Thesis Chapters by A. Rifqi Amin
Daftar Pustaka, Pedoman Wawancara, Pedoman, observasi, Pedoman dokumentasi, dll
Didasarkan dari kajian teori pada Bab I dan Bab II, serta dari hasil penelahaan metodologi peneli... more Didasarkan dari kajian teori pada Bab I dan Bab II, serta dari hasil penelahaan metodologi penelitian yang digunakan kemudian dikaitkan dengan temuan empiris di lokasi penelitian pada Bab IV maka dapat dirumuskan beberapa hal yang dicapai dari hasil analisis data dan pemberian makna sebagaimana yang tertuang dalam pembahasan berikut:
Dari penggalian data yang telah dilakukan dapat dipaparkan sebuah data (informasi) di antaranya p... more Dari penggalian data yang telah dilakukan dapat dipaparkan sebuah data (informasi) di antaranya pertama gambaran umum seputar pembelajaran PAI di UNP Kediri, pemaparan tentang ini perlu disajikan sebagai data utama untuk pemerkuat agrumentasi pembahasan pada bab V dan pemberian simpulan, implikasi, serta rekomendasi pada bab VI. Keduasistem pembelajaran PAI di UNP Kediri yang dijabarkan dalam pemaparan tentang materi PAI yang digunakan di UNP Kediri, kompetesi mahasiswa yang diharapkan setelah ikut mata kuliah PAI di UNP Kediri, strategi pembelajaran PAI di UNP Kediri, dan evaluasi pembelajaran PAI di UNP Kediri. Data-data tersebut diperoleh dengan cara wawancara mendalam yang kemudian diferifikasikan dengan metode dokumentasi dan observasi partisipan. Secara detail beberapa data yang didapat tersebut dipaparkan sebagai berikut:
Halaman judul, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dll

Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi Umum (PTU) merupakan mata kuliah yang sangat penting b... more Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi Umum (PTU) merupakan mata kuliah yang sangat penting bagi pembentuk kepribadian dan karakter mahasiswa, sehingga diharapkan tujuan utama PAI (Pendidikan Agama Islam) dalam PTU tidak hanya terfokus pada pemprosesan mahasiswa dari yang belum paham tentang agama dijadikan lebih paham, dari yang belum mampu dalam penerapan dijadikan lebih mampu, dan dari yang belum taat dalam penerapan keagamaan menjadi lebih taat. Namun lebih dari sekedar itu, PAI adalah penanaman nilai-nilai keislaman secara utuh dan universal dalam diri mahasiswa. Selain itu PAI juga punya peran dalam penenaman nilai-nilai karakter yang dinyatakan dalam perilaku melekat sehingga menjadi pedoman hidup. Bukan hanya pedoman hidup dalam beribadah secara normatif, namun juga pedoman hidup dalam menghadapi permasalahan kehidupan yang semakin dinamis serta adanya fenomena laju modernitas sebagai akibat dari perkembangan ilmu pengetahuan teknologi yang semakin pesat. Salah satunya ditandai dengan fenomena manusia dalam berlomba-lomba untuk pemenuhan kebutuhan gaya hidup yang " ideal " menurut kekinian. Mahasiswa dipandang sebagai manusia yang sudah pada tahap pencapaian kematangan (kedewasaan) secara fisik, psikologis, dan cara berfikirnya. Mereka sudah mampu secara rasional pada dirinya sendiri dalam
Books by A. Rifqi Amin

Buku ini sangat penting dibaca oleh guru dan dosen untuk dijadikan salah satu sumber referensi da... more Buku ini sangat penting dibaca oleh guru dan dosen untuk dijadikan salah satu sumber referensi dalam pengembangan PAI baik secara praktis maupun konsep. Serta tentunya amat bermanfaat bagi kepala madrasah dan pengelola lembaga pendidikan berbasis Islam di antaranya sebagai pedoman dalam pengambilan kebijakan pendidikan Islam. Adapun bagi mahasiswa selain sebagai referensi dalam menyelesaikan tugas kuliahnya, buku ini dapat menjadi bahan dalam pengembangan potensi dan wawasan ke-PAI-an.
