Eel (Anguilla spp.) is catadromous with high economic values. Research on the analysis of eel'... more Eel (Anguilla spp.) is catadromous with high economic values. Research on the analysis of eel's stomach contents provides information on its food and feeding habits. This study aimed to analyze the type, volume, frequency, and index of food preponderance of eel in the Manna River based on its length and weight. The method used in this research is a survey method by collecting samples of eels by purposive sampling. Sampling was carried out in September 2019. The results showed the eels ate five types of food: crabs, shrimps, insect larvae, plankton, and litter. Based on the food volume (Vi), crab kinds were the most commonly eaten by the eels. The food-frequency of occurrence (Oi) for eel is most often found in the types of crabs, shrimps, and plankton. Index of Preponderance (IP) showed that this eel's main food was crabs, while the complimentary food was shrimps, insect larvae, and plankton. Litter, on the other side, was an addition to all types of food obtained
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui laju pertumbuhan dan kelangsungan hidup teripang serta ... more Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui laju pertumbuhan dan kelangsungan hidup teripang serta makanan dan jenis makanan teripang. Penelitian ini menggunakan media pembesaran teripang dengan menggunakan kandang teripang yang terletak di Perairan Pulau Enggano di Desa Kaana Bengkulu Utara di Pantai Sawang Pari. Sample perut teripang dianalisis di Laboratorium Ilmu Kelautan sedangkan untuk analisis tanah dianalisis di Laboratorium Ilmu Tanah.Hasil penelitian teripang jumlah awal 196 ekor. Pada bulan kedua menjadi 144 ekor sedangkan pada bulan ketiga menjadi 145 ekor. Jumlah teripang tersebut bertambah pada bulan ketiga dikarenakan ada teripang yang tidak terhitung karena bersembunyi didalam pasir.Hasil Kelangsungan hidup teripang pada pengamatan pertama yaitu 100 %, pada pengamatan kedua menurun menjadi 73,4.Hasil analisis lambung diketahui bahwa detritus dengan rata-rata IP sebesar 84 %. Plankton dengan rata-rata IP sebesar 15,6 %. Makanan lain-lain yaitu makanan yang tidak teridentifikasi dengan nilai rata-rata IP sebesar 0,1 %. Nilai parameter lingkungan seperti kedalaman, suhu, kecerahan, salinitas, pH, dan Arus. Didapatkan nilai rata-rata kedalaman yaitu 0,765 m, suhu 27,1 ˚C, kecerahan 100 %, ars 28,9 m/s, salinitas 35,3 ˚/�� , dan pH 7.
Pulau Tikus terletak di sebelah barat Kota Bengkulu dengan jarak 10 km dari pusat Kota Bengkulu d... more Pulau Tikus terletak di sebelah barat Kota Bengkulu dengan jarak 10 km dari pusat Kota Bengkulu dan terhubung langsung dengan Samudera Hindia. Secara geografis terletak pada titik koordinat 3 0 50’17’55”LS dan 102 0 10’50’59” BT. Pulau Tikus merupakan satu-satunya pulau yang ada terdapat di Kota Bengkulu. Pulau Tikus mempunyai potensi sumberdaya alam yang sangat potensial, baik dari segi wisata, terumbu karang dan perikannya. Kondisi Pulau Tikus memiliki tekanan yang cukup rentan sebagai akibat dari tekanan gelombang laut, perubahan garis pantai, pasang surut, kemiringan pantai, tipologi pantai dan terumbu karang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kerentanan Pulau Tikus dan menghitung Indeks kerentanan Pulau Tikus (CVI). Pengumpulan data menggunakan data primer yaitu dilakukan secara (Observasi) pengamatan secara langsung di lokasi penelitian dan juga menggunakan data sekunder baik dari laporan serta jurnal yang terkait dengan penelitian kerentanan. Analisis data penelitian ini terdiridari (1) parameter kerentanan, untuk mendapatkan gambaran umum tentang kondisi kerentanan Pulau tikus Kota Bengkulu (2) analisis indeks kerentanan, melalui analisis ini adalah gambaran umum tentang indeks kerentanan Pulau Tikus seperti tinggi gelombang, perubahan garis pantai, pasang surut, kemiringan pantai dan tipologi pantai. Hasil dari variabel yang telah dianalisis yaitu tinggi gelombang (1,7 m/bulan), perubahan garis pantai (1,5 m/tahun), pasang surut (1,26 m), kemiringan pantai (2,5 ), tipologi pantai (pantai berpasir), terumbu karang (49,56%). Indeks kerentanan dari hasil analisis maka disimpulkan bahwa indeks kerentanan di Pulau Tikus yaitu berkisar 25,29 masuk dalam kategori “Cukup Rentan”. 0
Sidat has katadormus characteristic because it lives in clear water from its infancies until they... more Sidat has katadormus characteristic because it lives in clear water from its infancies until they grown up. Sidat will migrate to the deep sea at the time when they are spawning. This research is purposed to analyze the growth, survival rate, woof efficiency and water quality in the cultivation field. The method which is used is by doing direct observation of the growth on the field for 4 months of cultivation. 150 fish with 10 kilograms of height become 15 kilograms of height each. The growth of sidat is high. First month is 92%, second month is 98,5%, third month is 98% and fourth month is 100%. The efficiency of woof in first to third months is 4,76% which become higher in fourth months that reach 6,34%. Water quality on the field of cultivation is DO 4,06 ppm with the temperature is 31,3 0 C, pH 6,56 and 100% of brightness level. Overall, the parameter of water quality which is measured is still in the appropriate level for the growth of sidat fish.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keanekaragaman dan kelimpahan Fit... more Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keanekaragaman dan kelimpahan Fitoplankton di Muara Sungai Jenggalu Kota Bengkulu. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat Sebagai bahan informasi mengenai kualitas sumber daya air dan potensi perikanan di Muara Sungai Jenggalu. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari-Maret 2014 di muara sungai Jenggalu, Kota Bengkulu. Dengan metode pengumpulan data menggunakan metode survey yaitu metoda pengumpulan data yang mencatat sebagian kecil sample dari beberapa obyek akan tetapi hasilnya diharapkan dapat memberi gambaran sifat populasi dari seluruh perairan yang diteliti. Dari hasil penelitian ini nilai kelimpahan rendah, karena pengaruh akibat pasang surut, indeks keanekaragaman yang sedang, keseragaman nya tinggi dan indeks dominansi nya rendah, yang menyatakan bahwa daerah tersebut perairan nya masih tergolong baik.