Papers by Dinie R Desiningrum

Psikohumaniora, May 31, 2023
Caregivers of children with special needs experience a high workload, which causes stress and low... more Caregivers of children with special needs experience a high workload, which causes stress and low quality of life. A compassionate love attitude amongst caregivers is needed to improve the quality of parenting. This study aims to develop a compassionate love parenting training program to reduce stress among children with special needs caregivers. The method employed was Preexperimental Design, with One-group Pre-test-Post-test. The research participants were 40 caregivers identified using the purposive sampling technique. In the pre-test, the stress level of the caregivers was measured using the Parental Stress Scale with 24 items (α = .828). The data were analyzed using the Wilcoxon test to observe the differences between the pre-test and post-test of two dependent samples. The results show that the stress score decreased significantly, with Z =-2.023 and with a significance level of .043 < .05. It is demonstrated that regular training in compassionate love parenting reduced the stress felt by caregivers of children with special needs. The implementation of compassionate love parenting training in special needs therapeutic centers is important, as it is one of the intervention methods that has been proven to reduce the level of stress to optimize the growth of the child.

Jurnal EMPATI, Jun 26, 2020
Komunitas dan klub motor merupakan suatu kelompok sosial masyarakat yang tergabung karena adanya ... more Komunitas dan klub motor merupakan suatu kelompok sosial masyarakat yang tergabung karena adanya kesamaan minat terhadap sesuatu, khususnya motor. Komunitas dan klub motor menjadi salah satu sarana bagi sesama pengguna motor dengan merek yang sama untuk berkumpul, bermain, berkomunikasi, dan berinteraksi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk dapat memahami gaya hidup yang dijalankan individu usia dewasa awal sebagai anggota komunitas dan klub motor kota Semarang. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan pendekatan fenomenologis dan teknik analisis IPA. Pengumpulan data yang digunakan yaitu menggunakan teknik wawancara dengan bantuan rekaman audio dan catatan lapangan. Subjek penelitian dipilih menggunakan purposive. Subjek yang diikutkan dalam penelitian ini adalah anggota komunitas dan klub motor kota Semarang yang berada pada usia dewasa awal sejumlah empat subjek. Hasil penelitian menghasilkan tiga tema besar antara lain dinamika mengikuti kegiatan komunitas dan klub motor, menjalani kehidupan sehari-hari, dan memaknai diri di usia dewasa awal. Dinamika mengikuti kegiatan komunitas dan klub motor mereka harus mengikuti semua kegiatan yang ada komunitas dan klub motor tersebut. Menjalani kehidupan seharihari sebagai anggota komunitas dan klub motor tidak lepas dari kehidupan pada umumnya, seperti menjalani kehidupan dengan keluarga dan lingkungan masyarakat dan menjalani pekerjaan. Memaknai diri di usia dewasa awal yang lebih berwarna dari segi sosial dan perilaku dalam kehidupannya.
Jurnal EMPATI, Jun 26, 2020

Jurnal EMPATI, Dec 31, 2017
Body image adalah gambaran mental dan evaluasi seseorang terhadap kondisi fisiknya yang meliputi ... more Body image adalah gambaran mental dan evaluasi seseorang terhadap kondisi fisiknya yang meliputi bentuk tubuh dan ukuran tubuhnya di dalam hubungannya dengan norma-norma sosial dan umpan balik dari orang lain. Minat adalah daya tarik atau keinginan yang sangat besar yang ada dalam diri individu, yang mendorong individu untuk mencapai sesuatu sesuai dengan keinginan dan kegairahannya terhadap sesuatu yang menjadi daya tariknya. Adanya daya tarik terhadap yoga kemudian memunculkan minat untuk mengikuti yoga class. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara minat mengikuti yoga class dengan body image pada remaja putri di fitness center Semarang. Populasi penelitian adalah sebanyak 210 member yoga class dan sampel penelitian berjumlah 140 orang dengan karakteristik sampel: remaja putri usia 16-22 tahun, mengikuti yoga class di fitness centre Semarang, member dari salah satu fitness centre di Semarang. Sampel ditentukan dengan teknik simple random sampling. Pengumpulan data menggunakan Skala Minat Mengikuti Yoga Class (29 aitem, = 0,914) dan Skala Body Image (39 aitem, =92,8). Analisis regresi sederhana menunjukkan adanya hubungan positif signifikan antara minat mengikuti mengikuti yoga class terhadap body image pada remaja putri (r xy = 0,451 dengan p = 0,000) yang berarti bahwa semakin tinggi minat mengikuti yoga class maka semakin positif body image. Minat mengikuti yoga class memberikan sumbangan efektif sebesar 20,3% terhadap body image.