Secara rinci sasaran konsumen buku ini adalah:
1. Mahasiswa S1 prodi PAI (Pendidikan Agama Islam)
2. Mahasiswa S1 Prodi PGMI (Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiah)
3. Mahasiswa S2 Prodi PAI
4. Mahasiswa S2 Prodi PGMI
5. Mahasiswa S2 Prodi MPI (Manajemen Pendidikan Islam)
6. Peneliti atau penulis yang fokus di bidang pengembangan PAI
7. Pendidik PAI di lembaga Pendidikan umum
8. Semua pendidik dan pengelola lembaga pendidikan Islam
9. Seluruh kalangan yang peduli terhadap pengembangan PAI
Catatan: Segala penulisan istilah (kata) yang digunakan dalam buku ini semuanya sesuai dengan istilah-istilah yang ada di Kamus Besar Bahasa Indonesia. Dengan asumsi, segala istilah (kata) kecuali nama orang, tempat, dan semacamnya yang tidak ada di Kamus Besar Bahasa Indonesia penulisannya dicetak miring (italic).

Thomas Kuhn merupakan salah satu tokoh filosof modern yang ide-idenya (teori) sampai sekarang ini... more Thomas Kuhn merupakan salah satu tokoh filosof modern yang ide-idenya (teori) sampai sekarang ini masih diakui oleh dunia. Ia merupakan salah satu tokoh yang mampu " mengkritisi " paradigma positivisme yang dominasinya berpengaruh luar biasa di barat. Dari gagasannya, dapat ditarik sebuah pendapat bahwa ilmu itu tidak ada yang fixed (pasti) di dunia ini termasuk " ilmu " agama. Ilmu menurut gagasannya tidak hanya " berkembang " ke depan tapi bisa juga ke samping. Ilmu tidak didasarkan pada kaidah benar-salah, akan tetapi mengacu pada paradigma " apa " yang digunakan. Dengan paradima itu, seorang atau para ilmuwan akan menjadikannya sebagai dasar (pedoman) dalam melihat sekaligus memahami realitas (fenomena). Selain itu, dengan paradigma maka ilmuwan akan bisa menentukan metode apa yang akan mereka gunakan dalam " mendekati " masalah. Dalam wacana ini, apa yang dimaksud dengan kebenaran ialah sesuatu yang masih dijadikan pedoman oleh ilmuwan untuk memandu mereka dalam pengembangan ilmu. Suatu " kebenaran " akan senantiasa dipegang teguh selama paradigma baru yang lebih unggul belum ditemukan. Di mana, manfaat hadirnya paradigma baru yang lebih unggul ialah untuk menggantikan paradigma lama yang sudah tidak layak lagi digunakan dalam memandu ilmuwan. Dengan adanya pergeseran paradigma (dari paradigma lama menuju paradigma baru) inilah suatu ilmu akan senantiasa berkembang. Tulisan yang anda baca ini menyuguhkan tentang beberapa gagasan Kuhn dari berbagai sudut pandang. Meski masih ada beberapa kelemahan, diharapkan tulisan ini tetap membawa manfaat bagi mahasiswa. Terutama, sebagai dasar dekonkonstruksi pemikiran bahwa ilmu yang menjadi " ciptaan " manusia itu sesungguhnya memiliki keterbatasan. Bilapun memiliki keunggulan, sesungguhnya yang mengunggulkan adalah manusia itu sendiri melalui komunitas (masyarakat) ilmiah yang mereka bentuk. Sebaliknya, bilapun memiliki kelemahan, sesungguhnya yang melemahkan ialah manusia itu sendiri melalui komunitas (masyasrakat) ilmiah yang mereka bentuk sehingga kemudian kadangkala mereka juga akan menawarkan " ilmu " baru yang bisa jadi lebih unggul.[]
Drafts by A. Rifqi Amin

Kualitas proses pembelajaran merupakan salah satu titik tolok ukur yang dapat menentukan berhasil... more Kualitas proses pembelajaran merupakan salah satu titik tolok ukur yang dapat menentukan berhasil atau tidaknya proses pembelajaran. Perlu penulis tegaskan di sini bahwa ukuran berkualitas atau tidaknya suatu sekolah adalah relatif, karena tolak ukur yang digunakan terus menerus akan senantiasia mengalami perubahan sesuai dengan perubahan tantangan era atau jaman. Menurut Rohmat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kualitas pendidikan yaitu " faktor pendidik, faktor peserta didik, faktor kurikulum, faktor pembiayaan, dan lain-lain " [1] Yang dimaksud proses pembelajaran di sini adalah efektif tidaknya proses pembelajaran dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Hasil belajar yang dicapai peserta didik dipengaruhi oleh dua faktor utuma yakni faktor dari lingkungan dan faktor dari diri peserta didik seperti motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar, ketekunan, sosial, ekonomi dan faktor fisik dan psikis serta faktor utama yaitu kemampuan yang dimiliki peserta didik untuk cepat memahami segala sesuatu. Tiga unsur yang sangat mempengaruhi kualitas pembelajaran adalah kompetensi guru, karakteristik kelas dan karakteristik sekolah. Untuk lebih jelasnya penulis akan memaparkan secara acak ke tiga unsur tersebut agar dapat dipahami dengan mudah.
