Papers by Ibnu R A W A N D H Y N. Hula

International Journal of Membrane Science and Technology
This study aims to develop the quality of Islamic religious colleges. The purpose of this study w... more This study aims to develop the quality of Islamic religious colleges. The purpose of this study was to develop the quality of STAI Dr. KH. EZ. Muttaqien Purwakarta, West Java. The literature used to analyze the potential uses the theory of Quality Management in Education, Innovative Universities and Implementation Guidelines: finding the DNA of Higher Education. The research method uses a mixed method, namely Research and Development. Respondents are academic elements, amounting to 150 people. Research and development steps are carried out to find and develop the quality of STAI Dr. KH. EZ. Muttaqien. The results of the research are higher quality products which are the implementation of all national higher education standards, which have 24 standards, 4 national accreditation standards, standards created and developed by universities that refer to the VMTS and DNA STAI Dr. KH. EZ. Muttaqien, Purwakarta, West Java, Indonesia.

Nor Hamidah , 2021
This study aims to determine the increase in learning outcomes after implementing the Reading Gui... more This study aims to determine the increase in learning outcomes after implementing the Reading Guide learning method. This research method uses Classroom Action Research with two cycle steps. The subjects of this study were students of class V-B MI Hasyim Asy'ari Pepe Sedati Sidoarjo. The data taken is the result of observing the implementation of learning and learning outcomes tests. Data analysis is as follows: 1) Pre-cycle: student learning outcomes are less satisfactory and student learning interest is less 2) Cycle I: learning process increases, student learning enthusiasm begins to focus, student interest in learning increases and student learning outcomes have increased. 3) Cycle II: the learning process increases, students' enthusiasm for learning begins to be directed, student interest in learning increases and student learning outcomes achieve the expected results.
Pada tulisan ini, penulis ingin memberikan informasi, tentang rujukan utama yang sangat relevan d... more Pada tulisan ini, penulis ingin memberikan informasi, tentang rujukan utama yang sangat relevan dalam menyusun artikel Tafsir Tarbawi dengan pendekatan Bahasa dan Sastra. Rujukan tersebut adalah kitab Safwah al-Tafasir, karya Muhammad Ali Al-Shabuniy. Ulama tafsir yang memiliki nama lengkap Muhammad bin Ali bin Jamal al-Shabuniy, dilahirkan di kota Helb Syiria pada tahun 1928 M/1347 H. Bermazhab sunni dengan aqidahnya asy"ari.
Rawandhy N. Hula, M.A. | 1 MENGAPA PENULISAN KATA IBRAHIM ( إبراهي م ) MEMILIKI 2 BENTUK DALA... more Rawandhy N. Hula, M.A. | 1 MENGAPA PENULISAN KATA IBRAHIM ( إبراهي م ) MEMILIKI 2 BENTUK DALAM AL-QUR'AN…..? Kata ( ِِ ه َٰ ر ۡ ب ِ إ ۧ ِ ِ م ) merupakan isim a'jamiyah (nama orang) yang paling banyak disebut dalam al-Quran yakni sebanyak 69 kali sedangkan dalam surah al-Baqarah disebutkan 15 kali. 1 Kata ini dalam ilmu rasm mengandung dua kaidah h} az| f, yakni h} az| f alif dan h} az| f ya> '. Perhatikan contohnya pada ayat berikut:
'A Jamiy : Jurnal Bahasa dan Sastra Arab, UMG, 2019
هذا البحث يتكلم عن "إشتقاق الألفاظ القرآنية و إعجاز معانيها "دراسة تحليلية الدلالية". وهذا البحث... more هذا البحث يتكلم عن "إشتقاق الألفاظ القرآنية و إعجاز معانيها "دراسة تحليلية الدلالية". وهذا البحث يحتوي على مشكلتان، هما : كيف مفهوم إشتقاق الألفاظ في السورة الفاتحة ، ما إعجاز معاني الألفاظ الإشتقاقية في سورة الفاتحة. منهج البحث الذي يستخدم الباحث في هذا البحث هو بحثا نوعيا وصفيا، والأسلوب المستخدم في جمع المواد هي الطريقة المكتبية، و أما مصادر المواد المبحوثة المستخدمة نوعان هما مصدر المواد الأولية و مصدر المواد الثانوية. نتائج البحث، في هذا البحث التي حصلت عليه الباحث من خلال إجراءاته، مما يالي : الأول؛ حقائق الإشتقاق, أهمية الإشتقاق,أقسام الإشتقاق,شروط الإشتقاق, رأي العلماء عن الإشتقاق, فوائد الإشتقاق، صور إشتقاق الألفاظ في سورة الفاتحة حقائق الإعجاز, شروط الإعجاز, و أقسامها, و الإعجاز في سورة الفاتحة.

