Papers by Agus Sri Danardana

SPIRIT EDUKASIA, Nov 12, 2021
The problem with this research is that the ability of students to compete in volleyball is still ... more The problem with this research is that the ability of students to compete in volleyball is still lacking. The purpose of this study was to determine the effect of learning the STAD model on passing skills in volleyball games at SMP Negeri 1 Gembong. This type of research is to select a quasi-experimental sample in the Pretest-Posstest control group design. The method used in this study is an experimental method with a pretest-post-test control group research design. The research population was 23 students and 12 students were selected as a sample for one class. The average value obtained in the pre-test data is 2123. The average posttest result is 2,015. To determine whether the data were normally distributed, data analysis was carried out in paired tests before and after the test. Therefore, the data analysis of the results of the pre-test and posttest descriptions of the impact of the STAD learning model on high passing skills in volleyball matches is increasing. Therefore, the following conclusions can be drawn: The learning model of the Student Team
Advances in social science, education and humanities research, 2023

The evolution of information and communication technology moves very fast and helped change marke... more The evolution of information and communication technology moves very fast and helped change marketing communications practices. A brand needs to follow the changes that occur to gain the attention of their customers. One of the marketing communication practices that can be used by a brand to get their consumers' attention is by using content marketing. This research discusses the use of friendspeak style communication in content marketing phases to build brand awareness on Mojok.co. The purpose of this research is to determine the use of friendspeak style communication in content marketing phases conducted by Mojok.co to build brand awareness. This research used a descriptive qualitative method. Primary data comes from interviews, while secondary data comes from documentation and online data tracking. Subjects in this research are Mojok.co visual team that runs content marketing. Researchers use data triangulation techniques to test the validity of research data. The results of ...
Physica Status Solidi (a), 1983
Samples of the amorphous system Fe,oPu'i,oP,4B, are investigated in the as-quenched state as well... more Samples of the amorphous system Fe,oPu'i,oP,4B, are investigated in the as-quenched state as well as after heat treatments in the temperature range between 23 and 525 "C. It is shown that the measurement of the field dependence of the damping of free torsional vibrations of a sample in a homogeneous magnetic field is a very sensitive method to give information about the quality of the amorphous alloys with respect to the existence of a second ferro-or ferrimagnetic phase or of crystalline grains as well as about the beginning of crystallization. By means of magnetic measurements and differential thermal analysis the existence of a second phase in the samples used could be detected. Both phases participate in the crystallization process.

Kerling: Antologi Kritik/Esai Bahasa dan Sastra, buku ini benar-benar memuat kerling(an) ‘pandang... more Kerling: Antologi Kritik/Esai Bahasa dan Sastra, buku ini benar-benar memuat kerling(an) ‘pandangan mata’ para penulis atas berbagai peristiwa bahasa dan sastra di Indonesia. Nada suaranya pun beragam, ada yang sekadar menyampaikan kegelisahan, ada pula yang mengungkapkan berbagai harapan anak bangsa terhadap eksistensi bahasa dan sastra. Pun cara penyampaiannya, ada yang sangat santai, ada yang setengah serius/formal, dan ada pula yang sangat serius/formal. Kerling: Antologi Kritik/Esai Bahasa dan Sastra memuat 59 tulisan: 21 esai tentang bahasa dan 38 esai tentang sastra. Sekalipun beragam tema yang dimuatnya, setidaknya terdapat dua isu utama yang menonjol dalam Kerling: Antologi Kritik/Esai Bahasa dan Sastra ini, yakni harapan agar bahasa Indonesia mendunia dan harapan menjadikan (karya) sastra lokal sebagai sumber penulisan. Kedua harapan itu, jika terwujud, akan bermuara kepada isu nasional yang belakangan ini mengemuka: membangun jatidiri dan karakter bangsa

