Implementation of Pancasila Values in Health Services for Medical Record Officers at the Karangan... more Implementation of Pancasila Values in Health Services for Medical Record Officers at the Karanganyar District Health Center. The lack of public awarenessof Pancasila values shows that the implementation of Pancasila values has not beenmaximally applied to society, especially in the field of health services. This studyaimed to determine the implementation of Pancasila values and the obstacles in health services form edical record workers at the Karanganyar District Health Center. This research is motivated by medical record officers who are at the forefront of providing health services to patients at the Puskesmas. This study uses a qualitative method with a case study approach to find the necessary data. From the results found in the field, it was found that some of the values of the Pancasila precepts starting from the first precept to the fifth precept had been implemented at the Karanganyar District Health Center. The head of the Puskesmas has an important role in implementing it. Obstacles in this implementation, namely the internal obstaclesfound in officers who were still late in attending the morning assembly, could not attend the evaluation meeting. So that the head of the Puskesmas and its staff must Be able to provide motivation, support, and examples to the puskesmas staff, especially medical records.
Perkembangan teknologi sangat berpengaruh terhadap kesadaran generasi milenial terkait demokrasi.... more Perkembangan teknologi sangat berpengaruh terhadap kesadaran generasi milenial terkait demokrasi. Indonesia merupakan salah satu negara yang menganut system demokrasi. Demokrasi sendiri merupakan salah satu ruang yang dapat digunakan masyarakat untuk berpendapat secara bebas. Salah satu ruang yang dapat digunakan di era digital saat ini dalam menyampaikan aspirasinya salah satunya adalah dalam media sosial, Media sosial dapat menyediakan akses yang universal. Siapa pun, dapat mengakses situs-situs media sosial dan menggunakannya untuk berbicara dan menyatakan pendapat. Media sosial memberi akses, kemudian menghubungkan tiap orang melalui pertukaran isu dan wacana, sekalipun orangorang tersebut tidak pernah mengenal secara langsung satu sama lain. Melalui media sosial juga informasi yang didapat lebih cepat dan lebih memudahkan penggunanya untuk ikut berpartisipasi terutama dalam ranah demokrasi. Generasi Milenial memegang peranan kunci dalam membentuk masa depan demokrasi. Dengan kemajuan teknologi, akses mudah ke informasi, dan konektivitas global, milenial memiliki potensi untuk memperkuat demokrasi dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya. Mereka adalah generasi yang lebih terbuka terhadap inklusi, keragaman, dan penghargaan terhadap hak asasi manusia.Milenial telah memanfaatkan media sosial dan platform online untuk menggalang dukungan, memobilisasi aksi politik, dan memonitor tindakan pemerintah. Mereka juga memainkan peran penting dalam pemilihan umum, mendorong partisipasi pemilih yang lebih tinggi dan mengadvokasi isu-isu yang mereka anggap penting.Namun, milenial juga menghadapi tantangan yang tidak bisa diabaikan. Mereka sering disalahpahami sebagai generasi yang apatis atau terlalu fokus pada diri sendiri. Perbedaan pandangan politik di antara mereka dapat menciptakan polarisasi yang berpotensi merusak demokrasi. Oleh karena itu, pendidikan politik dan pemahaman tentang pentingnya demokrasi perlu ditingkatkan.Masa depan demokrasi sangat bergantung pada bagaimana generasi milenial menavigasi peran mereka. Dengan kesadaran politik yang lebih tinggi, kolaborasi lintas generasi, dan fokus pada nilai-nilai demokrasi yang mendasar, mereka dapat memperkuat demokrasi, memastikan akuntabilitas pemerintah, dan membangun masyarakat yang lebih inklusif. Ini adalah tugas bersama yang perlu diemban untuk mengarahkan demokrasi ke masa depan yang lebih cerah dan berkelanjutan.
Perundungan verba merupakan perilaku berupa ancaman menggunakan perkataan kasar yang mempunyai ma... more Perundungan verba merupakan perilaku berupa ancaman menggunakan perkataan kasar yang mempunyai makna negatif dan bisa menimbulkan penghinaan. Perilaku tersebut bisa dilakukan oleh gender laki-laki maupun perempuan dengan bertindak sebagai pelaku atau korban. Pelaku mengerti tentang perilaku perundungan verbal namun pada kenyataannya masih melakukannya kepada korban. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk perundungan verbal berdasarkan jenis gender, faktor penyebab perundungan verbal berdasarkan jenis gender, dampak dari perundungan verbal berdasarkan jenis gender, dan upaya penanganan yang dilakukan sekolah mengenai perundungan verbal berdasarkan jenis gender. Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan rancangan metode studi kasus. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Benowo 1 Surabaya dengan menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Subjeknya siswa kelas V pelaku,korban,dan guru wali kelas. Hasil penelitian ini adalah bentuk perundungan verbal gender laki-laki yaitu memanggil sesuai dengan fisik, menghina tugas teman, dan membentak teman saat berkelompok. gender perempuan yaitu menjuluki nama hewan, memanggil dengan nama orangtua, dan membentak teman karena kesal tidak menurutinya. Faktor penyebab perundungan verbal berdasarkan gender laki-laki dan perempuan berasal dari faktor teman sebaya dan faktor internal (individu) yang mempengaruhi kondisi pelaku melakukan kepada korban. Dampak yang ditimbulkan dari perundungan verbal berdasarkan gender laki-laki dan perempuan yaitu dampak psikis, dampak sosial, dan dampak akademik. Tingkatan sekolah dasar adalah usia yang sangat riskan akan perundungan verbal karena belum matangnya rasa empati dan simpati, sehingga upaya penyelesaian masalah yang dilakukan guru wali kelas yaitu tanpa membedakan jenis gender laki-laki dan perempuan dengan cara memberi nasehat, dan pemahaman akan bahayanya perundungan verbal.