Jurnal 'AJamiy, Bahasa dan Sastra Arab - UMG, 2016
Abstrak Ushu> l al-Nahwu atau pondasi tata bahasa Arab, bisa dikatakan semacam meta-grammar dalam... more Abstrak Ushu> l al-Nahwu atau pondasi tata bahasa Arab, bisa dikatakan semacam meta-grammar dalam disiplin ilmu bahasa Arab. Kedudukan ushul al-Nahw terhadap nahwu sama kedudukannya dengan ushul al-fiqh terhadap fiqh. Yang pertama meletakan landasan bagi yang kedua. Kedudukan keduanya bisa dianggap lebih tinggi dari pada nahw atau fiqh, tetapi ushu> l al-Nahwu tetap bersifat partikular karena berkaitan dengan bidang yang spesifik yaitu, tata bahasa Arab (Qawa> id). Qawa> id pada dasarnya lahir atas sejumlah alasan-alasan kebahasaan. Dalam ilmu sintaksis Arab, Qawa> id tidak lepas dari pergumulan ide dan konsep para ulama Basrah dan Kufah yang sampai saat ini mewarnai sejumlah aturan kebahasaan. Tentu hal tersebut telah melalui sejumlah cara pencarian dalil (Istidla> l) yang dengannya makna-makna kebahasaan dapat terklasifikasikan. Oleh karena itu upaya istidla> l dilakukan baik dengan cara sima', Ijma' qiya> s, atau Naql sehingga tidak ada kesalahan dan kerancuan dalam penentuan kaidah-kaidah kebahasaan. Kata Kunci: Kaidah, Tauji> h, Sintaksis, Arab A. Pendahuluan Dalam ushu> l fiqhi kita mengenal adanya kaidah penting yang menjadikan masalah sebagai tujuan penetapan suatu hukum syara'. Demikian juga dalam ushu> l nahwu, ada kaidah utama yang menjadikan kebermaknaan kalimat sebagai tujuan akhir. Bila masalah dalam kaidah ushu> l fiqhi tercakup dalam kalimat (ال ار ضر وال )ضرر (tidak ada yang membahayakan dan tidak pula ada yang dibahayakan), maka kebermaknaan kalimat dalam sintaksis Arabpun terangkum dalam suatu ungkapan yang serupa لبس( ال و خطأ )ال (Tidak ada kesalahan dan tidak pula ada keracuan).1 Dalam kaitannya dengan ushu< l nahwu, kebermaknaan, kebenaran dan tidak adanya kerancuan inilah yang kemudian harus dipenuhi oleh setiap ulama nahwu dalam menetapkan suatu hukum nahwu, apapun permasalahan khusus yang mereka bahas. Untuk itu, para ulama nahwu menetapkan kaidah-kaidah tauji> h yaitu ketentuan-ketentuan metodologis yang harus mereka patuhi dalam 1 Tamam Hasan, Al-Ushu> l : Dira> sah Istimulujiyyah li al-Fikr al-Laughawiy 'inda al-'Arab, (Mesir: Haiah al-Mishriyyah al-'Ammah li al-Kita> b, 1982), h. 208.