Jurnal EMPATI, Jan 27, 2016
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kematangan emosi dengan persepsi terhad... more Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kematangan emosi dengan persepsi terhadap pernikahan pada usia dewasa awal. Populasi dalam penelitian berjumlah 745 mahasiswa. Sampel penelitian berjumlah 238 mahasiswa, sampel ditentukan dengan teknik cluster sampling. Pengumpulan data dengan dua skala, yaitu Skala Persepsi terhadap Pernikahan (27 aitem, α = 0,937) dan Skala Kematangan Emosi (32 aitem, α = 0,895). Hasil penelitian dengan menggunakan analisis regresi sederhana menunjukkan koefisien korelasi r xy = 0,351 dengan p = 0,00 (p < 0,01). Hasil tersebut menunjukkan bahwa ada hubungan yang positif antara kematangan emosi dengan persepsi terhadap pernikahan. Semakin tinggi tingkat kematangan emosi maka akan semakin positif persepsi terhadap pernikahan dan semakin rendah tingkat kematangan emosi maka akan semakin negatif persepsi terhadap pernikahan. Kematangan emosi memberikan sumbangan efektif sebesar 12,4% pada persepsi terhadap pernikahan, sedangkan 87,6% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Banyak produsen gadget sengaja menjadikan anak-anak dan remaja awal sebagai target pemasarannya, ... more Banyak produsen gadget sengaja menjadikan anak-anak dan remaja awal sebagai target pemasarannya, di sisi lain dampak negatif penggunaan gadget secara berlebihan, sudah banyak dikemukakan oleh para ilmuwan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis hubungan antara intensi penggunaan gadget terhadap kecerdasan emosional remaja di Semarang. Sampel pada penelitian adalah 56 remaja usia 13-15 tahun, di dua SMPIT Semarang dengan teknik quota-purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan skala psikologis kecerdasan emosi dan skala intensi penggunaan gadget. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi sederhana. Hasil uji hipotesis penelitian memperoleh hasil rxy =-0,399 dengan p = 0,000 (p<0,05), yang mengindikasikan adanya hubungan negatif dan signifikan antara intensi penggunaan gadget dan kecerdasan emosional remaja. Koefisien determinasi yang ditunjukkan dengan R square pada variabel intensi penggunaan gadget terhadap kecerdasan emosional remaja adalah sebesar 0,233. Angka tersebut mengandung pengertian bahwa intensi penggunaan gadget dalam penelitian ini memberikan sumbangan efektif sebesar 23,3% terhadap variabel kecerdasan emosional.

Empati: Jurnal Karya Ilmiah S1 Undip, Jan 31, 2015
Penguasaan kosakata merupakan hal yang sangat penting dalam mencapai penguasaan bahasa, semakin b... more Penguasaan kosakata merupakan hal yang sangat penting dalam mencapai penguasaan bahasa, semakin banyak kosakata yang dimiliki seseorang maka semakin banyak pula ide dan gagasan yang dikuasai seseorang. Hambatan pada anak tunarungu adalah minimnya kosakata yang mereka miliki yang disebabkan oleh kehilangan kemampuan mendengar. Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan multisensori memberikan alternatif pada seseorang untuk memilih metode yang memanfaatkan kemampuan visual, auditori, kinestetik, dan taktil dengan modalitas indera terkuat dan pada saat yang bersamaan juga dapat melatih modalitas indera yang lemah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pendekatan multisensori dalam meningkatkan kemampuan kosakata tunarungu. Penelitian ini dilakukan pada anak tunarungu taman kanak-kanak yang berusia 6-8 tahun. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen kuasi dengan desain eksperimen non-randomized pretest-posttest control group design. Subjek penelitian berjumlan 18 orang yang dibagi ke dalam kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Jumlah kata yang dipelajari selama penelitian adalah 20 kata selama 10 kali pertemuan. Hasil pengujian hipotesis dengan teknik parametrik Paired sample t-test menghasilkan p < 0,001. Hasil ini menyatakan bahwa pendekatan multisensori dapat meningkatkan kemampuan menghafal kosakata pada anak tunarungu. Kata kunci: metode multisensori, kemampuan menghafal kosakata, anak tunarungu taman kanak-kanak
Jurnal EMPATI, Mar 26, 2018

