Mengenal Jenis - jenis Arduino
Arduino merupakan salah satu jenis mikrokontroler yang paling populer dan paling
banyak digunakan di dunia. Arduino menggunakan chip AVR sebagai mikrokontrolernya.
Jenis - jenis Arduino
Arduino lahir dan berkembang yang kemudian muncul dengan berbagai jenis, sama
seperti mikrokontroler. Jenis – jenis Arduino yang dimaksud antara lain :
1. Arduino Uno
Arduino Uno termasuk yang paling banyak digunakan, terutama untuk pemula sangat
disarankan untuk menggunakan Arduino ini. Ada banyak sekali referensi yang membahas
Arduino Uno. Versi yang terakhir yaitu Arduino Uno R3 (Revisi 3), menggunakan
ATMEGA328 sebagai mikrokontrolernya. Arduino Uno memiliki 14 pin I/O digital dan 6
pin input analog. Untuk pemrogramannya cukup menggunakan koneksi USB type A to type
B, sama seperti yang digunakan pada USB printer.
2. Arduino Due
Arduino Due tidak menggunakan ATMEGA, melainkan dengan chip yang lebih
tinggi ARM Cortex CPU. Memiliki 54 I/O pin digital dan 12 pin input analog. Untuk
pemrogramannya menggunakan micro USB yang biasanya ada pada beberapa handphone.
3. Arduino Mega
Arduino Mega hampir sama dengan Arduino Uno, sama-sama menggunakan USB
type A to B untuk pemrogramannya. Akan tetapi, Arduino Mega menggunakan chip yang
lebih tinggi yaitu ATMEGA2560. Tentu saja untuk pin I/O digital dan pin input analognya
lebih banyak dari Uno.
4. Arduino Leonardo
Arduino Leonardo bisa dibilang saudara kembar dari Arduino Uno. Mulai dari
jumlah pin I/O digital dan pin input analognya sama. Hanya saja pada Arduino Leonardo
menggunakan micro USB untuk pemrogramannya.
5. Arduino Fio
Arduino Fio memiliki bentuk yang lebih unik, terutama pada socketnya. Meskipun
jumlah pin I/O digital dan input analognya sama dengan Arduino Uno dan Arduino
Leonardo, tetapi Arduino Fio memiliki socket XBee. XBee membuat Arduino Fio bisa
digunakan untuk keperluan projek yang berhubungan dengan wireless.
6. Arduino Lilypad
Arduino Lilypad memiliki bentuk yang melingkar, sehingga membuat Arduino
Lilypad bisa digunakan untuk membuat projek unik. Seperti membuat amor ironman
misalkan. Hanya versi lamanya menggunakan ATMEGA168, tetapi masih cukup untuk
membuat satu projek yang keren. Memiliki 14 pin I/O digital dan 6 pin input analognya.
7. Arduino Nano
Seperti namanya, Arduino Nano memiliki ukuran yang kecil, sangat sederhana dan
menyimpan banyak fasilitas. Sudah dilengkapi dengan FTDI untuk pemrograman lewat
micro USB. Memiliki 14 Pin I/O digital dan 8 pin input analog (lebih banyak dari Uno). Ada
juga yang menggunakan ATMEGA168 atau ATMEGA328.
8. Arduino Mini
Arduino Mini memiliki fasilitas yang sama dengan Arduino Nano. Hanya saja tidak
dilengkapi dengan micro USB untuk pemograman dan memiliki ukuran yang hanya 30 mm
x 18 mm.
9. Arduino Micro
Arduino Micro memiliki ukuran yang lebih panjang dari Arduino Nano dan Arduino
Mini. Hal ini dikarenakan fasilitas yang dimiliki lebih banyak, yaitu memiliki 20 pin I/O
digital dan 12 pin input analog.
10. Arduino Ethernet
Arduino Ethernet merupakan arduino yang sudah dilengkapi dengan fasilitas
ethernet. Membuat Arduino bisa berhubungan melalui jaringan LAN pada komputer. Untuk
fasilitas pada pin I/O digital dan input analognya sama dengan Arduino Uno.
11. Arduino Esplora
Arduino Esplora merupakan rekomendasi bagi yang mau membuat gadget sepeti
smartphone, karena sudah dilengkapi dengan joystick, button dan lain sebagainya. Hanya
perlu menambahkan LCD untuk lebih mempercantik Esplora.
12. Arduino Robot
Arduino Robot merupakan paket komplit dari Arduino yang sudah berbentuk robot. Sudah
dilengkapi dengan LCD, speaker, roda, sensor infrared dan semua yang dibutuhkan untuk
robot sudah ada pada Arduino ini.
