LAPORAN PRAKTIKUM
AKUISISI DATA DAN PENGOLAHAN SINYAL
MODUL 2: Input Output Digital Pada Arduino
Disusun Oleh:
Dimas Irman Anugrah (A019020)
Kelompok 4
METROLOGI DAN INSTRUMENTASI
AKADEMI METROLOGI DAN INSTRUMENTASI
Jalan Daeng M. Ardiwinata KM 3.4 Cihanjuang Bandung 40559
Telp: +62 813 5500 0872 Email:
[email protected] BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Mikrokontroler merupakan alat berukuran kecil yang bertugas untuk memproses
informasi-informasi yang diterima, mejadi sebuah keluaran yang dapat dikerjakan oleh alat
lainya. Di Indonesia, banyak merk-merk mikroprosessor dipasaran, yakni ada ATMega,
Arduino, Rasberry dll. Belakangan ini Arduino menjadi merk mikrokontroler yang paling
banyak digunakan, ini dikarenakan, keunggulan Arduino yang sudah dilengakapi sistem yang
mudah, sederhana dan memiliki fasilitas program yang sederhana. Arduino merupakan
kumpulan dari beberapa part elektronik dengan tujuan agar memudahkan masyarakat yang
awam mengenai kelistrikan menjadi mahir dengan menggunakan mikrokontroler ini. Arduino
disusun sedemikian rupa agar dapat memudahkan penggunanya untuk menggunakannya,
seperti halnya menggunakan sensor pada board, memasang kabel jumper, dan lain sebagainya
dilakukan secara sederhara. Dengan adanya Arduino ini, pengguna harus memahami hal dasar
terkait yang dipelajari dalam Arduino, seperti input dan output digital pada Arduino.
Maka dari itu, perlulah melakukan percobaan terkait input dan output digital pada Arduino
untuk menjadi pondasi agar dapat meningkatkan kreativitas dalam era revolusi industry 4.0,
membuat hal yang inovatif sehingga banyak orang yang dapat memanfaatkan era robot ini
dengan sebaik mungkin.
1.2. Tujuan
1.2.1. Untuk menentukan besar tegangan pada switch 2 ketika kondisi pull down
1.2.2. Untuk menentukan penyebab dari debouncing
1.2.3. Untuk menentukan esensi dari grounding pada rangkaian listrik
1.3. Alat dan Bahan
2 buah LED
1 buah Arduino UNO
Kabel jumper secukupnya
1 buah Kabel USB
1 buah Board
2 buah Resistor 1 KΩ
2 buah Switch/Push Button
BAB II
TEORI DASAR
2.1. Arduino
Arduino adalah kit elektronik atau papan rangkaian elektronik open source yang di dalamnya
terdapat komponen utama yaitu sebuah chip mikrokontroler dengan jenis AVR dari perusahaan
Atmel. Mikrokontroler itu sendiri adalah chip atau IC (integrated circuit) yang bisa diprogram
menggunakan komputer. Platform Arduino berisi dua yaitu hardware berupa board dan sebuah
software atau IDE (Integrated Development Environment) yang berjalan pada komputer,
digunakan untuk menulis dan mengisikan program ke board Arduino. Tujuan menanamkan
program pada mikrokontroler adalah agar rangkaian elektronik dapat membaca input, memproses
input tersebut dan kemudian menghasilkan output sesuai yang diinginkan. Jadi mikrokontroler
bertugas sebagai ‘otak’ yang mengendalikan input, proses dan output sebuah rangkaian elektronik.
