Papers by Azmiatun Nisa

Based on data from Ristekdikti in 2016 the education level of midwives in Indonesia consists of 4... more Based on data from Ristekdikti in 2016 the education level of midwives in Indonesia consists of 4 levels namely: DIII (717 institutions), DIV (69 instutution), S1 (3 institutions), and S2 (7 institutions). The data shows that the educational institutions of midwives in Indonesia are mostly at DIII level or vocational education. The purpose of this study is to determine the relationship between motivation with student achievement semester 2 at Airlangga University Surabaya. This research use cross sectional research design. Data used in this research use primary data that is result of filling of questionnaire motivation by responder and secondary data that is KHS (study result card). The sample used in this research is all students of semester 2 of education program of UNAIR midwife, amounting to 45 students with sampling technique that is total sampling. The data of the research were analyzed using univariate and bivariate analysis, spearman test. The results of 45 students of the s...

AIM: This research aims to examine the effects of soy milk on mounting latency (ML), mounting fre... more AIM: This research aims to examine the effects of soy milk on mounting latency (ML), mounting frequency (MF), estrogen levels, androgen-binding protein (ABP) expression, and spermatogenesis in male rats (Rattus norvegicus). METHODS: Twenty-four male wistar rats (Rattus norvegicus) aged 4 weeks were divided into four groups. Control group (given a normal diet), P1; P2; P3 (given the normal diet and soy milk powder at doses of 7.1; 14.2; 21.3 g/KgBW/day, respectively) for 6 weeks. Observation of ML and MF were performed at 9 weeks 5 days of age, and rat surgery was performed at 10 weeks of age. Analysis of estrogen hormone levels was conducted by enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA), ABP staining was using immunohistochemistry method, testicular spermatogenesis was observed using histopathological methods, and observation of spermatozoa was performed under the microscope. RESULTS: The results showed no significant reduction of ML and MF, estrogen levels, and ABP expression (p ≤ ...

Haruskah ibu nifas yang terkonfirmasi COVID 19 dipisahkan dari bayinya? Coronavirus disease-2019 ... more Haruskah ibu nifas yang terkonfirmasi COVID 19 dipisahkan dari bayinya? Coronavirus disease-2019 (COVID-19) merupakan penyakit yang disebakan oleh virus RNA rantai tunggal yang diberi nama SARS-CoV-2, pertama kali ditemuakn di Wuhan, Cina pada Desember 2019 dan dinyatakn sebagai pandemi oleh World Health Organization (WHO) pada 11 Maret 2020. Virus COVID19 dapat ditularkan melalui droplet sehingga akan mempengaruhi pernafasan dan sistem organ lainnya di dalam tubuh manusia [1]. Pandemi COVID 19 dapat menyerang siapapun, meskipun sebagian besar menginfeksi orang dewasa dengan usia lebih dari 60 tahun [2], namun beberapa wanita hamil juga telah terinfeksi, sehingga menyebabkan kekhawatiran untuk melakukan perawatan saat periode perinatal dan postnatal [3]. Pada periode postnatal, rekomendasi saat ini menyarankan untuk memisahkan ibu dan bayi atau melakukan rawat gabung dibawah pengawasan. Penelitian yang dilakukan oleh Ronchi et al menyatakan bahwa pasangan ibu-bayi dalam kasus ibu terinfeksi SARS-CoV-2 dapat dilakukan rawat gabung dan menyusui dengan syarat wanita tersebut mampu merawat bayinya[4]. Hal ini sejalan dengan rekomendasi dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) dan pernyataan dari International Confederation of Midwives (ICM) yang menyatakan bahwa wanita menyusui tidak boleh dipisahkan dari bayinya karena belum ada bukti yang menunjukan bahwa virus SARS-CoV-2 dapat ditularkan melalui ASI. Ibu dapat terus menyusui bayinya selama tindakan pencegahan transmisi virus dapat diterapkan seperti memakai masker, mencuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi, melakukan disinfektan pada seluruh permukaan yang terkontaminasi dan menjaga jarak sekitar 6 kaki (2m) dari bayi. Jika ibu terlalu sakit untuk menyusui maka dapat diberikan melalui ASI perah dengan menggunakan cup atau sendok, perlu diperhatiakn juga kehigienisan alat untuk memerah ASI. ASI perah dapat disimpan pada suhu ruangan hingga 4 jam, lemari pendingin selama 4 hari dan freezer selama 6-12 bulan [5], [6]. Di Indonesia, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia telah membuat pedoman pelayanan antenatal, persalinan, nifas dan bayi baru lahir yang salah satunya membahas tentang rawat gabung dan menyusui bagi ibu terkonnfirmasi SARS-CoV-2. Rawat gabung dapat dilakukan dengan memperhatikan keparahan gejala ibu yang terkonfirmasi SARS-CoV-2, dan memenuhi persyaratan sebagai berikut: Ruang rawat gabung 1 kamar untuk 1 orang dengan sirkulasi yang baik Mematuhi protocol kesehatan seperti jarak ibu dengan bayi minimal 2meter saat tidak menysusi, bayi dapat ditempatkan di incubator atau tempat tidur bayi terpisahkan dengan tirai. Disiplin dalam mencuci tangan sebelum dan sesudah berinteraksi dengan bayi Menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Memakai masker bedah Membersihkan lingkungan disekitar ibu dengan cairan disinfektan Memberikan konseling, edukasi dan informasi tentang cara pencegahan virus SARS-CoV-2 Rawat gabung tidak dianjurkan jika ruang rawat gabung berupa bangsal bersama pasien lain dan kondisi ibu yang parah sehingga tidak dapat merawat bayinya [7]. Sedangkan untuk manajemen laktasi, menyusui secara langsung dapat dilakukan jika kondisi klinis ibu tidak berat dan bayi sehat. Pada ibu dengan kondisi klinis berat maka dapat diberikan ASI perah, selama ibu tidak mendapatkan obat-obatan yang dapat keluar dari ASI dan belum terjamin keamananya bagi bayi. Ibu tanpa gejala, gejala ringan dapat memberikan ASInya secara langsung dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Jika ibu tidak mampu memberikan ASI perah maka dapat menghubungi tenaga kesehtan untuk

