Abstrak: Perencanaan saat ini sebagian besar bersifat top down yang hanya dikendalikan oleh elit ... more Abstrak: Perencanaan saat ini sebagian besar bersifat top down yang hanya dikendalikan oleh elit pemangku kepentingan. Hal ini memiliki beberapa keuntungan dan kerugian dalam proses pelaksanaannya. Terkadang proses perencanaan secara top down kurang menyentuh permasalahan yang sebenarnya terjadi di masyarakat karena seluruh proses di lakukan oleh elit pemangku kepentingan. Untuk itu perlu adanya pelibatan peran masyarakat dalam berbagai proses perencanaan agar aspirasi mereka dapat tersalurkan sehingga perencanaan yang dibuat tetap relevan dalam menyelesaikan permasalahan yang sedang terjadi di masyarakat. Seiring dengan berkembangnya suatu kawasan perkotaan, berkembang pula komunitas-komunitas marginal di kawasan perkotaan. Masyarakat marginal seringkali dianggap sebagai komunitas yang seakan "tersingkir" dari berbagai proses perencanaan dan komunitas yang tidak merasakan manfaat dari adanya perencanaan itu. Pelibatan peran serta komunitas masyarakat marginal merupakan salah satu cara untuk mewujudkan perencanaan partisipatif yang bertujuan agar perencanaan yang dibuat lebih relevan dengan kondisi dan permasalahan yang ada di masyarakat. Kawasan kota lama merupakan kawasan yang memiliki nilai sejarah serta berpotensi untuk dijadikan kawasan pariwisata di Kota Semarang. Tidak dapat dipungkiri, komunitas marginal telah menjadi bagian dari kawasan Kota Lama. Banyak komunitas marginal yang menggantungkan hidupnya di kawasan Kota Lama dengan mencari nafkah dan beristirahat di sekitar kawasan tersebut. Hal ini pun berdampak pada kondisi lingkungan kawasan Kota Lama Semarang yang terlihat kotor dan kumuh ditambah dengan kondisi bangunan yang tidak terawat dan rusak. Kondisi ini tentu tidak dapat dibiarkan begitu saja, terlebih lagi kawasan Kota Lama merupakan kawasan bersejarah yang harus dilestarikan di tengah perkembangan kawasan perkotaan yang semakin berkembang pesat. Dari keberadaan komunitas marginal di kawasan Kota Lama Semarang, pemerintah perlu melibatkan komunitas tersebut dalam penataan kawasan Kota Lama karena mereka juga merupakan bagian dari kawasan tersebut. Dari pelibatan yang ada, komunitas marginal dapat berpartisipasi dalam penataan kawasan Kota Lama. Sehingga perlu dikaji bagaimana peran serta komunitas marginal serta sejauh mana partisipasinya dalam penataan kawasan Kota Lama sebagai salah satu kawasan konservasi sejarah di Kota Semarang.
Abstrak: Perencanaan saat ini sebagian besar bersifat top down yang hanya dikendalikan oleh elit ... more Abstrak: Perencanaan saat ini sebagian besar bersifat top down yang hanya dikendalikan oleh elit pemangku kepentingan. Hal ini memiliki beberapa keuntungan dan kerugian dalam proses pelaksanaannya. Terkadang proses perencanaan secara top down kurang menyentuh permasalahan yang sebenarnya terjadi di masyarakat karena seluruh proses di lakukan oleh elit pemangku kepentingan. Untuk itu perlu adanya pelibatan peran masyarakat dalam berbagai proses perencanaan agar aspirasi mereka dapat tersalurkan sehingga perencanaan yang dibuat tetap relevan dalam menyelesaikan permasalahan yang sedang terjadi di masyarakat. Seiring dengan berkembangnya suatu kawasan perkotaan, berkembang pula komunitas-komunitas marginal di kawasan perkotaan. Masyarakat marginal seringkali dianggap sebagai komunitas yang seakan "tersingkir" dari berbagai proses perencanaan dan komunitas yang tidak merasakan manfaat dari adanya perencanaan itu. Pelibatan peran serta komunitas masyarakat marginal merupakan salah satu cara untuk mewujudkan perencanaan partisipatif yang bertujuan agar perencanaan yang dibuat lebih relevan dengan kondisi dan permasalahan yang ada di masyarakat. Kawasan kota lama merupakan kawasan yang memiliki nilai sejarah serta berpotensi untuk dijadikan kawasan pariwisata di Kota Semarang. Tidak dapat dipungkiri, komunitas marginal telah menjadi bagian dari kawasan Kota Lama. Banyak komunitas marginal yang menggantungkan hidupnya di kawasan Kota Lama dengan mencari nafkah dan beristirahat di sekitar kawasan tersebut. Hal ini pun berdampak pada kondisi lingkungan kawasan Kota Lama Semarang yang terlihat kotor dan kumuh ditambah dengan kondisi bangunan yang tidak terawat dan rusak. Kondisi ini tentu tidak dapat dibiarkan begitu saja, terlebih lagi kawasan Kota Lama merupakan kawasan bersejarah yang harus dilestarikan di tengah perkembangan kawasan perkotaan yang semakin berkembang pesat. Dari keberadaan komunitas marginal di kawasan Kota Lama Semarang, pemerintah perlu melibatkan komunitas tersebut dalam penataan kawasan Kota Lama karena mereka juga merupakan bagian dari kawasan tersebut. Dari pelibatan yang ada, komunitas marginal dapat berpartisipasi dalam penataan kawasan Kota Lama. Sehingga perlu dikaji bagaimana peran serta komunitas marginal serta sejauh mana partisipasinya dalam penataan kawasan Kota Lama sebagai salah satu kawasan konservasi sejarah di Kota Semarang.
Uploads
Papers by Agnes Bukit