Ekonomi

Analisis dampak kebijakan publik merupakan fokus pembicaraan yang menarik untuk dicermati. Daya tarik ini minimal didasarkan pada tiga hal penting. Pertama, konteks desentralisasi pemerintahan yang mewarnai wacana penyelenggaraan pemerintah di berbagai negara, termasuk di Indonesia. Kedua, studi tentang dampak kebijakan yang senantiasa dikritisi oleh berbagai pihak (kalangan akademisi dan praktiksi). Ketiga, esensi dan urgensi evaluasi kebijakan publik, karena kemanfaatan kebijakan yang dievaluasi terlihat melalui dampaknya terhadap sasaran (target) yang dituju. Berkaitan dengan hal tersebut, tulisan ini disistematisir sebagai berikut. Pada bagian awal di bahas konteks desentralisasi pemerintah yang melahirkan otonomi daerah di berbagai negara, termasuk di Indonesia. Selanjutnya, dianalisis kemungkinan dampak kebijakan publik berdasarkan fokus kritik dan teoritisi dan praktisi. Pada bagian ini juga disajikan fakta empiris implikasi kebijakan khususnya dalam program penanggulangan kemiskinan. Pada bagian akhir, diperkenalkan dua hukum umum dalam mengatasi masalah dampak kebijakan.

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti mengenai ada tidaknya pengaruh time pressure, risiko audit, materialitas, prosedur review dan kontrol kualitas serta locus of control serta komitmen profesional secara simultan maupun parsial terhadap perilaku penghentian prematur prosedur audit. Populasi penelitian ini adalah auditor independen yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik (KAP) yang berada di Palembang. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan kuesioner. Analisis data dilakukan dengan uji validitas dan reliabilitas dan pengujian hipotesis dengan metode regresi logistik . Hasil penelitian menunjukkan bahwa penghentian prematur proses audit secara simultan dapat dipengaruhi oleh time pressure, risiko audit, materialitas, prosedur review dan kontrol kualitas, locus of control dan komitmen profesional. Terdapat dua variabel yang memiliki pengaruh secara parsial terhadap praktik penghentian prematur prosedur audit yaitu variabel Risiko Audit dan Prosedur Review, sedangkan empat variabel lainnya yaitu Time Pressure, Materialitas, Locus of Control dan Komitmen Profesional tidak mempunyai pengaruh secara parsial terhadap praktik penghentian prematur prosedur audit.

Pada tahun 2000-an, beberapa perusahaan menggegerkan dunia karena telah melakukan kecurangan atas laporan keuangan, kecurangan ini memiliki dampak yang sangat besar terhadap perekenomian dunia. Beberapa perusahaan tersebut adalah enron, andersen, adelphia, xerox, worldcom, dan global crossing. Kecurangan tersebut disebabkan karena kurangnya etika yang dimiliki oleh manajemen perusahaan. Seorang manajer seharusnya memiliki tanggung jawab sebagai berikut : 1. Stewardship (penata-layanan), seorang manajer harusnya berhati-hati dalam bertindak, dan apabila ia melakukan kelalaian, maka ia bertanggung jawab atas kelalaian tersebut. Seorang manajer juga bertanggungjawab untuk memanajemen aset yang dipercayakan kepadanya. 2. Menyediakan laporan yang akurat 3. Mempertahankan pengendalian internal 4. Melaksanakan kode etik Kecurangan (Fraud) dalam Akuntansi Fraud adalah pencurian, penyembunyian, dan pengkonversian aset selain kas seperti aset fisik dan informasi untuk kepentingan pribadi. Di dalam istilah fraud, terdapat perbedaan antara penyalahgunaan aset dengan pensalah sajian pada catatan keuangan. • Penyalahgunaan aset melingkupi pencurian item/barang perusahaan yang bernilai. Hal ini juga mengacu pada penyalahgunaan kepercayaan yang telah diberikan kepadanya, pencurian internal, dan pencurian kas atau persediaan. • Pensalah-sajian atas catatan keuangan melingkupi pemalsuan laporan akuntansi, hal ini biasanya mengacu pada praktek manajemen laba atau kecurangan pelaporan keuangan. Fraud biasanya terjadi karena adanya 3 hal berikut, yaitu insentif, peluang, dan rasionalisasi. Ketiga hal tersebut biasanya dikenal sebagai segitiga kecurangan. 1. Insentif untuk melakukan kecurangan, insentif atau tekanan tertentu dapat menyebabkan seseorang melakukan kecurangan. Tekanan tersebut dapat berupa tekanan keuangan, tekanan pasar, tekanan karena ketakutakan akan kegagalan

Asas-asas hukum benda berasal dari kata asas dan hukum benda. Asas berarti pokok, dasar, prinsip. Sedangkan hukum benda yaitu hubungan hukum antara sebyek hukum dengan objek hukum (benda). Jadi yang yang dimaksud dari asas hukum benda yaitu dasar-dasar atau pokok-pokok hubungan antara sebyek hukum dengan objek hukum (benda).

