Papers by Hengki Febrianto

1.1. Latar Belakang
Daerah intertidal merupakan daerah yang dipengaruhi oleh pasang surut air lau... more 1.1. Latar Belakang
Daerah intertidal merupakan daerah yang dipengaruhi oleh pasang surut air laut dengan luas area yang sempit antara daerah pasang tertinggi dan surut terendah. Daerah ini hanya terdapat pada daerah pulau atau daratan yang luas dengan pantai landai. Semakin landai pantainya maka semakin luas daerah intertidalnya (Nybakken, 1992). Daerah intertidal biasanya juga disebut dengan daeraht litoral. Menurut Romimohtarto (2005), daerah litoral atau daerah pasut adalah bentangan pantai yang terletak antara pasang tertinggi dan surut terendah. Pengaruh pasut, menurut bagian yang terkena perendaman dan pengeringan, daerah litoral dibagi menjadi tiga daerah utama yang menghubungkan daratan dan lautan, yaitu litoral, atas litoral (supralittoral), dan bawah litoral (sublittoral). Daerah atas litoral berada diatas daerah litoral dan dapat mengalami siraman air pada saat air pasang sedangkan daerah bawah litoral berada di bawah daerah litoral dan selalu terendam pada saat air surut.
Pantai Bandengan termasuk dalam pantai yang sangat dipengaruhi oleh perubahan pasang surutnya air laut, serta pengendapan sedimen asal daratan, erosi daratan dan angin. Daerah ini langsung mendapat pengaruh air laut dan selalu dapat dicapai oleh pasang naik dan pasang surut. Pasang surut tersebut terjadi karena adanya gravitasi oleh bulan.
Pantai Bandengan mempunyai tipe pasang surut diurnal dimana dalam sehari semalam terjadi satu kali pasang dan satu kali surut, hal ini menyebabkan lamanya daerah pantai berada pada keadaan kering dan terendam air. Secara umum wilayah perairan Bandengan merupakan daerah yang landai dengan dasar perairan berupa pasir kasar yang merupakan hasil pelapukan dan pecahan batu, karang dan cangkang organisme laut.Beberapa aktivitas yang terdapat disekitar perairan Pantai Bandengan diantaranya adalah kegiatan pariwisata, budidaya rumput laut dan daerah penangkapan ikan.
Pada ekosistem pantai, kelimpahan hewan makrobenthos mempunyai pengaruh dalam rantai makanan. Lingkungan hidup benthik meliputi dasar laut mulai dari daratan yang masih terkena percikan ombak sampai dasar laut terdalam. Dasar laut inilah yang menyediakan berbagai macam kondisi yang menguntungkan bagi kehidupan hewan makrobenthos. Hewan makrobenthos menjadikan dasar perairan sebagai habitat, sehingga keadaan substrat, baik komposisi maupun ukuran partikelnya sangat berpengaruh terhadap kelimpahan dan keanekaragaman organisme makrobenthos (Supriharyono, 2000).
Daerah perairan pantai dapat diketahui bagaimana hewan makrobenthos beradaptasi dengan lingkungannya. Adanya pasang surut pada air laut merupakan faktor yang paling penting yang mempengaruhi kehidupan di zona intertidal. Tanpa adanya pasang surut atau hal-hal lain yang menyebabkan naik dan turunnya permukaan air secara periodik, zona ini tidak akan seperti itu dan faktor-faktor lain akan kehilangan pengaruhnya yang disebabkan oleh kisaran yang luas pada banyak faktor fisik akibat hubungan langsung yang bergantian antara keadaan terkena udara terbuka dan keadaan yang terendam air. Jika tidak ada pasang surut, fluktuasi yang besar ini tidak akan terjadi (Nybakken, 1992).
Uploads
Papers by Hengki Febrianto
Daerah intertidal merupakan daerah yang dipengaruhi oleh pasang surut air laut dengan luas area yang sempit antara daerah pasang tertinggi dan surut terendah. Daerah ini hanya terdapat pada daerah pulau atau daratan yang luas dengan pantai landai. Semakin landai pantainya maka semakin luas daerah intertidalnya (Nybakken, 1992). Daerah intertidal biasanya juga disebut dengan daeraht litoral. Menurut Romimohtarto (2005), daerah litoral atau daerah pasut adalah bentangan pantai yang terletak antara pasang tertinggi dan surut terendah. Pengaruh pasut, menurut bagian yang terkena perendaman dan pengeringan, daerah litoral dibagi menjadi tiga daerah utama yang menghubungkan daratan dan lautan, yaitu litoral, atas litoral (supralittoral), dan bawah litoral (sublittoral). Daerah atas litoral berada diatas daerah litoral dan dapat mengalami siraman air pada saat air pasang sedangkan daerah bawah litoral berada di bawah daerah litoral dan selalu terendam pada saat air surut.
Pantai Bandengan termasuk dalam pantai yang sangat dipengaruhi oleh perubahan pasang surutnya air laut, serta pengendapan sedimen asal daratan, erosi daratan dan angin. Daerah ini langsung mendapat pengaruh air laut dan selalu dapat dicapai oleh pasang naik dan pasang surut. Pasang surut tersebut terjadi karena adanya gravitasi oleh bulan.
