Karnati 150310080174 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS PADJADJARAN 2010 KAT... more Karnati 150310080174 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS PADJADJARAN 2010 KATA PENGANTAR Assalamu'alaikum, wr, wb.. Pertama-tama kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rakhmat dan ridhoNya kami dapat menyusun dan menyelesaikan tugas untuk Mata Kuliah Pembangunan Pertanian ini dengan maksimal dan tepat waktu. Selaku penyusun makalah ini kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari para pembaca sehingga makalah ini dapat tersaji menjadi lebih baik dan sesuai dengan yang diharapkan. Atas perhatian dan waktunya, kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Wassalamu'alaikum, wr, wb. Jatinangor, Desember 2010 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak kritis multidimensi tahun 1997, kemampuan Indonesia untuk memenuhi sendiri kebutuhan pangan bagi penduduk terus menurun. Kenyataan yang ada menunjukkan bahwa untuk memenuhi kebutuhan pangan bagi bangsa Indonesia yang jumlahnya lebih dari 210 juta jiwa. Indonesia harus mengimpor bahan pangan seperti beras 2 juta ton, jagung lebih dari 1 juta ton, kedelai lebih dari 1 juta ton, kacang tanah lebih dari 0,8 juta ton, gula pasir 1,6 juta ton, ternak hidup setara 82 ribu ton, daging 39 ribu ton, susu dan produknya 99 ribu ton per tahun. Selama kurun waktu 1997-2001, produktivitas padi menurun 0,38% per tahun, juga beberapa komuditas pangan, pada periode ini juga terjadi pertumbuhan permintaan pangan yang terus meningkat dan tidak diikut peningkatan produksi.Kenyataan ini menunjukkan bahwa kebutuhan pangan tidak mampu dipenuhi dari produksi nasional. Sebagai akibatnya, kebutuhan pangan harus dipenuhi dari impor. Hal ini merupakan kondisi yang tidak baik karena impor menguras banyak devisa serta tidak strategis bagi kepentingan ketahanan pangan nasional dalam jangka panjang (BKP, 2006). Kesenjangan antara ketersediaan dan konsumsi ini merupakan indikasi lemahnya daya akses rumah tangga terhadap pangan. Disisi penyediaan pangan, walaupun saat ini volumenya mencukupi, namun saat ini Indonesia menghadapi tantangan yang cukup serius yaitu laju percepatan konsumsi, terutama didorong oleh pertumbuhan penduduk yang lebih cepat dibadingkan laju pertumbuhan produksi. (BKP, 2006).
Karnati 150310080174 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS PADJADJARAN 2010 KAT... more Karnati 150310080174 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS PADJADJARAN 2010 KATA PENGANTAR Assalamu'alaikum, wr, wb.. Pertama-tama kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rakhmat dan ridhoNya kami dapat menyusun dan menyelesaikan tugas untuk Mata Kuliah Pembangunan Pertanian ini dengan maksimal dan tepat waktu. Selaku penyusun makalah ini kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari para pembaca sehingga makalah ini dapat tersaji menjadi lebih baik dan sesuai dengan yang diharapkan. Atas perhatian dan waktunya, kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Wassalamu'alaikum, wr, wb. Jatinangor, Desember 2010 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak kritis multidimensi tahun 1997, kemampuan Indonesia untuk memenuhi sendiri kebutuhan pangan bagi penduduk terus menurun. Kenyataan yang ada menunjukkan bahwa untuk memenuhi kebutuhan pangan bagi bangsa Indonesia yang jumlahnya lebih dari 210 juta jiwa. Indonesia harus mengimpor bahan pangan seperti beras 2 juta ton, jagung lebih dari 1 juta ton, kedelai lebih dari 1 juta ton, kacang tanah lebih dari 0,8 juta ton, gula pasir 1,6 juta ton, ternak hidup setara 82 ribu ton, daging 39 ribu ton, susu dan produknya 99 ribu ton per tahun. Selama kurun waktu 1997-2001, produktivitas padi menurun 0,38% per tahun, juga beberapa komuditas pangan, pada periode ini juga terjadi pertumbuhan permintaan pangan yang terus meningkat dan tidak diikut peningkatan produksi.Kenyataan ini menunjukkan bahwa kebutuhan pangan tidak mampu dipenuhi dari produksi nasional. Sebagai akibatnya, kebutuhan pangan harus dipenuhi dari impor. Hal ini merupakan kondisi yang tidak baik karena impor menguras banyak devisa serta tidak strategis bagi kepentingan ketahanan pangan nasional dalam jangka panjang (BKP, 2006). Kesenjangan antara ketersediaan dan konsumsi ini merupakan indikasi lemahnya daya akses rumah tangga terhadap pangan. Disisi penyediaan pangan, walaupun saat ini volumenya mencukupi, namun saat ini Indonesia menghadapi tantangan yang cukup serius yaitu laju percepatan konsumsi, terutama didorong oleh pertumbuhan penduduk yang lebih cepat dibadingkan laju pertumbuhan produksi. (BKP, 2006).
Uploads
Papers by Acil Boy