Prinsip makan. Sesendok-sesendok. Sesuap-sesuap. Khatamin Quran juga gitu. Sehalaman-sehalaman. T... more Prinsip makan. Sesendok-sesendok. Sesuap-sesuap. Khatamin Quran juga gitu. Sehalaman-sehalaman. Tar juga lama-lama habis. Latihan nih dari sekarang. Jangan tunggu nanti Ramadhan. Ibarat latihan, dari sekarang latihannya. Tar masuk Ramadhan, sprint. Al Quran itu 604 halaman. Rata-rata mushaf pojok. Kalo setiap habis shalat fardhu, satu halaman? satu hari, 5 halaman. 604 bagi 5? Berapa? Kalo setiap habis sholat, dua halaman? satu hari 10 halaman. 604 bagi 10? Berapa hari tuh khatam? Tingkatin lagi. Empat halaman setiap habis sholat. Berapa hari bisa khatam? Yang harus diperhatikan, bacanya jangan ngebut-ngebut. Dibawa santai. Sebab itu Quran, wahyu Allah. Kalam-Nya. Anggap lagi bicara sama Allah. Jangan kayak lagi ngejar target. Tapi ga usah lambat banget. Diatur speed-nya. Ini soal manajemen waktu juga koq. Segera rapihin pekerjaan, dagangan, meeting-meeting, agenda-agenda. Supaya sebelum azan udah standby untuk shalat. Kalau sebelum azan shalat, dah siap shalat, maka bisa tuh baca 1 sampe 2 halaman. Nanti habis shalat, baca lagi 1 sampe 2 halaman. Sebulan khatam. Ntar sampe lebaran, bisa 3 kali khatam, kalo bacanya dari sekarang. Dan jadi ga ngos-ngosan. Sebab dah latihan. Itu belum dihitung kalo baca di busway, di kereta. Asal jangan baca pas nyetir motor. Nabrak, he he he. Belum dihitung pula baca di tahajjud dan dhuha. Kalau plus tahajjud dan dhuha, wow… Bisa 10 kali sampe syawal atau lebaran. Sip. Yang lebih keren, kalau sekalian baca terjemahannya. Ga nyita waktu koq. Keren. Bisa sekalian ngatamin artinya. Minimal pernah baca. Tar kalau udah terbiasa baca Quran, bisa ditingkatin jadi satu hari satu juz. TOP. Yang ini, debatable: Untuk perempuan haidh, pengen ga berhenti baca, ambil Quran terjemahan. Baca Quran yang terjemahan aja. Sebab kalo dijeda dengan haidh, emang masyaAllah, suka kering rohani para wanita, sungguhpun ada wirid-wirid atau zikir-zikir yang mutlak dibolehkan. Yang dibolehkan saat haidh itu macam baca shalawat. Tapi kalau kangen baca Quran, ya baca aja yang ada terjemahannya. Tapi yang tadi tuh, debatable. Inget ya peraturannya, kalo beda, kalem. Jangan pake urat. Hargai yang lain, yang beda. Apabila non muslim, seorang perempuan, calon muslimah, pengen masuk Islam, kan kepengen juga pelajarin Quran. Fiqh bisa lentur, hingga dia boleh mempelajari Quran, dan mempelajarinya. Apalagi wanita-wanita yang emang muslimah duluan. Tapi perhatikan tetap adabnya. Jika memang dalam keadaan dimungkinkan, ya harus wudhu, harus tertib adab dalam baca Quran. Ok, coba mulai dari sekarang khatamkan Quran. Dengan artinya kalo bisa ya… Quran itu rizki. Makin dibaca, makin banyak rizki. Setiap satu hurufnya, keberkahan. Setiap satu hurufnya kebaikan. Setiap satu hurufnya punya ganjaran yang luar biasa. Dunia akhirat. Bila Quran dibaca sama yang berhutang, insyaAllah dia bakal dikasih jalan keluar. Asal sabar. Jangan baru baca satu hal, minta di-take over. Dilakonin aja dulu baca Quran tuh. Keruan ga nemu jalan, ga ada ikhtiar lagi sementara, ya
Dalam pemograman visual banyak istilah da konsep yang mneyebut " sesuatu " yang membentuk aplikas... more Dalam pemograman visual banyak istilah da konsep yang mneyebut " sesuatu " yang membentuk aplikasi. Istilah-istilah tersebut memiliki arti yang sama dalam lingkungan pemograman visual yang lain, seperti misalnya objek, property dan event. Pemograman event-driven telah ada sebelum GUI (Graphical User Interface) dibuat dan diimplementasikan dalam beberapa cara. Dengan diperkenalkannya mouse pemograman event driven banyak disukai oleh para pemakai dan perancang program. Sebelum ada pemograman event driven, pemograman top-down digunakan untuk membuat kode yang menangani banyak pemrosesan. Selain itu aplikasi yang dirancang dengan teknik ini mudah untuk diperbaiki, disamping kodenya menjadi luwes. Namun aplikasi yang dibuat dengan metode ini biasanya memiliki menu yang kompleks yang tergabung erat pada proses yang ada dalam program. Pemograman event driven tidak mencoba menggantikan pemograman prosedural, namun melengkapi dengan kerangka yang dapat membedakan antara user interface dan proses tertentu dalam aplikasi. Ms. Visual Basic dan aplikasi event-driven lainnya menyediakan kerangka tersebut sehingga akan lebih terkonsentrasi pada masalah aplikasi.
