100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
3K tayangan27 halaman

Pemrograman Input Output Mikrokontroler Arduino

Laporan praktikum ini membahas pemograman input output pada mikrokontroler Arduino untuk mengontrol perangkat seperti motor DC, buzzer, LCD dan LED. Metode yang digunakan adalah simulasi rangkaian dengan software Proteus dan pemograman pada Arduino untuk menghasilkan output sesuai dengan input program."

Diunggah oleh

Yusuf Sigit
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
3K tayangan27 halaman

Pemrograman Input Output Mikrokontroler Arduino

Laporan praktikum ini membahas pemograman input output pada mikrokontroler Arduino untuk mengontrol perangkat seperti motor DC, buzzer, LCD dan LED. Metode yang digunakan adalah simulasi rangkaian dengan software Proteus dan pemograman pada Arduino untuk menghasilkan output sesuai dengan input program."

Diunggah oleh

Yusuf Sigit
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd

LAPORAN PRAKTIKUM

ELEKTRONIKA DASAR I
PEMOGRAMAN INPUT OUTPUT
MIKROKONTROLER ARDUINO
YUSUF SIGIT PAMUNGKAS(1137030081)
October 20, 2014

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
2014
1

Abstract
In this lab experiments to know and understand the concept of
input-output programming on the Arduino, can design a series of inputs and outputs on the Proteus, can make programming inputs and
outputs on the Arduino software to determine the input-output programming applications in robot control. Method of experiments conducted in this lab is through a series of simulations using the Proteus
software program input from the Arduino software. As a result, both
the dc motor, buzzer, LCD or LED can be lit (active) when the input signal is provided to the circuit so as to produce the output in
accordance with the commands in the program.
Keyword: input, output, Arduino, Proteus, dc motors
Ringkasan
Dalam praktikum ini dilakukan percobaan untuk mengetahui dan
memahami konsep pemograman input output pada Arduino, dapat
mendesain rangkaian input output pada Proteus, dapat membuat pemograman input output pada software Arduino serta untuk mengetahui aplikasi pemograman input output pada robot kontrol. Metode
percobaan yang dilakukan dalam praktikum ini adalah melalui simulasi rangkaian dengan menggunakan software Proteus dengan input
program dari software Arduino. Hasilnya, baik itu motor dc, buzzer,
LCD maupun LED dapat menyala (aktif) ketika sinyal input diberikan
kepada rangkaian sehingga menghasilkan output sesuai dengan perintah dalam program.
Kata Kunci: input, output, Arduino, Proteus, motor dc

1
1.1

Pendahuluan
Latar Belakang

Ketika zaman telah beranjak ke era modernisasi ini, banyak sekali ditemukan
berbagai alat-alat elektronik didalam kehidupan kita sehari-hari. Mulai dari
yang berukuran kecil hingga yang berukuran besar. Seperti contohnya adalah
lampu-lampu didalam rumah kita, sepeda motor yang sering kita gunakan
disetiap harinya, dan masih banyak lagi lainnya. Lalu bagaimana teknologi
dapat menciptakan hal tersebut? Jawabannya adalah dengan memahami
pengertian dari physical computing.
Physical computing adalah membuat sebuah sistem atau perangkat fisik
dengan menggunakan software dan hardware yang sifatnya interaktif yaitu
dapat menerima rangsangan dari lingkungan dan merespon balik. Physical
computing adalah sebuah konsep untuk memahami hubungan yang manusiawi antara lingkungan yang sifat alaminya adalah analog dengan dunia digital. Pada prakteknya konsep ini diaplikasikan dalam desain-desain alat atau
projek-projek yang menggunakan sensor dan microcontroller untuk menerjemahkan input analog ke dalam sistem software untuk mengontrol gerakan
alat-alat elektro-mekanik seperti lampu, motor dan sebagainya.
Pembuatan prototype atau prototyping adalah kegiatan yang sangat penting di dalam proses physical computing karena pada tahap inilah seorang
perancang melakukan eksperimen dan uji coba dari berbagai jenis komponen, ukuran, parameter, program komputer dan sebagainya berulang-ulang
kali sampai diperoleh kombinasi yang paling tepat.
Proses prototyping biasanya memerlukan waktu yang lama dan sangat
melelahkan karena pekerjaan ini dilakukan berulang-ulang sampai puluhan
kali. Padahal idealnya sebuah prototype adalah sebuah sistem yang fleksibel dimana perancang bisa dengan mudah dan cepat melakukan perubahanperubahan dan mencobanya lagi sehingga tenaga dan waktu tidak menjadi
kendala berarti. Dengan demikian harus ada sebuah alat pengembangan
yang membuat proses prototyping menjadi mudah. Dan salah satu dari alat
ini adalah Arduino.

