Papers by Mohamad Hudaeri

ALQALAM, 2016
Debus merupakan salah satu contoh nyata pertautan antara tradisi lokal Banten dengan Islam (tarek... more Debus merupakan salah satu contoh nyata pertautan antara tradisi lokal Banten dengan Islam (tarekat). Pertautan ini tidak hanya menimbulkan kesepahaman tetapi juga perselilihan dan pertentangan di kalangan umat. Di dalam seni debus tidak hanya ditemukan tradisi-tradisi yang berasal dari tarekat seperti:wirid, tawasul dan bai‟at tetapi juga ada jangjawokan dan seni pencak silat. Mengkaji tentang debus tidak hanya menyingkap tentang perkembangan seni ini dalam masyarakat Banten, tetapi juga menggambarkan tentang kondisi antropologis keislaman di Banten. Hal ini mengindikasikan bahwa keislaman penduduk Banten lebih bersifat sufistik, hal ini disebabkan adanya kesejejajaran dan afinitas dengan kondisi masyarakat lokal Banten yang lebih bersifat mistis. Tulisan ini akan membahas tentang; bagaimana perkembangan debus di masyarakat Banten? Apakah sumber-sumber yang dijadikan rujukan dalam permainan debus? Bagaimana pandangan antropologis terhadap praktek permainan debus apabila dikaitkan d...

ALQALAM, 2010
Debus is one of noticeable appearance of the relationship between local tradition of Banten and I... more Debus is one of noticeable appearance of the relationship between local tradition of Banten and Islam (mystical brotherhood). This relationship causes not only the conformity but also the dispute and controversy among the community. In debus, there are not only traditions derived from tarekat (mystical brotherhood) such as wirid, tawasul and bai'at, but also jangjawokan (local languages) and the traditional defense art. Studying debus not only observes the development of this art in Bantenese society, but also describes the anthropological condition of Islamic tradition In Banten. It indicates that the Islamic tradition of Bantenese society is more sufistic. It is probabfy because of the equality and the effinity between Islam and the mystical condition of local society of Banten. This article will discuss how is the development of debus in Bantenese society? What sources are used as references in debus performance? How does the anthropological perspective view the practice of d...

Jurnal THEOLOGIA, 2016
Contemporary Islamic movements have undergone many changes of outlook, social and political orien... more Contemporary Islamic movements have undergone many changes of outlook, social and political orientations. The movement is not directed to establish an Islamic state or to support the use of military forces to achieve individual and communal programs in preparing "good Muslims". But the project is directed to self-transformation through moral cultivation and ethics as the foundation to be performed in public spaces. The movement is more directed to the process of reislamization related to social and discipline practices to prepare a good Muslim. This article explores the Islamization of public space in the Banten province. That is related to the construction of Islamic identity of the body and the public place. Construction of Islamic identity of the body is stressed by obliging veils (ḥijāb) for Muslim women. While Islamization of public places is through mounting names of Allah (Asmaul Husna) and other Islamic messages in several major highways. Abstrak: Gerakan Islam kontemporer banyak mengalami perubahan visi dan orientasi sosial dan politik. Gerakan tersebut bukan diarahkan untuk mendirikan negara Islam atau mendukung penggunaan militer dan kekerasan untuk mewujudkan program menciptakan individu dan masyarakat "Muslim yang baik". Tetapi proyek tersebut diarahkan untuk transformasi-diri melalui penanaman moral dan etika sebagai landasan untuk bisa tampil di ruang publik. Gerakan tersebut lebih diarahkan kepada proses re-Islamisasi yang berkaitan dengan praktek sosial dan praktek disiplin untuk membentuk subjek Muslim yang baik. Tulisan ini mengeksplorasi tentang Islamisasi ruang publik yang ada di Provinsi Banten. Yakni terkait dengan konstruksi identitas Keislaman terhadap tubuh dan tempat publik. Konstruksi identitas Islam terhadap tubuh ditekankan melalui keharusan untuk berjilbab bagi wanita Muslimah. Sedangkan Islamisasi tempat publik adalah pemasangan nama-nama Allah (Asmā' al-Ḥusnā) dan pesan-pesan Islam lainnya di beberapa jalan raya utama.