Pengalaman Sebagai Abdi Dalem DI Keraton Kasepuhan Cirebon
Jurnal EMPATI, Jan 31, 2017
Penelitian ini bertujuan untuk memahami pengalaman seorang abdi dalem dalam menjalani kehidupanny... more Penelitian ini bertujuan untuk memahami pengalaman seorang abdi dalem dalam menjalani kehidupannya di Keraton, penelitian ini didasari pada adanya fenomena sedikitnya masyarakat Indonesia yang memilih menjadi abdi dalem. Penelitian ini mendasarkan diri pada pendekatan fenomenologis, dengan analisis data Interpretative Phenomenologycal Analysis (IPA), serta menggunakan teknik penelitian purposive sampling. Subjek yang terlibat dalam penelitian ini berjumlah empat orang dengan karakteristik lebih dari lima tahun mengabdi, berusia dewasa, boleh memiliki pekerjaan lain, dan boleh berperan ganda di Keraton. Hasil peneliti menunjukkan bahwa dalam pengalaman sebagai abdi dalem terdapat tiga pokok pembahasanya itu perjalanan awal, gambaran dan penghayatan. Perjalanan awal didapatkan dari bentuk tanggung jawab dan pengabdian kepada leluhur, serta dukungan dari lingkungan sekelilingnya. Gambaran kehidupan abdi dalem tidak lepas dari peran yang dijalani masing-masing beserta dengan liku-liku yang dijalani, untuk memenuhi kehidupannya, beberapa abdi dalem memiliki pekerjaan lain. Dalam menjalani perannya sebagai abdi dalem, para abdi dalem tidak lepas dari dukungan keluarga maupun dukungan masyarakat. Para abdi dalem menyatakan selama menjadi abdi dalem mereka merasakan ketenangan dan rasa bangga, selain itu para abdi dalem juga memiliki harapan bahwa mereka akan tetap menjadi abdi dalem di masa yang akan datang, sehingga dapat hidup bermanfaat.

Jurnal EMPATI, Mar 26, 2018
Mahasiswa memiliki peran yang penting untuk dapat mengimplementasikan ilmunya untuk kesejahteraan... more Mahasiswa memiliki peran yang penting untuk dapat mengimplementasikan ilmunya untuk kesejahteraan masyarakat sehingga dibutuhkan kepribadian yang tangguh dalam menghadapi berbagai permasalahan dalam menjalani peran tersebut. Salah satu yang berpengaruh terhadap kemampuan dalam mensejahterakan orang lain adalah karakteristik kepribadian seperti hardiness. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara hardiness dengan perilaku prososial pada mahasiswa yang mengikuti UKM Peduli Sosial Universitas Diponegoro. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang mengikuti UKM Peduli Sosial Universitas Diponegoro dengan karakteristik menjadi anggota organisasi aktif di periode 2016/2017. Subjek penelitian adalah 82 anggota UKM Peduli Sosial Universitas Diponegoro Semarang. Pengambilan sampel penelitian ini menggunakan teknik cluster random sampling. Metode pengumpulan data menggunakan dua skala psikologi, yaitu perilaku prososial (43 aitem, α = 0.945) dan skala hardiness (41 aitem α = 0.937). Analisis data menggunakan regresi sederhana yang menunjukkan adanya hubungan positif dan signifikan antara hardiness dengan perilaku prososial (r=0.815 ; p<0.000). Artinya semakin kuat hardiness yang dimiliki mahasiswa, maka semakin tinggi perilaku prososialnya. Hardiness memberikan sumbangan efektif terhadap perilaku prososial pada mahasiswa yang mengikuti UKM Peduli Sosial Universitas Diponegoro sebesar 66.5% dan sisanya 33.5% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diungkap dalam penelitian ini.

