Jurnal Kelautan dan Perikanan Terapan, 5 (1), 2022, 65-73, 2022
ABSTRAK
Pembuatan atraktor cumi-cumi harus memperhatikan arus yang bekerja baik secara vertikal m... more ABSTRAK
Pembuatan atraktor cumi-cumi harus memperhatikan arus yang bekerja baik secara vertikal maupun
horizontal dengan kecepatan maksimal 5 knot sebagaimana arus yang sesuai dengan kondisi cumi-cumi
bertelur. Selanjutnya hasil perhitungan tersebut akan disesuaikan dengan hasil perhitungan daya tahan
statis yang telah dibuat, sehingga kinerja atraktor dapat maksimal. Kecepatan arus maksimal yang dapat
ditahan agar atraktor cumi-cumi tersebut tetap berdiri/tidak terguling disebut zona aman penempatan
atraktor cumi-cumi di perairan. Tujuan penelitian ini adalah menentukan zona aman peletakan atraktor
cumi-cumi di perairan terhadap masing-masing tipe atraktor cumi-cumi. Perhitungan daya tahan statis
atraktor cumi-cumi dalam penelitian ini menggunakan 2 (dua) buah tipe atraktor cumi-cumi. Tipe pertama
disebut Tipe 1 yaitu atraktor cumi-cumi pada bagian atas dan sisi kiri dan kanannya sedangkan tipe kedua
disebut Tipe 2 hanya pada bagian atasnya saja yang diberikan penutup jaring waring PE 40%. Waktu
pertama kali ditempatkan dalam perairan digambarkan dengan t0, sedangkan t1 adalah yang telah ditempatkan
selama 2 (dua) bulan. Atraktor cumi-cumi Tipe 2 perhitungan F dan Cd
akan mengikuti perhitungan sebagai
terumbu yang mana dilakukan dengan mengikuti prosedur Nakamura. Selanjutnya untuk Tipe 1 perhitungan
jaring F dan Cdmengacu pada Puspito yaitu untuk rumus tahanan jaring dengan Cd
jaring sebesar 1,4. Hasil
perhitungan tersebut menyatakan zona aman peletakan atraktor cumi-cumi di perairan Tipe 1 untuk t0
pada 0,37 m/s dan t1
pada 0,27 m/s, sedangkan Tipe 2 untuk t0
pada 1,34 m/s dan t1
pada 1,26 m/s.
KATA KUNCI: Atraktor cumi-cumi, zona aman
Uploads
Papers by Jaulim Sirait
Pembuatan atraktor cumi-cumi harus memperhatikan arus yang bekerja baik secara vertikal maupun
horizontal dengan kecepatan maksimal 5 knot sebagaimana arus yang sesuai dengan kondisi cumi-cumi
bertelur. Selanjutnya hasil perhitungan tersebut akan disesuaikan dengan hasil perhitungan daya tahan
statis yang telah dibuat, sehingga kinerja atraktor dapat maksimal. Kecepatan arus maksimal yang dapat
ditahan agar atraktor cumi-cumi tersebut tetap berdiri/tidak terguling disebut zona aman penempatan
atraktor cumi-cumi di perairan. Tujuan penelitian ini adalah menentukan zona aman peletakan atraktor
cumi-cumi di perairan terhadap masing-masing tipe atraktor cumi-cumi. Perhitungan daya tahan statis
atraktor cumi-cumi dalam penelitian ini menggunakan 2 (dua) buah tipe atraktor cumi-cumi. Tipe pertama
disebut Tipe 1 yaitu atraktor cumi-cumi pada bagian atas dan sisi kiri dan kanannya sedangkan tipe kedua
disebut Tipe 2 hanya pada bagian atasnya saja yang diberikan penutup jaring waring PE 40%. Waktu
pertama kali ditempatkan dalam perairan digambarkan dengan t0, sedangkan t1 adalah yang telah ditempatkan
selama 2 (dua) bulan. Atraktor cumi-cumi Tipe 2 perhitungan F dan Cd
akan mengikuti perhitungan sebagai
terumbu yang mana dilakukan dengan mengikuti prosedur Nakamura. Selanjutnya untuk Tipe 1 perhitungan
jaring F dan Cdmengacu pada Puspito yaitu untuk rumus tahanan jaring dengan Cd
jaring sebesar 1,4. Hasil
perhitungan tersebut menyatakan zona aman peletakan atraktor cumi-cumi di perairan Tipe 1 untuk t0
pada 0,37 m/s dan t1
pada 0,27 m/s, sedangkan Tipe 2 untuk t0
pada 1,34 m/s dan t1
pada 1,26 m/s.
KATA KUNCI: Atraktor cumi-cumi, zona aman
Pembuatan atraktor cumi-cumi harus memperhatikan arus yang bekerja baik secara vertikal maupun
horizontal dengan kecepatan maksimal 5 knot sebagaimana arus yang sesuai dengan kondisi cumi-cumi
bertelur. Selanjutnya hasil perhitungan tersebut akan disesuaikan dengan hasil perhitungan daya tahan
statis yang telah dibuat, sehingga kinerja atraktor dapat maksimal. Kecepatan arus maksimal yang dapat
ditahan agar atraktor cumi-cumi tersebut tetap berdiri/tidak terguling disebut zona aman penempatan
atraktor cumi-cumi di perairan. Tujuan penelitian ini adalah menentukan zona aman peletakan atraktor
cumi-cumi di perairan terhadap masing-masing tipe atraktor cumi-cumi. Perhitungan daya tahan statis
atraktor cumi-cumi dalam penelitian ini menggunakan 2 (dua) buah tipe atraktor cumi-cumi. Tipe pertama
disebut Tipe 1 yaitu atraktor cumi-cumi pada bagian atas dan sisi kiri dan kanannya sedangkan tipe kedua
disebut Tipe 2 hanya pada bagian atasnya saja yang diberikan penutup jaring waring PE 40%. Waktu
pertama kali ditempatkan dalam perairan digambarkan dengan t0, sedangkan t1 adalah yang telah ditempatkan
selama 2 (dua) bulan. Atraktor cumi-cumi Tipe 2 perhitungan F dan Cd
akan mengikuti perhitungan sebagai
terumbu yang mana dilakukan dengan mengikuti prosedur Nakamura. Selanjutnya untuk Tipe 1 perhitungan
jaring F dan Cdmengacu pada Puspito yaitu untuk rumus tahanan jaring dengan Cd
jaring sebesar 1,4. Hasil
perhitungan tersebut menyatakan zona aman peletakan atraktor cumi-cumi di perairan Tipe 1 untuk t0
pada 0,37 m/s dan t1
pada 0,27 m/s, sedangkan Tipe 2 untuk t0
pada 1,34 m/s dan t1
pada 1,26 m/s.
KATA KUNCI: Atraktor cumi-cumi, zona aman