Kelebihan Arduino yakni tidak perlu perangkat chip programmer karena di dalamnya sudah ada
bootloader yang akan menangani upload program dari computer, sudah memiliki sarana
komunikasi USB, sehingga pengguna PC yang tidak memiliki port serial/RS323 bisa menggunakan
nya, bahasa pemrograman (menggunakan Bahasa C) relatif mudah karena software Arduino
dilengkapi dengan kumpulan library yang cukup lengkap, dan memiliki modul siap pakai (shield)
yang bisa ditancapkan pada board Arduino. Misalnya shield GPS, Ethernet, SD Card, dll. Seperti
yang diketahui bahwa board Arduino memiliki beragam jenis yakni diantaranya:
1. Arduino Uno, Jenis yang ini adalah yang paling banyak digunakan. Terutama untuk pemula
sangat disarankan untuk menggunakan Arduino Uno. Dan banyak sekali referensi yang
membahas Arduino Uno. Versi yang terakhir adalah Arduino Uno R3 (Revisi 3),
menggunakan ATMEGA328 sebagai Microcontrollernya, memiliki 14 pin I/O digital dan 6
pin input analog. Untuk pemograman cukup menggunakan koneksi USB type A to To type B.
Sama seperti yang digunakan pada USB printer.
2. Arduino Due, berbeda dengan saudaranya, Arduino Due tidak menggunakan ATMEGA,
melainkan dengan chip yang lebih tinggi ARM Cortex CPU. Memiliki 54 I/O pin digital dan
12 pin input analog. Untuk pemogramannya menggunakan Micro USB, terdapat pada
beberapa handphone.
3. Arduino Mega. Mirip dengan Arduino Uno, sama-sama menggunakan USB type A to B untuk
pemogramannya. Tetapi Arduino Mega, menggunakan Chip yang lebih tinggi ATMEGA2560.
Dan tentu saja untuk Pin I/O Digital dan pin input Analognya lebih banyak dari Uno.
4. Arduino Lilypad. Bentuknya yang melingkar membuat Lilypad dapat dipakai untuk membuat
projek unik. Seperti membuat amor iron man misalkan. Hanya versi lamanya menggunakan
ATMEGA168, tapi masih cukup untuk membuat satu projek keren. Dengan 14 pin I/O digital,
dan 6 pin input analognya.
2.1 Digital Input
Pin digital pada Arduino bersifat bidirectional, berarti sebuah pin dapat menjadi pin input
sekaligus pin output pada saat yang tidak bersamaan (bergantian). Konsep kerja input digital sendiri
berkebalikan dari output digital. Input digital digunakan untuk mendeteksi perubahan logika biner
pada pin tertentu. Adanya input digital memungkinkan mikrokontroler untuk dapat menerjemahkan
0V menjadi logika LOW dan 5V menjadi logika HIGH.
Banyak modul-modul sensor yang beredar di pasaran, seperti push button, sensor jarak
(ultasonik), dan sensor suhu dan kelembapan (DHT 11), memiliki output berupa sinyal digital,
sehingga harus menggunakan input digital pada Arduino agar dapat membaca dan mengolah data
berupa sinyal digital dari sensor-sensor tersebut. Membaca sinyal digital pada Arduino dapat
menggunakan sintaks digitalRead(pin);.
2.2 Digital Output
Output digital terdiri atas dua buah logika, yaitu kondisi logika HIGH dan kondisi logika
LOW. Setiap desain board Arduino yang beredar umumnya memiliki built in LED pada pin 13.
Pin 13 tersebut merupakan pin yang dapat menghasilkan sinyal digital. Arduino Uno bekerja pada
tegangan 5V, sehingga output pin digital pun dapat mengeluarkan tegangan 5V. Tegangan pada
saat 5V ini disebut logika HIGH, sedangkan tegangan pada saat 0V disebut logika LOW.
Gambar 1. Rangkaian Input/Output (I/O) pada Arduino.