Pantai Bandengan mempunyai tipe pasang surut diurnal dimana dalam sehari semalam terjadi satu kali pasang dan satu kali surut, hal ini menyebabkan lamanya daerah pantai berada pada keadaan kering dan terendam air. Secara umum wilayah perairan Bandengan merupakan daerah yang landai dengan dasar perairan berupa pasir kasar yang merupakan hasil pelapukan dan pecahan batu, karang dan cangkang organisme laut.Beberapa aktivitas yang terdapat disekitar perairan Pantai Bandengan diantaranya adalah kegiatan pariwisata, budidaya rumput laut dan daerah penangkapan ikan.
Pada ekosistem pantai, kelimpahan hewan makrobenthos mempunyai pengaruh dalam rantai makanan. Lingkungan hidup benthik meliputi dasar laut mulai dari daratan yang masih terkena percikan ombak sampai dasar laut terdalam. Dasar laut inilah yang menyediakan berbagai macam kondisi yang menguntungkan bagi kehidupan hewan makrobenthos. Hewan makrobenthos menjadikan dasar perairan sebagai habitat, sehingga keadaan substrat, baik komposisi maupun ukuran partikelnya sangat berpengaruh terhadap kelimpahan dan keanekaragaman organisme makrobenthos (Supriharyono, 2000).
Daerah perairan pantai dapat diketahui bagaimana hewan makrobenthos beradaptasi dengan lingkungannya. Adanya pasang surut pada air laut merupakan faktor yang paling penting yang mempengaruhi kehidupan di zona intertidal. Tanpa adanya pasang surut atau hal-hal lain yang menyebabkan naik dan turunnya permukaan air secara periodik, zona ini tidak akan seperti itu dan faktor-faktor lain akan kehilangan pengaruhnya yang disebabkan oleh kisaran yang luas pada banyak faktor fisik akibat hubungan langsung yang bergantian antara keadaan terkena udara terbuka dan keadaan yang terendam air. Jika tidak ada pasang surut, fluktuasi yang besar ini tidak akan terjadi (Nybakken, 1992).
Daerah intertidal merupakan daerah yang dipengaruhi oleh pasang surut air laut dengan luas area yang sempit antara daerah pasang tertinggi dan surut terendah. Daerah ini hanya terdapat pada daerah pulau atau daratan yang luas dengan pantai landai. Semakin landai pantainya maka semakin luas daerah intertidalnya (Nybakken, 1992). Daerah intertidal biasanya juga disebut dengan daeraht litoral. Menurut Romimohtarto (2005), daerah litoral atau daerah pasut adalah bentangan pantai yang terletak antara pasang tertinggi dan surut terendah. Pengaruh pasut, menurut bagian yang terkena perendaman dan pengeringan, daerah litoral dibagi menjadi tiga daerah utama yang menghubungkan daratan dan lautan, yaitu litoral, atas litoral (supralittoral), dan bawah litoral (sublittoral). Daerah atas litoral berada diatas daerah litoral dan dapat mengalami siraman air pada saat air pasang sedangkan daerah bawah litoral berada di bawah daerah litoral dan selalu terendam pada saat air surut.
Pantai Bandengan termasuk dalam pantai yang sangat dipengaruhi oleh perubahan pasang surutnya air laut, serta pengendapan sedimen asal daratan, erosi daratan dan angin. Daerah ini langsung mendapat pengaruh air laut dan selalu dapat dicapai oleh pasang naik dan pasang surut. Pasang surut tersebut terjadi karena adanya gravitasi oleh bulan.
Pantai Bandengan mempunyai tipe pasang surut diurnal dimana dalam sehari semalam terjadi satu kali pasang dan satu kali surut, hal ini menyebabkan lamanya daerah pantai berada pada keadaan kering dan terendam air. Secara umum wilayah perairan Bandengan merupakan daerah yang landai dengan dasar perairan berupa pasir kasar yang merupakan hasil pelapukan dan pecahan batu, karang dan cangkang organisme laut.Beberapa aktivitas yang terdapat disekitar perairan Pantai Bandengan diantaranya adalah kegiatan pariwisata, budidaya rumput laut dan daerah penangkapan ikan.
Pada ekosistem pantai, kelimpahan hewan makrobenthos mempunyai pengaruh dalam rantai makanan. Lingkungan hidup benthik meliputi dasar laut mulai dari daratan yang masih terkena percikan ombak sampai dasar laut terdalam. Dasar laut inilah yang menyediakan berbagai macam kondisi yang menguntungkan bagi kehidupan hewan makrobenthos. Hewan makrobenthos menjadikan dasar perairan sebagai habitat, sehingga keadaan substrat, baik komposisi maupun ukuran partikelnya sangat berpengaruh terhadap kelimpahan dan keanekaragaman organisme makrobenthos (Supriharyono, 2000).
Daerah perairan pantai dapat diketahui bagaimana hewan makrobenthos beradaptasi dengan lingkungannya. Adanya pasang surut pada air laut merupakan faktor yang paling penting yang mempengaruhi kehidupan di zona intertidal. Tanpa adanya pasang surut atau hal-hal lain yang menyebabkan naik dan turunnya permukaan air secara periodik, zona ini tidak akan seperti itu dan faktor-faktor lain akan kehilangan pengaruhnya yang disebabkan oleh kisaran yang luas pada banyak faktor fisik akibat hubungan langsung yang bergantian antara keadaan terkena udara terbuka dan keadaan yang terendam air. Jika tidak ada pasang surut, fluktuasi yang besar ini tidak akan terjadi (Nybakken, 1992).