adalah kumpulan hasil penelitian yang dirangkum menjadi sebuah artikel ilmiah populer yang dituli... more adalah kumpulan hasil penelitian yang dirangkum menjadi sebuah artikel ilmiah populer yang ditulis oleh beberapa guru dari bidang studi yang berbeda. Kumpulan jurnal ini didedikasikan oleh semua penulis yang notabene adalah guru untuk semua kalangan terutama guru yang ingin menciptakan dan mengembangkan inovasi pembelajaran. Kehadiran Jurnal Penelitian Guru Kreatif ini menjadi penting untuk di baca dan dimengerti, terutama bagi para guru yang ingin mengembangkan kreatifitas pembelajaran yang sesuai dengan era kekinian. Selain itu, jurnal ini juga patut dibaca oleh seluruh masyarakat dari berbagai kalangan terutama para pemerhati pendidikan.
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Matematika bagi sebagian besar siswa adalah mata pela... more BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Matematika bagi sebagian besar siswa adalah mata pelajaran yang tidak disukai bahkan dibenci. Hasil survei sederhana yang dilakukan peneliti setiap awal tahun, jika ada pertanyaan mata pelajaran apa yang disukai siswa, maka jawabannya hampir 90 % siswa menjawab selain mata pelajaran matematika. Sebaliknya jika ditanya mata pelajaran apa yang tidak disukai, maka hampir 75 % menjawab matematika. Celakanya fakta ini berlanjut sampai ditingkat pendidikan dan proses kegiatan belajar mengajar. Hal ini ditunjukkan oleh sikap siswa yang sebagian besar kurang antusias ketika pelajaran akan berlangsung, rendahnya respon umpan balik dari siswa terhadap pertanyaan dan penjelasan guru serta pemusatan perhatian terhadap pelajaran yang kurang, sebagian besar siswa pasif, mereka tidak berani berbicara tentang apa yang sudah dan belum diketahui, konsep-konsep mereka benar atau salah sulit diketahui guru, meskipun guru telah berusaha menjelaskan materi dengan semaksimal mungkin. Secara geografis SMP Negeri 1 Karangmalang terletak kurang lebih 2 km dari pusat kota Sragen. Dengan demikian input siswa lulusan SD yang mempunyai kemampuan menengah ke bawah saja yang memilih bersekolah di SMP Negeri 1 Karangmalang, sedangkan yang berkemampuan menengah ke atas memilih sekolah di kota Sragen. Berbagai macam cara digunakan baik oleh sekolah maupun guru-guru dengan harapan dapat meningkatkan prestasi belajar matematika. Usaha-usaha tersebut antara lain dengan jam tambahan kelas IX, materi pengayaan kelas VII dan VIII dan bahkan guru-guru mengadakan kegiatan kelompok mengajar atau sering disebut dengan "team teaching". Pada kegiatan tersebut satu kelas diajar oleh dua orang guru dimana satu guru menjadi guru model (mengajar di depan kelas) dan satu orang guru menjadi observer (mengamati jalannya pelajaran di belakang siswa) Namun demikian ternyata hasilnya belum optimal, ini ditunjukan dengan ketuntasan belajar yang masih rendah. Hasil pengamatan lainnya adalah kurangnya motivasi belajar terhadap pembelajaran matematika antara lain: 1. Minat siswa terhadap matematika rendah 2. Kemampuan siswa rendah 1 1 3. Siswa beranggapan matematika sebagai pelajaran hapalan 4. Siswa tidak dilibatkan secara aktif 5. Guru kurang melaksanakan variasi kegiatan pembelajaran 6. Dukungan dari keluarga di rumah kurang Untuk mengatasi kurangnya motivasi siswa dalam pelajaran matematika maka perlu usaha peningkatan motivasi dengan memberi variasi model pembelajaran yang bersifat Cooperative Learning yang menarik atau menyenangkan, yang melibatkan siswa, yang dapat meningkatkan aktivitas dan tanggung jawab siswa. Banyak model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam proses belajar mengajar. Salah satunya adalah model pembelajaran dengan tipe "Teams Games Tournament" atau biasa disingkat TGT. Dalam TGT siswa melakukan permainan-permainan dengan anggota-anggota tim lain untuk memperoleh skor bagi tim mereka masing-masing. Dengan suasana permainan dalam pembelajaran maka diharapkan akan menarik dan menimbulkan efek rekreaktif dalam belajar siswa. Aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang dalam model pembelajaran Cooperative Learning dengan tipe TGT memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks disamping menumbuhkan tanggung jawab, kerjasama, persaingan sehat dan keterlibatan belajar. Berdasarkan uraian di atas, upaya meningkatkan motivasi belajar dan prestasi belajar siswa pada kelas VII B SMP N 1 Karangmalang akan dilakukan penelitian yang berjudul "Upaya Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar Matematika pada Materi Segiempat Kelas VII B SMP N 1 Karangmalang Melalui Model Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT)". B. IDENTIFIKASI MASALAH Berdasarkan latar belakang masalah di atas, selanjutnya masalah dalam penelitian ini diidentifikasi sebagai berikut. 1. Apakah dengan menerapkan model pembelajaran TGT dapat meningkatkan motivasi belajar Matematika siswa SMP N 1 Karangmalang? 2. Apakah dengan menerapkan model pembelajaran TGT dapat meningkatkan prestasi belajar Matematika siswa SMP N 1 Karangmalang? 3. Bagaimanakah tanggapan siswa terhadap pelaksanaan model pembelajaran TGT?