Gadjah Mada Journal of Psychology, May 17, 2023
This study aims to explore the flourishing in elders. In this study, the authors developed an in-... more This study aims to explore the flourishing in elders. In this study, the authors developed an in-depth interview based on Seligman's concept of flourishing. The interview has open questions, which were given to eight santri as research subjects aged 55 to 76 years. Data were analyzed using qualitative method i.e Interpretative Phenomenology Analysis (IPA) techniques. The results of the study showed that the elderly who were the research targets have fairly good flourishing achievement. They can do daily activities naturally formed from the results of habituation while in pesantren. They also have high independence and resilience as has been revealed in previous research which used quantitative methods that showed a high level of both variables. It can be concluded that the activities can increase the independence and resilience of the elderly who become santri and with habituation carried out can bring the elderly to achieve flourishing.

Jurnal EMPATI, Mar 26, 2018
Pendidikan kejuruan atau SMK adalah pendidikan yang memberikan bekal berbagai pengetahuan, ketera... more Pendidikan kejuruan atau SMK adalah pendidikan yang memberikan bekal berbagai pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman kepada peserta didik sehingga mampu melakukan pekerjaan tertentu yang dibutuhkan baik bagi dirinya, bagi dunia kerja, maupun bagi pembangunan. Terdapat beberapa kasus seorang siswa SMK melakukan kekerasan, bullying, dan tawuran. Salah satu penyebab seseorang melakukan agresi yaitu adanya konflik interpersonal yang terjadi ketika seseorang berinteraksi dengan individu lain. Hal yang berhubungan dengan relasi sosial ini adalah terkait dengan kecerdasan interpersonal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan interpersonal dengan intensi agresi pada siswa SMK N 4 Semarang. Penelitian melibatkan siswa kelas XI SMK N 4 Semarang berjumlah 224 subjek dengan menggunakan teknik pengambilan sampel cluster random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan model skala Likert yang terdiri dari Skala Kecerdasan Interpersonal (21 aitem, α=0,847) dan Skala Intensi Agresi (37 aitem, α=0,918). Berdasarkan analisis regresi sederhana diketahui adanya hubungan negatif dan signifikan antara kecerdasan interpersonal dengan intensi agresi (r xy =-0,596; p=0,000). Semakin tinggi kecerdasan interpersonal maka intensi agresi siswa akan semakin rendah dan sebaliknya. Kecerdasan Interpersonal memberikan sumbangan efektif sebesar 35,5% terhadap intensi agresi, 64,5% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diungkap dalam penelitian ini.

DOAJ (DOAJ: Directory of Open Access Journals), Mar 1, 2018
Psychological well-being merupakan hal yang penting untuk dimiliki setiap individu, tidak terkecu... more Psychological well-being merupakan hal yang penting untuk dimiliki setiap individu, tidak terkecuali usia remaja. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi psychological well-being adalahreligiusitas.Religiusitas dapat mengendalikan tingkah laku anak yang beranjak pada usia remaja.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara religiusitas dengan psychological well-being pada siswa SMP Muhammadiyah 7 Semarang. Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas VII dan kelas VIII SMP Muhammadiyah 7 Semarang. Sampel penelitian berjumlah 49 siswa dengan menggunakan teknik stratifedcluster random sampling.Pengumpulan data menggunakan dua buah skala psikologi yaitu skala religiusitas (28 aitem,. .85) dan skala psychological wellbeing (27 aitem, .). Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi sederhana. Hasil penelitian menunjukan koefisien korelasi rxy = 0,756 dengan p = .000 (p < .001) yang berarti terdapat hubungan positif antara religiusitas dengan psychological well-being. Semakin tinggi religiusitas maka semakin tinggi pula psychological well-being. Religiusitas memberikan sumbangan efektif sebesar 57,2 % terhadap psychological well-being siswa SMP Muhammadiyah 7 Semarang, 42,8 % sisanya ditentukan oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Psympathic: jurnal ilmiah psikologi, Jul 24, 2023
This study was conducted to examine the effect of the SMART-C (Safe, Meeting, Accepting, Reliable... more This study was conducted to examine the effect of the SMART-C (Safe, Meeting, Accepting, Reliable, Tell-Children) intervention on reducing anxiety among elementary school students who had experienced cyberbullying. The research employed a quasiexperimental design with a one-group pretest-posttest approach, and the sample consisted of 20 participants who had been victims of cyberbullying. Parental consent was also obtained before allowing the participation of children in the intervention. The results showed that SMART-C training was effective in reducing anxiety (Z =-2.317, p < .03). The reduction was observed in overall (Z =-1.975, p < .04) and separation anxiety (Z =-2.420, p < .01). However, there was no significant change in the bullying condition before and after intervention. A significant difference also existed in anxiety scores between males and females after the treatment (t=.410; p<.05). Female children showed more significant decrease in anxiety (M = 18.57) compared to male (M = 17.15). Further studies on community intervention should be carried out to enhance digital literacy, involving children parents, teachers, and the community.