Oleh karena itu, pada praktikum kali ini yang berjudul Pemograman
Inpu Output Mikrokontroler Arduino memiliki tujuan untuk mengetahui
dan memahami konsep pemograman input output pada Arduino, mampu
mendesain rangkaian input output pada Proteus, mampu membuat pemograman input output pada software Arduino dan dapat mengetahui aplikasi pemograman input output pada robot kontrol.

1.2

Tujuan

1. Mengetahui dan memahami konsep pemograman input output pada


Arduino.
2. Mampu mendesain rangkaian input output pada Proteus.
3. Mampu membuat pemograman input output pada software Arduino.
4. Mengetahui aplikasi pemograman input output pada robot kontrol.

1.3

Dasar Teori

Untuk memahami Arduino, terlebih dahulu kita harus memahami apa yang
dimaksud dengan physical computing. Physical computing adalah membuat sebuah sistem atau perangkat fisik dengan menggunakan software dan
hardware yang sifatnya interaktif yaitu dapat menerima rangsangan dari
lingkungan dan merespon balik. Physical computing adalah sebuah konsep untuk memahami hubungan yang manusiawi antara lingkungan yang
sifat alaminya adalah analog dengan dunia digital. Pada prakteknya konsep
ini diaplikasikan dalam desain-desain alat atau projek-projek yang menggunakan sensor dan microcontroller untuk menerjemahkan input analog ke
dalam sistem software untuk mengontrol gerakan alat-alat elektro-mekanik
seperti lampu, motor dan sebagainya.
Pembuatan prototype atau prototyping adalah kegiatan yang sangat penting di dalam proses physical computing karena pada tahap inilah seorang
perancang melakukan eksperimen dan uji coba dari berbagai jenis komponen, ukuran, parameter, program komputer dan sebagainya berulang-ulang
3

kali sampai diperoleh kombinasi yang paling tepat. Dalam hal ini perhitungan angka-angka dan rumus yang akurat bukanlah satu-satunya faktor yang
menjadi kunci sukses didalam mendesain sebuah alat karena ada banyak
faktor eksternal yang turut berperan, sehingga proses mencoba dan menemukan/mengoreksi kesalahan perlu melibatkan hal-hal yang sifatnya noneksakta. Prototyping adalah gabungan antara akurasi perhitungan dan seni.

Gambar 4.1 Tampilan software Arduino


Arduino dikatakan sebagai sebuah platform dari physical computing yang
bersifat open source. Pertama-tama perlu dipahami bahwa kata platform di
sini adalah sebuah pilihan kata yang tepat. Arduino tidak hanya sekedar sebuah alat pengembangan, tetapi ia adalah kombinasi dari hardware, bahasa
pemrograman dan Integrated Development Environment (IDE) yang canggih.
IDE adalah sebuah software yang sangat berperan untuk menulis program,
mengcompile menjadi kode biner dan mengupload ke dalam memory microcontroller. Ada banyak projek dan alat-alat dikembangkan oleh akademisi
dan profesional dengan menggunakan Arduino, selain itu juga ada banyak
modul-modul pendukung (sensor, tampilan, penggerak dan sebagainya) yang
dibuat oleh pihak lain untuk bisa disambungkan dengan Arduino. Arduino
berevolusi menjadi sebuah platform karena ia menjadi pilihan dan acuan bagi
banyak praktisi.
Processing adalah bahasa pemrograman yang digunakan untuk menulis
program di dalam Arduino. Processing adalah bahasa pemrograman tingkat
tinggi yang dialeknya sangat mirip dengan C++ dan Java, sehingga pengguna yang sudah terbiasa dengan kedua bahasa tersebut tidak akan menemui kesulitan dengan Processing. Bahasa pemrograman Processing sungguhsungguh sangat memudahkan dan mempercepat pembuatan sebuah program
4