Ar-Raniry, International Journal of Islamic Studies, 2014
Faculty of Islamic Theology and Communication have an important position as a scientificcore or b... more Faculty of Islamic Theology and Communication have an important position as a scientificcore or basic sciences in Islamic study that have a strategic role both in the development of Islamicknowledge or in character building. However, it is a reality, Theology is a faculty that hasfewer students than other faculties.But in fact, they had good quality. In this regard, the revitalization and empowermentat the faculty of Islamic Theology is an urgent matter. The article is focused on the search and analyze the existence of the Islamic Theologyand communication departmentof Islamic State of Sultan MaulanaHasanuddin, both in terms of its strengths and weaknesses, as well as the expectations and the challenges it faced. Therefore, this study includedinternal institutional and academic aspects and society's view toward the existenceof the Islamic Theology and Communication Department. Abstrak: Fakultas Ushuluddin dan Dakwah memiliki kedudukan penting karena sebagai core (inti) keilmuan atau ilmu-ilmu pokok dalam studi Ke-Islam-an yang memiliki peran yang sangat strategis baik dalam pengembangan keilmuan ke-Islam-an lainya maupun dalam membangun karakter. Tetapi, adalah sebuah realitas, Fakultas atau jurusan Ushuluddin selalu merupakan fakultas atau jurusan yang memiliki jumlah mahasiswa terkecil dibandingkan fakultas atau jurusan yang lainnya. Terkecil dari segi kuantitasnya, walau dalam beberapa kasus tidak mesti terkecil dari segi kualitasnya. Dalam kaitan ini, maka revitalisasi dan pemberdayaan Fakultas Ushuluddin merupakan hal mendesak. Artikel ini memfokuskan pada penelusuran dan analisa keberadaan Fakultas Ushuluddin dan Dakwah IAIN Sultan Maulana Hasanuddin, baik dari sisi kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya, maupun harapan dan tantangan yang dihadapinya. Karena itu penelitian ini mencakup aspek internal kelembagaan dan akademik Fakultas
Biro Humas Setda Provinsi Banten, 2007

Even though some certain religions are perceived to be originated from God, they can not be detac... more Even though some certain religions are perceived to be originated from God, they can not be detached from human understanding and exegesis. It is for this reason that any kind of perceptions on any religion, realized or not, relies upon the paradigm used. Adherents of a religion commonly used some idealistic paradigms, which are meant to embed and maintain the faith. On the other hand, researchers of religion(s) used an objective paradigm, particularly social sciences. Under the later paradigm, there are three approaches: qualitative approache, quantitative approache, and critical approache. Various phenomena of a religion (in this case, Islam) can be comprehended with any of these approaches. Meskipun agama diyakini bersumber dari Tuhan, tetapi ia tidak lepas dari pemahaman dan penafsiran manusia. Karena itu penafsiran agama tidak terlepas dari kerangka pikir (paradigma) yang digunakan, baik disadari maupun tidak. Biasanya para pemeluk agama mempergunakan kerangka pikir yang bersifat idealistik, yakni bertujuan untuk menanamkan atau mempertahankan keimanan. Sedangkan peneliti agama menggunakan paradigma "obyektif" yakni menggunakan metode ilmu-ilmu sosial. Dalam paradigma yang terakhir ini, terdapat tiga pendekatan yakni; kuantitatif, kualitatif dan kritis. Fenomena agama (Islam) bisa dipahami dengan tiga pendekatan tersebut.

Abstrak: Mengkaji pemikiran gerakan pembaharuan Islam Indonesia di era modern tidak bisa dilepask... more Abstrak: Mengkaji pemikiran gerakan pembaharuan Islam Indonesia di era modern tidak bisa dilepaskan dari relasinya dengan kekuasaan negara-bangsa. Artikel ini berupaya menganalisis artikulasi keislaman di Indonesia era modern yang berusaha keluar dari dikotomi antara sekular-modern dengan agama-tradisional. Penulis menge-mukakan bahwa tujuan gerakan pembaharuan neo-modernisme tidak hanya merekons-truksi tentang 'bagaimana' memahami Islam, tetapi juga tersirat penjelasan tentang 'siapa' Muslim modern itu. Pertama terkait dengan perlunya rekonstruksi ortodoksi Islam, sedangkan yang kedua berkaitan dengan mentalitas Muslim di era modern ini. Perlunya rekonstruksi kedua hal tersebut terkait dengan sistem kekuasaan negara modern yang berbeda dengan sistem kekuasaan yang diterapkan di masyarakat pra-modern. Tulisan ini menjelaskan pemikiran para pembaharu Islam di Indonesia yang menyiratkan tentang konstruksi subjek Muslim modern dan hubungannya dengan sistem kekuasaan neg...

Aqlania
Tulisan ini hendak mengeksplorasi pemikiran Jose Casanova tentang sekulerisme dan deprivatisasi A... more Tulisan ini hendak mengeksplorasi pemikiran Jose Casanova tentang sekulerisme dan deprivatisasi Agama. Casanova menegaskan bahwa sekularisasi pada masyarakat modern tidak menyebabkan agama mengalami kemunduran (secularization as religious decline) atau mengalami privatisasi (secularization as privation). selain itu, menurut Casanova agama mesti dipisahkan dari kehidupan ruang publik sebagai negara. Sekularisasi sebagai diferensiasi menegaskan pembedaan suatu ruang sosial yang menyebabkan agama tidak lagi mendefenisikan “semua realitas” yang mencakup di dalamnya ranah sekular. kemunduran agama lebih merupakan opsi sejarah, dari pada suatu kepastian. Agama akan mengalami kemunduran apabila ia menolak proses diferensiasi modernitas. Kemudian, Apa yang membedakan Protestan di Amerika dan Eropa Barat, menurut Casanova, adalah bahwa di Amerika “tidak pernah ada negara absolut dan kekuasaan gerejawi yang bergabung (caesaropapist state church).