BAB III
PEMBAHASAN
Pada kesempatan ini, dilakukan percobaan mengenai pembuatan rangkaian Input Output
Digital pada Arduino. Program rangkaian Input Output Digital pada Arduino memiliki struktur
yang hampir sama dengan beberapa pelajaran dasar pada Arduino yaitu memiliki define, void
setup, void loop dan lain sebagainya. Lalu, Rangkaiannya juga memiliki alat dan bahan yang cukup
mudah ditemui pada hampir seluruh rangkaian listrik yang meliputi resistor, LED, kabel jumper,
switch/push button dan lain sebagainya dengan adanya catu daya dari sumber yang mengalirkan
arus listrik. Pada rangkaian Input Output Digital pada Arduino memerlukan dua buah switch.
Seperti yang kita ketahui bahwa, swtich berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan aliran
listrik (arus listrik) pada jaringan arus listrik kuat maupun jaringan arus listrik yang lemah. Sistem
kerjanya sebagai pemutus atau pemilih sinyal secara mekanik. Perbedaan saklar atau switch arus
listrik kuat dan arus listrik lemah adalah bentuknya, jika dipakai untuk alat
peralatan elektronika arus lemah maka menggunakan switch yang kecil, sedangkan arus yang kian
besar atau kuat, switch yang digunakan pun semakin besar. Switch yang digunakan pada rangkaian
ini merupakan switch yang memiliki bentuk dan ukuran namun kaki kaki dari switch tersebut
berbeda, tergantung penempatan pull up dan pull down. Switch 1 dipasangkan ke arah vdd atau
tegangan, lalu disambung resistor menuju ke gnd. Kemudian switch 2 dipasangkan ke arah gnd
lalu disambung oleh resistor ke vdd. Ketika rangkaian selesai dibuat dan dijalankan dengan bantuan
software IDE Arduino, maka yang terjadi adalah salah satu LED menyala otomatis tanpa push
button ditekan, hal ini dikarenakan adanya arus listrik yang mengalir pada rangkaian tersebut yang
tidak melalui resistor, sehingga ketika rangkaian dijalankan tidak ada hambatan apapun pada arus
listrik dan LED akan menyala otomatis. Pin D4 saat tombol dilepas, maka akan memiliki tegangan
maksimal dan ketika ditekan akan memiliki tegangan minimal. Sebaliknya dengan pin D2 saat
tombol dilepas akan memiliki tegangan minimal dan ketika ditekan akan memiliki tegangan
maksimal. Selain itu, ketika switch 1 digunakan, maka yang ditampilkan adalah salah satu pin LED
akan memiliki tegangan yang maksimal ketika disambungkan dengan catu daya. Kemudian
perbedaan ketika switch 2 digunakan, maka yang ditampilkan adalah pin LED akan memiliki
tegangan minimal sehingga LED tersebut mati. Hal ini dikarenakan tidak adanya tegangan karena
switch tidak terhubung/tidak ditekan sehingga yang masuk ketika switch dilepas dan hal tersebut
akan mempengaruhi pin LED yang dipasangkan.
Pada saat menggunakan push button yang merupakan salah satu alat bantuan untuk
mengalirkan arus atau menahan arus yang lewat, ada kendala yang sering dialami pengguna
Arduino atau mikrokontroler ini, kendala tersebut yaitu debouncing. Push button memang pada
dasarnya digunakan untuk buka atau tutup arus saat ditekan maupun dilepaskan, karena terdapat
masalah yang mengakibatkan kendala debouncing ketika merangkai, maka ada akibat dari kendala
tersebut. Masalah tersebut meliputi masalah mekanis yaitu sebagai contoh pengguna yang
mendapatkan kram tangan ketika menekan push button atau hal lain sebagainya dan masalah fisik
yang menyatakan bahwa push button sudah sering digunakan sehingga dapat terjadi kelonggaran
pada fisik dari push button tersebut. Akibat dari masalah tersebut, maka ada sebuah transisi yang
dapat mempengaruhi pengukuran. Transisi ini dapat dilihat setelah beberapa penekanan dalam
waktu yang sangat singkat yang dipengaruhi oleh masalah mekanis dan fisik. Contoh ini
menunjukkan cara membatalkan masukan, yang berarti memasukan suatu digital input dua kali
dalam waktu singkat untuk memastikan tombol benar-benar ditekan. Tanpa debouncing, menekan
tombol sekali dapat menyebabkan hasil yang tidak terduga seperti tidak menyalanya lampu yang
digunakan. Debouncing dapat diminimalisir dengan kode program di Arduino yang prinsipnya
membatasi arus listrik yang masuk.