karena bahasa ini sangat mudah dipelajari dan diaplikasikan dibandingkan


bahasa pemrograman tingkat rendah seperti Assembler yang umum digunakan pada platform lain namun cukup sulit.
Input pada mikrokontroler Arduino dapat berupa sketch atau program
yang dimasukan ke dalam hardware Adruino yang didalamnya terdapat beberapa perintah yang akan dihasilkan oleh output. Sinyal input mikrokontroler ini berasal dari sensor yang merupakan informasi dari lingkungan.
Sedangkan sinyal output ditujukan kepada aktuator yang dapat memberikan
efek ke lingkungan. Sehingga output pada mikrokontroler Arduino berupa
hasil dari perintah dalam program yang diinputkan ke dalam mikrokontrolernya.

Gambar 4.2 Contoh penulisan bahsa program dalam Arduino


Setiap program Arduino (biasa disebut sketch) mempunyai dua buah
fungsi yang harus ada, yaitu:
void setup()
Semua kode didalam kurung kurawal akan dijalankan hanya satu kali
ketika program Arduino dijalankan untuk pertama kalinya.
5

void loop( )
Fungsi ini akan dijalankan setelah setup (fungsi void setup) selesai.
Setelah dijalankan satu kali fungsi ini akan dijalankan lagi, dan lagi
secara terus menerus sampai catu daya (power) dilepaskan.
Adapun struktur pemograman pada mesin digital adalah sebagai berikut.
pinMode(pin, mode)
Digunakan untuk menetapkan mode dari suatu pin, pin adalah nomor
pin yang akan digunakan dari 0-19 (pin analog 0-5 adalah 14-19). Mode
yang bisa digunakan adalah INPUT atau OUTPUT.
digitalWrite(pin, value)
Ketika sebuah pin ditetapkan sebagai OUTPUT, pin tersebut dapat
dijadikan HIGH (ditarik menjadi 5 volts) atau LOW (diturunkan menjadi ground).
digitalRead(pin)
Ketika sebuah pin ditetapkan sebagai INPUT maka anda dapat menggunakan kode ini untuk mendapatkan nilai pin tersebut apakah HIGH
(ditarik menjadi 5 volts) atau LOW (diturunkan menjadi ground).
Sebelum menguji sebuah hardware rangkaian yang akan dibuat, untuk
meminimalkan kesalahan maka diperlukan simulasi rangkaian. Saat ini telah
banyak software yang dapat digunakan untuk membuat simulasi rangkain
elektronik. Simulator yang sangat baik untuk mensimulasikan rangkain elektronik input output arduino diantaranya adalah Proteus.

Gambar 4.3 Tampilan software Proteus

Metode Praktikum

2.1

Waktu dan Tempat

Praktikum Pemograman Input Output Mikrokontroler Arduino ini berlangsung pada hari Kamis, 16 Oktober 2014 bertempat di Laboratorium Fisika.

2.2

Alat dan bahan yang digunakan antara lain:

1. Notebook /Laptop
2. Software Proteus
3. Software Arduino

2.3
2.3.1

Prosedur Percobaan
Program Input Output Motor DC

Langkah pertama yang dilakukan adalah software Proteus yang telah diinstal
kemudian dibuka dengan cara double klik pada icon-nya didekstop Notebook.
Setelah itu rangkaian disusun seperti pada gambar dibawah ini.

Gambar 4.4 Rangkaian input output Motor dc


Setelah rangkaian tersusun seperti diatas, langkah selanjutnya adalah
software Arduino dibuka dengan cara double klik pada icon-nya didekstop
Notebook. Setelah itu program diketik dan diinputkan (yang sebelumnya
telah dicompile) ke dalam simulasi Arduino pada Proteus. Adapun sketch
programnya adalah sebagai berikut.
7

Gambar 4.5 Sketch program input output Motor dc


Setelah program diinputkan kedalam simulasi Arduino, maka tombol
Start pada Proteus ditekan sehingga ketika tombol Push botton (sebagai
pengalir arus) diklik, maka output dari rangkaian akan terlihat.
2.3.2

Program Input Output Buzzer

Langkah pertama yang dilakukan adalah software Proteus yang telah diinstal
kemudian dibuka dengan cara double klik pada icon-nya didekstop Notebook.
Setelah itu rangkaian disusun seperti pada gambar dibawah ini.
8

Gambar 4.6 Rangkaian input output Buzzer


Setelah rangkaian tersusun seperti diatas, langkah selanjutnya adalah
software Arduino dibuka dengan cara double klik pada icon-nya didekstop
Notebook. Setelah itu program diketik dan diinputkan (yang sebelumnya
telah dicompile) ke dalam simulasi Arduino pada Proteus. Adapun sketch
programnya adalah sebagai berikut.