Selama dua dekatde terahir terdapat penelitian yang signifikan tentang efek depresi postpartum pa... more Selama dua dekatde terahir terdapat penelitian yang signifikan tentang efek depresi postpartum pada ibu dan bayi serta bagaimana hal itu dapat dicegah salah satunya adalah memberikan pengalaman positif selama proses persalinan. Depresi postpartum dapat dialami oleh 10-13% ibu baru. Sebuah penelitian prospektif berbasis komunitas diIndia menemukan kejadian depresi post partum di pedesaan sekitar 11 % yang sebanding dengan insiden di daerah Eropa, dimana 10-15% dari semua ibu melahirkan mengalami post partum. Pada ibu dengan usia masih remaja, depresi postpartum dapat menyerang sekitar 26%. Terdapat berbagai macam terapi yang dapat diberikan kepada wanita dengan depresi postpartum seperti terapi farmakologi dan non farmakologi. Terapi non farmakoligi yang banyak diminati adalah complementary and alternative medicine (CAM) seperti terapi musik. Terdapat tiga katagori terapi musik yaitu pendekatan rehabilitasi, pendekatan relasional dan mendengarkan musik, diantara tiga jenis tersebut, mendengarkan musik adalah yang paling nyaman untuk dilakukan. mendengarkan musik mempengaruhi otak untuk mensekresi neurotransmiter seperti serotonin (5-hydroxytryptamine,5-HT), norepinefrin (NE), dan dopamin. Serotonin dan norepinefrin mengatur banyak proses emosional dan fisik seperti respon nyeri, kinerja mental, dan keadaan emosi serta memiliki peran penting dalam pengobatan depresi. Pada ibu hamil mendengarkan musik selama 30 menit dapat menurunkan kadar kortisol dan kecemasan . . oleh karena itu terapi musik banyak direkomendasikan sebagai salah satu terapi bagi wanita dengan depresi postpartum.

