Papers by Iwan Permana Suwarna

Research and Development in Education, May 21, 2024
This study aimed to develop and implement a STEM education program on solar energy. This study fo... more This study aimed to develop and implement a STEM education program on solar energy. This study follow Analyze, Design, Develop, Implement, and Evaluate (ADDIE) model. The study was conducted by analysing, designing, and developing a STEM education program consisting of a program guide and a solar panel STEM KIT. The program was implemented in schools involving 83 high school students. The program was implemented in two formats, namely STEM after school and regular learning. Students completed the STEM interest instrument after participating in the STEM education program. The results showed that the program was declared valid for use. In addition, the program implementation results showed no significant difference between students' technology, engineering, mathematics, and STEM career interests in STEM after school and regular STEM classes. This may be due to several things such as similar content and activities, similar engagement, and similar mentorship. This study implies that the STEM education program can increase students' interest in STEM after-school and regular learning activities.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui miskonsepsi yang terjadi pada konsep optik, listrik din... more Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui miskonsepsi yang terjadi pada konsep optik, listrik dinamis, suhu dan kalor, siswa SMA kelas X. Metode penelitian yang digunakan deskriptif. Data penelitian diperoleh melalui tes pilihan ganda dengan lembar jawaban certainty of response index (CRI). Sampel berjumlah 204 siswa dari beberapa sekolah. Temuan dari penelitian ini: 1). Miskonsepsi telah terjadi pada siswa SMA kelas X di semua konsep yang diteliti; 2). Miskonsepsi terjadi ada pada kategori rendah, kecuali pada konsep optik (kategori sedang); 3). Miskonsepsi, tidak bergantung pada tingkat kesukaran soal (miskonsepsi bisa terjadi tingkat kesukaran apa saja); 4). Jenis konsep yang banyak menimbulkan miskonsepsi adalah jenis konsep abstrak dengan contoh konkret, kecuali pada konsep suhu dan kalor (konsep yang menyatakan nama proses); 5). Jenjang kognitif yang banyak menimbulkan miskonsepsi adalah C 2 (pemahaman), kecuali untuk konsep optik jenjang C 1 (pengetahuan); 6). Siswa dengan kemampuan kategori rendah paling banyak mengalami miskonsepsi. Beberapa saran dari peneliti, diantaranya : Guru atau dosen diharapkan dapat merubah pola dan gaya mengajar berkulitas rendah ke pembelajaran yang bermakna (meaningful learning) melalui proses-proses yang konstruktif melalui bingkai pembelajaran aktif yang dibantu penggunaan media yang baik.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media audiovisual (video) terhadap hasil belaj... more Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media audiovisual (video) terhadap hasil belajar siswa kelas XI pada konsep elastisitas. Media audiovisual (video) ini dibuat menggunakan software AVS Video Editor. Penelitian ini dilakukan di kelas XI IPA 1 dan XI IPA 3 SMA Negeri 87 Jakarta. Penelitian berlangsung pada bulan November 2013. Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan desain nonequivalent control group design dan teknik pengambilan sampel purpossive sampling. Instrumen yang digunakan adalah instrumen tes berupa soal pilihan ganda dan instrumen nontes berupa angket. Data hasil instrumen tes dan nontes dianalisis secara kuantitatif, namun hasil data nontes dikonversi ke dalam bentuk kualitatif. Berdasarkan analisis data, diperoleh hasil terdapat pengaruh media audiovisual (video) terhadap hasil belajar siswa kelas XI pada konsep elastisitas. Hasil uji hipotesis terhadap data posttest menunjukkan nilai ℎ = 2,41 dan nilai = 1,99. Nilai ℎ > , sehingga 0 ditolak. Rata-rata hasil belajar siswa yang menggunakan media audiovisual (video) lebih tinggi dibandingkan rata-rata hasil belajar siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional. Hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih unggul pada jenjang kognitif C2, C3, dan C4. Pembelajaran menggunakan media audiovisual (video) ini memiliki daya dukung terhadap proses pembelajaran pada kategori baik dengan persentase sebesar 79%. Kata kunci: AVS Video Editor, media audiovisual (video), hasil belajarsiswa, elastisitas. PENDAHULUAN Fisika adalah salah satu cabang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang mempelajari gejala alam secara keseluruhan. Fisika mempelajari materi, energi, dan fenomena atau gejala alam, baik yang bersifat makroskopis (berukuran besar) maupun yang bersifat mikroskopis (berukuran kecil). Gejala-gejala alam tersebut pada mulanya adalah apa yang tertangkap oleh alat indera, misalnya penglihatan, pendengaran, dan indera peraba. Kemudian diolah menjadi suatu konsep-konsep yang bisa menjelaskan kenapa suatu gejala alam bisa terjadi dan berdampak pada gejala alam lainnya. Dengan kata lain, fisika memungkinkan manusia memperoleh kebenaran ilmiah dari gejala-gejala alam, sehingga memudahkan dalam menggambarkan dan mengatur alam. Namun beberapa siswa masih kesulitan mengolah konsep-konsep tersebut. Hal ini tidak lain karena proses pembelajaran terkadang tidak berjalan dengan baik. Ditambah lagi kecenderungan beberapa siswa yang menganggap bahwa fisika adalah pelajaran yang sulit, mereka akan mulai kesulitan saat dihadapkan pada soal-soal yang berisi banyak notasi matematis. Padahal mempelajari fisika bukan hanya menyelesaikan soal-soal yang rumit namun juga pemahaman konsep yang tepat, sehingga dari pemahaman tersebut siswa dapat mengembangkan konsep dan mengaitkannya dengan konsep-konsep lain. Konsep fisika dapat diamati pada fenomena-fenomena yang terjadi dalam kehidupan maupun lingkungan sehari-hari. Beberapa fenomena dapat dengan jelas terlihat dan dirasakan oleh alat indera. Namun beberapa lagi terjadi secara cepat, sehingga tidak dapat tertangkap secara langsung karena keterbatasan