Gambar 4.7 Sketch program input output Buzzer


Setelah program diinputkan kedalam simulasi Arduino, maka tombol
Start pada Proteus ditekan sehingga ketika tombol Push botton (sebagai
pengalir arus) diklik, maka output dari rangkaian akan terlihat.
2.3.3

Program Input Output Visual LCD

Langkah pertama yang dilakukan adalah software Proteus yang telah diinstal
kemudian dibuka dengan cara double klik pada icon-nya didekstop Notebook.
Setelah itu rangkaian disusun seperti pada gambar dibawah ini.

Gambar 4.8 Rangkaian input output visual LCD


Setelah rangkaian tersusun seperti diatas, langkah selanjutnya adalah
software Arduino dibuka dengan cara double klik pada icon-nya didekstop
Notebook. Setelah itu program diketik dan diinputkan (yang sebelumnya
telah dicompile) ke dalam simulasi Arduino pada Proteus. Adapun sketch
programnya adalah sebagai berikut.
10

Gambar 4.9 Sketch program input output visual LCD


Setelah program diinputkan kedalam simulasi Arduino, maka tombol
Start pada Proteus ditekan sehingga ketika tombol Push botton (sebagai
pengalir arus) diklik, maka output dari rangkaian akan terlihat.
2.3.4

Program Input Output LED

Langkah pertama yang dilakukan adalah software Proteus yang telah diinstal
kemudian dibuka dengan cara double klik pada icon-nya didekstop Notebook.
Setelah itu rangkaian disusun seperti pada gambar dibawah ini.

Gambar 4.10 Rangkaian input output LED

11

Setelah rangkaian tersusun seperti diatas, langkah selanjutnya adalah


software Arduino dibuka dengan cara double klik pada icon-nya didekstop
Notebook. Setelah itu program diketik dan diinputkan (yang sebelumnya
telah dicompile) ke dalam simulasi Arduino pada Proteus. Adapun sketch
programnya adalah sebagai berikut.

Gambar 4.11 Sketch program input output visual LCD


Setelah program diinputkan kedalam simulasi Arduino, maka tombol
Start pada Proteus ditekan sehingga ketika tombol Push botton (sebagai
pengalir arus) diklik, maka output dari rangkaian akan terlihat.

12

2.3.5

Program Input Output Motor DC


Mulai

Membuka software Proteus

Merangkai komponen seperti pada gambar rangkaian

Membuat program input output di software Arduino

Mengcompile program

Menginputkan program kedalam simulasi rangkaian

Menekan tombol START pada Proteus

Menganalisa hasil output program pada simulasi rangkaian

Selesai

13

2.3.6

Program Input Output Buzzer


Mulai

Membuka software Proteus

Merangkai komponen seperti pada gambar rangkaian

Membuat program input output di software Arduino

Mengcompile program

Menginputkan program kedalam simulasi rangkaian

Menekan tombol START pada Proteus

Menganalisa hasil output program pada simulasi rangkaian

Selesai

14

2.3.7

Program Input Output Visual LCD


Mulai

Membuka software Proteus

Merangkai komponen seperti pada gambar rangkaian

Membuat program input output di software Arduino

Mengcompile program

Menginputkan program kedalam simulasi rangkaian

Menekan tombol START pada Proteus

Menganalisa hasil output program pada simulasi rangkaian

Selesai

15

2.3.8

Program Input Output LED


Mulai

Membuka software Proteus

Merangkai komponen seperti pada gambar rangkaian

Membuat program input output di software Arduino

Mengcompile program

Menginputkan program kedalam simulasi rangkaian

Menekan tombol START pada Proteus

Menganalisa hasil output program pada simulasi rangkaian

Selesai

16

3
3.1
3.1.1

Hasil dan Pembahasan


Data Hasil Pengamatan
Program Input Output Motor DC

Gambar 4.12 Ketika tombol push botton 1 ditekan

Gambar 4.13 Ketika tombol push botton 2 ditekan

Gambar 4.14 Ketika kedua tombol push botton ditekan

17

3.1.2

Program Input Output Buzzer

Gambar 4.15 Ketika tombol push botton 1 ditekan

Gambar 4.16 Ketika tombol push botton 2 ditekan

Gambar 4.17 Ketika kedua tombol push botton ditekan

18

3.1.3

Program Input Output Visual LCD

Gambar 4.18 Hasil output pada simulasi rangkaian LCD dengan program
untuk menampilkan nama
3.1.4