Azmiatun Nisa S2 Kebidanan Universitas Brawijaya Tugas Analisis Kasus Dilema Etik Kebidanan CONTO... more Azmiatun Nisa S2 Kebidanan Universitas Brawijaya Tugas Analisis Kasus Dilema Etik Kebidanan CONTOH KASUS Ny A bersama suaminya Tn B datang ke PMB bidan Z untuk melakukan pemeriksaan ANC. Ny A berusia 24 tahun G2P1000 usia kehamilan 37 minggu. Ny A merupakan guru SD dengan background pendidikan S1, sedangka Tn B bekerja sebagai karyawan bank swasta. Pada riwayat kehamilan sebeblumnya 1,5 tahun yang lalu Ny A melahirkan anak stillbirth dengan berat 3,2 kg berjenis kelamin laki-laki secara sectio caesaria dengan indikasi ruptur uteri hal ini disebabkan saat proses persalinan Ny A mengkonsumsi air rendaman rumput fatimah yang dibawa oleh keluarganya. Pada kehamilan kali ini Ny A berkeinginan untuk melahirkan secara VBAC (vaginal birth after caesarian), karena menurutnya jika belum melahirkan secara normal berarti belum menjadi ibu seutuhnya.Ny A telah mengikuti berbagai macam persiapan seperti mengikuti kelas prenatal yoga. Namun ketika melakukan pemeriksaan USG di dokter spesialis obstetri dan gynecology, hasil USG menyatakan semuanya normal, namun beliau menyatakan bahwa Ny A tidak dapat melakukan persalinan normal karena memiliki riwayat SC kurang dari dua tahun, dikhawatirkan akan menyebabkan ruptur uteri lagi. Ny A tidak bisa menerima hal tersbut, oleh karena itu dia mendatangi bidan Z untuk membantunya melakukan persalinan secara VBAC (vaginal birth after caesarian) jika sudah waktunya nanti. Bidan Z menjelaskan bahwa ibu dengan riwayat persalinan SC bukan merupakan kewenangannya dan harus melakukan persalinan di rumah sakit. Mendengar penjelasan tersebut Ny A merasa marah dan memaki bidan Z bahwa dia tidak kompeten di bidangnya dan tidak mendukung keinginannya utuk melakukan persalinan secara VBAC (vaginal birth after caesarian). PENYELESAIAN KASUS Kasus diatas menjadi dilema etik bagi bidan, dimana kasus dilema etik meupakan suatu masalah yang melibatkan dua atau lebih landasan moral tetapi tidak dapat dilakukan keduanya. Menurut Thomson & Thomson (1981) dilema etik merupakan suatu masalah yang sulit dimana tidak ada alternatif yang memuaskan dengan memuaskan yang sebanding. Untuk membuat kepuusan yang etis bidan harus bisa berikir secara rasional dan bukan emosional. Bidan dalam memberikan asuhan kebidanan diharapkan sesuai dengan etika dan legal yaitu dengan menghargai keputusan pasien, selain itu juga memiliki tanggung jawab untuk memberikan pelayanan yang terabik bagi keselamatan jiwa dan kesehatan pasien. Ketika keputusan pasien berlawanan dengan tujuan penyelamatan jiwa pasien maka bidan harus memiliki alternatif solusi untuk megatasi permasalahan tersebut dengan tetap memperhatikan konsekuensinya. Oleh karea itu diperlukan strategi dan langkah-langkah untum

196070400111004 Program Studi Magister Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang... more 196070400111004 Program Studi Magister Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang PENDAHULUAN Selama bertahun-tahun, kanker payudara adalah kasus dengan insiden tertinggi yang menyerang wanita diseluruh dunia. Berdasarkan data Global Cancer Observatory 2018 dari World Health Organization (WHO) prevalensi kanker payudara di Indonesia yakni 58.256 kasus atau 16,7% dari total 348.809 sedangkan menurut kementerian kesehatan (Kemenkes) menyatakan 42,1 orang per 100 ribu penduduk wanita Indonesia mederita kanker payudara (Riskesdas,2018). Pada stadium dini 70-80 % kanker payudara dapat disembuhkan. Pada tingkat molekuler, kanker payudara merupakan penyakit heterogen yang melibatkan berbagai jenis fitur molekuler seperti reseptor faktor pertumbuhan (HER2/ human epidermal growth factor 2 yang dikode oleh ERBB2), aktivasi reseptor hormon (reseptor estrogen dan progresteron), mutasi gen BRCA (Breast Cancer) dan perubahan sistem kekebalan (immune system) (Harbeck et al,2019). Sistem kekebalan memiliki peranan ganda pada interaksi antara tumor dan host, sehingga peranan ini disebut dengan konsep "cancer immunoediting" yang melibatkan 3 proses yaitu eliminasi, keseimbangan dan penghindaran dari sistem kekebalan (Wang et al,2012). Relevansi "cancer immunoediting" telah dikonfirmasi tidak hanya pada studi praklinis tetapi juga di manusia. Sel T yang merupakan marker pada sistem kekebalan tubuh memiliki peran dalam perkembangan sel kanker. CD4 sel T atau yang sering disebut dengan sel T helper (Th) memiliki tingkat plastisitas dan differensiasi yang tinggi mejadi berbagai subset sel T dan efektor yang mengatur faktor transkripsi, serta mengeluarkan panel sitokin yang berbeda.Pada tahun 2008
Nutrisi adalah senyawa kimia makanan. Manusia membutuhkan lebih dari 40 nutrisi yang berbeda bagi... more Nutrisi adalah senyawa kimia makanan. Manusia membutuhkan lebih dari 40 nutrisi yang berbeda bagi kesehatan. Nutri tersebut dibagi dalam lima kelompok utama yaitu protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral. Air juga merupakan nutrisi yang diperlukan, tetapi air tidak tidak tepat dimasukan kedalam katagori diatas. Protein, lemak,karbohidrat dan air dimasukan kedalam golongan
Sel-sel tumor melakukan perkembangan untuk menghindar dari sistem kekebalan tubuh salah satunya a... more Sel-sel tumor melakukan perkembangan untuk menghindar dari sistem kekebalan tubuh salah satunya adalah dengan membangung lingkungan mikro (tumor microenviroment/ TME) dengan cara merekrut sel-sel supresif imun tertentu seperti sel T regulator (Treg) dan turunan sel penekan myeloid ( myeloid derived suppressor cells / MDSC). Treg merupakan salah satu subpopulasi dari sel T CD4, yang memiliki peran spesifik dalam menekan respon imun, mencegah kerusakan autoimun pada jaringan koleteral, mengatur homeostasis.
Kram pada tangan , nyeri belakang kepala, pusing, pandangan kabur ,batuk dan sudah periksa protei... more Kram pada tangan , nyeri belakang kepala, pusing, pandangan kabur ,batuk dan sudah periksa protein urin di bidan dengan hasil (+) 1 pada tanggal 22 november 2016.
1. Bidan adalah seorang perempuan yg lulus dari pendidkan bidan yang telah teregistrasi sesuai de... more 1. Bidan adalah seorang perempuan yg lulus dari pendidkan bidan yang telah teregistrasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan. 2. Surat Tanda Registrasi, selanjutnya disingkat STR adalah bukti tertulis yang diberikan oleh pemerintah kepada tenaga kesehatan yang diregistrasi setelah memiliki sertifikat kompetensi. 3. Surat Izin Kerja Bidan, selanjutnya disingkat SIKB adalah bukti tertulis yang diberikan kepada Bidan yang sudah memenuhi persyaratan untuk bekerja di fasilitas pelayanan kesehatan.
Other by Azmiatun Nisa
Perawatan tali pusat yang benar yaitu menjaga tali pusat tetap kering, tidak perlu diberikan beda... more Perawatan tali pusat yang benar yaitu menjaga tali pusat tetap kering, tidak perlu diberikan bedak,alkohol,betadin ataupun jamu-jamuan.