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesesuaian kawasan budidaya teripang menggunakan Apli... more Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesesuaian kawasan budidaya teripang menggunakan Aplikasi SIG yang disajikan dalam bentuk Peta Kesesuaian Kawasan Budidaya Teripang Pasir (Holothuria scabra) di Perairan Teluk Kiowa, Desa Kahyapu Kecamatan Enggano Kabupaten Bengkulu Utara. Penelitian ini dilakukan dengan metode penentuan tingkat kesesuaian kawasan budidaya berdasarkan Matriks Kesesuaian Kawasan Budidaya Teripang Pasir (Holothuria scabra) dalam menghasilkan Peta Kesesuaian Kawasan Budidaya Teripang Pasir (Holothuria scabra) yang ditentukan oleh Kriteria, Bobot dan Skor tiap parameter (kedalaman, kondisi dasar perairan, kecerahan, salinitas, derajat keasaman, keterlindungan, kandungan oksigen terlarut, dan suhu permukaan laut). Penelitian ini dikhususkan untuk Kesesuaian Kawasan Budidaya Teripang Pasir (Holothuria scabra) dengan metode Penculture. Berdasarkan hasil analisis, Perairan Teluk Kiowa merupakan perairan dengan persentase kesesuaian yang bervariasi sebagai kawasan budidaya Teripang Pasir (Holothuria scabra) dengan metode Penculture. Kelas Sangat Sesuai (S1) seluas 102,477 Ha, kelas Sesuai (S2) seluas 62,435 Ha, dan kelas Tidak Sesuai (S3) seluas 197,991 Ha. Kata kunci : Pulau enggano, sistem informasi geografis (sig), kesesuaian kawasan budidaya teripang pasir (holothuria scabra
Ekowisata merupakan kegiatan perjalanan ke wilayah-wilayah alami dalam rangka mengkonservasi atau... more Ekowisata merupakan kegiatan perjalanan ke wilayah-wilayah alami dalam rangka mengkonservasi atau menyelamatkan lingkungan, ekowisata diberi batasan sebagai bentuk kegiatan yang bertumpu pada kawasan yang masih alami juga bermanfaat secara ekologi, sosial dan partisipasi masyarakat merupakan hal yang penting dalam rencana pengembangan ekowisata. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis persepsi masyarakat terhadap pengembangan ekowisata Pantai Bakblaw, penelitian ini menggunakan metode deskriftif dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Keseluruhan persepsi masyarakat terhadap pengembangan ekowisata menunjukkan kategori sangat setuju dengan nilai 84%, dapat diketahui sebagian besar masyarakat menyatakan tidak keberatan dan mendukung dengan rencana pengembangan ekowisata Pantai Bakblaw.
The purpose of this study is to calculate the economic valuation of mangrove ecosystems, as well ... more The purpose of this study is to calculate the economic valuation of mangrove ecosystems, as well as their contribution to the community in Mukomuko City, Mukomuko Regency, Bengkulu Province. This research was conducted by survey methods and using primary and secondary data. Primary data collection is done by observation and interview methods. The research respondents were determined by purposive sampling. Data analysis with qualitative descriptive method. The method of economic valuation was applied to estimate Total Economic Valuation (TEV) based on the total direct use value, indirect use value, option value, and existence value. Mangrove ecosystem in Mukomuko City is found in 3 locations (Bandar Ratu Village, Ujung Padang Village, and Pasar Mukomuko Village) with a total area of ± 121.14 ha. The composition of mangrove vegetation found in Mukomuko City consists of 4 true mangrove species and 1 non-mangrove species. The calculation results show that the TEV of the mangrove ecosystem in Mukomuko City is Rp.
Penelitian ini dilaksanakan di perairan Pulau Tikus Provinsi Bengkulu. Pengumpulan data primer di... more Penelitian ini dilaksanakan di perairan Pulau Tikus Provinsi Bengkulu. Pengumpulan data primer dilakukan selama 2 bulan . Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah Menganalisa kondisi terumbu karang berdasarkan tutupan karang dan indeks mortalitas, Menganalisis Indeks kelimpahan, ke anekaragaman, keseragaman dan dominasi Ikan Kepe-kepe (Chaetodontidae), Menganalisis hubungan ekosistem terumbu karang dengan ikan chaetodontidae. Hasil pengamatan kondisi tutupan komunitas karang pada lokasi penelitian dengan menggunakan Line Intersept Transect (LIT) berkisar antara 20.84% - 67.00%, dengan persentase tutupan komunitas karang terendah di stasiun 3 sebesar 20.84% sedangkan yang tertinggi di stasiun 7 sebesar 67.00%. Jumlah total ikan Chaetodontidae yang tersensus selama penelitian sebanyak 136 ekor dan 9 jenis ikan Chaetodontidae kelimpahan ikan Chaetodontidae tertinggi ini berkaitan dengan tutupan karang yang masih dalam kategori baik. Hasil pengujian statistik menyimpulkan bahwa terdapat korelasi positif antara persentase tutupan karang dengan kelimpahan ikan famili Chaetodontidae dengan keeratan hubungan sebesar 79,8 %. Persamaan regresi linear sederhana Y = 0,269x + 6,8878 menjelaskan bahwa setiap penambahan 1% tutupan karang maka diramalkan akan mempengaruhi peningkatan kelimpahan ikan famili Chaetodontidae sebesar 0,269 ind/m
Hutan mangrove merupakan salah satu bentuk ekosistem hutan yang unik dan khas juga merupakan pote... more Hutan mangrove merupakan salah satu bentuk ekosistem hutan yang unik dan khas juga merupakan potensi sumber daya alam yang sangat potensial. Kondisi hutan mangrove pada umumnya memiliki tekanan berat sebagai akibat dari tekanan krisis ekonomi yang berkepanjangan. Selain dirambah dan dialihfungsikan, kawasan mangrove di beberapadaerah, termasuk di Kelurahan Sumber Jaya KecamatanTeluk Segara Kota Bengkulukini marak terjadi. Upaya rehabilitasi bertujuan bukan saja untuk mengembalikan nilai estetika namun yang paling utama adalah untuk mengembalikan fungsi ekologis kawasan hutan mangrove. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kerusakan mangrove, mengetahui faktorkerusakan mangrovedan membuat strategi upaya rehabilitasi ekosistem mangrove di Kelurahan Sumber Jaya KecamatanTeluk Segara Kota Bengkulu dengan menggunakan analisis SWOT. Metode yang digunakan adalah metode garis berpetak (jalur berpetak) dengan satu buah jalur untuk tiap desa penelitian dengan ukuran 10 m x 60 m dengan arah tegak lurus tepi laut. Untuk mengetahui faktor penyebab kerusakan mangrove dilakukan dengan metode purposive samplingmelalui wawancara.Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan kriteria baku kerusakan mangrove Kepmen LH. No. 201 Tahun 2004, kondisi hutan mangrove di Kelurahan Sumber Jaya KecamatanTeluk Segara Kota Bengkulu termasuk dalam kriteria rusak (sedang dan jarang). Faktor kerusakan disebabkan oleh alam dan manusia.