Program Input Output LED

Gambar 4.19 Ketika tombol push botton 1 ditekan

Gambar 4.20 Ketika tombol push botton 2 ditekan

Gambar 4.21 Ketika kedua tombol push botton ditekan

19

3.2

Pembahasan

Dalam praktikum ini, dilakukan percobaan untuk mengetahui dan memahami konsep pemograman input output pada Arduino, dapat mendesain
rangkaian input output pada Proteus, dapat membuat pemograman input
output pada software Arduino serta untuk mengetahui aplikasi pemograman
input output pada robot kontrol.
Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source,
yang diturunkan dari wiring platform, yang di rancang untuk memudahkan
penggunaan elektronik dalam berbagai bidang. Hardwarenya memiliki prosesor atmel AVR dan softwarenya memiliki bahasa pemrograman sendiri.
Arduino memiliki pengertian dalam 2 hal, yaitu secara software dan secara hardware. Secara software, Arduino merupakan open source IDE yang
digunakan untuk mendevelop aplikasi mikrokontroller yang berbasis arduino
platform. Secara hardware, Arduino merupakan single board mikrokontroller
yang bersifat open source hardware yang dikembangkan untuk arsitektur
mikrokontroller AVR 8 bit dan ARM 32 bit.
Dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa Arduino adalah
kit elektronik atau papan rangkaian elektronik open source yang didalamnya
terdapat komponen utama, yaitu sebuah chip mikrokontroller dengan jenis
AVR. Mikrokontroller itu sendiri adalah chip atau IC (integrated Circuit)
yang bisa diprogram menggunakan komputer. Tujuan menanamkan program
pada mikrokontroller adalah agar rangkaian elektronik dapat membaca input,
memproses input tersebut dan kemudian menghasilkan output seperti yang
diinginkan. Jadi, mikrokontroller bertugas sebagai otak yang mengendalikan
input, proses dan output sebuah rangkaian elektonik.
Berdasarkan hasil yang diperoleh praktikum ini, dapat diketahui bahwa
input pada mikrokontroler Arduino yang berupa sketch atau program yang
didalamnya terdapat beberapa perintah, bila program tersebut dimasukan
(input) kedalam simulasi rangkaian, maka perintah-perintah yang di deklarasikan dalam program tersebut akan bekerja dan menghasilkan output sebagaimana yang diketikan.

20

Hal ini dapat terjadi karena simulasi rangkaian Arduino didalamnya terdapat sebuah chip atau IC (Integrated Circuit) yang bisa diprogram menggunakan komputer. Tujuan menanamkan program pada mikrokontroller adalah
agar rangkaian elektronik dapat membaca input, memproses input tersebut
dan kemudian menghasilkan output seperti yang diinginkan.
Pada percobaan simulasi rangkaian Arduino untuk menggerakan motor
dc, dapat diketahui bahwa ketika tombol push botton 1 ditekan, maka motor
dc pertama dan kedua akan bergerak, sedangkan motor dc ketiga diam. Dan
ketika tombol push botton 2 ditekan, maka motor dc ketiga akan bergerak,
sedangkan motor dc pertama dan kedua diam.
Hal ini dapat terjadi karena perintah berupa program (sketch) yang diinputkan kedalam simulasi Arduino memproses semua perintah didalamnya
sehingga menghasilkan output sesuai dengan kehendak program. Adapun
algoritma dari program tersebut adalah:

Dari logaritma tersebut, maka dapat diketahui bahwa ketika push botton
1 dalam keadaan HIGH, maka sinyal digital akan membuat pin 7 dan pin 6
dalam keadaan HIGH sedangkan pin 5 dalam keadaan LOW, sehingga motor
dc pertama dan kedua dapat bergerak atau nyala, sedangkan pada motor dc
ketiga tidak dapat bergerak atau mati.
Ketika push botton 1 ditekan, maka Arduino akan menginputkan nilai HIGH pada tombol tersebut dan mulai memproses hal tersebut yang
dideklarasikan dalam programnya berupa void setup. Didalam void setup,
semua kode didalam kurung kurawal akan dijalankan hanya satu kali ketika
21

program Arduino dijalankan untuk pertama kalinya. Sehingga, ketika pin 7


dan pin 6 yang menghubungkan dengan motor dc pertama dan kedua mendapat sinyal analog berupa HIGH dari tombol 1 sebagai input 1, maka pin
7 dan pin 6 akan mendapatkan tegangan sebesar 5 volt yang berasal dari
tegangan sumber (Vcc ). Akibatnya, terdapat perbedaan potensial diantara
tegangan sumber yang memiliki kutub positif dan ground yang memiliki kutub negatif, sehingga arus listrik akan mengalir dari tegangan sumber (Vcc )
menuju ke ground sebagai akibat adanya perbedaan potensial listrik. Sedangkan pada pin 5 yang menghubungkan dengan motor dc ketiga, ketika tombol
1 ditekan, maka ia tetap tidak akan bergerak atau menyala karena telah
diprogram ketika push botton 1 ditekan, maka ia dalam keadaan LOW atau
nilai tegangannya sama dengan 0.
Adapun untuk pembahasan pada buzzer dan LCD adalah sama seperti
yang telah dijelaskan diatas. Karena keduanya menggunakan program input
output yang sama dan memiliki konsep atau prinsip kerja yang sama seperti
yang telah dijelaskan sebelumnya.
Konsep input output ini, dapat diaplikasikan pada robot kontrol, sehingga
robot kontrol dapat bergerak sesuai dengan keinginan kita. Salah satu contohnya adalah robot kontrol dengan menggunakan remote TV. Ketika kita
menekan suatu tombol pada remote TV, maka receiver yang telah menerima
perintah dari transmitter akan menyalurkan perintah tersebut ke rangkaian
lain yang telah diinputkan program. Kemudian dilanjutkan ke motor dc yang
telah disambungkan dengan beberapa rangkaian lainnya, sehingga membuat
robot kontrol bergerak sesuai dengan perintah pada remote TV yang digunakan. Adapun contoh robot kontrol lainnya yang menggunakan konsep
input output secara wireless ini adalah robot kontrol dengan menggunakan
bluetooth dan lain-lain.

3.3

Analisis Data

Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan pada praktikum ini secara
garis besar praktikan telah melakukan percobaan dengan hasil yang sesuai
dengan teorinya. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil output simulasi yang

22

sesuai dengan data program yang telah diinputkan ke dalam simulasi dan
output dapat terlihat dan teramati.

23

Kesimpulan

Berdasarkan hasil praktikum yang diperoleh, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Konsep pemograman input output pada Arduino bersumber dari sinyal
input yang kemudian diproses oleh program dan menghasilkan sinyal
output untuk hasil keluaran program.
2. Didalam Arduino terdapat suatu IC yang dapat menerima sinyal input,
mengolahnya dan memberikan sinyal output sesuai dengan program
yang diisikan ke dalamnya.
3. Pemograman input output pada software Arduino berbasis bahasa C.
4. Aplikasi konsep pemograman input output pada robot kontrol dapat
dilihat pada robot kontrol dengan menggunakan wireless, bluetooth dan
remote TV.

24

References
[1] Floyd dan Buchla. Fundamental of analog circuits. Prentice Hall,
New Jersey, 2008.
[2] Malvino. Prinsip-prinsip elektronika I. 1994. Jakarta: Erlangga.
[3] Sutrisno. Elektronika Teori dan Penerapannya. 1985. Bandung: ITB.
[4] Halliday dan Resnick. Fisika. Jilid 2. 1988. Jakarta: Erlangga.
[5] Kadir, Abdul dan Heriyanto. Algoritma Pemrograman Menggunakan
C++. 2005. Yogyakarta: ANDI.
[6] Yulias, Zerfani. Tutorial Singkat Bahasa Pemrograman Arduino. 2011.
Available at http://blog.famosastudio.com/2011/06/tutorial/tutorialsingkat-bahasa-pemrograman-arduino/82. Diakses pada hari Minggu, 19
Oktober 2014 pukul 08.00 WIB.
[7] Ghavian.
Pengertian
Arduino.
2013.
Available
at
http://ghavianarduino.blogspot.com/2013/09/pengertianarduino.html. Diakses pada hari Minggu, 19 Oktober 2014 pukul
08.15 WIB.
[8] Djuandi,
Feri. Pengenalan Arduino. 2011. Available at
http://www.tobuku.com/docs/Arduino-Pengenalan.pdf.
Diakses
pada hari Minggu, 19 Oktober 2014 pukul 08.30 WIB.