Percobaan ini menggunakan Arduino jenis uno. Penggunaan jenis ini dirasa akan lebih
memudahkan pengguna untuk menggunakannya dan edukasi-edukasi untuk jenis ini sudah sangat
tersebar banyak di internet yang dapat memudahkan pengguna Arduino. Lain hal nya dengan
Arduino jenis lain yang publikasinya tidak dilakukan secara lebih terang-terangan dan massif.
Kelebihan lain juga didapatkan ketika pengguna masih awam dan belum terlalu mengenal tool-tool
yang digunakan pada software Arduino sehingga memungkinkan tidak sinkronnya antara software
dan hardware. Sebagai contoh, pada software digunakan jenis uno tetapi pada hardware digunakan
Arduino jenis lilypad. Terkesan sederhana namun bisa menimbulkan kesalahan pada projek yang
sedang dibuat.
Selain itu, untuk mencegah keselamatan dan kesehatan kerja dari kecelakaan kerja,
dilakukannya tahap grounding (GND) pada rangkaian elektronik ini. Grounding atau Pentanahan
adalah sistem pentanahan yang terpasang pada suatu instalasi listrik yang bekerja untuk
meniadakan beda potensial dengan mengalirkan arus sisa dari kebocoran tegangan atau arus dari
sambaran petir ke bumi (dalam hal ini kebocoran tegangan dari sumber ke komponen yang
digunakan). Secara umum, sistem grounding pada peralatan kelistrikan dan elektronika adalah
untuk memberikan perlindungan pada seluruh sistem. Grounding berfungsi sebagai penghantar
arus listrik langsung ke bumi atau tanah saat terjadi kebocoran isolasi atau percikan api pada
konsleting, dalam percobaan ini yaitu untuk menetralkan tegangan yang dimiliki oleh sistem ini.
Selain itu, grounding juga berfungsi sebagai proteksi peralatan elektronik atau instrumentasi
sehingga dapat mencegah kerusakan akibat adanya bocor tegangan.
Pada percobaan ini, digunakan beberapa peralatan yang dapat menunjang berhasil atau
tidaknya percobaan ini. Hal ini dapat dilakukan ketika ada salah satu komponen saja yang tidak
ada, maka tujuan dari percobaan ini akan gagal atau tidak berhasil. Peralatan yang digunakan
menggunakan prinsip-prinsip dasar kerja yang berbeda-beda. Prinsip kerja Push Button
adalah apabila dalam keadaan normal tidak ditekan maka kontak tidak berubah, apabila ditekan
maka kontak NC akan berfungsi sebagai stop (memberhentikan) dan kontak NO akan berfungsi
sebagai start (menjalankan). Kemudian yaitu LED, LED merupakan keluarga dari Dioda yang
terbuat dari Semikonduktor. Cara kerjanya pun hampir sama dengan Dioda yang memiliki dua
kutub yaitu kutub Positif (P) dan Kutub Negatif (N). LED hanya akan memancarkan cahaya apabila
dialiri tegangan maju (bias forward) dari Anoda menuju ke Katoda. Kemudian resistor, Prinsip
kerja resistor adalah dengan mengatur elektron (arus listrik) yang mengalir melewatinya dengan
menggunakan jenis material konduktif tertentu yang dicampur dengan material lain sehingga
menimbulkan suatu hambatan pada aliran elektron (arus listrik). Resistor juga dapat dirangkai
secara seri, parallel atau gabungannya sehingga dapat digunakan untuk membagi arus listrik,
tegangan listrik, penurun tegangan, filter dan sebagainya. Kemudian Arduino Uno,
Arduino adalah suatu board instrumen elektronika yang tersusun dari perangkat-
perangkat pendukung chip (mikrokontroler) yang akan ditanamkan sebuah program di dalamnya.