MIQOT: Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman
Mengkaji pemikiran gerakan pembaharuan Islam Indonesia di era modern tidak bisa dilepaskan dari r... more Mengkaji pemikiran gerakan pembaharuan Islam Indonesia di era modern tidak bisa dilepaskan dari relasinya dengan kekuasaan negara-bangsa. Artikel ini berupaya menganalisis artikulasi keislaman di Indonesia era modern yang berusaha keluar dari dikotomi antara sekular-modern dengan agama-tradisional. Penulis mengemukakan bahwa tujuan gerakan pembaharuan neo-modernisme tidak hanya merekonstruksi tentang 'bagaimana' memahami Islam, tetapi juga tersirat penjelasan tentang 'siapa' Muslim modern itu. Pertama terkait dengan perlunya rekonstruksi ortodoksi Islam, sedangkan yang kedua berkaitan dengan mentalitas Muslim di era modern ini. Perlunya rekonstruksi kedua hal tersebut terkait dengan sistem kekuasaan negara modern yang berbeda dengan sistem kekuasaan yang diterapkan di masyarakat pramodern. Tulisan ini menjelaskan pemikiran para pembaharu Islam di Indonesia yang menyiratkan tentang konstruksi subjek Muslim modern dan hubungannya dengan sistem kekuasaan negara modern.

ALQALAM
Meskipun kata-kata 'awrat begitu akrab di telinga kita, tetapi pengetahuan mengenai definisi ... more Meskipun kata-kata 'awrat begitu akrab di telinga kita, tetapi pengetahuan mengenai definisi dan batasannya sering tidak jelas. hal ini disebabkan oleh pemaknaan kata 'awrat yang tidak hanya dimaknai sebagai bagian-bagain tubuh manusia yang harus ditutup tetapi juga terkait dengan relasi kuasa antara laki-laki dan perempuan. Keharusan untuk menutup bagian-bagian tubuh terlentu bermakna juga untuk mengendalikan dan bersubordinasi lawan jenis dalam hubungan sosial karena itu makna 'awrat yang selama ini berkembang sangat ideologis.Berdasarkan itu pembacaan ulang terhadap makna tersebut sangat penting untuk membuka relasi kuasa yang ada. Salah satu cara pembacaan ulang adalah dengan merujuk ke sumber asli yakni al-Qur'an. Berdasarkan telaah terhadap beberapa ayat al-Qur'an, kata 'awrat itu tidak selalu merujuk kepada tubuh manusia tetapi juga dipergunakan untuk menggambarkan tempat dan waktu yang dianggap rawan. Dengan demikian makna 'awrat itu lebih tepatny...

ALQALAM
Wacana keagamaan kembali menguat ketika masyarakat dunia memasuki milenium ketiga. Kesadaran untu... more Wacana keagamaan kembali menguat ketika masyarakat dunia memasuki milenium ketiga. Kesadaran untuk kembali ke agama ini tidak bisa dilepaskan dari krisis modernitas yang tengah melanda masyarakat. Modernitas disamping mendatangkan kemakmuran material bagi sebagian masyarakat, ternyata juga mengandung berbagai macam paradoks, dehumanisasi dan alienasi.Munculnya berbagai macam penyakit kemanusian ini tidak bisa dilepaskan dari hilangnya ruang spiritual dari kehidupan manusia modern. Akibatnya, modernitas yang selama in diagung-agungkan, telah menyebabkan manusia menjadi kerdil kering dan hampa karena kehilangan makna dan tujuan hidup yang hakiki, yang berada pada ranah paling dalam pada diri manusia,yaitu spiritualitas. Untuk itulah agama kembali dilirik sebagai terapi krisis kemanusiaan.Namun demikian, tidak sedikit orang yang meragukan fungsi positif agama bahwa sebagian dari tindakan kekerasan, eksklusivisme dan berbagai pelanggaran nilai-nilai universal kemanusiaan dilakukan atas ...