'AJami,Jurnal Bahasa dan Sastra Arab, 2016
Abstrak Al-Adab al-'Arabi> merupakan kesusastraan terkaya, karena merupakan kesusastraan yang ter... more Abstrak Al-Adab al-'Arabi> merupakan kesusastraan terkaya, karena merupakan kesusastraan yang tercipta sejak masa kanak-kanak manusia sampai runtuhnya kebudayaan Arab, Salah satu ranah Sastra Arab yang banyak dibahas dalam kesusasteraan Arab adalah natsar/ prosa Arab. Al-Natsr al-'Arabi> ini dipandang sebagai cabang Ilmu Sastra yang lebih duluan muncul ketimbang syair, yang mempunyai ciri dan khas tersendiri dari aspek timbangannya (Awza> n Syi'r) maupun Qa> fiyahnya. Oleh karena itu keberadaan prosa Arab dipandang sebagai manifesto sastrawi yang memiliki kaidah dalam mengkritis hasil-hasil karya sastra, yang salah satunya dapat dilihat dari kaidah intrinsiknya, yakni: kaidah al-Syakhshiya> t (Tokoh), kaidah al-Habakah (Plot/Alur), kaidah al-Uslu> b (gaya bahasa), kaidah al-Bi> ah, (Setting/Latar) dan kaidah al-Fikrah wa al-Maudhu> ' (Fikiran/tema). Kata Kunci: Prosa Arab, Intrinsik, Kritik, Sastra A. Pendahuluan Sastra bahasa (Adabul-Lughah) adalah kata-kata indah yang mengandung imajinasi yang cermat, pelukisan yang lembut, yang diwariskan atau dihasilkan oleh para penyair dan penulis, bertujuan untuk mendidik jiwa, menghaluskan rasa, dan membudayakan bahasa. Ada juga yang mendefinisikan bahwa sastra bahasa adalah segala bentuk prosa dan puisi yang dihasilkan oleh pikiran seseorang yang menggambarkan watak dan kebiasaan, daya khayal, serta batas kemampuan mereka dalam menggunakan bahasa yang bertujuan mendidik jiwa, memperbaiki pikiran dan meluruskan lisan. Terkadang kata "Adab" digunakan juga untuk menyebutkan segala pembahasan ilmiah dan cabang-cabang seni sastra yang dihasilkan oleh setiap bahasa. Kata "Adab" dapat mencakup segala sesuatu yang dihasilkan oleh akal pikiran para ilmuan, penulis, dan penyair atau sastrawan. Kesusastraan Arab (al-Adab al-'Arabi) merupakan kesusastraan terkaya, karena merupakan kesusastraan yang tercipta sejak masa kanak-kanak manusia sampai runtuhnya kebudayaan Arab, dan salah satu pembahasan dari kesusasteraan Arab adalah natsar/ prosa Arab. Ada pendapat mengenai hal ini, bahwa natsr yang lebih dulu muncul, dalam hal mengungkapkan maksud-maksud seseorang dan pemikirannya, kemudian untuk ucapan yang berwazan (memiliki timbangan kata) itu muncul
Books by Ibnu R A W A N D H Y N. Hula

IAIN Sultan Amai Gorontalo, 2017
Diskursus tentang keterbelakangan bangsa Indonesia senantiasa dialamatkanke desa-desa beserta mas... more Diskursus tentang keterbelakangan bangsa Indonesia senantiasa dialamatkanke desa-desa beserta masyarakatnya. Hal tersebut dapat dimaklumi karena sebagian besar warga masyarakat Indonesia berdomisili di wilayah pedesaan 1. Di masa rezim Orde Baru, pemerintah ditempatkan seolah-olah sebagai agen tunggal pembangunan, sedang masyarakat desa dianggap tidak memiliki kemampuan dan masih tertinggal 2 .Bahkan sebelum masa Orde Baru, yaitu sejak jaman kolonial dan Orde lama, masyarakat desa hanya diposisikan sebagai objek bukan sebagai subjek pembangunan. Meski modernisasi mulai berjalan tetapi Sajogjo secara kritis menyebut pembangunan di masa pemerintahan Orde Baru sebagai "modernization without development" (modernisasi tanpa perkembangan). 3 Perubahan terus bergulir, hingga pada era roformasi, pemerintah mulai menempatkan masyarakat desa sebagai subjek pembanguan. Hal ini penting karena sebagian besar wilayah Indonesia adalah wilayah pedesaan dengan jumlah penduduknya yang sangat besar. Dalam hubungan ini, menggali potensi desa baik sumber-sumber produksi maupun sumber daya manusia yang selama ini 1
Uploads
Papers by Ibnu R A W A N D H Y N. Hula
Books by Ibnu R A W A N D H Y N. Hula