Otaku tama dari Arduino ini adalah mikrokontroler yang ditanam pada setiap serinya, setiap seri
Arduino menggunakan mikrokontroler yang berbeda sesuai dengan kebutuhan, misalnya untuk
Arduino uno biasanya menggunakan mikrokontroler jenis ATMega 328 dan Bahasa pemrograman
yang dipakai untuk memprogram Arduino adalah Bahasa C. Intinya adalah bahwa Arduino uno ini
mengambil data input dari pin yang diatur untuk menerima data dan data tersebut yang diterima
dikirim ke mikrokontroler untuk diproses sesuai kebutuhan dan hasil prosesnya disalurkan kembali
ke pin outputnya.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Simpulan
4.1.1. Besar tegangan pada switch 2 ketika kondisi pull down adalah maksimal
4.1.2. Penyebab dari debouncing adalah fisik dan mekanis
4.1.3. Esensi dari grounding pada rangkaian listrik adalah untuk memberikan perlindungan
pada seluruh sistem rangkaian listrik
4.2. Saran
Percobaan ini dipenuhi dengan aliran arus listrik, maka berhati-hatilah dalam
mengggunakan alat yang digunakan karena dapat menimbulkan berbagai macam kecelakaan
kerja. Selain itu, upayakan untuk terus fokus pada saat merangkai dan jangan sampai salah
lubang yang akan ditempati oleh komponen, karena dapat terjadi kegagalan pada rangkaian
yang dibuat.
Daftar Pustaka
Arduino.cc. (2018, 5 Februari). Debounce. Diakses pada 7 Maret 2021
https://www.arduino.cc/en/Tutorial/BuiltInExamples/Debounce
IT.Jurnal.com. (2018). Pengertian dan Kelebihan Arduino. Diakses pada 7 Maret 2021 dari
https://www.it-jurnal.com/pengertian-dan-kelebihan-arduino/
Bluino.com. (2019, 3 September). Apa iItu Arduino?. Diakses pada 7 Maret 2021 dari
https://www.bluino.com/2019/09/apa-itu-arduino_13.html
Infopromodiskon.com. (2017, 4 April). Fungsi Grounding pada Instalasi Listrik dan
Elektronik. Diakses pada 7 Maret 2021 dari
https://infopromodiskon.com/news/detail/188/fungsi-grounding-pada-instalasi-
listrik-dan-
elektronik.html#:~:text=Sebagai%20proteksi%20peralatan%20elektronik%20atau,k
ualitas%20komponen%20yang%20tidak%20standar.
teknikelektronika.com. (2020). Pengertian LED dan Cara Kerjanya. Diakses pada 7 Maret
2021 dari https://teknikelektronika.com/pengertian-led-light-emitting-diode-cara-
kerja/
sensorhaus.id. (2018). Push Button. Diakses pada 7 Maret 2021 dari
https://www.sensorhaus.id/article?view=article&id=59&catid=13#:~:text=Prinsi
p%20kerja%20Push%20Button%20adalah,motor%20%E2%80%93%20motor%
20induksi%20untuk%20menjalankan
nyebarilmu.com. (2017, 24 Juli). Penjelasan tentang Input Output Arduino. Diakses pada 7
Maret 2021 dari https://www.nyebarilmu.com/penjelasan-tentang-input-output-
arduino/
codepolitan.com. (2016, 7 Januari). Digital Input Output pada Arduino. Diakses pada 7
Maret 2021 dari https://www.codepolitan.com/digital-input-output-pada-arduino
LINK VIDEO KELOMPOK 4:
http://bit.ly/VideoPraktikumADPSKelompok4 (Nama: Modul 2 – ADPS.mp4)