Kabupaten Kaur memiliki potensi perikanan tuna, ikan tuna memilik nilai ekonomis tinggi. Peneliti... more Kabupaten Kaur memiliki potensi perikanan tuna, ikan tuna memilik nilai ekonomis tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan usaha perikanan tuna yang meliputi identifikasi jenis ikan tuna hasil tangkapan nelayan, unit penangkapan ikan tuna, daerah penangkapan ikan tuna dan pemasaran ikan tuna. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah metode survey. Usaha perikanan tangkap tuna di Kabupaten Kaur masih bersifat skala kecil. Unit penangkapan yang digunakan untuk menangkap ikan tuna masih bersifat tradisional. Ikan tuna yang teridentifikasi di TPI Pasar Lama Bintuhan ada dua jenis yaitu ikan tuna sirip kuning (yellowfin tuna), tuna albacore (albacares thunnus alalunga). Puncak musim penangkapan ikan tuna di TPI Pasar Lama Bintuhan sepanjang tahun 2015 – 2016 berada pada bulan Mei. Daerah penangkapan ikan tuna nelayan TPI Pasar Lama Bintuhan sampai keperairan Lampung dan Enggano. Dalam menentukan daerah penangkapan ikan tuna dengan merekam titik kordinat rumpon yang menjadi daerah penangkapan ikan tuna dengan menggunakan GPS. Secara keseluruhan sistem pemasaran ikan tuna di TPI Pasar Lama Bintuhan merupakan saluran pemasaran yang pendek.
Badan Penerbitan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu eBooks, 2016
Indonesia is an archipelago that is rich in resources eels (Anguilla Sp.). There are at least six... more Indonesia is an archipelago that is rich in resources eels (Anguilla Sp.). There are at least six types of eel, Anguilla mormorata, Anguilla celebensis, Anguilla ancentralis, Anguilla borneensis, and Anguilla bicolor, Anguilla pacifica. The types of eels are spread in areas bordering the deep sea. Nevertheless eels are not yet widely used economically. Whereas the eels in both, the size of the seed and the size for consumption are abundant. Bengkulu Province is located at latitude 2 16 '-3 31' and 101 1 '-103 41' E, which is located on the western edge of the island of Sumatera. Western parts of Bengkulu province directly dealing with the Indian Ocean with a coastline of about 525 km long. In the very long coastline it flows 134 rivers and creeks. Bengkulu province occupies most of the western slopes of the Bukit Barisan Mountains. In such areas generally have rivers shorter. In accordance with the topography is hilly and steep, generally torrential streams and rafting. The condition is an ideal habitat for eels. This study aims to determine the distribution and collecting method of fingerling eels in Bengkulu water body, especially rivers, as well as knowing the environmental conditions eel habitat. The method used in the study is the survey method, by direct observation in the field. Determination of sampling points is done by using purposive sampling method. The data obtained is processed and can provide information to do descriptive analysis activities. Based on survey results, been proved that eels live in almost all rivers in the province of Bengkulu. Identified three types of eels are generally caught by fishermen in Bengkulu, that Anguilla mamorata and Anguilla bicolor, also there is one kind of eels that live in the sand habitat (had not been identified). Anguilla bicolor has a habit of living in the torrential river wing. Anguilla mamorata has a habit of living in the murky waters and large rivers flow.
Penelitian dilaksanakan di Pelabuhan Pulau Baai Kota Bengkulu. Waktu penelitian terhitung sejak p... more Penelitian dilaksanakan di Pelabuhan Pulau Baai Kota Bengkulu. Waktu penelitian terhitung sejak pra-survei diadakan pada bulan Maret-Mei 2014. Tujuan penelitian, yaitu mengetahui gambaran umum kondisi perairan pelabuhan Pulau Baai, menganalisis struktur komunitas plankton, dan menganalisis parameter lingkungan perairan pelabuhan Pulau Baai Kota Bengkulu. Metode penelitian menggunakan metode survei. Kelimpahan tertinggi dari nilai indeks Keanekaragaman, Keseragaman dan Dominansi secara umum bahwa di perairan Pelabuhan Pulau Baai dengan indeks keanekaragaman sedang, 1,222–1,861, indeks keseragaman tinggi, 0,587–0,821, dan indeks dominansi rendah, 0,176–0,368. Secara visual dari pengamatan di lokasi penelitian bahwa kondisi perairan pelabuhan Pulau Baai Kota Bengkulu dalam kondisi kurang baik. Kelimpahan tertinggi di stasiun 8 dan terendah di stasiun 1. Jenis zooplankton yang terdapat di perairan pelabuhan Pulau Baai yaitu, Calanus helgolandicus, Nauplius barcle, Microsetella rosea, Acartia clausi, Nereis pelagica, Onychodiaptomus anguineus, Artemia salina, Heterocope septentreonalis, Eushura lacustris, Diacyclop thomashi, Brachionus pilchatilis, Euphausia, Bareo ctenopora, Thalia democratica Dapnia magna, Monostyla lunaris, Nilai rata-rata parameter lingkungan meliputi suhu, pH, salinitas, dan DO. Secara umum memiliki kondisi yang baik dan sesuai dengan ambang batas toleransi untuk pertumbuhan plankton.