Daflor gsj ix Oaf/ods! xi xii 'Perse6aran Ian ~kera6aftm 'Bahasa-'Bahasa Ii 'Prollimi 'Ria" Ian 1... more Daflor gsj ix Oaf/ods! xi xii 'Perse6aran Ian ~kera6aftm 'Bahasa-'Bahasa Ii 'Prollimi 'Ria" Ian 1<el'"ra"an 'Ria" 'PerJeb"ran Ian 1(tkerabafan '8a{uua-'8aluua Ii 'ProlJimi 'R.jall /em "K.e/,,,fallan 1(Jau Perlledaan dialek 126 42 89 262 67.18 Perlledaan dialek 127 3 90 262 67.18 Perbedaan dialek 128 28 91 262 67.18 Perbedaan dialek 129 53 94 262 67.18 Perbedaan dialek 130 53 90 263 67.44 Perbedaan dialek 131 57 90 263 67.44 Perlledaan dialek 132 JO 92 263 67.44 Perbedaan dialek 133 20 93 263 67.44 Perlledaan dialek 134 10 94 263 67.44 Perlledaan dialek 135 32 264 67.69 Perbedaan dialek 136 1 264 67.69 Perlledaan dialek 137 15 264 67.69 Perlledaan dialek 138 19 264 67.69 Perlledaan dialek 139 37 264 67.69 PertJedaan dlalek 225 52 90 290 74.36 Perbedaan dialek 226 13 91 290 74.36 PertJedaan dialek 227 17 290 74 .36 PertJedaan dialek 228 25 290 74.36 'PerJe6aran lall 1<.l~tf'a6afan &6ara.&hasa th" 'ProlJinsi '!?jail Ian 1<.el'I/(auan 1?,jau 78.46 Perbedaan dialek 271 42 93 306 78.46 Perbedaan dlalek 272 14 89 307 78.72 Perb• edaan dlalek 273 48 89 78.72 Perbedaan dialek 274 10-89 309 79.23 Perbedaan dialek 275 11 79.23 Perbedaan dialek 276 54 91 309 79.23 Perbedaan dialek 277 94 309 79.23 Perbedaan dialek 278 23 90 310 7949 Perbedaan dialek 6 89 311 79.74 Perbadaan dialek 280 49 89 311 79.74 Perbedaan dialek 281 20-94 311 79.74 Perbedaan dialek 282 54 93 312 80.00 Perbedaan dlalek 283 26 94 313 80. 26 Perbedaan bahasa 284 26 89 314 80.51 Perbedaan bahasa 285 15 90 314 80.51 Perbedaan bahasa 286 19 90 314 80.51 Perbedaan bahasa 287 56 90 314 80.51 Perbedaan bahasa 288 35-89 315 80.77 Perbedaan bahasa 289 29-89 316 81 .03 Perbedaan bahasa 290 14 94 316 81.03 Perbedaan bahasa 291 16 89 317 8128 Perbadaan bahasa 292 13 94 317 81.28 Perbedaan bahasa 293 57 91 318 81 .54 Perbedaan bahasa 294 48-91 319 81.79 Perlledaan bahasa 295 9-89 320 82.05 Perbedaan bahasa 296 5 89 321 8231 Perbadaan bahasa 297 28 89 321 82.31 Perbadaan bahasa 298 32-89 321 8231 Perbedaan bahasa 299 49 93 321 82.31 Perbedaan bahasa 300 57 93 321 8231 Perbedaan bahasa 301 89 94 321 82.31 Perbedaan bahasa 302 22 89 322 82.56 Perbedaan bahasa 303 57 92 322 82.56 Perbedaan bahasa 304 89 92 322 82.56 Perbedaan bahasa 305 89 91 323 82.82 Perbedaan bahasa 306 31 94 323 82.82 Perbedaan bahasa 307 1-89 324 83.08 Perbedaan bahasa 308 19 89 324 83.08 Perlledaan bahasa 309 40 89 324 83.08 Perbadaan bahasa 310 40 93 324 83.08 Perbedaan bahasa 311 23 89 325 83.33 Perbedaan bahasa 312 36 89 325 83.33 Perbedaan bahasa 313 49-92 326 83.59 Perbedaan bahasa 314 13-89 328 84.10 Perbedaan bahasa 315 43 89 328 84.10 Perbedaan bahasa 316 89 93 328 84.10 Perbedaan bahasa 317 23 94 328 84.10 Perbadaan bahasa 318 50 8" 329 84.36