Sexual violence in children will have a varied traumatic impact, this will be very worrying for t... more Sexual violence in children will have a varied traumatic impact, this will be very worrying for the survival of the child. One of the impacts of sexual violence is on psychosocial children. This study aims to find out the psychosocial picture experienced by adolescent victims of sexual violence in the Koto Tangah subdistrict. The research method used is qualitative with a case study approach. Data collection techniques used in this research are interviews, observations, and documentation. The subject of the study was a 14-year-old teenage victim of sexual violence. Data analysis is done by coding from the interview results. The results showed that the subject experienced psychological impacts in the form of low self-esteem, feelings of guilt, feelings of shame from the family so that it impacted his social life such as being shunned by school friends until he had to move to a new place.
Operasionalisasi pemberantasan korupsi harus dilakukan secara komprehensif, integral, dan holisti... more Operasionalisasi pemberantasan korupsi harus dilakukan secara komprehensif, integral, dan holistik. Komitmen penegak hukum dalam menjalankan penegakan hukum dengan tegas, konsisten, dan terpadu merupakan langkah penting agar mampu menghasilkan penegakan hukum yang berkeadilan, memberikan kepastian hukum, dan kemanfaatan bagi masyarakat. Langkah-langkah tersebut dapat ditempuh melalui pengenaan sanksi yang yang terberat bagi pelaku korupsi, baik sanksi pidana, denda, uang pengganti, pembuktian terbalik diakumulasikan dengan tindak pidana pencucian uang (TPPU), dibarengi dengan pemberian sanksi sosial. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat, investor, harga diri bangsa, serta menimbulkan efek jera, mencegah calon koruptor, mengoptimalkan pengembalian uang negara atau rakyat serta memberikan dampak positif lainnya. Kata kunci: Penegakan hukum, Pemberantasan korupsi.
Implementation of Pancasila Values in Health Services for Medical Record Officers at the Karangan... more Implementation of Pancasila Values in Health Services for Medical Record Officers at the Karanganyar District Health Center. The lack of public awarenessof Pancasila values shows that the implementation of Pancasila values has not beenmaximally applied to society, especially in the field of health services. This studyaimed to determine the implementation of Pancasila values and the obstacles in health services form edical record workers at the Karanganyar District Health Center. This research is motivated by medical record officers who are at the forefront of providing health services to patients at the Puskesmas. This study uses a qualitative method with a case study approach to find the necessary data. From the results found in the field, it was found that some of the values of the Pancasila precepts starting from the first precept to the fifth precept had been implemented at the Karanganyar District Health Center. The head of the Puskesmas has an important role in implementing it. Obstacles in this implementation, namely the internal obstaclesfound in officers who were still late in attending the morning assembly, could not attend the evaluation meeting. So that the head of the Puskesmas and its staff must Be able to provide motivation, support, and examples to the puskesmas staff, especially medical records.
Perkembangan teknologi sangat berpengaruh terhadap kesadaran generasi milenial terkait demokrasi.... more Perkembangan teknologi sangat berpengaruh terhadap kesadaran generasi milenial terkait demokrasi. Indonesia merupakan salah satu negara yang menganut system demokrasi. Demokrasi sendiri merupakan salah satu ruang yang dapat digunakan masyarakat untuk berpendapat secara bebas. Salah satu ruang yang dapat digunakan di era digital saat ini dalam menyampaikan aspirasinya salah satunya adalah dalam media sosial, Media sosial dapat menyediakan akses yang universal. Siapa pun, dapat mengakses situs-situs media sosial dan menggunakannya untuk berbicara dan menyatakan pendapat. Media sosial memberi akses, kemudian menghubungkan tiap orang melalui pertukaran isu dan wacana, sekalipun orangorang tersebut tidak pernah mengenal secara langsung satu sama lain. Melalui media sosial juga informasi yang didapat lebih cepat dan lebih memudahkan penggunanya untuk ikut berpartisipasi terutama dalam ranah demokrasi. Generasi Milenial memegang peranan kunci dalam membentuk masa depan demokrasi. Dengan kemajuan teknologi, akses mudah ke informasi, dan konektivitas global, milenial memiliki potensi untuk memperkuat demokrasi dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya. Mereka adalah generasi yang lebih terbuka terhadap inklusi, keragaman, dan penghargaan terhadap hak asasi manusia.Milenial telah memanfaatkan media sosial dan platform online untuk menggalang dukungan, memobilisasi aksi politik, dan memonitor tindakan pemerintah. Mereka juga memainkan peran penting dalam pemilihan umum, mendorong partisipasi pemilih yang lebih tinggi dan mengadvokasi isu-isu yang mereka anggap penting.Namun, milenial juga menghadapi tantangan yang tidak bisa diabaikan. Mereka sering disalahpahami sebagai generasi yang apatis atau terlalu fokus pada diri sendiri. Perbedaan pandangan politik di antara mereka dapat menciptakan polarisasi yang berpotensi merusak demokrasi. Oleh karena itu, pendidikan politik dan pemahaman tentang pentingnya demokrasi perlu ditingkatkan.Masa depan demokrasi sangat bergantung pada bagaimana generasi milenial menavigasi peran mereka. Dengan kesadaran politik yang lebih tinggi, kolaborasi lintas generasi, dan fokus pada nilai-nilai demokrasi yang mendasar, mereka dapat memperkuat demokrasi, memastikan akuntabilitas pemerintah, dan membangun masyarakat yang lebih inklusif. Ini adalah tugas bersama yang perlu diemban untuk mengarahkan demokrasi ke masa depan yang lebih cerah dan berkelanjutan.