13. ESP32
Internet of Things (IoT) adalah salah satu tren teknologi yang sedang berkembang
pesat, memungkinkan objek fisik untuk terhubung dan berinteraksi dengan internet serta satu
sama lain. Arduino dan ESP32 merupakan dua platform yang sangat populer dalam
pengembangan proyek IoT. Arduino biasanya menggunakan mikrokontroler AVR atau ARM
yang dapat diprogram menggunakan bahasa pemrograman yang mirip dengan C/C++.
Arduino sangat populer di kalangan penggemar elektronik, pengembang perangkat keras dan
pecinta IoT karena kemudahan penggunaannya dan fleksibilitasnya. Sedangkan ESP32
adalah salah satu mikrokontroler yang serbaguna dan kuat yang tersedia saat ini untuk
proyek IoT. ESP32 dikembangkan oleh Espressif Systems, memiliki kemampuan Wi-Fi dan
Bluetooth yang terintegrasi, serta prosesor dual-core yang kuat. Hal ini membuatnya cocok
untuk berbagai aplikasi IoT yang memerlukan koneksi nirkabel.
Koneksi Wi-Fi dengan ESP32
ESP32 memiliki kemampuan untuk terhubung ke jaringan Wi-Fi. Library WiFi yang
disediakan oleh ESP32 memudahkan pengembang untuk membuat proyek IoT yang
terhubung ke internet. Contoh proyek yang dapat dibuat menggunakan ESP32 dan koneksi
Wi-Fi adalah pengontrolan perangkat rumah pintar, pengukuran lingkungan secara real-time
dan pengawasan jarak jauh. Berikut ini langkah-langkah untuk memulai koneksi Wi-Fi
dengan ESP32 :
1. Inisialisasi koneksi Wi-Fi dengan menggunakan SSID dan password yang sesuai.
2. Menunggu hingga koneksi terhubung.
3. Mengirim dan menerima data melalui koneksi Wi-Fi.
Jadi, ESP32 dapat digunakan untuk mengontrol dan memantau perangkat secara nirkabel
melalui jaringan Wi-Fi.
Koneksi Bluetooth dengan ESP32
Selain Wi-Fi, ESP32 juga mendukung untuk koneksi Bluetooth. Koneksi ini
memungkinkan untuk berkomunikasi dengan perangkat lain yang kompatibel dengan
Bluetooth. Koneksi Bluetooth dapat digunakan untuk berbagai proyek IoT, seperti
pengendalian perangkat melalui smartphone, sensor jarak jauh dan lain sebagainya. Berikut
ini langkah-langkah menggunakan koneksi Bluetooth dengan ESP32:
1. Inisialisasi Bluetooth pada ESP32.
2. Membuat koneksi Bluetooth dengan perangkat lain, seperti smartphone atau sensor.
3. Pertukaran data antar perangkat yang terhubung melalui koneksi Bluetooth.
Jadi, ESP32 dapat berintegrasi dengan berbagai perangkat lain untuk menciptakan solusi IoT
yang kompleks dan beragam.
Proyek IoT dengan Arduino dan ESP32
Arduino dan ESP32 dapat diintegrasikan untuk membuat sistem monitoring
lingkungan yang terhubung. Pada proyek ini, ESP32 akan mengumpulkan data lingkungan
seperti suhu, kelembaban dan kualitas udara. Sedangkan Arduino dapat digunakan untuk
mengontrol perangkat seperti lampu atau kipas berdasarkan data yang dikumpulkan. Berikut
ini langkah-langkah untuk membuat proyek IoT dengan Arduino dan ESP32:
1. Menghubungkan sensor lingkungan ke ESP32.
2. Mengumpulkan data lingkungan menggunakan ESP32.
3. Mengirim data ke Arduino melalui koneksi Wi-Fi atau Bluetooth.
4. Mengontrol perangkat berdasarkan data yang diterima oleh Arduino.
Jadi, proyek IoT ini dapat menciptakan sistem yang cerdas dan adaptif untuk memantau dan
mengontrol lingkungan sekitar.
Jadi, Arduino dan ESP32 adalah dua platform yang sangat kuat dan serbaguna
untuk pengembangan proyek IoT. Keduanya dapat digunakan untuk menciptakan
berbagai solusi IoT yang inovatif dan berguna dengan kemampuan koneksi Wi-Fi dan
Bluetooth yang dimilikinya. Arduino dan ESP32 memberikan kemungkinan tanpa
batas bagi para pengembang untuk menciptakan teknologi yang terhubung dan
cerdas, mulai dari pengendalian perangkat rumah pintar hingga monitoring
lingkungan.