Teripang merupakan salah satu sumberdaya hayati laut yang penting. Biota ini dikenal pula dengan ... more Teripang merupakan salah satu sumberdaya hayati laut yang penting. Biota ini dikenal pula dengan nama ketimun laut, suala, sea cucumber (Inggris), beche de-mer (Perancis) atau dalam istilah pasar internasional dikenal dengan teat fish. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung laju pertumbuhan, kelangsungan hidup dan menganalisis jenis plankton sebagai salah satu jenis makanan teripang pasir (H. Scabra). Metode yang digunakan, yaitu dengan melakukan pengamatan langsung selama dua bulan. Sebanyak 320 ekor penebaran pertama dengan berat rata-rata 190,5 gram, setelah satu bulan tersisa 310 ekor dengan berat rata-rata 284,55 gram, dan setelah dua bulan tersisa 300 ekor dengan berat rata-rata 459,3 gram. Laju pertumbuhan teripang tergolong tinggi dengan persentase 1,5% bulan pertama dan 2,86% pada bulan kedua. Kelangsungan hidup teripang tergolong tinggi dengan persentase 96,88%. Jenis plankton yang mendominasi dalam lambung teripang yaitu dari kelas Bacillariophyceae yaitu jenis Nitzscia sp. Kualitas air pada lokasi pengamatan memiliki rata-rata suhu 31,5 0C, kecerahan 100%, kecepatan arus 0,07014 m/det, salinitas 28,25 ppm, pH 7,875 dan kedalaman 0,835 m. Secara keseluruhan parameter kualitas air yang diukur masih sesuai untuk pertumbuhan teripang. Jenis substrat yang terdapat pada lokasi pengamatan yaitu tipe substrat berpasir.
ECONOMIC VALUATION OF CORAL REEF IN ENGGANO ISLAND, NORTH BENGKULU REGENCY, BENGKULU PROVINCE. En... more ECONOMIC VALUATION OF CORAL REEF IN ENGGANO ISLAND, NORTH BENGKULU REGENCY, BENGKULU PROVINCE. Enggano Island with area of ± 400.6 km2 (± 40,600 hectares) is an the outer small island in Bengkulu Province that located in the West Coast of Sumatra, and include of North Bengkulu Regency. One of the dominant natural resources in Enggano Island is a coral reef ecosystem that provides enormous benefits to people's lives in Enggano Island. This study aims to calculate the economic valuation of coral reef ecosystems in Enggano Island, for stake of planning, utilization and sustainable management. This research is done by Survey Method. The data of water quality parameter was collected by direct measurement at the study location. Data to calculate the existence value of coral reef ecosystem was collected by interview method to 180 respondents that chosen by purposive sampling. The total economic value of coral reef ecosystems is analyzed and calculated based on the direct value, indirect value, option value and bequest value. The average values of water parameters in Enggano Island waters are (29,66 o C), salinity (35.06 ‰), current speed (2.13 m/s), water brightness (5.33 m), Oxygen Dissolved (7.39 mg / l), and pH (7.13). The parameters of waters shows the condition of the waters are still good and not contaminated so it can support the existence and growth of coral reef ecosystems in Enggano Island waters. The wide of coral reef ecosystem in
Pantai Laguna terletak di Desa Merpas, Kecamatan Nasal, Kabupaten Kaur. Pantai ini merupakan pant... more Pantai Laguna terletak di Desa Merpas, Kecamatan Nasal, Kabupaten Kaur. Pantai ini merupakan pantai yang memiliki daya tarik berupa pantai karang berpasir putih yang landai dengan pemandangan bawah laut yang indah. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Merpas Kabupaten Kaur, pada bulan Desember 2015 sampai Januari 2016 dan bertujuan untuk Mengidentifikasi potensi Kawasan Ekowisata Pantai Laguna, Mengetahui kesesuaian Ekowisata Pantai Laguna sebagai Ekowisata Pantai, Menghitung daya dukung Ekowisata Pantai Laguna untuk menjadi kawasan Ekowisata Pantai. Metode yang digunakan yaitu data primer pengambilan data analisis kualitas air, metode penentuan kesesuaian kawasan berdasarkan perkalian skor dan bobot yang diperoleh dari setiap paremeter, kedalaman, tipe pantai, lebar pantai, kecerahan, kecepatan arus, material dasar perairan, pengamatan biota berbahaya, dan ketersediaan air tawar. Berdasarkan hasil penelitian di lapangan Potensi ekowisata pantai di Pantai Laguna ada dua kategori yaitu 1) ekowisata kategori rekreasi untuk indeks kesesuaian kawasan kategori ekowisata rekreasi yaitu 90,6% S1 (sangat sesuai). Daya dukung kawasan kategori ekowisata rekreasi 224 (Orang/hari). Kata kunci : Ekowisata pantai, kesesuaian kawasan, daya dukung kawasan, pantai laguna ABSTRACT Laguna Beach is located in the village of Merpas, District Nasal, District Kaur. This beach is the beach which has the attractiveness of white sandy beaches sloping reef with underwater scenery is beautiful. This research was conducted in the village Merpas Kaur District, in December 2015 through January 2016 and aims to identify potential Ecotourism Region Laguna Beach, Laguna Beach Knowing Ecotourism suitability as Ecotourism Beach, Ecotourism Calculating carrying capacity of Laguna Beach to be Ecotourism Coast region. The method used is primary data retrieval of data analysis of water quality, the method of determining the suitability of the area by multiplying scores and weights were obtained from each parameter, depth, type of beach, wide beach, brightness, current speed, basic materials waters, observation biota dangerous, and availability freshwater. Based on the results of research in the field of ecotourism potential of the beach in Laguna Beach two categories: 1) ecotourism recreation category, for suitability index recreation area ecotourism category ie 90.6% S1 (very appropriate),. Analysis of the carrying capacity of the area recreational ecotourism category 224 (person / day).
Tipologi merupakan ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang berkaitan dengan tipe sedangkan estu... more Tipologi merupakan ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang berkaitan dengan tipe sedangkan estuaria adalah tempat terjadinya percampuran massa air laut yang dipengaruhi oleh pasang surut dengan air tawar yang berasal dari sungai. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi Tipologi Estuari Sungai Air Manna serta produktivitas dan selektivitas alat tangkap bubu bambu di Muara Sungai Air Manna. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode experiment fishing dan Observasi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2018. Hasil analisis menunujukkan tipologi Muara Sungai Air Manna yaitu Lentik dengan karakteristik bersubstrat berpasir dan lumpur berpasir, memiliki kecepatan arus sedang hingga kecepatan arus cepat dan memiliki kedalaman mulai 1 meter - 4 meter, suhu 29 – 30 o C, kecerahan 72% - 85%, salinitas 3 - 10 ppt, derajat keasaman 7,7 - 7,9, oksigen terlarut 6 - 7 mg/L, TSS 0,06 - 0,13 mg/L. Untuk hasil tangkapan berdasarkan jumlah individu yaitu Thalamita cr...