A strain of hepatitis E virus (SAR-55) implicated in an epidemic of enterically transmitted non-A, non-B hepatitis, now called hepatitis E, was characterized extensively. Six cynomolgus monkeys (Macaca fascicularis) were infected with a strain of hepatitis E virus from Pakistan. Reverse transcription-polymerase chain reaction was used to determine the pattern of virus shedding in feces, bile, and serum relative to hepatitis and induction of specific antibodies. Virtually the entire genome of SAR-55 (7195 nucleotides) was sequenced. Comparison of the sequence of SAR-55 with that of a Burmese strain revealed a high level of homology except for one region encoding 100 amino acids of a putative nonstructural polyprotein. Identification of this region as hypervariable was obtained by partial sequencing of a third isolate of hepatitis E virus from Kirgizia.

Kualitas kehidupan kerja merupakan suatu konsep atau filsafat manajemen dalam rangka perbaikan kualitas sumber daya manusia yang telah dikenal sejak dekade tujuh puluhan. Pada saat itu kualitas kehidupan kerja diartikan secara sempit yaitu sebagai

Menurut teori behavioristik, adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat dari adanya interaksi antara stimulus dan respon. Dengan kata lain, belajar merupakan bentuk perubahan yang dialami siswa dalam hal kemampuannya untuk bertingkah laku dengan cara yang baru sebagai hasil interaksi stimulus dan respon. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika ia dapat menunjukkan perubahantingkah laku. Sebagai contoh, anak belum dapat berhitung perkalian. Walaupun ia sudah berusaha giat, dan gurunya sudah mengajarkannya dengan tekun, namun jika anak tersebut belum dapat mempraktekkan perhitungan perkalian, maka ia belum dianggap belajar. Karena ia belum dapat menunjukan perubahan perilaku sebagai hasil belajar. Menurut teori ini yang terpenting adalah masukan atau Input yang berupa stimulus dan keluaran atau Output yang berupa respon. Dalam contoh di atas, stimulus adalah apa saja yang diberikan guru kepada siswa, misalnya daftar perkalian, alat peraga, pedoman kerja, atau cara-cara tertentu, untuk membantu belajar siswa terhadap stimulus yang diberikan oleh guru tersebut. Menurut teori behavioristik, apa yang terjadi diantara stimulus dan respon dianggap tidak penting diperhatikan karena tidak dapat diamati dan tidak dapat diukur. Yang dapat diamati hanyalah stimulus dan respon. oleh sebab itu, apa saja yang diberikan guru (stimulus) dan apa yang dihasilkan siswa (respon), semuanya harus dapat diamati dan diukur. Teori ini mengutamakan pengukuran, sebab pengukuran merupakan suatu hal yang penting untuk melihat terjadi tidaknya perubahan tingkah laku. Faktor lain yang dianggap penting oleh aliran behavioristik adalah faktor penguatan (reinforcement). Penguatan adalah apa saja yang dapat memperkuat timbulnya respon. Bila penguatan ditambahkan (positive reinforcement) maka respon akan semakin kuat, begitu juga bila penguatan dikurangi (negative reinforcement) responpun akan tetap dikuatkan. Menurut teori behavioristik, belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat adanya interaksi antara stimulus (rangsangan) dan respon (tanggapan). Dengan kata lain, belajar merupakan bentuk perubahan yang dialami siswa dalam hal kemampuannya untuk bertingkah laku dengan cara yang baru sebagai hasil interaksi antara stimulus dan respon. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika ia dapat menunjukkan perubahan pada tingkah lakunya. Menurut teori ini hal yang paling penting adalah input (masukan) yang berupa stimulus dan output (keluaran) yang berupa respon. Menurut toeri ini, apa yang tejadi diantara stimulus dan respon dianggap tidak penting diperhatikan karena tidak dapat diamati dan tidak dapat diukur. Yang dapat diamati hanyalah stimulus dan respon.

The purpose of this research is to know the influence of product, price, promotion, place, physical evidence, employee, process, productivity and quality to decision of tourist visiting at Waterboom tourist object. This type of research is causative. The population in this study is all tourists who visit the tourism object that is Waterboom in Sawahlunto city. The number of research samples was determined based on Cochran formula of 100 people and was chosen by using accidental sampling technique. The data that are used are the primary obtained through the distribution of questionnaires to selected tourists. The analytical method used is descriptive and quantitative analysis through path analysis. The results of this study indicate that: (1) The product has a significant influence on the tourist visiting decision on Waterboom tourism object, (2) Price has no significant effect on tourist visiting decision at Waterboom tourist object, (3) Promotion has no significant effect on touris...