan tingginya return yang dihasilkan. Pemahaman ini menjadi dasar dalam menentukan struktur modal untuk memaksimalkan kesejahteraan pemegang saham.
Namun, seperti yang telah disebutkan sebelumnya, penggunaan hutang dalam pendanaan perusahaan, yang menciptakan leverage keuangan untuk operasional, investasi, dan pengembangan bisnis, memiliki sisi ganda. Leverage keuangan dapat memberikan manfaat positif dengan meningkatkan kinerja perusahaan, tetapi sebaliknya, juga dapat menimbulkan risiko seperti kesulitan keuangan dan potensi kebangkrutan jika perusahaan memiliki tingkat leverage yang tinggi. Dengan demikian, leverage keuangan membawa konsekuensi baik dan buruk yang perlu diperhitungkan oleh perusahaan.
Berfokus pada modal sendiri dan modal pinjaman perusahaan, penelitian ini mencatat tren peningkatan modal sendiri meskipun pendapatan dan laba bersih cenderung mengalami fluktuasi dan penurunan. Analisis biaya modal menjadi krusial, terutama ketika laba perusahaan menurun. Hasil perhitungan WACC menunjukkan penurunan biaya modal secara keseluruhan selama periode tersebut, meskipun terjadi peningkatan pada tahun 2015.
Berdasarkan perhitungan, biaya modal sendiri (Ke) mencapai 14,14%, biaya modal pinjaman (Kd) sebesar 0,21%, dan WACC sebesar 10,72%. Temuan ini menunjukkan bahwa biaya modal sendiri lebih tinggi dibandingkan biaya modal pinjaman, memberikan gambaran penting bagi manajemen dalam pengambilan keputusan investasi. Diperlukan strategi yang efektif untuk mengatasi penurunan laba dan meningkatkan efisiensi penggunaan modal perusahaan.
Kata Kunci : Cost of Capital, WACC, Laba Perusahaan
sebagai bagian dari ujian tengah semester mata kuliah Manajemen Keuangan. Dalam penulisan
ini, kami melibatkan teori Cost of Capital, khususnya Weighted Average Cost of Capital
(WACC), untuk menganalisis biaya modal yang dikeluarkan oleh perusahaan selama periode
2014-2018.
Berfokus pada modal sendiri dan modal pinjaman perusahaan, penelitian ini mencatat tren
peningkatan modal sendiri meskipun pendapatan dan laba bersih cenderung mengalami fluktuasi
dan penurunan. Analisis biaya modal menjadi krusial, terutama ketika laba perusahaan menurun.
Hasil perhitungan WACC menunjukkan penurunan biaya modal secara keseluruhan selama
periode tersebut, meskipun terjadi peningkatan pada tahun 2015.
Berdasarkan perhitungan, biaya modal sendiri (Ke) mencapai 14,14%, biaya modal
pinjaman (Kd) sebesar 0,21%, dan WACC sebesar 10,72%. Temuan ini menunjukkan bahwa
biaya modal sendiri lebih tinggi dibandingkan biaya modal pinjaman, memberikan gambaran
penting bagi manajemen dalam pengambilan keputusan investasi. Diperlukan strategi yang efektif
untuk mengatasi penurunan laba dan meningkatkan efisiensi penggunaan modal perusahaan.
Kata Kunci : Cost of Capital, WACC, Laba Perusahaan