Tidak diragukan lagi bahwa Al-Qur'an merupakan peletak dasar kemajuan IPTEK. Namun, tanpa kegiata... more Tidak diragukan lagi bahwa Al-Qur'an merupakan peletak dasar kemajuan IPTEK. Namun, tanpa kegiatan berpikir dan penelitian serius, umat manusia tidak akan menemukan keutuhan pesan ilmiah Al-Qur'an dalam bidang tersebut. Seiring dengan kegiatan berpikir ini manusia dituntut memiliki kesadaran spiritual dan moral sehingga dia tidak akan tercerabut dari eksistensinya sebagai hamba Allah yang memiliki jiwa IMTAK (Iman dan Takwa). Pada praktiknya, kesadaran tersebut terwujud melalui keteguhan sikap pada Al-Qur'an dan As-Sunnah. Hal ini tentu saja sangat relevan dengan karakteristik Al-Qur'an yang senantiasa mengakhiri ayat-ayat sainsnya dengan kata sejenis afala tadzakkaruun. Buku ini merupakan kumpulan pemikiran para pakar sains dan teknologi dalam maupun luar negeri yang dirangkum dari hasil Seminar Internasional mengenai Mukjizat Al-Qur'an dan As-Sunnah tentang IPTEK. Dari buku ini Anda akan menemukan bagaimana Al-Qur'an dan As-Sunnah berbicara tentang IPTEK. Lebih jauh, buku ini mengajak umat Islam agar tidak menjauhi IPTEK, melainkan ikut berkiprah di dalamnya dan merebut kembali kemajuan yang dulu pernah diraih. Dengan begitu, umat Islam tidak hanya menjadi obyek teknologi yang kini dikuasai Barat, tetapi juga subyek yang mampu berdiri sejajar bahkan di depan mereka Islam percaya adanya nabi-nabi dan kitab terdahulu-Musa, Isa, Muhammad berasal dari (merupakan keturunan) Ibrahim. Keturunan Ibrahim menjadi bangsa yang besar.-Mengenai kisah Ibrahim, ada perbedaan antara yg diceritakan Quran dengan Taurat. Disebabkan karena penulisan Taurat tidak murni, melainkan ada bagian2 yg diubah oleh penulisnya sesuai kepentingannya. Di dalam Taurat, nama Ismail disingkirkan dan diganti oleh Ishak, padahal peran Ismail lebih besar. Ismail adalah nenek moyang Muhammad-Proses pencatatan Al Quran dan As Sunnah lebih teratur dan terjamin, karena benar-benar dijaga, sementara untuk pesan Nabi Isa, atau pencatatan Injil banyak pesan yg hilang atau diubah. Sudah jamak diketahui, banyak versi Injil yg beredar, dan versi yg diakui ditetapkan pada Konsili Nicea.-Anak2 Nabi Nuh adalah nenek moyang penduduk dunia, karena darinya kemudian menyebar ke Timur Tengah, Afrika, Asia Tengah, dan Eropa.Kemudian masuk bab berikutnya tentang geologi, tentang gunung yang merupakan pasak, untuk menjaga keseimbangan bumi. Bab tentang geologi ini panjang, dan gw ga ngerti, dan bagian yg gw kurang suka. Kekurangan di bab ini di antaranya gambar2 yg jadi peraga ditaroh di belakang bab, jadi bikin repot baca penjelasan sementara mesti bolak-balik halaman. Bab berikutnya membahas awan (proses terbentuknya) dan hujan, lalu tentang lebah dan struktur sarang lebah. Sama seperti sebelumnya, ga begitu ngerti, dan gambar ditaroh di belakang, jadi bikin susah. Bab berikutnya tentang kegaiban dalam masalah kandungan prematur (keguguran) Intinya, teori evolusi sesuai dengan Al-Quran, dalam hal penciptaan manusia, bumi, atau mahluk hidup. Kunci permasalahan adalah cara penafsiran. Orang2 yg kekeuh menolak teori evolusi menafsirkan Quran secara tekstual, word by word, dan akibatnya pikirannya lebih sempit. Sementara, penafsiran kontekstual turut memperhatikan perkembangan sains, dan terus melakukan tafsir ulang ketika ada