Prinsip makan. Sesendok-sesendok. Sesuap-sesuap. Khatamin Quran juga gitu. Sehalaman-sehalaman. T... more Prinsip makan. Sesendok-sesendok. Sesuap-sesuap. Khatamin Quran juga gitu. Sehalaman-sehalaman. Tar juga lama-lama habis. Latihan nih dari sekarang. Jangan tunggu nanti Ramadhan. Ibarat latihan, dari sekarang latihannya. Tar masuk Ramadhan, sprint. Al Quran itu 604 halaman. Rata-rata mushaf pojok. Kalo setiap habis shalat fardhu, satu halaman? satu hari, 5 halaman. 604 bagi 5? Berapa? Kalo setiap habis sholat, dua halaman? satu hari 10 halaman. 604 bagi 10? Berapa hari tuh khatam? Tingkatin lagi. Empat halaman setiap habis sholat. Berapa hari bisa khatam? Yang harus diperhatikan, bacanya jangan ngebut-ngebut. Dibawa santai. Sebab itu Quran, wahyu Allah. Kalam-Nya. Anggap lagi bicara sama Allah. Jangan kayak lagi ngejar target. Tapi ga usah lambat banget. Diatur speed-nya. Ini soal manajemen waktu juga koq. Segera rapihin pekerjaan, dagangan, meeting-meeting, agenda-agenda. Supaya sebelum azan udah standby untuk shalat. Kalau sebelum azan shalat, dah siap shalat, maka bisa tuh baca 1 sampe 2 halaman. Nanti habis shalat, baca lagi 1 sampe 2 halaman. Sebulan khatam. Ntar sampe lebaran, bisa 3 kali khatam, kalo bacanya dari sekarang. Dan jadi ga ngos-ngosan. Sebab dah latihan. Itu belum dihitung kalo baca di busway, di kereta. Asal jangan baca pas nyetir motor. Nabrak, he he he. Belum dihitung pula baca di tahajjud dan dhuha. Kalau plus tahajjud dan dhuha, wow… Bisa 10 kali sampe syawal atau lebaran. Sip. Yang lebih keren, kalau sekalian baca terjemahannya. Ga nyita waktu koq. Keren. Bisa sekalian ngatamin artinya. Minimal pernah baca. Tar kalau udah terbiasa baca Quran, bisa ditingkatin jadi satu hari satu juz. TOP. Yang ini, debatable: Untuk perempuan haidh, pengen ga berhenti baca, ambil Quran terjemahan. Baca Quran yang terjemahan aja. Sebab kalo dijeda dengan haidh, emang masyaAllah, suka kering rohani para wanita, sungguhpun ada wirid-wirid atau zikir-zikir yang mutlak dibolehkan. Yang dibolehkan saat haidh itu macam baca shalawat. Tapi kalau kangen baca Quran, ya baca aja yang ada terjemahannya. Tapi yang tadi tuh, debatable. Inget ya peraturannya, kalo beda, kalem. Jangan pake urat. Hargai yang lain, yang beda. Apabila non muslim, seorang perempuan, calon muslimah, pengen masuk Islam, kan kepengen juga pelajarin Quran. Fiqh bisa lentur, hingga dia boleh mempelajari Quran, dan mempelajarinya. Apalagi wanita-wanita yang emang muslimah duluan. Tapi perhatikan tetap adabnya. Jika memang dalam keadaan dimungkinkan, ya harus wudhu, harus tertib adab dalam baca Quran. Ok, coba mulai dari sekarang khatamkan Quran. Dengan artinya kalo bisa ya… Quran itu rizki. Makin dibaca, makin banyak rizki. Setiap satu hurufnya, keberkahan. Setiap satu hurufnya kebaikan. Setiap satu hurufnya punya ganjaran yang luar biasa. Dunia akhirat. Bila Quran dibaca sama yang berhutang, insyaAllah dia bakal dikasih jalan keluar. Asal sabar. Jangan baru baca satu hal, minta di-take over. Dilakonin aja dulu baca Quran tuh. Keruan ga nemu jalan, ga ada ikhtiar lagi sementara, ya
Dalam pemograman visual banyak istilah da konsep yang mneyebut " sesuatu " yang membentuk aplikas... more Dalam pemograman visual banyak istilah da konsep yang mneyebut " sesuatu " yang membentuk aplikasi. Istilah-istilah tersebut memiliki arti yang sama dalam lingkungan pemograman visual yang lain, seperti misalnya objek, property dan event. Pemograman event-driven telah ada sebelum GUI (Graphical User Interface) dibuat dan diimplementasikan dalam beberapa cara. Dengan diperkenalkannya mouse pemograman event driven banyak disukai oleh para pemakai dan perancang program. Sebelum ada pemograman event driven, pemograman top-down digunakan untuk membuat kode yang menangani banyak pemrosesan. Selain itu aplikasi yang dirancang dengan teknik ini mudah untuk diperbaiki, disamping kodenya menjadi luwes. Namun aplikasi yang dibuat dengan metode ini biasanya memiliki menu yang kompleks yang tergabung erat pada proses yang ada dalam program. Pemograman event driven tidak mencoba menggantikan pemograman prosedural, namun melengkapi dengan kerangka yang dapat membedakan antara user interface dan proses tertentu dalam aplikasi. Ms. Visual Basic dan aplikasi event-driven lainnya menyediakan kerangka tersebut sehingga akan lebih terkonsentrasi pada masalah aplikasi.
Uploads
Papers by Arum Pangestu