Sekolah sebagai miniatur masyarakat yang di dalamnya terdapat interaksi yang berbeda-beda antar i... more Sekolah sebagai miniatur masyarakat yang di dalamnya terdapat interaksi yang berbeda-beda antar individu atau siswa, perbedaan interaksi antar siswa menimbulkan terbentuknya geng-geng dikelas. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan tingkat ketertarikan antar siswa dalam berinteraksi, hal ini secara teori disebut dengan kohesivitas. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk:(1) mengetahui tingkat kohesivtas sosial pada kelas laki-laki dan kelas perempuan, (2) mengetahui tingkat kohesivtas emosional pada kelas laki-laki dan kelas perempuan, (3) mengetahui perbedaan tingkat kohesivitas sosial dan kohesivitas emosional pada kelas laki-laki dan kelas perempuan di kelas V SD Muhammadiyah Karangbendo Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang bersifat komparatif dengan responden 27 orang siswa laki-laki dan 27 orang siswa perempuan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Schools as a miniature community in which there are different interactions between ind...
Tujuan dalam penelitian ini adalah menganalisis perkembangan fisik-motorik siswa usia dasar yang ... more Tujuan dalam penelitian ini adalah menganalisis perkembangan fisik-motorik siswa usia dasar yang tidak tercapai. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, data diperoleh dengan observasi, wawancara dan dokumentasi.. Penelitian dilakukan di SLB Bakti Kencana I. Sampel dalam penelitian ini adalah satu orang siswa dikelas III yang mengalami kelainan pada proses perkembangan fisik-motorik. Hasil analisis kemudian dianalisis dengan menggunakan kajian teori mengenai perkembangan fisik-motorik siswa yang tidak tercapai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan fisik-motorik siswa yang tidak tercapai disebabkan karena siswa mengalami kelainan genetik (down syndrome) . Down syndrome adalah kelainan genetik yang disebabkan kerena kelebihan kromosom 21 atau trisomy 21 yang menyebabkan keterbatasan fisik, motorik, serta intelektual, dan sering terjadi dengan insidensi 1:1000 kelahiran yang salah satunya berakibat lemahnya otot pada salah satu tangan sehingga siswa sulit me...
The advance of times is the biggest challenge of educational institutions, especially in Early Ch... more The advance of times is the biggest challenge of educational institutions, especially in Early Childhood Education Institutions which must strive in totality to become quality institutions. The emergence of inadequate PAUD institutions or accreditation that has not yet reached PAUD institution accreditation standards is a problem in this study. The purpose of the study was to examine the management analysis of the establishment of PAUD institutions with a Total Quality Management (TQM) approach at TK IT Mutiara Plus Banguntapan, Bantul. This research method uses qualitative research with a case study approach. Data collection techniques with observation, interviews, and documentation. The analysis used the Milles and Huberman model. The results of this study found that the Management of PAUD Institution in TK IT Mutiara Plus Banguntapan, Bantul was well organized. After being analyzed by TQM there are no principles or references that are not applied. This is evidenced by the advancement in the quality of TK IT Mutiara Plus Banguntapan, Bantul institutions from the initial establishment until now.
Sekolah sebagai miniatur masyarakat yang di dalamnya terdapat interaksi yang berbeda-beda antar i... more Sekolah sebagai miniatur masyarakat yang di dalamnya terdapat interaksi yang berbeda-beda antar individu atau siswa, perbedaan interaksi antar siswa menimbulkan terbentuknya geng-geng dikelas. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan tingkat ketertarikan antar siswa dalam berinteraksi, hal ini secara teori disebut dengan kohesivitas. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk:(1) mengetahui tingkat kohesivtas sosial pada kelas laki-laki dan kelas perempuan, (2) mengetahui tingkat kohesivtas emosional pada kelas laki-laki dan kelas perempuan, (3) mengetahui perbedaan tingkat kohesivitas sosial dan kohesivitas emosional pada kelas laki-laki dan kelas perempuan di kelas V SD Muhammadiyah Karangbendo Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang bersifat komparatif dengan responden 27 orang siswa laki-laki dan 27 orang siswa perempuan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Schools as a miniature community in which there are different interactions between ind...
Tujuan dalam penelitian ini adalah menganalisis perkembangan fisik-motorik siswa usia dasar yang ... more Tujuan dalam penelitian ini adalah menganalisis perkembangan fisik-motorik siswa usia dasar yang tidak tercapai. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, data diperoleh dengan observasi, wawancara dan dokumentasi.. Penelitian dilakukan di SLB Bakti Kencana I. Sampel dalam penelitian ini adalah satu orang siswa dikelas III yang mengalami kelainan pada proses perkembangan fisik-motorik. Hasil analisis kemudian dianalisis dengan menggunakan kajian teori mengenai perkembangan fisik-motorik siswa yang tidak tercapai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan fisik-motorik siswa yang tidak tercapai disebabkan karena siswa mengalami kelainan genetik (down syndrome) . Down syndrome adalah kelainan genetik yang disebabkan kerena kelebihan kromosom 21 atau trisomy 21 yang menyebabkan keterbatasan fisik, motorik, serta intelektual, dan sering terjadi dengan insidensi 1:1000 kelahiran yang salah satunya berakibat lemahnya otot pada salah satu tangan sehingga siswa sulit me...
The advance of times is the biggest challenge of educational institutions, especially in Early Ch... more The advance of times is the biggest challenge of educational institutions, especially in Early Childhood Education Institutions which must strive in totality to become quality institutions. The emergence of inadequate PAUD institutions or accreditation that has not yet reached PAUD institution accreditation standards is a problem in this study. The purpose of the study was to examine the management analysis of the establishment of PAUD institutions with a Total Quality Management (TQM) approach at TK IT Mutiara Plus Banguntapan, Bantul. This research method uses qualitative research with a case study approach. Data collection techniques with observation, interviews, and documentation. The analysis used the Milles and Huberman model. The results of this study found that the Management of PAUD Institution in TK IT Mutiara Plus Banguntapan, Bantul was well organized. After being analyzed by TQM there are no principles or references that are not applied. This is evidenced by the advancement in the quality of TK IT Mutiara Plus Banguntapan, Bantul institutions from the initial establishment until now.
Uploads
Papers by Deska Puspita