25

LAMPIRAN

Lampiran 4.1 Algoritma program LCD

Lampiran 4.2 Rangkaian Output LED

26

Common questions

Didukung oleh AI

Signal input and output management is vital in Arduino's microcontroller operations as it enables interaction between the device and its environment. Input signals, typically from sensors, provide information that can be processed by the Arduino, which in turn affects the output signals sent to actuators. This flow allows for real-time responsive systems, processing instructions written in the sketches and executing tasks like switching on motors or LEDs, enhancing the microcontroller's capability to control and automate tasks efficiently .

Physical computing allows the creation of interactive systems by using both software and hardware that can receive stimuli from the environment and respond accordingly. This involves using sensors and microcontrollers, like Arduino, to translate analog input into software systems that control electro-mechanical movements such as lights, motors, etc. Physical computing bridges the natural analog environment with the digital world by applying these concepts in design projects and prototypes that can be easily tested and modified .

Proteus software is used to simulate electronic circuits for Arduino systems before actual implementation. It allows users to design input-output circuits and test them within a virtual environment to minimize errors. By incorporating program input from the Arduino IDE, users can verify the functionality of their circuits through simulated outputs like motors, buzzers, LEDs, and LCDs becoming active when triggered by an input signal .

The Arduino platform consists of several crucial components: the hardware includes a microcontroller such as AVR or ARM, and the software involves an open-source Integrated Development Environment (IDE) and the Processing programming language. These components make the platform highly usable as they allow for rapid prototyping and easy configuration of hardware settings. The open-source nature grants flexibility and adaptability in a wide range of projects, making Arduino a favorite among developers .

The Processing language provides significant educational advantages in Arduino programming because it is a high-level language with a syntax similar to C++ and Java, making it accessible to users familiar with these languages. This ease of use facilitates quicker learning and application compared to lower-level languages like Assembler, which are more complex and challenging for beginners. Processing accelerates development and simplifies program writing, thereby enhancing the teaching and learning process .

Prototyping is crucial in physical computing as it allows for the iterative testing and optimization of various components and parameters to achieve the most effective combination. Arduino supports this process by providing a flexible and open-source platform that allows for rapid prototyping with its combination of hardware, programming language, and IDE. This flexibility reduces the time and effort traditionally associated with prototyping .

In Arduino programs, the setup() function runs once when the program begins, setting initial configurations for pins and other settings. The loop() function, however, runs continuously, allowing the program to perform repetitive tasks and continuously responding to inputs until the power is removed. This setup encourages automation as consistent actions can be carried out by the loop while setup establishes initial parameters .

Arduino is considered ideal for beginners and hobbyists due to its open-source nature, extensive community support, and simplified programming through the Processing language, which is familiar to users of C++ and Java. These features make it user-friendly and accessible, reducing the steep learning curve associated with other electronics platforms, thus encouraging experimentation and learning .

Community and open-source collaboration have played a critical role in Arduino's evolution and adoption by providing a vast array of shared resources, tutorials, and libraries that enhance functionality and ease of use. This collaborative environment has led to the development of numerous modules and components compatible with Arduino, further broadening its applicability in diverse projects and attracting a global user base of both amateurs and professionals .

The integration of software components like Arduino IDE and Proteus facilitates efficient circuit design and testing by providing a cohesive environment where design and simulation occur seamlessly. Developers can write and test their programs in the Arduino IDE and then simulate and troubleshoot circuit designs in Proteus before hardware implementation. This synergy reduces errors, saves time, and allows for iterative refinement in a virtual setting, ensuring designs are sound before physical execution .

Anda mungkin juga menyukai