Perundungan verba merupakan perilaku berupa ancaman menggunakan perkataan kasar yang mempunyai ma... more Perundungan verba merupakan perilaku berupa ancaman menggunakan perkataan kasar yang mempunyai makna negatif dan bisa menimbulkan penghinaan. Perilaku tersebut bisa dilakukan oleh gender laki-laki maupun perempuan dengan bertindak sebagai pelaku atau korban. Pelaku mengerti tentang perilaku perundungan verbal namun pada kenyataannya masih melakukannya kepada korban. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk perundungan verbal berdasarkan jenis gender, faktor penyebab perundungan verbal berdasarkan jenis gender, dampak dari perundungan verbal berdasarkan jenis gender, dan upaya penanganan yang dilakukan sekolah mengenai perundungan verbal berdasarkan jenis gender. Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan rancangan metode studi kasus. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Benowo 1 Surabaya dengan menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Subjeknya siswa kelas V pelaku,korban,dan guru wali kelas. Hasil penelitian ini adalah bentuk perundungan verbal gender laki-laki yaitu memanggil sesuai dengan fisik, menghina tugas teman, dan membentak teman saat berkelompok. gender perempuan yaitu menjuluki nama hewan, memanggil dengan nama orangtua, dan membentak teman karena kesal tidak menurutinya. Faktor penyebab perundungan verbal berdasarkan gender laki-laki dan perempuan berasal dari faktor teman sebaya dan faktor internal (individu) yang mempengaruhi kondisi pelaku melakukan kepada korban. Dampak yang ditimbulkan dari perundungan verbal berdasarkan gender laki-laki dan perempuan yaitu dampak psikis, dampak sosial, dan dampak akademik. Tingkatan sekolah dasar adalah usia yang sangat riskan akan perundungan verbal karena belum matangnya rasa empati dan simpati, sehingga upaya penyelesaian masalah yang dilakukan guru wali kelas yaitu tanpa membedakan jenis gender laki-laki dan perempuan dengan cara memberi nasehat, dan pemahaman akan bahayanya perundungan verbal.
Sexual violence in children will have a varied traumatic impact, this will be very worrying for t... more Sexual violence in children will have a varied traumatic impact, this will be very worrying for the survival of the child. One of the impacts of sexual violence is on psychosocial children. This study aims to find out the psychosocial picture experienced by adolescent victims of sexual violence in the Koto Tangah subdistrict. The research method used is qualitative with a case study approach. Data collection techniques used in this research are interviews, observations, and documentation. The subject of the study was a 14-year-old teenage victim of sexual violence. Data analysis is done by coding from the interview results. The results showed that the subject experienced psychological impacts in the form of low self-esteem, feelings of guilt, feelings of shame from the family so that it impacted his social life such as being shunned by school friends until he had to move to a new place.
Operasionalisasi pemberantasan korupsi harus dilakukan secara komprehensif, integral, dan holisti... more Operasionalisasi pemberantasan korupsi harus dilakukan secara komprehensif, integral, dan holistik. Komitmen penegak hukum dalam menjalankan penegakan hukum dengan tegas, konsisten, dan terpadu merupakan langkah penting agar mampu menghasilkan penegakan hukum yang berkeadilan, memberikan kepastian hukum, dan kemanfaatan bagi masyarakat. Langkah-langkah tersebut dapat ditempuh melalui pengenaan sanksi yang yang terberat bagi pelaku korupsi, baik sanksi pidana, denda, uang pengganti, pembuktian terbalik diakumulasikan dengan tindak pidana pencucian uang (TPPU), dibarengi dengan pemberian sanksi sosial. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat, investor, harga diri bangsa, serta menimbulkan efek jera, mencegah calon koruptor, mengoptimalkan pengembalian uang negara atau rakyat serta memberikan dampak positif lainnya. Kata kunci: Penegakan hukum, Pemberantasan korupsi.
Uploads
Papers by Esa E