Eel (Anguilla spp.) is catadromous with high economic values. Research on the analysis of eel'... more Eel (Anguilla spp.) is catadromous with high economic values. Research on the analysis of eel's stomach contents provides information on its food and feeding habits. This study aimed to analyze the type, volume, frequency, and index of food preponderance of eel in the Manna River based on its length and weight. The method used in this research is a survey method by collecting samples of eels by purposive sampling. Sampling was carried out in September 2019. The results showed the eels ate five types of food: crabs, shrimps, insect larvae, plankton, and litter. Based on the food volume (Vi), crab kinds were the most commonly eaten by the eels. The food-frequency of occurrence (Oi) for eel is most often found in the types of crabs, shrimps, and plankton. Index of Preponderance (IP) showed that this eel's main food was crabs, while the complimentary food was shrimps, insect larvae, and plankton. Litter, on the other side, was an addition to all types of food obtained
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui laju pertumbuhan dan kelangsungan hidup teripang serta ... more Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui laju pertumbuhan dan kelangsungan hidup teripang serta makanan dan jenis makanan teripang. Penelitian ini menggunakan media pembesaran teripang dengan menggunakan kandang teripang yang terletak di Perairan Pulau Enggano di Desa Kaana Bengkulu Utara di Pantai Sawang Pari. Sample perut teripang dianalisis di Laboratorium Ilmu Kelautan sedangkan untuk analisis tanah dianalisis di Laboratorium Ilmu Tanah.Hasil penelitian teripang jumlah awal 196 ekor. Pada bulan kedua menjadi 144 ekor sedangkan pada bulan ketiga menjadi 145 ekor. Jumlah teripang tersebut bertambah pada bulan ketiga dikarenakan ada teripang yang tidak terhitung karena bersembunyi didalam pasir.Hasil Kelangsungan hidup teripang pada pengamatan pertama yaitu 100 %, pada pengamatan kedua menurun menjadi 73,4.Hasil analisis lambung diketahui bahwa detritus dengan rata-rata IP sebesar 84 %. Plankton dengan rata-rata IP sebesar 15,6 %. Makanan lain-lain yaitu makanan yang tidak teridentifikasi dengan nilai rata-rata IP sebesar 0,1 %. Nilai parameter lingkungan seperti kedalaman, suhu, kecerahan, salinitas, pH, dan Arus. Didapatkan nilai rata-rata kedalaman yaitu 0,765 m, suhu 27,1 ˚C, kecerahan 100 %, ars 28,9 m/s, salinitas 35,3 ˚/�� , dan pH 7.
Pulau Tikus terletak di sebelah barat Kota Bengkulu dengan jarak 10 km dari pusat Kota Bengkulu d... more Pulau Tikus terletak di sebelah barat Kota Bengkulu dengan jarak 10 km dari pusat Kota Bengkulu dan terhubung langsung dengan Samudera Hindia. Secara geografis terletak pada titik koordinat 3 0 50’17’55”LS dan 102 0 10’50’59” BT. Pulau Tikus merupakan satu-satunya pulau yang ada terdapat di Kota Bengkulu. Pulau Tikus mempunyai potensi sumberdaya alam yang sangat potensial, baik dari segi wisata, terumbu karang dan perikannya. Kondisi Pulau Tikus memiliki tekanan yang cukup rentan sebagai akibat dari tekanan gelombang laut, perubahan garis pantai, pasang surut, kemiringan pantai, tipologi pantai dan terumbu karang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kerentanan Pulau Tikus dan menghitung Indeks kerentanan Pulau Tikus (CVI). Pengumpulan data menggunakan data primer yaitu dilakukan secara (Observasi) pengamatan secara langsung di lokasi penelitian dan juga menggunakan data sekunder baik dari laporan serta jurnal yang terkait dengan penelitian kerentanan. Analisis data penelitian ini terdiridari (1) parameter kerentanan, untuk mendapatkan gambaran umum tentang kondisi kerentanan Pulau tikus Kota Bengkulu (2) analisis indeks kerentanan, melalui analisis ini adalah gambaran umum tentang indeks kerentanan Pulau Tikus seperti tinggi gelombang, perubahan garis pantai, pasang surut, kemiringan pantai dan tipologi pantai. Hasil dari variabel yang telah dianalisis yaitu tinggi gelombang (1,7 m/bulan), perubahan garis pantai (1,5 m/tahun), pasang surut (1,26 m), kemiringan pantai (2,5 ), tipologi pantai (pantai berpasir), terumbu karang (49,56%). Indeks kerentanan dari hasil analisis maka disimpulkan bahwa indeks kerentanan di Pulau Tikus yaitu berkisar 25,29 masuk dalam kategori “Cukup Rentan”. 0
Sidat has katadormus characteristic because it lives in clear water from its infancies until they... more Sidat has katadormus characteristic because it lives in clear water from its infancies until they grown up. Sidat will migrate to the deep sea at the time when they are spawning. This research is purposed to analyze the growth, survival rate, woof efficiency and water quality in the cultivation field. The method which is used is by doing direct observation of the growth on the field for 4 months of cultivation. 150 fish with 10 kilograms of height become 15 kilograms of height each. The growth of sidat is high. First month is 92%, second month is 98,5%, third month is 98% and fourth month is 100%. The efficiency of woof in first to third months is 4,76% which become higher in fourth months that reach 6,34%. Water quality on the field of cultivation is DO 4,06 ppm with the temperature is 31,3 0 C, pH 6,56 and 100% of brightness level. Overall, the parameter of water quality which is measured is still in the appropriate level for the growth of sidat fish.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keanekaragaman dan kelimpahan Fit... more Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keanekaragaman dan kelimpahan Fitoplankton di Muara Sungai Jenggalu Kota Bengkulu. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat Sebagai bahan informasi mengenai kualitas sumber daya air dan potensi perikanan di Muara Sungai Jenggalu. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari-Maret 2014 di muara sungai Jenggalu, Kota Bengkulu. Dengan metode pengumpulan data menggunakan metode survey yaitu metoda pengumpulan data yang mencatat sebagian kecil sample dari beberapa obyek akan tetapi hasilnya diharapkan dapat memberi gambaran sifat populasi dari seluruh perairan yang diteliti. Dari hasil penelitian ini nilai kelimpahan rendah, karena pengaruh akibat pasang surut, indeks keanekaragaman yang sedang, keseragaman nya tinggi dan indeks dominansi nya rendah, yang menyatakan bahwa daerah tersebut perairan nya masih tergolong baik.