Sanitasi yang memadai merupakan dasar dari pembangunan, namun pada kenyataannya fasilitas sanitas... more Sanitasi yang memadai merupakan dasar dari pembangunan, namun pada kenyataannya fasilitas sanitasi jauh dibawah kebutuhan penduduk yang terus meningkat jumlahnya. Minimnya sanitasi lingkungan seperti penanganan sampah, air limbah, tinja, saluran pembuangan dan kesehatan masyarakat telah menyebabkan terus tingginya kematian bayi dan anak oleh penyakit diare dan berperan penting dalam mengundang munculnya berbagai vector penyakit. Penanganan sanitasi oleh pemerintah sampai saat ini masih menghadapi banyak kendala. Jumlah fasilitas yang ada masih tidak seimbang dengan pertumbuhan penduduk, selain itu masyarakat dibanyak wilayah masih mempraktekkan prilaku hidup yang tidak sehat, seperti buang air besar di kebun, di sungai yang airnya kotor, mencuci di sungai yang airnya kotor, membuang sampah sembarangan dan lain-lain. Permasalahan-permasalahan seperti tersebut diatas membutuhkan suatu penanganan yang terstruktur dan terpadu. Suatu strategi pembangunan sanitasi yang meliputi pengembangan air limbah, persampahan dan drainase berskala kota (city wide) sangat dibutuhkan oleh kota-kota/kabupaten di Indonesia untuk memperbaiki kondisi sanitasinya. Mengingat pentingnya perbaikan kondisi sanitasi kota, maka Pemerintah Indonesia menyusun suatu Program Nasional lima tahun kedepan yaitu Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) yang rencananya akan dilaksanakan di 330 kota/kabupaten di Indonesia. Pada tahun 2010 Program Nasional PPSP tersebut dilaksanakan di 41 kota/kabupaten, salah satunya adalah Kota Palembang.
Sanitasi yang memadai merupakan dasar dari pembangunan, namun pada kenyataannya fasilitas sanitas... more Sanitasi yang memadai merupakan dasar dari pembangunan, namun pada kenyataannya fasilitas sanitasi jauh dibawah kebutuhan penduduk yang terus meningkat jumlahnya. Minimnya sanitasi lingkungan seperti penanganan sampah, air limbah, tinja, saluran pembuangan dan kesehatan masyarakat telah menyebabkan terus tingginya kematian bayi dan anak oleh penyakit diare dan berperan penting dalam mengundang munculnya berbagai vector penyakit. Penanganan sanitasi oleh pemerintah sampai saat ini masih menghadapi banyak kendala. Jumlah fasilitas yang ada masih tidak seimbang dengan pertumbuhan penduduk, selain itu masyarakat dibanyak wilayah masih mempraktekkan prilaku hidup yang tidak sehat, seperti buang air besar di kebun, di sungai yang airnya kotor, mencuci di sungai yang airnya kotor, membuang sampah sembarangan dan lain-lain. Permasalahan-permasalahan seperti tersebut diatas membutuhkan suatu penanganan yang terstruktur dan terpadu. Suatu strategi pembangunan sanitasi yang meliputi pengembangan air limbah, persampahan dan drainase berskala kota (city wide) sangat dibutuhkan oleh kota-kota/kabupaten di Indonesia untuk memperbaiki kondisi sanitasinya. Mengingat pentingnya perbaikan kondisi sanitasi kota, maka Pemerintah Indonesia menyusun suatu Program Nasional lima tahun kedepan yaitu Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) yang rencananya akan dilaksanakan di 330 kota/kabupaten di Indonesia. Pada tahun 2010 Program Nasional PPSP tersebut dilaksanakan di 41 kota/kabupaten, salah satunya adalah Kota Palembang.
Uploads
Papers by Herry Yanto