ALQALAM
Jawara merupakan salah satu kelompok dalam masyarakat Banten yang cukup terkenal. la memiliki pen... more Jawara merupakan salah satu kelompok dalam masyarakat Banten yang cukup terkenal. la memiliki pengaruh yang melewati batas-batas geogrufis berkat kharisma yang dimilikinya. Munculnya jawara menjadi sosok yang dikagumi ketika struktur sosial dan budaya masyarakat hancur, yakni semenjak pemerintahan kolonial Belanda berhasil menganeksasi Kesultanan Banten. Sehingga saat ini muncul pertanyaan tentang kedudukan, peran dan jaringannya dalam sistem sosial masyarakat Bunten.Kedudukan, peran dan jaringan sosial jawara terbentuk melalui proses sejarah yang sangat panjang yang dialami oleh masyarakat Banten, yakni semenjak pembentukan Kesultanan Banten, masa pemerintahan kolonial dan pasca pembebasan kolonial. Perjalanaan sejarah tersebut telah menciptakan msyarakat Banten dikenal sebagai masyarakat yang sangat fanatik terhadap agama, bersifat agresif dan bersemangat memberontak.Dalam masyarakat seperti Banten yang pernah mengalami tekanan sosial politik yang sangat dalam dan lama telah menci...

ALQALAM
Latar belakang penelitian ini didasarkan kepada dua entitas dari masyarakat Banten yang cukup ter... more Latar belakang penelitian ini didasarkan kepada dua entitas dari masyarakat Banten yang cukup terkenal, yakni kiyai dan jawara. Keduanya memiliki pengaruh yang melewati batas-batas geografis berkat kharisma yang dimilikinya. Pengaruh kharisma semenjak pemerintahan kolonial Belanda berhasil menganeksasi Kesultanan Banten. Sehingga muncul pertanyaan tentang kedudukan dan peran mereka dalam sistem sosial masyarakat Banten.Untuk menjawab pertanyaan tersebut, penelitian ini, menggunakan berbagai pendekatan yakni etnografi, historis dan teologis. Sedangkan metode yang dipergunakan adalah pengamatan terlibat dan wawancara secara mendalam sehingga mampu mengungkap unsur-unsur kebudayaan yang terdapat dalam interkasi sosial dan simbol-simbol yang dipergunakan oleh kiyai dan jawara.Kedudukan, peran dan jaringan sosial kiyai dan jawara terbentuk melalui proses sejarah yang sangat panjang yang dialami oleh masyarakat Banten, yakni semenjak pembentukan Kesultanan Banten, masa pemerintahan koloni...

ALQALAM
Dalam Islam hubungan agama dan politik sangat erat. Problem pertama yang muncuf setelah meninggaf... more Dalam Islam hubungan agama dan politik sangat erat. Problem pertama yang muncuf setelah meninggafnya Rasufuffah adafah tentang suksesi kepemimpinan. Meskipun suksesi kepemimpinan itu pada mufanya menjadi perdebatan sengit di kafangan sahabat, tetapi pada tahap sefanjutnya mereka sepakat untuk mengangkat Abu Bakar sebagai khalifah pertama pascakenabian. Begitu pula pengangkatan Umar bin Khattab dan Utsman bin Affan sebagai khalifah relatif lancar. Perdebatan sengit dan konflik terbuka terjadi ketika Ali bin Abu Thalib diangkat menjadi khalifah. Pada masa kekhalifan Ali dan sesudahnya umat Islam terbelah menJadi beberapa kelompok (firqah) yang memifiki aliran politik yang berbeda-beda. Maka perdebatan yang terjadi pun bukan hanya tentang suksesi kepemimpinan tetapi juga tentang siapa orang mu'min yang berhak menjadi warga negara dari sistem pemerintahan Islam (ummah). Maka tiap kelompok dafam umat Islam, seperti Khawarij, Syi 'ah dan Murji 'ah. berusaha untuk mendefenisika...

Aqlania
Tulisan ini hendak mengeksplorasi pemikiran Jose Casanova tentang sekulerisme dan deprivatisasi A... more Tulisan ini hendak mengeksplorasi pemikiran Jose Casanova tentang sekulerisme dan deprivatisasi Agama. Casanova menegaskan bahwa sekularisasi pada masyarakat modern tidak menyebabkan agama mengalami kemunduran (secularization as religious decline) atau mengalami privatisasi (secularization as privation). selain itu, menurut Casanova agama mesti dipisahkan dari kehidupan ruang publik sebagai negara. Sekularisasi sebagai diferensiasi menegaskan pembedaan suatu ruang sosial yang menyebabkan agama tidak lagi mendefenisikan “semua realitas” yang mencakup di dalamnya ranah sekular. kemunduran agama lebih merupakan opsi sejarah, dari pada suatu kepastian. Agama akan mengalami kemunduran apabila ia menolak proses diferensiasi modernitas. Kemudian, Apa yang membedakan Protestan di Amerika dan Eropa Barat, menurut Casanova, adalah bahwa di Amerika “tidak pernah ada negara absolut dan kekuasaan gerejawi yang bergabung (caesaropapist state church).
Uploads
Papers by Mohamad Hudaeri