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesesuaian kawasan budidaya teripang menggunakan Apli... more Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesesuaian kawasan budidaya teripang menggunakan Aplikasi SIG yang disajikan dalam bentuk Peta Kesesuaian Kawasan Budidaya Teripang Pasir (Holothuria scabra) di Perairan Teluk Kiowa, Desa Kahyapu Kecamatan Enggano Kabupaten Bengkulu Utara. Penelitian ini dilakukan dengan metode penentuan tingkat kesesuaian kawasan budidaya berdasarkan Matriks Kesesuaian Kawasan Budidaya Teripang Pasir (Holothuria scabra) dalam menghasilkan Peta Kesesuaian Kawasan Budidaya Teripang Pasir (Holothuria scabra) yang ditentukan oleh Kriteria, Bobot dan Skor tiap parameter (kedalaman, kondisi dasar perairan, kecerahan, salinitas, derajat keasaman, keterlindungan, kandungan oksigen terlarut, dan suhu permukaan laut). Penelitian ini dikhususkan untuk Kesesuaian Kawasan Budidaya Teripang Pasir (Holothuria scabra) dengan metode Penculture. Berdasarkan hasil analisis, Perairan Teluk Kiowa merupakan perairan dengan persentase kesesuaian yang bervariasi sebagai kawasan budidaya Teripang Pasir (Holothuria scabra) dengan metode Penculture. Kelas Sangat Sesuai (S1) seluas 102,477 Ha, kelas Sesuai (S2) seluas 62,435 Ha, dan kelas Tidak Sesuai (S3) seluas 197,991 Ha. Kata kunci : Pulau enggano, sistem informasi geografis (sig), kesesuaian kawasan budidaya teripang pasir (holothuria scabra
Ekowisata merupakan kegiatan perjalanan ke wilayah-wilayah alami dalam rangka mengkonservasi atau... more Ekowisata merupakan kegiatan perjalanan ke wilayah-wilayah alami dalam rangka mengkonservasi atau menyelamatkan lingkungan, ekowisata diberi batasan sebagai bentuk kegiatan yang bertumpu pada kawasan yang masih alami juga bermanfaat secara ekologi, sosial dan partisipasi masyarakat merupakan hal yang penting dalam rencana pengembangan ekowisata. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis persepsi masyarakat terhadap pengembangan ekowisata Pantai Bakblaw, penelitian ini menggunakan metode deskriftif dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Keseluruhan persepsi masyarakat terhadap pengembangan ekowisata menunjukkan kategori sangat setuju dengan nilai 84%, dapat diketahui sebagian besar masyarakat menyatakan tidak keberatan dan mendukung dengan rencana pengembangan ekowisata Pantai Bakblaw.
The purpose of this study is to calculate the economic valuation of mangrove ecosystems, as well ... more The purpose of this study is to calculate the economic valuation of mangrove ecosystems, as well as their contribution to the community in Mukomuko City, Mukomuko Regency, Bengkulu Province. This research was conducted by survey methods and using primary and secondary data. Primary data collection is done by observation and interview methods. The research respondents were determined by purposive sampling. Data analysis with qualitative descriptive method. The method of economic valuation was applied to estimate Total Economic Valuation (TEV) based on the total direct use value, indirect use value, option value, and existence value. Mangrove ecosystem in Mukomuko City is found in 3 locations (Bandar Ratu Village, Ujung Padang Village, and Pasar Mukomuko Village) with a total area of ± 121.14 ha. The composition of mangrove vegetation found in Mukomuko City consists of 4 true mangrove species and 1 non-mangrove species. The calculation results show that the TEV of the mangrove ecosystem in Mukomuko City is Rp.
Penelitian ini dilaksanakan di perairan Pulau Tikus Provinsi Bengkulu. Pengumpulan data primer di... more Penelitian ini dilaksanakan di perairan Pulau Tikus Provinsi Bengkulu. Pengumpulan data primer dilakukan selama 2 bulan . Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah Menganalisa kondisi terumbu karang berdasarkan tutupan karang dan indeks mortalitas, Menganalisis Indeks kelimpahan, ke anekaragaman, keseragaman dan dominasi Ikan Kepe-kepe (Chaetodontidae), Menganalisis hubungan ekosistem terumbu karang dengan ikan chaetodontidae. Hasil pengamatan kondisi tutupan komunitas karang pada lokasi penelitian dengan menggunakan Line Intersept Transect (LIT) berkisar antara 20.84% - 67.00%, dengan persentase tutupan komunitas karang terendah di stasiun 3 sebesar 20.84% sedangkan yang tertinggi di stasiun 7 sebesar 67.00%. Jumlah total ikan Chaetodontidae yang tersensus selama penelitian sebanyak 136 ekor dan 9 jenis ikan Chaetodontidae kelimpahan ikan Chaetodontidae tertinggi ini berkaitan dengan tutupan karang yang masih dalam kategori baik. Hasil pengujian statistik menyimpulkan bahwa terdapat korelasi positif antara persentase tutupan karang dengan kelimpahan ikan famili Chaetodontidae dengan keeratan hubungan sebesar 79,8 %. Persamaan regresi linear sederhana Y = 0,269x + 6,8878 menjelaskan bahwa setiap penambahan 1% tutupan karang maka diramalkan akan mempengaruhi peningkatan kelimpahan ikan famili Chaetodontidae sebesar 0,269 ind/m
Hutan mangrove merupakan salah satu bentuk ekosistem hutan yang unik dan khas juga merupakan pote... more Hutan mangrove merupakan salah satu bentuk ekosistem hutan yang unik dan khas juga merupakan potensi sumber daya alam yang sangat potensial. Kondisi hutan mangrove pada umumnya memiliki tekanan berat sebagai akibat dari tekanan krisis ekonomi yang berkepanjangan. Selain dirambah dan dialihfungsikan, kawasan mangrove di beberapadaerah, termasuk di Kelurahan Sumber Jaya KecamatanTeluk Segara Kota Bengkulukini marak terjadi. Upaya rehabilitasi bertujuan bukan saja untuk mengembalikan nilai estetika namun yang paling utama adalah untuk mengembalikan fungsi ekologis kawasan hutan mangrove. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kerusakan mangrove, mengetahui faktorkerusakan mangrovedan membuat strategi upaya rehabilitasi ekosistem mangrove di Kelurahan Sumber Jaya KecamatanTeluk Segara Kota Bengkulu dengan menggunakan analisis SWOT. Metode yang digunakan adalah metode garis berpetak (jalur berpetak) dengan satu buah jalur untuk tiap desa penelitian dengan ukuran 10 m x 60 m dengan arah tegak lurus tepi laut. Untuk mengetahui faktor penyebab kerusakan mangrove dilakukan dengan metode purposive samplingmelalui wawancara.Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan kriteria baku kerusakan mangrove Kepmen LH. No. 201 Tahun 2004, kondisi hutan mangrove di Kelurahan Sumber Jaya KecamatanTeluk Segara Kota Bengkulu termasuk dalam kriteria rusak (sedang dan jarang). Faktor kerusakan disebabkan oleh alam dan manusia.
