Jurnal yang berjudul Efektivitas Salat Taubat Dalam Ketenangan Hati ini adalah karya dari Ahmad Rusdi, seorang Mahasiswa Program Studi Magister Psikologi Profesi di Universitas Islam Indonesia yang dipublikasikan pada tahun 2016. Jurnal...
moreJurnal yang berjudul Efektivitas Salat Taubat Dalam Ketenangan Hati ini adalah karya dari Ahmad Rusdi, seorang Mahasiswa Program Studi Magister Psikologi Profesi di Universitas Islam Indonesia yang dipublikasikan pada tahun 2016. Jurnal ini bertujuan untuk mengetahui apakah salat taubat berpengaruh terhadap ketenangan hati responden. Subjek penelitian ini adalah 53 orang Mahasiswa Program Studi Magister Psikologi Profesi. Namun karena beberapa alasan, responden berubah hanya menjadi 49 orang. Alat ukur yang digunakan peneliti untuk mengukur efek salat taubat adalah skala yang berisi 14 pernyataan. Pernyataan-pernyataan tersebut terbentuk dari dua aspek, yaitu al-sukun (kedamaian) dan al-yaqin (keyakinan). Penelitian dilakukan pada tanggal 7-14 Maret 2016. Peneliti melakukan dua kali pengambilan data, yaitu pengambilan data di awal pertemuan (protest) dan pengambilan data di akhir (post tes). peneliti memberikan penjelasan kepada responden bahwa dalam satu minggu, mereka harus melakukan salat taubat sesuai dengan konsep yang telah dibuat peneliti. Dalam menjalankan salat taubat, responden tidak hanya melakukan salat beberapa rakaat sambil mengucapkan kata taubat. Responden harus melakukan satu tahap eksternal yang sangat penting, yaitu tahap pengakuan dosa dan identifikasi penyakit hati (self-diagnosis). Ada juga hal lain yang harus dilakukan antara lain menyesali, beristighfar, berupaya meninggalkan perbuatan buruk, dan berupaya membiasakan amal baik. Keyakinan yang muncul pada responden ternyata memiliki bentuk yang variatif. Keyakinan bukan berarti mengnggap sesuatu pasti, namun keyakinan yang dimaksud ternyata adalah memahami kebenaran dengan baik. Para responden merasa lebih baik setelah melakukan salat taubat. Penyakit-penyakit hati yang mereka alami mulai sembuh. Yang awalnya sering berburuk sangka pada orang lain, kini sudah bisa bersifat terbuka. Yang awalnya tidak bisa mengontrol emosi, kini sudah bisa bersikap lebih tenang. Salah satu responden yang memiliki trauma berkendara sudah bisa memunculkan konsep pasrah pada kehendak Allah. Maka secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa salat taubat dapat menimbulkan ketenangan dalam diri seseorang. Pengaruh frekuensi salat taubat, kekhusyukan dalam salat taubat, penyesalan dalam taubat, upaya meninggalkan keburukan, dan istighfar juga tidak dapat dipisahkan. Apabila hal-hal tersebut dilakukan secara terpisah maka tidak akan memberikan hasil yang efektif.