Physics remedial teaching in Indonesian High School (SMA) does not accommodate the diversity of s... more Physics remedial teaching in Indonesian High School (SMA) does not accommodate the diversity of student learning styles. That has an impact on low student learning outcomes (cognitive domain of Bloom's taxonomy C2-C4). This research was conducted at SMA in South Tangerang Banten on November 2018 with a sample of 20 visual students. The sample was selected by purposive technique, from 188 students (tenth-grade natural sciences). Samples were divided into two groups (experiment and control) with the same amount. The results of hypothesis testing (Mann-Whitney test) obtained sig values. 0.040 (α = 0.05), concluded that alternative hypothesis was accepted. There was an influence of flipbook media on visual students' learning outcome in remedial teaching of parabolic motion concept. Students in experimental group experienced a high increase in C4 (analyse) with an N-gain of 0.73. The flipbook is very effective (80%). It helps process of remedial learning and accommodate students.

Penelitian ini dilakukan untuk menghasilkan instrumen komprehensif berbasis komputer / computer b... more Penelitian ini dilakukan untuk menghasilkan instrumen komprehensif berbasis komputer / computer based test (CBT) yang mampu mengukur semua aspek kompetensi (kognitif, afektif, dan psikomotor) mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan (development research), dengan mengikuti prosedur pengembangan yang dikemukakan Van de Akker (2006) yaitu: preliminary research, prototyping stage, summative evaluation, systematic reflection and documentation. Penelitian ini diharapkan menghasilkan sebuah instrumen ujian komprehensif yang berkualitas dan terstandar (memiliki validitas, reliabilitas, efektivitas, dan keparaktisan yang tinggi), mampu memberikan informasi yang berguna bagi program studi terkait kemampuan: berpikir tingkat tinggi, keterampilan proses sains, dan sikap ilmiah mahasiswa. Data tes dapat dijadikan program studi sebagai bahan evaluasi terhadap proses perkuliahan, kurikulum, dll. Instrumen ini dapat dijadikan inovasi program studi dalam menerapkan IT untuk memperbaiki kinerja pendidikan yang tertib, cepat, efektif, dan efisien menuju kearah pencapaian world class university. Kata kunci : computer based test (CBT), komprehensif, berpikir tingkat tinggi (higher order thinking), keterampilan proses sains, sikap ilmiah, penelitian pengembangan.
Nucleation and Atmospheric Aerosols, 2023
Nucleation and Atmospheric Aerosols, 2023

Sebagian besar matakuliah di perguruan tinggi mengarahkan tujuan perkuliahannya pada kemampuan ko... more Sebagian besar matakuliah di perguruan tinggi mengarahkan tujuan perkuliahannya pada kemampuan kognitif saja. Untuk aspek kemampuan lainnya seperti: psikomotorik, dan afektif terkadang dilupakan. Ternyata berdampak banyak seperti keringnya suasana perkuliahan, dan rendahnya kecakapan hidup mahasiswa untuk hidup dilingkungan masyarakat. Salah satu usaha untuk menumbuh kembangkan berbagai aspek kemampuan (kognitif, apektif, dan psikomotorik) adalah melalui keterampilan generik (generic skill). Dengan keterampilan generik diharapkan dapat tercipta suasana yang kondusif dalam merangsang tumbuh kembangnya berbagai kemampuan terutama bagi para calon guru, yang akan mengembangkannya kembali di lingkungan sekolah dikemudian hari setelah lulus. Keterampilan generik yang dapat tumbuhkembangkan dalam matakuliah IPBA menurut Brotosiswoyo (2000) diantaranya, adalah: pengamatan langsung, observasi tidak langsung, kesadaran tentang skala besaran, bahasa simbolik, kerangka konsisten logis, inferensi logika, kausalitas, pemodelan matematika, dan konsep pembangunan. Indikator keterampilan generik tersebut dapat mengacu pada pendapat). Kata kunci : keterampilan generik (generic skill) A. Pendahuluan Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa (IPBA) adalah salah satu cabang ilmu fisika yang mempelajari fenomena kebumian dan benda˗ benda langit. IPBA merupakan matakuliah wajib pada jurusan/program studi pendidikan fisika dan Pendidikan Guru Mandrasah Ibtidaiyah/Sekolah Dasar (PGMI/SD). Melalui IPBA diharapkan para mahasiswa dapat memahami fenomena˗fenomena alam kebumian dan benda˗benda langit dengan baik. Kemampuan pemahaman yang baik hanya dapat dilakukan jika kemampuan kognitif, apektif, dan psikomotorik terintegrasi dengan baik (Kurikulum Prodi Pendidikan Fisika UIN Jakarta, 2011).