Kabupaten Kaur memiliki potensi perikanan tuna, ikan tuna memilik nilai ekonomis tinggi. Peneliti... more Kabupaten Kaur memiliki potensi perikanan tuna, ikan tuna memilik nilai ekonomis tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan usaha perikanan tuna yang meliputi identifikasi jenis ikan tuna hasil tangkapan nelayan, unit penangkapan ikan tuna, daerah penangkapan ikan tuna dan pemasaran ikan tuna. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah metode survey. Usaha perikanan tangkap tuna di Kabupaten Kaur masih bersifat skala kecil. Unit penangkapan yang digunakan untuk menangkap ikan tuna masih bersifat tradisional. Ikan tuna yang teridentifikasi di TPI Pasar Lama Bintuhan ada dua jenis yaitu ikan tuna sirip kuning (yellowfin tuna), tuna albacore (albacares thunnus alalunga). Puncak musim penangkapan ikan tuna di TPI Pasar Lama Bintuhan sepanjang tahun 2015 – 2016 berada pada bulan Mei. Daerah penangkapan ikan tuna nelayan TPI Pasar Lama Bintuhan sampai keperairan Lampung dan Enggano. Dalam menentukan daerah penangkapan ikan tuna dengan merekam titik kordinat rumpon yang menjadi daerah penangkapan ikan tuna dengan menggunakan GPS. Secara keseluruhan sistem pemasaran ikan tuna di TPI Pasar Lama Bintuhan merupakan saluran pemasaran yang pendek.
Badan Penerbitan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu eBooks, 2016
Indonesia is an archipelago that is rich in resources eels (Anguilla Sp.). There are at least six... more Indonesia is an archipelago that is rich in resources eels (Anguilla Sp.). There are at least six types of eel, Anguilla mormorata, Anguilla celebensis, Anguilla ancentralis, Anguilla borneensis, and Anguilla bicolor, Anguilla pacifica. The types of eels are spread in areas bordering the deep sea. Nevertheless eels are not yet widely used economically. Whereas the eels in both, the size of the seed and the size for consumption are abundant. Bengkulu Province is located at latitude 2 16 '-3 31' and 101 1 '-103 41' E, which is located on the western edge of the island of Sumatera. Western parts of Bengkulu province directly dealing with the Indian Ocean with a coastline of about 525 km long. In the very long coastline it flows 134 rivers and creeks. Bengkulu province occupies most of the western slopes of the Bukit Barisan Mountains. In such areas generally have rivers shorter. In accordance with the topography is hilly and steep, generally torrential streams and rafting. The condition is an ideal habitat for eels. This study aims to determine the distribution and collecting method of fingerling eels in Bengkulu water body, especially rivers, as well as knowing the environmental conditions eel habitat. The method used in the study is the survey method, by direct observation in the field. Determination of sampling points is done by using purposive sampling method. The data obtained is processed and can provide information to do descriptive analysis activities. Based on survey results, been proved that eels live in almost all rivers in the province of Bengkulu. Identified three types of eels are generally caught by fishermen in Bengkulu, that Anguilla mamorata and Anguilla bicolor, also there is one kind of eels that live in the sand habitat (had not been identified). Anguilla bicolor has a habit of living in the torrential river wing. Anguilla mamorata has a habit of living in the murky waters and large rivers flow.
Penelitian dilaksanakan di Pelabuhan Pulau Baai Kota Bengkulu. Waktu penelitian terhitung sejak p... more Penelitian dilaksanakan di Pelabuhan Pulau Baai Kota Bengkulu. Waktu penelitian terhitung sejak pra-survei diadakan pada bulan Maret-Mei 2014. Tujuan penelitian, yaitu mengetahui gambaran umum kondisi perairan pelabuhan Pulau Baai, menganalisis struktur komunitas plankton, dan menganalisis parameter lingkungan perairan pelabuhan Pulau Baai Kota Bengkulu. Metode penelitian menggunakan metode survei. Kelimpahan tertinggi dari nilai indeks Keanekaragaman, Keseragaman dan Dominansi secara umum bahwa di perairan Pelabuhan Pulau Baai dengan indeks keanekaragaman sedang, 1,222–1,861, indeks keseragaman tinggi, 0,587–0,821, dan indeks dominansi rendah, 0,176–0,368. Secara visual dari pengamatan di lokasi penelitian bahwa kondisi perairan pelabuhan Pulau Baai Kota Bengkulu dalam kondisi kurang baik. Kelimpahan tertinggi di stasiun 8 dan terendah di stasiun 1. Jenis zooplankton yang terdapat di perairan pelabuhan Pulau Baai yaitu, Calanus helgolandicus, Nauplius barcle, Microsetella rosea, Acartia clausi, Nereis pelagica, Onychodiaptomus anguineus, Artemia salina, Heterocope septentreonalis, Eushura lacustris, Diacyclop thomashi, Brachionus pilchatilis, Euphausia, Bareo ctenopora, Thalia democratica Dapnia magna, Monostyla lunaris, Nilai rata-rata parameter lingkungan meliputi suhu, pH, salinitas, dan DO. Secara umum memiliki kondisi yang baik dan sesuai dengan ambang batas toleransi untuk pertumbuhan plankton.