Retirement is a time that will be experienced by all civil servants after reaching the age of 56-... more Retirement is a time that will be experienced by all civil servants after reaching the age of 56-70 years, depending on the institution and type of work. Post-power syndrome is a symptom that often arises when a person enters retirement. They appear to be weak, unhealthy or sickly and not eager to perform various activities. In severe conditions, they may suffering stroke or depression. This study aims to see the tendency of post-power syndrome to retirees from various institutions and regions that are entirely retired civil servants who are incorporated in the Association of Wredhatama Republic of Indonesia (PWRI). Data collection using Post power syndrome scale, consisting of 48 valid items (α = 0.918). The number of subjects is 294 retirees, determined by cluster sampling. The data analysis technique used was Kruskal Wallis (Nonparametric) test, besides found the categorization of each subject group. The results showed that there was a difference in Post-Power Syndrome tendency of the six groups, whereas the Semarang group subjects had larger mean than all subject groups, and the Cirebon group subjects had a larger mean compared to the Jepara group subjects. This means that Semarang retired groups tend to show symptoms of post power syndrome is lower than other groups of subjects. Descriptive test results show differences in category, ie post-power syndrome tendency in PWRI Semarang low, Jepara high, Banjarnegara low, high Cirebon, high Tegal and low Undip. From the interview results, there are many factors that affect the post power syndrome condition of the subject, including the decline in income, the amount of free time, loss of power, and lack of social support.

Jurnal EMPATI
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial guru terhadap pengungka... more Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial guru terhadap pengungkapan diri (self disclosure) pada remaja. Pengungkapan Diri (Self Disclosure) kemampuan individu menyampaikan informasi pribadi yang belum pernah disampaikan pada teman, orang tua dan guru yang berkaitan dengan pemikiran, perasaan, pengalaman dan pendapat, sedangkan dukungan sosial guru merupakan bantuan guru yang diberikan pada siswa berupa pemberian kenyamanan, kepedulian serta ketersediaan bantuan melalui interaksi dengan siswa, sehingga memunculkan perasaan percaya atas bantuan yang diberikan. Alat ukur yang digunakan dalam peneltian ini adalah Skala Dukungan Sosial Guru (Σ aitem = 30, α = ,92) dan Skala Pengungkapan Diri (Σ AITEM = 26, α= , 88). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA N 8 Semarang terdiri dari 9 kelas dengan jumlah 321 siswa. Sedangkan sampel dalam penelitian ini terdiri dari 4 kelas sebanyak 131 siswa yang diperoleh menggunakan teknik cluster sampling....

GAMBARAN KEGIATAN BELAJAR DI RUMAH PADA ANAK YANG MENGALAMI KETERLAMBATAN BICARA (Sebuah Studi Kasus pada Anak Terlambat Bicara)
Jurnal EMPATI
Anak adalah karunia Tuhan yang diberikan kepada orang tua yang semestinya dijaga dengan baik. Nam... more Anak adalah karunia Tuhan yang diberikan kepada orang tua yang semestinya dijaga dengan baik. Namun, tidak semua anak diberkahi kesempurnaan seperti anak-anak normal lainnya. Banyak anak mengalami kekurangan baik fisik maupun psikis. Salah satu kekurangan yang mungkin dimiliki anak adalah keterlambatan bicara. Keterlambatan bicara yang dialami anak akan menjadi hambatan akan berimbas pada beberapa aspek, salah satunya adalah proses belajarnya. Tujuan penelitian adalah untuk melihat proses belajar anak yang mengalami keterlambatan bicara dan efek lainnya pada proses belajar anak. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data penelitian didapatkan melalui wawancara yang dilakukan kepada orang tua dan tutor serta observasi rating scale dan event sampling dilakukan pada anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak memiliki sikap belajar seperti moody, mudah bosan, memiliki konsentrasi yang mudah pecah, kurang percaya diri ketika diminta belajar memba...

