Papers by Fikri Firmansyah

EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN
Whatsapp menjadi salah satu media komunikasi yang dimanfaatkan sebagai media pembelajaran daring ... more Whatsapp menjadi salah satu media komunikasi yang dimanfaatkan sebagai media pembelajaran daring selama berlangsung kebijakaan belajar dari rumah di masa pandemic. Penelitian ini bertujuan menganalisa keterampilan mengajar guru, keterlaksanaan pembelajaran berbasis Whatsapp oleh guru dan siswa, kendala-kendala yang dihadapi, kepuasan siswa dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Akidah Akhlak. Penelitian merupakan penelitian survei kuantitatif melibatkan 35 siswa kelas X MAS Ghoyatul Jihad Karawang. Pengumpulan data melalui survey melalui googleform, dokumentasi, dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan Whatsapp sebagai media pembelajaran mampu secara efektif memfasilitasi kebutuhan belajar siswa madrasah Aliyah pada mata pelajaran Akidah Akhlak di masa pandemic. Keterampilan mengajar dan kemampuan guru mengelola pembelajaran dengan berbantuan Whatsapp menjadi faktor kunci dalam kesuksesan pembelajaran. Penilaian siswa mengenai pembelajaran menggambarkan bahwa guru sudah mampu mengaplikasikan Whatsapp dan mengkolaborasikannya dengan media pendukung lainnya dalam pembelajaran. Kendati siswa mengalami kesulitan akses internet dan kuota serta merasakan menumpuknya tugas, namun pada kenyataannya siswa mampu mengumpulkan tugas dengan baik, merasa puas dengan pembelajaran yang dilaksanakan dan berhasil memperoleh hasil belajar yang memuaskan/baik secara kumulatif/klasikal.
Sistem Pendukung Keputusan Untuk Resep Elektronik Menggunakan Analisis Asosiasi

Jurnal Fisika Unand, Jan 2, 2019
Telah dilakukan penelitian tentang pendugaan mineralisasi emas di Nagari Lubuk Gadang, Kecamatan ... more Telah dilakukan penelitian tentang pendugaan mineralisasi emas di Nagari Lubuk Gadang, Kecamatan Sangir, Solok Selatan, Sumatera Barat. Penelitian ini menggunakan metode magnetik dengan tahapan yaitu akuisisi data lapangan, pengolahan data dan interpretasi data. Alat yang digunakan adalah Earth Magnetometer EM2 (Microteslas) AlphaLab.Inc. Perangkat lunak yang digunakan untuk membuat peta kontur adalah software Surfer 11 dan pemodelan 2D menggunakan software Mag2dc. Pengukuran medan magnetik dilakukan pada 50 titik pengamatan dengan luas daerah 670 m 2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ditemukan mineral pembawa emas yaitu pirit dengan suseptibilitas magnetik 0.000035-0.005 SI, kalkopirit dengan suseptibilitas magnetik 0.000023-0.0004 SI, troilit dengan suseptibilitas magnetik 0.00061-0.0017 SI, pirhotit dengan suseptibilitas magnetik 0.00046-1.4 SI, dan siderit dengan suseptibilitas magnetik 0.0013-0.011 SI merupakan mineral sulfida magmatik yang terdapat dalam batuan metamorf dan sedimen. Disamping itu mineral emas juga berasosiasi dengan mineral magnetik yaitu batuan beku (intrusi) yaitu porfiri dengan suseptibilitas magnetik 0.00025-0.21 SI. Zona mineralisasi emas diperkirakan terletak pada kedalaman 5 meter sampai dengan 35 meter di bawah permukaan tanah. Kata kunci: Metode magnetik, mineralisasi emas, suseptibilitas.
Studying macroscopic mushroom diversity at Bandealit Resort, Meru Betiri National Park, Jember, East Java
IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, Dec 6, 2019
Scripta Biologica, Jun 1, 2014
Sansevieria is an ornamental plant commonly known as mother-in-law's tongue, devil's tongue, and ... more Sansevieria is an ornamental plant commonly known as mother-in-law's tongue, devil's tongue, and snake tongue. It has many functions e.g. uses as medicine, its fiber for the textile industry, and as indoor air pollutants absorber. However, the growth of Sansevieria is slow. Therefore the supply of it seeds in large quantities in the short time was difficult. The use of Plant Growth Regulator (PGR) was one solution to accelerate the propagation of Sansevieria leaf cuttings. This study aimed to determine the concentration of IBA and the composition of media to increase the leaf cuttings propagation of Sansevieria cylindrica var. patula. The method was randomized block design with factorials. Factor I was the IBA concentrations comprised of K0 at 0 ppm, K1 at 50 ppm, K2 at 100 ppm, K3 at 150 ppm, and K4 at 200 ppm.
Identifikasi Wilayah Konservasi dengan Menggunakan Perangkat Lunak Marxan di Pulau Maratua dan Pulau Kakaban, Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur

MAJALAH ILMIAH GLOBE, Oct 29, 2018
Marxan merupakan salah satu perangkat desain kawasan konservasi perairan yang populer digunakan o... more Marxan merupakan salah satu perangkat desain kawasan konservasi perairan yang populer digunakan oleh para pengelola. Namun perangkat ini belum mampu menjawab dimana wilayah prioritas kawasan konservasi terkait dengan karakteristik larva dispersal dan ukuran optimum zona inti (zona larang tangkap). Studi kasus Kawasan Konservasi Perairan (KKP) Teluk Sawai mengintegrasikan Marxan dengan dua perangkat baru lainnya, Marine Protected Area (MPA) Placement Optimization Processing tool dan MPA size optimization tool. Perangkat ini mengakomodasi tujuan pembentukan kawasan konservasi dengan mengidentifikasi karakteristik konektivitas larva dispersal dan ukuran zona larang tangkap yang optimum yang mampu memberikan manfaat perikanan. Teluk Sawai merupakan salah satu area penting di Provinsi Maluku yang menjadi prioritas untuk dikonservasi karena memiliki karakter larva retention yang penting untuk perlindungan keanekaragaman hayati laut. Usulan ini sejalan dengan rencana pemerintah yang sudah mengalokasikan area ini untuk dikonservasi. Usulan desain KKP Teluk Sawai didetailkan dengan rekomendasi lima zona larang tangkap dengan ukuran antara 3-4 km yang diperoleh dengan mempertimbangkan home ranges 138 spesies ikan yang ditemukan di wilayah Teluk Sawai. Kata kunci: konektivitas larva, zona inti, kawasan konservasi perairan ABTRACT Marxan is one of the popular tools to design marine protected area (MPA), commonly used by the get it is not able to answer where the priority areas for conferration in related to the characteristic of dispersal larvae and the optimum size of the core zone (no-take zone). Sawai Bay MPA case study integrated marxan with two new tools, MPA Placement Optimization Processing tool and MPA size optimization tool. These tools accommodate the objection of MPA development by identifying larvae connectivity dispersal characteristic and optimum size of no-take zone which could beneficial to fisheries. Sawai Bay is an important area in Maluku Province which is prioritized to be an MPA due to its larvae retention characteristic crucial for marine biodiversity conservation. This proposal is in line with local government's plan which has allocated this area for marine conservation. The proposal for Sawai Bay MPA boundaries is detailed with five no-take zones (reserve) recommendation with size of 3-4 km, acquired through consideration of the home ranges of 138 fish species encountered in Teluk Sawai area.
Uploads
Papers by Fikri Firmansyah