JPPPF, Jun 30, 2020
The main problem of this study is that students who are not able to gain the minimum score were n... more The main problem of this study is that students who are not able to gain the minimum score were not given remedial teaching and learning that were adjusted to their learning style. This study aimed to determine the effect, improvement, and effectiveness of the use of projectile motion props in remedial teaching on kinesthetic style students learning outcomes and students' response to the use of the props. The research method used in this study was a quasi-experiment with nonequivalent control group design. Hypothesis test results of the post-test results with the Mann-Whitney U test at the confidence level of 95% (α = 0.05) obtained the significance value (2-tailed) that was 0.000. Alternative research hypotheses (H1) were accepted (there were effects of projectile motion props on remedial teaching on kinesthetic style student learning outcomes). The kinesthetic style student in the experimental group successfully gained 0.64 (middle category) in their learning outcomes, and the controlled group students gained less only 0.31 (middle category) in their learning outcomes. In the cognitive domain of C2 (understanding), the experimental group students experienced the highest increase, which was 0.72, while the controlled group gained only 0.50. The effectiveness of remedial teaching in the experimental group was very effective (80%); meanwhile, in the controlled group, it showed ineffectiveness (28%). Students of kinesthetic style's response are very good (81%) on the use of projectile motion props.

DOAJ (DOAJ: Directory of Open Access Journals), 2019
The research was conducted in SMAN 7 South Tangerang in the even semester of academic year 2017/2... more The research was conducted in SMAN 7 South Tangerang in the even semester of academic year 2017/2018 with the aim to know the improvement of HOTs of senior high school students after using digital assignment. The research method used is quasi experiment with design of non-equivalent control group. The numbers of respondents in this research are 80 students. Instruments used in the form of a high order thinking ability, instrument that has been tested for its validity and reliability. The numbers of questions in use as many as 23 questions. Conclusion: Digital assignments can improve students' HOTs. All classes that use digital assignments have a higher order of HOTs than a print-based (conventional) class. Use of the Digital assignment method can be: teacher's main consideration in training and improving students' HOTs; and tools for teacher correcting student assignment results; Digital assignment can be applied to the students to deepen the material or concept, to train the national exam questions in digital form.