adalah kumpulan hasil penelitian yang dirangkum menjadi sebuah artikel ilmiah populer yang dituli... more adalah kumpulan hasil penelitian yang dirangkum menjadi sebuah artikel ilmiah populer yang ditulis oleh beberapa guru dari bidang studi yang berbeda. Kumpulan jurnal ini didedikasikan oleh semua penulis yang notabene adalah guru untuk semua kalangan terutama guru yang ingin menciptakan dan mengembangkan inovasi pembelajaran. Kehadiran Jurnal Penelitian Guru Kreatif ini menjadi penting untuk di baca dan dimengerti, terutama bagi para guru yang ingin mengembangkan kreatifitas pembelajaran yang sesuai dengan era kekinian. Selain itu, jurnal ini juga patut dibaca oleh seluruh masyarakat dari berbagai kalangan terutama para pemerhati pendidikan.
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Matematika bagi sebagian besar siswa adalah mata pela... more BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Matematika bagi sebagian besar siswa adalah mata pelajaran yang tidak disukai bahkan dibenci. Hasil survei sederhana yang dilakukan peneliti setiap awal tahun, jika ada pertanyaan mata pelajaran apa yang disukai siswa, maka jawabannya hampir 90 % siswa menjawab selain mata pelajaran matematika. Sebaliknya jika ditanya mata pelajaran apa yang tidak disukai, maka hampir 75 % menjawab matematika. Celakanya fakta ini berlanjut sampai ditingkat pendidikan dan proses kegiatan belajar mengajar. Hal ini ditunjukkan oleh sikap siswa yang sebagian besar kurang antusias ketika pelajaran akan berlangsung, rendahnya respon umpan balik dari siswa terhadap pertanyaan dan penjelasan guru serta pemusatan perhatian terhadap pelajaran yang kurang, sebagian besar siswa pasif, mereka tidak berani berbicara tentang apa yang sudah dan belum diketahui, konsep-konsep mereka benar atau salah sulit diketahui guru, meskipun guru telah berusaha menjelaskan materi dengan semaksimal mungkin. Secara geografis SMP Negeri 1 Karangmalang terletak kurang lebih 2 km dari pusat kota Sragen. Dengan demikian input siswa lulusan SD yang mempunyai kemampuan menengah ke bawah saja yang memilih bersekolah di SMP Negeri 1 Karangmalang, sedangkan yang berkemampuan menengah ke atas memilih sekolah di kota Sragen. Berbagai macam cara digunakan baik oleh sekolah maupun guru-guru dengan harapan dapat meningkatkan prestasi belajar matematika. Usaha-usaha tersebut antara lain dengan jam tambahan kelas IX, materi pengayaan kelas VII dan VIII dan bahkan guru-guru mengadakan kegiatan kelompok mengajar atau sering disebut dengan "team teaching". Pada kegiatan tersebut satu kelas diajar oleh dua orang guru dimana satu guru menjadi guru model (mengajar di depan kelas) dan satu orang guru menjadi observer (mengamati jalannya pelajaran di belakang siswa) Namun demikian ternyata hasilnya belum optimal, ini ditunjukan dengan ketuntasan belajar yang masih rendah. Hasil pengamatan lainnya adalah kurangnya motivasi belajar terhadap pembelajaran matematika antara lain: 1. Minat siswa terhadap matematika rendah 2. Kemampuan siswa rendah 1 1 3. Siswa beranggapan matematika sebagai pelajaran hapalan 4. Siswa tidak dilibatkan secara aktif 5. Guru kurang melaksanakan variasi kegiatan pembelajaran 6. Dukungan dari keluarga di rumah kurang Untuk mengatasi kurangnya motivasi siswa dalam pelajaran matematika maka perlu usaha peningkatan motivasi dengan memberi variasi model pembelajaran yang bersifat Cooperative Learning yang menarik atau menyenangkan, yang melibatkan siswa, yang dapat meningkatkan aktivitas dan tanggung jawab siswa. Banyak model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam proses belajar mengajar. Salah satunya adalah model pembelajaran dengan tipe "Teams Games Tournament" atau biasa disingkat TGT. Dalam TGT siswa melakukan permainan-permainan dengan anggota-anggota tim lain untuk memperoleh skor bagi tim mereka masing-masing. Dengan suasana permainan dalam pembelajaran maka diharapkan akan menarik dan menimbulkan efek rekreaktif dalam belajar siswa. Aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang dalam model pembelajaran Cooperative Learning dengan tipe TGT memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks disamping menumbuhkan tanggung jawab, kerjasama, persaingan sehat dan keterlibatan belajar. Berdasarkan uraian di atas, upaya meningkatkan motivasi belajar dan prestasi belajar siswa pada kelas VII B SMP N 1 Karangmalang akan dilakukan penelitian yang berjudul "Upaya Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar Matematika pada Materi Segiempat Kelas VII B SMP N 1 Karangmalang Melalui Model Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT)". B. IDENTIFIKASI MASALAH Berdasarkan latar belakang masalah di atas, selanjutnya masalah dalam penelitian ini diidentifikasi sebagai berikut. 1. Apakah dengan menerapkan model pembelajaran TGT dapat meningkatkan motivasi belajar Matematika siswa SMP N 1 Karangmalang? 2. Apakah dengan menerapkan model pembelajaran TGT dapat meningkatkan prestasi belajar Matematika siswa SMP N 1 Karangmalang? 3. Bagaimanakah tanggapan siswa terhadap pelaksanaan model pembelajaran TGT?
Uploads
Papers by Erwin Kardan