CLIENT SERVER
PERTEMUAN KE 3
Client Server
Client Server adalah suatu bentuk arsitektur,
dimana client adalah perangkat yang
menerima yang akan menampilkan dan
menjalankan aplikasi (software komputer)
dan server adalah perangkat yang
menyediakan dan bertindak sebagai
pengelola aplikasi, data, dan keamanannya.
Fungsi client server
Dalam konteks basis data, client mengatur interface
berfungsi sebagai workstation tempat menjalankan
aplikasi basis data. Client menerima permintaan
pemakai, memeriksa sintaks dan generate kebutuhan
basis data dalam SQL atau bahasa yang lain.
Kemudian meneruskan pesan ke server, menunggu
response dan bentuk response untuk pemakai akhir.
Server menerima dan memproses permintaan basis
data kemudian mengembalikan hasil ke client.
Proses-proses ini melibatkan pemeriksaan autorisasi,
jaminan integritas, pemeliharaan data dictionary dan
mengerjakan query serta proses update.
Tujuan Arsitektur Client Server
Tujuan Arsitektur Client Server u ntuk
membantu perusahaan-perusahaan dalam
meningkatkan pengintegrasian data,
distribusi informasi dan sebagainya tentunya
yang berhubungan dengan client server.
Arsitektur ini juga menempatkan sebuah
komputer sebagai server yang bertugas
sebagai pusat pengolahan dan layanan bagi
terminal-terminal lain (client) yang
terhubung dalam sistem jaringan tersebut.
Kelebihan Client Server
1. Lebih aman
2. Semua data dapat dibackup pada satu lokasi
sentral
3. Kecepatan akses lebih tinggi karena
penyediaan fasilitas jaringan dan
pengelolaannya dilakukan secara khusus
oleh satu komputer (server) yang tidak
dibebani dengan tugas lain sebagai
workstation
Kekurangan Client Server
1. Membutuhkan administrator yang handal
2. Pelaksanannya mahal
3. Jika server mati maka komputer clent akan
mati juga
Peer To Peer
Peer To Peer adalah jaringan komputer
dimana setiap host dapat menjadi server dan
juga menjadi client secara bersamaan.
Kelebihan dan Kekurangan Per To Per
Kelebihan Peer To Peer :
1. Pelaksanaan tidak terlalu mahal
2. Tidak membutuhkan administrator yang
handal
Kekurangan Peer To Peer :
1. Tidak cocok untuk network skala besar
2. Keamanan kurang
Three-Tier / Multi-Tier
Model three-tier atau multi-tier dikembangkan
untuk menjawab keterbatasan pada arsitektur
client/server. Dalam model ini, pemrosesan
disebarkan di dalam tiga lapisan (atau lebih
jika diterapkan arsitektur multitier). Lapisan
ketiga dalam arsitektur ini masing-masing
menjumlahkan fungsionalitas khusus. Yaitu :
1. Layanan presentasi (tingkat client)
2. Layanan bisnis (tingkat menengah)
3. Layanan data (tingkat sumber data)
Kelebihan arsitektur Three Tier
Segala sesuatu mengenai database terinstalasikan pada sisi
server, begitu pula dengan pengkonfigurasiannya. Hal ini
membuat harga yang harus dibayar lebih kecil.
Apabila terjadi kesalahan pada salah satu lapisan tidak
akan menyebabkan lapisan lain ikut salah
Perubahan pada salah satu lapisan tidak perlu
menginstalasi ulang pada lapisan yang lainnya dalam hal ini
sisi server ataupun sisi client. Skala besar.
Keamanan dibelakang firewall.
Transfer informasi antara web server dan server database
optimal.
Komunikasi antara system-sistem tidak harus didasarkan
pada standart internet, tetapi dapat menggunakan protocol
komunikasi yang lebvih cepat dan berada pada tingkat yang
lebih rendah.
Penggunaan middleware mendukung efisiensi query
database dalam SQL di pakai untuk menangani
pengambilan informasi dari database.
Kekurangan arsitekture Three Tier
Lebih susah untuk merancang
Lebih susah untuk mengatur
Lebih mahal
TERIMAKASIH