Papers by Taufik Bilfaqih
Jabat Erat Dari Ambon, Manado, dan Medan Sehimpun Cerita Dari Titik Temu Lintas iman, 2017
Kehadiran lembaga interfaith sebagai media untuk menengahi keragaman umat beragama dan berkeyakin... more Kehadiran lembaga interfaith sebagai media untuk menengahi keragaman umat beragama dan berkeyakinan menjadi sangat dibutuhkan. Sebab, keniscayaan multikultural kehidupan manusia seharusnya dikelola. INGAGE, menjadi salah satu komunitas yang diharapkan mampu berperan dalam mengelola keragaman.

The collapse of Communism in the 1990s, marked the raise of the Global era; the era when nations ... more The collapse of Communism in the 1990s, marked the raise of the Global era; the era when nations are liberated from the essence and existence of local ethnics, language, culture and religion. This means local and national identities will be degraded by globalisation processes and replaced by global identity which contains transnational ideas. They consists of views, ideas, suggestions, topics, concepts, and values which are contracted on the basis of new paradigms, dogmas, doctrines for a global community that has no identity, open, and freeto take choices. This community focusses on attitudes that put forward to respect values and idolised money as the center of life dinamies. NU with its archipelagoic Islam tries to protect Islamic communities (ummah) from the globalisation bombardment. NU realizes the extent of responsibility to preserve and mantain the continuity of national culture as heritage from the thread of globalisation. This article aims to discuss the archipelagoc islam which becomes NU's ultimate weapon in the cultural strategy. Pasca runtuhnya komunisme pada dasawarsa 1990-an yang ditandai kehadiran era global, yaitu era pembebasan bangsa-bangsa dari esensi dan eksistensi etnis, bahasa, budaya dan agama bersifat lokal dan sektarian. Ini berarti, identitas lokal dan nasional bangsa-bangsa di seluruh dunia akan terhapus oleh proses globalisasi untuk diganti dengan identitas masyarakat global yang bersifat trans-nasional, di mana pandangan-pandangan, gagasan-gagasan, ide-ide, wacana-wacana, konsep-konsep, dan nilai-nilai ditegakkan di atas paradigma, dogma dan doktrin baru masyarakat global yang tanpa identitas, terbuka, bebas, menentukan pilihan, yang kiblat jiwa dan pikirannya terfokus dan berorientasi kepada sikap mengutamakan, menghormati, memuliakan, dan memuja uang sebagai inti dari dinamika kehidupan.
Y. Van Paassen, M. Sc. Sosiolog Agama, menyebut Sulawesi Utara sebagai "tempat pertemuan agama-ag... more Y. Van Paassen, M. Sc. Sosiolog Agama, menyebut Sulawesi Utara sebagai "tempat pertemuan agama-agama" di Indonesia. Meskipun di sini seluruh agama-agama besar ada atau tumbuh pesat, namun penduduknya sering bertemu satu sama lain dalam bentuk kerjasama di bidang agama, dan masing-masing membangun pengalaman bersama dan bekerjasama bagaimana persaudaraan itu diselenggarakan karena semata dorongan dan keinsafan internalnya bahwa "semua agama sama" dalam kedudukannya sebagai ajaran kedamaian dan persaudaraan. Secara psikologis dan kultural masyarakat Sulawesi Utara mempunyai mentalitas yang menghargai lebih tinggi pada kehangatan hubungan kongkrit antar manusia daripada ekspresi nilai-nilai abstrak dari agama. Inilah apresiasi mendasar masyarakat Sulawesi Utara terhadap agama dalam dimensi kehidupan keseharian mereka.
Uploads
Papers by Taufik Bilfaqih