Inovasi kinerja bidang pendidikan dan pengajaran merupakan salah satu prasyarat universitas menuj... more Inovasi kinerja bidang pendidikan dan pengajaran merupakan salah satu prasyarat universitas menuju World Class University (WCU). UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Program Studi pendidikan fisika belum banyak membuat inovasi dibidang ini. Penggunaan papper based test selama ini telah banyak mengeluarkan dana cukup banyak, boros waktu, tingkat akurasi rendah serta kurang meberikan informasi yang rinci kompetensi yang dibutuhkan di abad 21. Permasalahan ini terjadi saat ujian komprehensif di tingkat Program Studi. Penelitian ini bertujuan menghasilkan instrumen ujian komprehensif dalam bentuk computer based test (CBT) yang mengukur kemampuan higher order thinking skill (HOTs) pada materi fisika dan pendidikan. Metode penelitian yang digunakan development research, dengan prosedur pengembangan dari Van de Akker. Tahap penelitian: preliminary research, prototyping stage, summative evaluation, systematic reflection and documentation. Penelitian berhasil menghasilkan instrumen komprehensif dalam bentuk CBT dengan: validitas 0,87 (sangat sesuai); reliabilitas 0,75 (tinggi); tingkat kesukaran 0,50 (sedang); efektivitas 94,63 (sangat efektif); dan kepraktisan 0,87 (sangat praktis). Instrumen mampu memberikan informasi: kemampuan berpikir pada tingkatan lebih tinggi, dan keterampilan proses sains mahasiswa. Instrumen mampu menghemat biaya pengeluaran 60%. Pengukuran HOTs pada materi fisika dan pendidikan belum dilakukan oleh program studi lain terutama dalam bentuk CBT. Penelitian ini berkontribusi dalam mengurangi pengeluaran dana operasional pelaksananaan ujian. Berkontribusi dalam mendeskripsikan kualitas output, memperkirakan keberhasilan proses perkuliahan, memperkirakan efektifitas kurikulum, merancang kriteria penerimaan mahasiswa baru. Instrumen yang dihasilkan dapat dijadikan sebagai instrumen standar di Program Studi pendidikan fisika dalam mengontrol kualitas output secara cepat, efektif, dan efisien. Penggunaan inovasi dalam pengajaran ini menunjang pencapaian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menjadi world class university. Kata kunci: computer based test (CBT), tes komprehensif berpikir tingkat tinggi (higher order thinking), keterampilan proses sains, penelitian pengembangan (development research).
Tarbiya : Journal of Education in Muslim Society, Jun 29, 2014
Dan orang-orang yang beriman, yang hijrah dan yang jihad di jalan Allah, serta orang-orang yang m... more Dan orang-orang yang beriman, yang hijrah dan yang jihad di jalan Allah, serta orang-orang yang memberi tempat kediaman dan memberi pertolongan (kepada orang-orang yang hijrah), mereka itulah orang-orang yang benar-benar beriman; mereka memperoleh ampunan dan rezeki (nikmat) yang mulia. (Q.s. al-Anfâl/8:74) "Setiap orang berhak mencari dan menikmati suaka di negara lain untuk melindungi dirinya dari penganiayaan/penyiksaan." (Pasal 14 Piagam Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia). "Setiap orang berhak, dalam pandangan Syariat Islam, berpergian dan mengungsi ke negara lain... apabila menghadapi penganiayaan. Negara tujuan wajib memberikan suaka kepada orang tersebut sehingga ia memperoleh keamanan, terkecuali pelarian didorong oleh alasan dan tindakan yang dipandang oleh Syariat Islam sebagai kejahatan." (Pasal 12 Piagam Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia Menurut Islam).

Journal of Physics: Conference Series, 2021
The use of technology in education can be carried out through various telematics networks. The us... more The use of technology in education can be carried out through various telematics networks. The use of hypermedia or web (e-learning) and computing on mobile allows the subject matter to be distributed to students quickly, not limited by space and time. Independent learning is possible to occur. This paper aims to inform the framework of curriculum development at the Science Education Adaptive Learning System (ScEd-ALS) version of the smartphone that supports Ubiquitous learning. The research method used is development research. The research instruments included: observation sheets, checklist sheets, and VARK questionnaire. The results of the study: The ScEd-ALS curriculum development framework that accommodates the VARK Flemming learning style preferences of students. This curriculum framework is the foundation for the development of the smartphone version of the ScEd-ALS media prototype. This research was validated by material experts and media experts and was declared worthy of be...

International Journal of ADVANCED AND APPLIED SCIENCES
The innovation of digital assessment holds profound potential for enhancing educational quality. ... more The innovation of digital assessment holds profound potential for enhancing educational quality. To measure higher-order thinking skills, intrinsic to effective problem-solving in science and mathematics education, and to cultivate digital literacy, a specialized platform is imperative. This study delineates the developmental trajectory of the MathSci 21st app, designed to assess mathematics and science proficiency within the Islamic context. Emphasizing the pivotal role of higher-level thinking skills in the contemporary landscape, the research method unfolds across distinct phases: Akker (preliminary research), prototype stage (prototyping), summative evaluation, and systematic reflection and documentation. This article confines its focus to preliminary research and prototype stages. The validation of the application prototype engaged a panel of ten experts, while a controlled trial encompassed 32 high school students and one educator. Utilizing observation sheets, questionnaires,...
Empowering Science and Mathematics for Global Competitiveness, 2019

Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, 2020
This study aims to determine students’ profiles of learning styles, levels of higher-order thinki... more This study aims to determine students’ profiles of learning styles, levels of higher-order thinking skills, and the effect of differences in students’ competence to various HOTS instruments using the Science Adaptive Assessment Tool application. In this study, researcher used the descriptive survey approach. The subjects of this study were 251 students of grade 8 (Al-Zahra Indonesia Secondary school and MTsN 1 South Tangerang (Islamic Secondary school) academic year of 2019/2020. The research instrument used was a test to measure 21st century skills (HOTS), which varied on the learning styles of students studying natural science (Biology and Physics). The instrument was validated by expert judgment and empirically tested in order to obtain instrument reliability of learning style with adequate to high category variations. The results shows: (1) the profile of the most popular student learning styles is the assimilator (27,50%), while at least it is converger (20,71%); (2) Females te...
Uploads
Papers by Iwan Permana Suwarna