Tidak diragukan lagi bahwa Al-Qur'an merupakan peletak dasar kemajuan IPTEK. Namun, tanpa kegiata... more Tidak diragukan lagi bahwa Al-Qur'an merupakan peletak dasar kemajuan IPTEK. Namun, tanpa kegiatan berpikir dan penelitian serius, umat manusia tidak akan menemukan keutuhan pesan ilmiah Al-Qur'an dalam bidang tersebut. Seiring dengan kegiatan berpikir ini manusia dituntut memiliki kesadaran spiritual dan moral sehingga dia tidak akan tercerabut dari eksistensinya sebagai hamba Allah yang memiliki jiwa IMTAK (Iman dan Takwa). Pada praktiknya, kesadaran tersebut terwujud melalui keteguhan sikap pada Al-Qur'an dan As-Sunnah. Hal ini tentu saja sangat relevan dengan karakteristik Al-Qur'an yang senantiasa mengakhiri ayat-ayat sainsnya dengan kata sejenis afala tadzakkaruun. Buku ini merupakan kumpulan pemikiran para pakar sains dan teknologi dalam maupun luar negeri yang dirangkum dari hasil Seminar Internasional mengenai Mukjizat Al-Qur'an dan As-Sunnah tentang IPTEK. Dari buku ini Anda akan menemukan bagaimana Al-Qur'an dan As-Sunnah berbicara tentang IPTEK. Lebih jauh, buku ini mengajak umat Islam agar tidak menjauhi IPTEK, melainkan ikut berkiprah di dalamnya dan merebut kembali kemajuan yang dulu pernah diraih. Dengan begitu, umat Islam tidak hanya menjadi obyek teknologi yang kini dikuasai Barat, tetapi juga subyek yang mampu berdiri sejajar bahkan di depan mereka Islam percaya adanya nabi-nabi dan kitab terdahulu-Musa, Isa, Muhammad berasal dari (merupakan keturunan) Ibrahim. Keturunan Ibrahim menjadi bangsa yang besar.-Mengenai kisah Ibrahim, ada perbedaan antara yg diceritakan Quran dengan Taurat. Disebabkan karena penulisan Taurat tidak murni, melainkan ada bagian2 yg diubah oleh penulisnya sesuai kepentingannya. Di dalam Taurat, nama Ismail disingkirkan dan diganti oleh Ishak, padahal peran Ismail lebih besar. Ismail adalah nenek moyang Muhammad-Proses pencatatan Al Quran dan As Sunnah lebih teratur dan terjamin, karena benar-benar dijaga, sementara untuk pesan Nabi Isa, atau pencatatan Injil banyak pesan yg hilang atau diubah. Sudah jamak diketahui, banyak versi Injil yg beredar, dan versi yg diakui ditetapkan pada Konsili Nicea.-Anak2 Nabi Nuh adalah nenek moyang penduduk dunia, karena darinya kemudian menyebar ke Timur Tengah, Afrika, Asia Tengah, dan Eropa.Kemudian masuk bab berikutnya tentang geologi, tentang gunung yang merupakan pasak, untuk menjaga keseimbangan bumi. Bab tentang geologi ini panjang, dan gw ga ngerti, dan bagian yg gw kurang suka. Kekurangan di bab ini di antaranya gambar2 yg jadi peraga ditaroh di belakang bab, jadi bikin repot baca penjelasan sementara mesti bolak-balik halaman. Bab berikutnya membahas awan (proses terbentuknya) dan hujan, lalu tentang lebah dan struktur sarang lebah. Sama seperti sebelumnya, ga begitu ngerti, dan gambar ditaroh di belakang, jadi bikin susah. Bab berikutnya tentang kegaiban dalam masalah kandungan prematur (keguguran) Intinya, teori evolusi sesuai dengan Al-Quran, dalam hal penciptaan manusia, bumi, atau mahluk hidup. Kunci permasalahan adalah cara penafsiran. Orang2 yg kekeuh menolak teori evolusi menafsirkan Quran secara tekstual, word by word, dan akibatnya pikirannya lebih sempit. Sementara, penafsiran kontekstual turut memperhatikan perkembangan sains, dan terus melakukan tafsir ulang ketika ada
Uploads
Talks by Fuad Riwanda