Penggunaan media pembelajaran di zaman modern ini bukan hanya sebuah kewajiban. Penggunaannya tid... more Penggunaan media pembelajaran di zaman modern ini bukan hanya sebuah kewajiban. Penggunaannya tidak lagi buat ajang gagah-gagahan maupun unjuk gengsi semata. Media pembelajaran adalah kebutuhan bagi setiap lembaga pendidikan. Namun demikian, di zaman sekarang ini masih saja ditemui pendidik (guru) yang enggan untuk menggunakan media pembelajaran. Terutama media pembelajaran berbasis teknologi modern. Selain itu, ada beberapa masalah lagi yang sering ditemui dalam dunia pendidikan terkait penggunaan media tersebut. Tidak hanya memaparkan problem tulisan ini juga menyajikan solusinya.
Uploads
Thesis Chapters by A. Rifqi Amin
Books by A. Rifqi Amin
Secara rinci sasaran konsumen buku ini adalah:
1. Mahasiswa S1 prodi PAI (Pendidikan Agama Islam)
2. Mahasiswa S1 Prodi PGMI (Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiah)
3. Mahasiswa S2 Prodi PAI
4. Mahasiswa S2 Prodi PGMI
5. Mahasiswa S2 Prodi MPI (Manajemen Pendidikan Islam)
6. Peneliti atau penulis yang fokus di bidang pengembangan PAI
7. Pendidik PAI di lembaga Pendidikan umum
8. Semua pendidik dan pengelola lembaga pendidikan Islam
9. Seluruh kalangan yang peduli terhadap pengembangan PAI
Catatan: Segala penulisan istilah (kata) yang digunakan dalam buku ini semuanya sesuai dengan istilah-istilah yang ada di Kamus Besar Bahasa Indonesia. Dengan asumsi, segala istilah (kata) kecuali nama orang, tempat, dan semacamnya yang tidak ada di Kamus Besar Bahasa Indonesia penulisannya dicetak miring (italic).
Drafts by A. Rifqi Amin
Secara rinci sasaran konsumen buku ini adalah:
1. Mahasiswa S1 prodi PAI (Pendidikan Agama Islam)
2. Mahasiswa S1 Prodi PGMI (Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiah)
3. Mahasiswa S2 Prodi PAI
4. Mahasiswa S2 Prodi PGMI
5. Mahasiswa S2 Prodi MPI (Manajemen Pendidikan Islam)
6. Peneliti atau penulis yang fokus di bidang pengembangan PAI
7. Pendidik PAI di lembaga Pendidikan umum
8. Semua pendidik dan pengelola lembaga pendidikan Islam
9. Seluruh kalangan yang peduli terhadap pengembangan PAI
Catatan: Segala penulisan istilah (kata) yang digunakan dalam buku ini semuanya sesuai dengan istilah-istilah yang ada di Kamus Besar Bahasa Indonesia. Dengan asumsi, segala istilah (kata) kecuali nama orang, tempat, dan semacamnya yang tidak ada di Kamus Besar Bahasa Indonesia penulisannya dicetak miring (italic).