Perkembangan pendidikan bidan berjalan seiring dan selalu berhubungan dengan perkembangan pelayan... more Perkembangan pendidikan bidan berjalan seiring dan selalu berhubungan dengan perkembangan pelayanan kebidanan. Dalam perkembangannya, selalu mengikuti tuntutan atau kebutuhan masyarakat,sistem menejemen dan peralatan yang makin modern. Yang dimagsud dalam pendidikan ini adalah pendidikan secara formal dan informal. Pendidikan bidan sudah dimulai sejak zaman Hindia Belanda pada tahun 1851, seorang dokter militer belanda yaitu dr. W. Bosch membuka pendidikan bidan bagi pribumi di Batavia atau sekarang dikenal dengan nama Jakarta. Namun pendidikan tidak berlangsung lama dikarenakan pembatasan wanita untuk keluar rumah yang berkaitan dengan adat istiadat serta budaya pada saat itu. Pada tahun 1902 pendidikan bidan kembali dibuka untuk wanita pribumi di Rumah Sakit Militer Batavia. Serta di tahun 1904 dibuka pendidikan bidan bagi warga Indonesia diMakasar. Lulusan dari bidan ini harus bersedia untuk ditempatkan dimana saja tenaganya dibutuhkan dan bersedia menolong masyarakat yang kurang/tidak mampu secra Cuma-Cuma. Antara tahun 1911-1912 dimulai pendidikan tenaga keperawatan secara terencana di CBZ ( Centrale Burgelijke Ziekeninrichting) sekaranf RSUP Cipto mangunkusumo dan RSUP di Semarang. Calon yang diterima adalah siswa lulusan dari HIS ( Hollandsche Indiche School) dengan pendidikan keperawatan selama 4 tahun. Awalnya hanya siswa laki-laki yang diterima namun pada tahun 1914 pertama kali siswa perempuan diterima. Bagi siswa perempuan setelah lulus dari pendidikan ini dapat melanjutkan pendidikan bidan selama dua tahun.
Conference Presentations by Azmiatun Nisa
Program Studi Magister Kebidanan 2019 Disusun oleh: Azmiatun Nisa Pada manusia dan mamalia terd... more Program Studi Magister Kebidanan 2019 Disusun oleh: Azmiatun Nisa Pada manusia dan mamalia terdapan 2 jenis kromosom seks yaitu X dan Y Kromsom X lebih besar dari pada kromosom Y Oleh karena itu penomoran kromosom dimulai dari bentuk yang besar ke kecil Pada bagian akhir kromosom Y memiliki daerah yang homolog dengan kromosom X Kromosom X Kromosom Y
Uploads
Papers by Azmiatun Nisa
Other by Azmiatun Nisa
Conference Presentations by Azmiatun Nisa