Jurnal EMPATI
Pernikahan merupakan hubungan antara laki-laki dan perempuan yang diterima secara legal oleh ling... more Pernikahan merupakan hubungan antara laki-laki dan perempuan yang diterima secara legal oleh lingkungan social, yang bertujuan untuk membentuk keluarga. Hambatan fisik adalah gangguan fisik yang umumnya dikarenakan gangguan neuromotor dan gangguan ortopedik musculoskeletal sehingga menghambat mobilitas penderita. Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami pengalaman pernikahan individu dengan hambatan fisik yang menikah dengan sesama individu yang memiliki hambatan fisik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif fenomenologi dengan pendekatan Interpretative Phenomenological Analysisi (IPA). Metode pengambilan data yang digunakan adalah wawancara semi terstruktur yang dibantu dengan rekaman audio dan catatan lapangan. Subjek penelitian ini dipilih menggunakan teknik purposeful sampling dengan karakteristik individu dengan hambatan fisik yang telah menikah, masih tinggal bersama pasangannya, subjek dan pasangan memiliki hambatan fisik, berusia 20-40 tahun, ...

DOAJ (DOAJ: Directory of Open Access Journals), Feb 1, 2017
Fenomena pernikahan beda agama masih menjadi hal yang kontroversial di negara Indonesia. Secara u... more Fenomena pernikahan beda agama masih menjadi hal yang kontroversial di negara Indonesia. Secara umum, pernikahan beda agama di Indonesia merupakan pernikahan yang tidak dianjurkan baik dari segi agama maupun peraturan pemerintah. Penelitian ini bermaksud untuk memahami bagaimana pengalaman yang dialami oleh individu dalam menjalani kehidupan pernikahan beda agama. Peneliti mendasarkan diri pada pendekatan fenomenologis, khususnya IPA (Interpretative Phenomenological Analysis) yang berfokus pada eksplorasi pengalaman yang diperoleh subjek dari kehidupan pribadi maupun sosial dengan wawancara mendalam sebagai metode pengumpulan data. Proses penemuan subjek di dapat melalui teknik purposif sampling yang langsung tertuju pada karakteristik tertentu. Subjek yang terlibat dalam penelitian ini berjumlah tiga orang yang bertempat tinggal di Semarang dan Yogyakarta. Hasil dari penelitian ini menunjukkan tiga tema utama, yaitu: keputusan untuk menikah beda agama, kehidupan setelah menikah, dan penilaian terhadap kehidupan pernikahan beda agama dan terdapat 12 tema superordinat di dalamnya. Pernikahan beda agama bukanlah hal yang mudah bagi ketiga subjek. Adanya keinginan untuk seagama di dalam keluarga menjadi harapan bagi kehidupan pernikahan subjek di masa mendatang. Pengalaman yang dimiliki mulai dari kesepakatan untuk menikah hingga konflik-konflik yang dialami menjadi tolak ukur dalam menilai kehidupan pernikahan bagi ketiga subjek. Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah keilmuan psikologi khususnya psikologi agama dan psikologi lintas budaya.

Intimacy relationship pada remaja memiliki kecenderungan untuk melakukan seks pranikah. Berdasark... more Intimacy relationship pada remaja memiliki kecenderungan untuk melakukan seks pranikah. Berdasarkan data yang diperoleh dari BKKBN (2014), terdapat 46% remaja berusia 15-19 tahun sudah berani melakukan hubungan seksual pranikah. Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan pengalaman remaja yang melakukan hubungan seksual pranikah, serta mengetahui faktor-faktor dan dampak yang dialami remaja yang melakukan hubungan seksual pranikah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Data diperoleh melalui wawancara dengan subjek penelitian. Karakteristik subjek penelitian adalah remaja berusia 18-21 tahun dan sudah pernah melakukan hubungan seksual pranikah. Berdasarkan hasil penelitian, kedua subjek memiliki latar belakang keluarga yang hampir sama, yaitu kurang terjalin kelekatan dengan orang tua. Kedua subjek merasa nyaman dan lebih terbuka dengan pacar, sehingga pacar dijadikan sebagai objek lekat. Faktor-faktor yang menyebab...
Uploads
Papers by Dinie R Desiningrum