Masalah kebahasaan dan kesastraan di Indonesia tidak dapat terlepas dari kehidupan masyarakat pen... more Masalah kebahasaan dan kesastraan di Indonesia tidak dapat terlepas dari kehidupan masyarakat pendukungnya. Dalam kehidupan masyarakat Indonesia telah te1jadi berbagai perubahan, baik sebagai akibat tatanan kehidupan dunia yang baru, seperti akan diberlakukannya pasar bebas dalam rangka globalisasi; maupun akibat perkembangan teknologi informasi yang amat pesat. Kondisi itu telah mempengaruhi perilaku masyarakat Indonesia dalarn bertindak dan berbahasa. Oleh karena itu, masalah bahasa dan sastra, perlu digarap dengan sungguh sungguh dan berencana sehingga tujuan akhir pembinaan dan pengembangan bahasa dan sastra Indonesia dan daerah dapat tercapai. Tujuan akhirpembinaan dan pengembangan itu antara lain adalah meningkatkan mutu penggunaan bahasa secara baik dan benar dan peningkatan sikap positif masyarakat terhadap bahasa dan sastra serta peningkatan mu tu day a ungkap bahasa. Untuk mencapai tujuan itu, perlu dilakukan berbagai kegiatan kebahasaan dan kesastraan, seperti (1) pembakuan ejaan, tata bahasa, dan peristilahan; (2) penyusunan berbagai kamus bahasa Indonesia dan kamus bahasa daerah serta kamus istilah dalam berbagai ilmu; (3) penyusunan buku buku pedoman; (4) penerjemahan buku kebahasaan, buku acuan serta karya sastra daerah dan karya sastra dunia ke dalam bahasa Indonesia; (5) pemasyarakatan bahasa Indonesia melalui berbagai media, antara lain melalui televisi dan radio; (6) pengembangan pusat informasi kebahasaan dan kesastraan melalui inventarisasi, penelitian, dokumentasi, dan pembinaan jaringan informasi kebahasaan; dan (7) pengembangan tenaga, bakat dan prestasi dalarn bi dang bahasa dan sastra melalui penataran, sayembara, mengarang, serta pemberian hadiah dan penghargaan. Merealisasikan berbagai kegiatan kebahasaan dan kesastraan yang menjadi Tugas Pokok Pusat Bahasa dan Balai Bahasa, Balai Bahasa Pekanbaru Riau menyusun dan menerbitkan Bunga Rampai: Hasil Penelitian Bahasa dan Sastra. KATAPENGANTAR KEPALA BALAI BAHASA Balai Bahasa Provinsi Riau (BBPR) merupakan unit pelaksana teknis (UPT) Pusat Bahasa di Provinsi Riau dan berada dalam naungan Sekretariat Jenderal, Departemen Pendidikan Nasional. Salah satu tugas pokok BBPR adalah mengadakan penelitian berbagai aspek kebahasaan dan kesastraan, berikut pengajarannya Hasil penelitian itu diharapkan dapat meningkatkan mutu bahasa dan sastra, dapat mengembangkan bahan informasi kebahasaan dan kesastraan, serta dapat digunakan oleh becbagai pihak untuk berbagai keperluan. Agar hasil-hasil penelitian itu dapat diinformasikan kepada semua pihak, BBPR selalu berusaha menghimpun, menyusun, dan meneroitkannya. Bunga Rampai, yang disajikan oleh staf teknis BBPR ini adalah salah satu buktinya. Untuk itu, sebagai Kepala BBPR, saya mengucapkan terimakasih kepada para penulis dan semua pihak yang telah berandil dalam penyusunan bunga rampai ini. Mudah-mudahan bunga rampai ini bermanfaat bagi kita semua Pekanbaru,2009

Masalah kesusastraan, khususnya sastra daerah clan sastra Indonesia, merupakan masalah kebudayaan... more Masalah kesusastraan, khususnya sastra daerah clan sastra Indonesia, merupakan masalah kebudayaan nasional yang perlu digarap dengan sungguh-sungguh clan berencana. Sastra daerah clan sastra Indonesia itu merupakan warisan budaya yang diwariskan secara turun-temurun oleh nenek moyang bangsa Indonesia. Dalam sastra daerah dan sastra Indonesia terkandung nilai-nilai budaya yang tinggi. Nilai-nilai yang terkandung dalam sastra daerah dan sastra Indonesia itu akan sirna ditelan kemajuan zaman jika tidak dibudayakan dalam kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan upaya yang sungguh-sungguh untuk menjaga agar nilai-nilai tersebut tetap hidup di bumi pertiwi. Sehubungan dengan itu, sangat tepat kiranya usaha Departemen Pendidikan dan Kebudayaan melalui Bagian Proyek Pembinaan Buku Sastra Indonesia dan Daerah-Jakarta berupaya melestarikan nilai-nilai dalam sastra itu melalui kegiatan pengolahan yang meliputi pengalihaksaraan clan penerjemahan sastra berbahasa daerah. Pelestarian sastra daerah perlu dilakukan karena upaya itu bukan hanya sekadar menyediakan sarana untuk memperluas wawasan kita terhadap sastra clan budaya masyarakat daerah bersangkutan, melainkan juga akan memperkaya khazanah sastra dan budaya Indonesia. Dengan demikian, hal itu dapat dipandang sebagai upaya membuka dialog antarbudaya clan antardaerah yang memungkinkan sastra daerah berfungsi sebagai salah satu alat bantu dalam usaha mewujudkan manusia yang berwawasan keindonesiaan.
Uploads
Papers by Agus Sri Danardana