Teripang merupakan salah satu sumberdaya hayati laut yang penting. Biota ini dikenal pula dengan ... more Teripang merupakan salah satu sumberdaya hayati laut yang penting. Biota ini dikenal pula dengan nama ketimun laut, suala, sea cucumber (Inggris), beche de-mer (Perancis) atau dalam istilah pasar internasional dikenal dengan teat fish. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung laju pertumbuhan, kelangsungan hidup dan menganalisis jenis plankton sebagai salah satu jenis makanan teripang pasir (H. Scabra). Metode yang digunakan, yaitu dengan melakukan pengamatan langsung selama dua bulan. Sebanyak 320 ekor penebaran pertama dengan berat rata-rata 190,5 gram, setelah satu bulan tersisa 310 ekor dengan berat rata-rata 284,55 gram, dan setelah dua bulan tersisa 300 ekor dengan berat rata-rata 459,3 gram. Laju pertumbuhan teripang tergolong tinggi dengan persentase 1,5% bulan pertama dan 2,86% pada bulan kedua. Kelangsungan hidup teripang tergolong tinggi dengan persentase 96,88%. Jenis plankton yang mendominasi dalam lambung teripang yaitu dari kelas Bacillariophyceae yaitu jenis Nitzscia sp. Kualitas air pada lokasi pengamatan memiliki rata-rata suhu 31,5 0C, kecerahan 100%, kecepatan arus 0,07014 m/det, salinitas 28,25 ppm, pH 7,875 dan kedalaman 0,835 m. Secara keseluruhan parameter kualitas air yang diukur masih sesuai untuk pertumbuhan teripang. Jenis substrat yang terdapat pada lokasi pengamatan yaitu tipe substrat berpasir.
ECONOMIC VALUATION OF CORAL REEF IN ENGGANO ISLAND, NORTH BENGKULU REGENCY, BENGKULU PROVINCE. En... more ECONOMIC VALUATION OF CORAL REEF IN ENGGANO ISLAND, NORTH BENGKULU REGENCY, BENGKULU PROVINCE. Enggano Island with area of ± 400.6 km2 (± 40,600 hectares) is an the outer small island in Bengkulu Province that located in the West Coast of Sumatra, and include of North Bengkulu Regency. One of the dominant natural resources in Enggano Island is a coral reef ecosystem that provides enormous benefits to people's lives in Enggano Island. This study aims to calculate the economic valuation of coral reef ecosystems in Enggano Island, for stake of planning, utilization and sustainable management. This research is done by Survey Method. The data of water quality parameter was collected by direct measurement at the study location. Data to calculate the existence value of coral reef ecosystem was collected by interview method to 180 respondents that chosen by purposive sampling. The total economic value of coral reef ecosystems is analyzed and calculated based on the direct value, indirect value, option value and bequest value. The average values of water parameters in Enggano Island waters are (29,66 o C), salinity (35.06 ‰), current speed (2.13 m/s), water brightness (5.33 m), Oxygen Dissolved (7.39 mg / l), and pH (7.13). The parameters of waters shows the condition of the waters are still good and not contaminated so it can support the existence and growth of coral reef ecosystems in Enggano Island waters. The wide of coral reef ecosystem in
Pantai Laguna terletak di Desa Merpas, Kecamatan Nasal, Kabupaten Kaur. Pantai ini merupakan pant... more Pantai Laguna terletak di Desa Merpas, Kecamatan Nasal, Kabupaten Kaur. Pantai ini merupakan pantai yang memiliki daya tarik berupa pantai karang berpasir putih yang landai dengan pemandangan bawah laut yang indah. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Merpas Kabupaten Kaur, pada bulan Desember 2015 sampai Januari 2016 dan bertujuan untuk Mengidentifikasi potensi Kawasan Ekowisata Pantai Laguna, Mengetahui kesesuaian Ekowisata Pantai Laguna sebagai Ekowisata Pantai, Menghitung daya dukung Ekowisata Pantai Laguna untuk menjadi kawasan Ekowisata Pantai. Metode yang digunakan yaitu data primer pengambilan data analisis kualitas air, metode penentuan kesesuaian kawasan berdasarkan perkalian skor dan bobot yang diperoleh dari setiap paremeter, kedalaman, tipe pantai, lebar pantai, kecerahan, kecepatan arus, material dasar perairan, pengamatan biota berbahaya, dan ketersediaan air tawar. Berdasarkan hasil penelitian di lapangan Potensi ekowisata pantai di Pantai Laguna ada dua kategori yaitu 1) ekowisata kategori rekreasi untuk indeks kesesuaian kawasan kategori ekowisata rekreasi yaitu 90,6% S1 (sangat sesuai). Daya dukung kawasan kategori ekowisata rekreasi 224 (Orang/hari). Kata kunci : Ekowisata pantai, kesesuaian kawasan, daya dukung kawasan, pantai laguna ABSTRACT Laguna Beach is located in the village of Merpas, District Nasal, District Kaur. This beach is the beach which has the attractiveness of white sandy beaches sloping reef with underwater scenery is beautiful. This research was conducted in the village Merpas Kaur District, in December 2015 through January 2016 and aims to identify potential Ecotourism Region Laguna Beach, Laguna Beach Knowing Ecotourism suitability as Ecotourism Beach, Ecotourism Calculating carrying capacity of Laguna Beach to be Ecotourism Coast region. The method used is primary data retrieval of data analysis of water quality, the method of determining the suitability of the area by multiplying scores and weights were obtained from each parameter, depth, type of beach, wide beach, brightness, current speed, basic materials waters, observation biota dangerous, and availability freshwater. Based on the results of research in the field of ecotourism potential of the beach in Laguna Beach two categories: 1) ecotourism recreation category, for suitability index recreation area ecotourism category ie 90.6% S1 (very appropriate),. Analysis of the carrying capacity of the area recreational ecotourism category 224 (person / day).
Tipologi merupakan ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang berkaitan dengan tipe sedangkan estu... more Tipologi merupakan ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang berkaitan dengan tipe sedangkan estuaria adalah tempat terjadinya percampuran massa air laut yang dipengaruhi oleh pasang surut dengan air tawar yang berasal dari sungai. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi Tipologi Estuari Sungai Air Manna serta produktivitas dan selektivitas alat tangkap bubu bambu di Muara Sungai Air Manna. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode experiment fishing dan Observasi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2018. Hasil analisis menunujukkan tipologi Muara Sungai Air Manna yaitu Lentik dengan karakteristik bersubstrat berpasir dan lumpur berpasir, memiliki kecepatan arus sedang hingga kecepatan arus cepat dan memiliki kedalaman mulai 1 meter - 4 meter, suhu 29 – 30 o C, kecerahan 72% - 85%, salinitas 3 - 10 ppt, derajat keasaman 7,7 - 7,9, oksigen terlarut 6 - 7 mg/L, TSS 0,06 - 0,13 mg/L. Untuk hasil tangkapan berdasarkan jumlah individu yaitu Thalamita cr...
Uploads
Papers by Dede Hartono